Anda di halaman 1dari 2

1.

Hemoglobin

1.1 Definisi Hemoglobin

Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang mengandung zat besi) di dalam sel


darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh, pada mamalia dan hewan lainnya. Hemoglobin merupakan suatu protein
tetramerik eritrosit yang mengikat molekul bukan protein, yaitu senyawa porfirin besi
yang disebut heme

1.2 Fungsi Hemoglobin

Hemoglobin pada mamalia dan hewan lainnya berfungsi sebagai pengangkut


oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Pada manusia hemoglobin mempunyai dua
fungsi pengangkutan penting yaitu pengangkutan oksigen dari organ respirasi ke
jaringan perifer dan pengangkutan karbondioksida dan berbagai proton dari jaringan
perifer ke organ resporasi untuk selanjutnya diekskresikan keluar.

1.3 Reaksi Hemoglobin dan Oksigen

Dinamika reaksi hemoglobin sangat cocok untuk mengangkut O2. Hemoglobin


adalaah protein yang terikat pada rantai polipeptida, dibentuk porfirin dan satu atom
besi ferro. Masing-masing atom besi dapat mengikat secara reversible (perubahan
arah) dengan satu molekul O2. Besi berada dalam bentuk ferro sehingga reaksinya
adalah oksigenasi bukan oksidasi

1.4 Hubungan Kadar Hemoglobin Dengan Aktivitas Fisik

Pentingnya fungsi hemoglobin dan pentingnya mahkhluk hidup (baik hewan maupun
manusia) melakukan aktivitas fisik secara teratur merupakan dua hal yang saling
berhubungan manfaat tersebut terutama jika terdapat pH yang terlalu tinggi pada
makhluk hidup. Saat makhluk hidup melakukan aktivitas fisik seperti berjalan,
berenang, berlari, dsb terjadi peningkatan reaksi metabolik yang tinggi, asam yang
diproduksi (ion hydrogen, asam laktat) pun semakin banyak sehingga
mengakibatkan terjadinya penurunan pH. pH yang rendah akan mengurangi daya
tarik antara oksigen dan hemoglobin. Hal ini menyebabkan hemoglobin melepaskan
lebih banyak oksigen sehingga meningkatkan pengiriman oksigen ke otot.
1.5 Pengujian Kadar Hemoglobin pada Ikan Mas Berdasarkan Perubahan Suhu

Pada penelitian yang dilakukan oleh tim dari Henni Syawal, kadar hemoglobin diukur
dengan metode Cyanmethemoglobin dan kit modifikasi dari Merck, pembacaan hasil
dengan spektrofotometer. Hasil yang didapatkan adalah semakin tinggi suhu air
mengakibatkan nilai hematologis (hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit) mengalami
penurunan, sedangkan nilai fisiologis (kortisol, glukosa, dan osmolaritas) mengalami
peningkatan. Tingginya kadar kortisol tersebut mengindikasikan bahwa ikan
mengalami stress yang mengakibatkan reaksi kekebalan spesifik dan nonspesifik
ikan menurun. Terjadinya penurunan nilai hematokrit, kadar hemoglobin, dan total
eritrosit pada suhu media pemeliharaan 24⁰C mengindikasikan bahwa ikan
mengalami anemia akibat adanya stres. Sebagai akibat menurunnya kadar
hemoglobin, maka ketersediaan oksigen di jaringan akan berkurang atau jaringan
mengalami kekurangan oksigen (hipoksia), sehingga proses metabolisme akan
terganggu. Dengan demikian ikan akan mengalami kekurangan energi.

Referensi:

Purnamasari, R., dan D.R. Santi. 2017. Fisiologi Hewan. Surabaya. Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel.

Kosasi, L., F. Oenzil, dan A. Yanis. 2014. Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Kadar
Hemogoblin pada Mahasiswa Anggota UKM Pendekar Universitas Andalas. Jurnal
Kesehatan Andalas. 3(2) : 178-181.

Syawal, H., N. Kusumorini, W. Manalu, dan R. Affandi. 2011. Respons Fisiologis dan
Hematologis Ikan Mas (Cyprinus carpio) pada Suhu Media Pemeliharaan yang
Berbeda. Jurnal Iktiologi Indonesia. 12(1) : 1-11.

Anda mungkin juga menyukai