"Setelah dilantik menjadi Pramuka Garuda mereka diharapkan menjadi contoh dan
teladan untuk lingkungannya, baik lingkungan sekolah maupun tempat tinggal, serta
tetap rajin belajar," katanya.
Hadir dalam pelantikan ini, orang tua / wali dari peserta didik, jajaran pengurus
Kwartir Cabang, Ketua Kwartir Ranting (Kwarran), Kepela Sekolah selaku Ketua
Majelis Pembina Gugus Depan (Mabigus) dan Pembina Gugus Depan.
Kak Bahron Rasyid juga berterima kasih kepada orang tua, yang mampu menjadi
pembina pramuka di rumah, sehingga proses pendidikan kepramukaan dapat
diselenggarakan secara berkelanjutan tidak hanya di gugus depan. Dukungan penuh
dari orang tua yang dapat mengantarkan putra dan putrinya untuk aktif dalam
kepramukaan, dan menjadi Pramuka Garuda.
Olivia Dwi Saputri, Pramuka Penggalang dari gugus depan yang berpangkalan di
SMP N 1 Saptosari menyatakan menjadi pramuka garuda bukan untuk gaya-gayaan
namun sebuah perjuangan yang butuh proses panjang untuk terus beraktifitas
dalam Pramuka dengan lebih baik dan memiliki tanggung jawab , sebab syarat
pramuka garuda antara lain menjadi contoh yang baik dalam Pasukan Penggalang,
di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Trisatya
dan Dasadarma, dant elah menyelesaikan SKU tingkat Penggalang Terap, dan
memiliki Tanda Kecakapan Khusus .
Dasar seleksi Pramuka Garuda adalah Jukran Kwarnas No. 038 Tahun 2017 dan
Keputusan Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Gunungkidul Nomor 009 Tahun
2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Pramuka Gunungkidul.(bla)