Anda di halaman 1dari 7

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TERAPI INSULIN DENGAN


INISIASI INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
DI RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM
MANADO

Grasela Singal
Mario E. Katuuk
Yolanda B. Bataha

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : gracelasingal@gmail.com

Abstract : Most patients with diabetes mellitus insulin resistance despite being advised to use
insulin. Lack of knowledge about diabetes causes the patient was less likely to take decisions in
the use of insulin. The purpose of the research was to determine the relationship between
knowledge about insulin therapy with insulin initiation on patient with type 2 diabetes mellitus at
Pancaran Kasih GMIM Hospital Manado. This study’s design used observational analytic with
cross sectional approach that measured simultaneously, for a moment or just once in one time.
The technique of taking sample using random sampling with a sample size of 60 people. Chi square
statistical test result with a 95% confidence level (α = 0.05) and obtained p value of 0,016 <0.05.
The conclusion that there is a relationship of knowledge about insulin therapy with insulin
initiation on patient with type 2 diabetes mellitus at Pancaran Kasih GMIM Hospital Manado.
Nurses should provide the education that can be understood by patients with type 2 diabetes so
that patients can take the right decision in using insulin.
Keywords : Type 2 Diabetes mellitus, Knowledge about Insulin Therapy, Insulin
Initiation

Abstrak : Sebagian besar pasien DM menolak insulin walaupun sudah disarankan untuk
menggunakan insulin. Kurangnya pengetahuan tentang DM menyebabkan pasien cenderung sulit
mengambil keputusan dalam menggunakan insulin. Tujuan Penelitian mengetahui hubungan
pengetahuan tentang terapi insulin dengan inisiasi insulin di pasien diabetes melitus tipe 2 Rumah
Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. Desain Penelitian ini menggunakan observasional analitik
dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang diukur secara
simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu. Teknik pengambilan Sampel
menggunakan Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil uji statistik
Chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value 0,016 < 0,05.
Kesimpulan yaitu terdapat hubungan pengetahuan tentang terapi insulin dengan inisiasi insulin di
pasien diabetes melitus tipe 2 di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. Perawat harus
memberikan edukasi yang dapat dipahami oleh pasien DM tipe 2 agar pasien dapat mengambil
keputusan yang tepat dalam menggunakan insulin
Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Pengetahuan Terapi Insulin, Inisiasi Insulin

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

PENDAHULUAN sehat glukosa darah belum terkendali, maka


Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu diberikan monoterapi Obat Hiperglikemik
penyakit degeneratif dan salah satu penyakit Oral (OHO). Bila dengan gaya hidup sehat
tidak menular yang meningkat jumlahnya. dan monoterapi OHO glukosa darah belum
Berdasarkan data Internasional Diabetes terkendali maka diberikan kombinasi 2 OHO.
Federation (IDF) (2015) terdapat 415 juta Bila dengan gaya hidup sehat dan kombinasi
penduduk di dunia yang menyandang DM 2 OHO glukosa darah belum terkendali maka
dan diprediksi tahun 2040 mendatang akan ada 2 pilihan yaitu yang pertama gaya hidup
meningkat menjadi 642 juta jiwa atau 55% sehat dan kombinasi terapi 3 OHO atau gaya
dari jumlah penduduk di dunia tahun 2015. hidup sehat dan kombinasi terapi 2 OHO
Prevalensi DM tahun 2015 di Indonesia yaitu bersama insulin basal (Ndraha, 2014). Dalam
sekitar 10 juta jiwa sehingga dari hasil survey Sartunus, Hasneli, Jumaini, (2015), tindakan
tersebut menempatkan Indonesia berada di pemberian insulin ini masih menjadi suatu
peringkat ke-7 dari 10 negara dengan masalah yang cukup besar karena banyak
penyandang DM terbesar diseluruh dunia diantara pasien dengan DM tipe 2 tidak patuh
(IDF, 2015). dalam pemberian inisiasi insulin dalam
Hasil survey yang dipaparkan melalui kehidupannya sehari-hari.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013) Insiasi insulin adalah suatu bentuk
untuk mendapatkan proporsi DM pada usia keputusan dan persetujuan untuk
15 tahun ke atas, Sulawesi Utara menempati menggunakan insulin antara Healthcare
urutan ke-2 setelah Sulawesi Tengah, dengan Provider (HCP) dan pasien dimana proses
presentase 3,6% dari jumlah penduduk. pengambilan keputusan tersebut sangat
Sekitar 1,69 juta jiwa penduduk di Sulawesi dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural
Utara yang berusia 15 tahun ke atas, terdapat dan sistem pelayanan kesehatan (Tan dkk,
40,77 ribu jiwa yang pernah didiagnosis oleh 2011 dalam Lestari, 2013). Masalah terbesar
dokter mengalami DM dan 20,39 ribu jiwa dalam insiasi insulin adalah penolakan
yang belum pernah didiagnosis oleh dokter terhadap terapi insulin. Hasil studi di
mengalami DM tetapi dalam 1 bulan terakhir Massachusettes menyatakan bahwa lebih dari
mengalami gejala sering lapar, sering haus, 33% pasien DM menolak insulin walaupun
sering buang air kecil dengan jumlah banyak sudah disarankan untuk menggunakan
dan berat badan menurun. insulin (Lestari, 2013).
DM mempunyai gejala seperti banyak Saturnus, Hasneli dan Jumaini (2015)
makan (polifagi), banyak minum (polidipsi) memaparkan beberapa penelitian
dan banyak kencing (poliuri). Penderita menunjukan bahwa kurangnya pengetahuan
diabetes mengetahui dirinya mengidap tentang DM menyebabkan pasien cenderung
diabetes setelah terjadi komplikasi progresif menolak insulin. Insulin masih diberikan
seperti gangguan kardiovaskular, kepada DM tipe 2 karena masih terbukti
muskuloskeletal dan integumen yang sangat efektif untuk menurunkan kadar
akhirnya dapat menyebabkan kematian. Hemoglobin Glikosilat (HbA1C) sebesar
Komplikasi ini biasa dicegah jika penderita lebih 1% dan memperbaiki fungsi sel beta
mau melakukan tatalaksana perubahan pola pankreas serta mengurangi remisi glikemik.
makan, edukasi, olahraga dan terapi Penelitian ketidakpatuhan penggunaan
farmakologi (Nurrahmani & Kurniadi, 2014). insulin pada DM tipe 2 diketahui bahwa ada
Penderita DM tipe 2 dapat terkendali beberapa pasien yang menghentikan
kadar glukosa darahnya dengan menjalankan penggunaan insulinnya karena merasa injeksi
gaya hidup sehat. Bila dengan gaya hidup merupakan beban, adanya ketidakpuasan
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

akan terapi insulin itu sendiri serta adanya METODE PENELITIAN


dampak negative terhadap kualitas hidup. Desain penelitian yang digunakan adalah
Sebanyak 74% pasien menyatakan tidak penelitian Observasional Analitik, dengan
menyukai injeksi insulin setiap hari, merasa menggunakan pendekatan Cross Sectional.
tidak nyaman, merasa kesulitan dalam Penelitian telah dilakukan di Poli Interna,
pemberian insulin akibat kurangnya ruang rawat inap Hana, Yehezkiel dan Lukas
pengetahuan tentang injeksi insulin. Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado
Penelitian yang dilakukan Lestari (2013) pada tanggal 22 Maret- 7 April 2017 dengan
hasil penelitian memperlihatkan populasi yaitu 622 penderita Diabetes
kecenderungan penolakan insulin dilakukan Mellitus tipe 2 yang ada di Rumah Sakit
oleh pasien yang memiliki pengetahuan Pancaran Kasih GMIM Manado berdasarkan
rendah dengan melihat hasil bahwa pasien data pada bulan Agustus 2016. Sampel
DM yang memiliki pengetahuan baik 33.7 % diambil dengan menggunakan Random
menerima insulin dan pasien DM yang Sampling dengan jumlah yaitu 60 responden
memiliki pengetahuan kurang 77.6 % sesuai dengan kriteria inklusi : pasien DM
menolak insulin. Hasil analisa bivariat tipe 2 dengan indikasi untuk menggunakan
menyatakan ada hubungan yang signifikan insulin, pasien DM tipe 2 yang datang
antara pengetahuan dan insiasi insulin dan berobat dan dirawat di Rumah Sakit Pancaran
hasil analisa multivariat menunjukan bahwa Kasih GMIM Manado, pasien DM tipe 2
pengetahuan merupakan variabel yang paling yang bersedia menjadi responden dan telah
berpengaruh terhadap insiasi insulin. menandatangani lembar persetujuan dan
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai responden yang berkomunikasi dengan baik
komplikasi yang akan terjadi akibat dan kooperatif. Kriteria eksklusi : mengalami
penatalaksanaan yang tidak tepat bagi pasien gangguan fisik (pendengaran atau
DM tipe 2 dan banyaknya populasi DM tipe penglihatan) dan tidak bersedia menjadi
2 di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM responden.
Manado berdasarkan data pada bulan agustus Instrumen pada penelitian ini
2016 sebanyak 622 pasien, yang terdiri dari menggunakan lembar kuesioner yang akan
128 laki-laki dan 402 perempuan. Hasil diberikan kepada responden pasien Diabetes
wawancara dari 15 pasien yang menyatakan Melitus tipe 2 di Rumah Sakit Pancaran
6 pasien yang memakai insulin dan 9 pasien Kasih GMIM Manado. Analisa univariat
tidak memakai insulin dengan alasan tidak pada penelitian ini adalah karakteristik
paham dengan terapi insulin, takut jarum responden yaitu jenis kelamin, umur, tingkat
suntik, takut dengan sakit atau nyeri yang pendidikan dan lamanya mengalami DM.
ditibulkan, bingung cara pakai, takut dengan Analisa bivariat dalam penelitian ini akan
hipoglikemia. Berdasarkan latar belakang dicari hubungan pengetahuan terapi insulin
diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan dengan keputusan menggunakan insulin. Uji
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui statistik yang digunakan adalah uji chi-square
hubungan pengetahuan terapi insulin dengan dengan tingkat kepercayaan 95% (α : 0.05).
inisiasi insulin pada pasien Diabetes Melitus
tipe 2 di Rumah Sakit Pancaran Kasih GMIM
Manado.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

HASIL dan PEMBAHASAN menyandang DM tipe 2 yaitu responden yang


Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan berjenis kelamin perempuan dengan jumlah
usia pasien DM tipe II di Rumah Sakit 39 responden ( 65%). Guyton dan Hall
Pancaran Kasih GMIM Manado. (2007) memaparkan bahwa perempuan pada
usia lebih dari 40 tahun lebih beresiko
Responden menderita penyakit DM tipe 2 dikarenakan
Umur pada wanita yang telah mengalami
n %
35-45 Tahun 12 20 menopause, kadar gula dalam darah lebih
46-56 Tahun 15 25 tidak terkontrol dikarenakan terjadi
57-67 Tahun 20 33.3 penurunan produksi hormon esterogen dan
68-78 Tahun 13 21.7 progesteron yang dapat mempengaruhi sel-
Total 60 100.0 sel tubuh dalam merespon insulin. Sama
Sumber : Data Primer (Mei 2017) halnya dengan penelitian yang dilakukan
oleh Fauziyah (2012) diperoleh data 26 orang
Berdasarkan penelitian ini diperoleh (48,1%) responden berjenis kelamin laki-laki
bahwa sebagian besar usia responden yang dan 28 orang (51,9%) responden berjenis
menyandang DM tipe 2 yaitu responden yang kelamin perempuan. Namun penelitian Arifin
berumur 57-67 tahun dengan jumlah 20 (2011) didapatkan bahwa responden yang
responden (33,3%). Ganong (2008) berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52
menjelaskan bahwa peningkatan resiko responden (54,2%) dan perempuan sebanyak
diabetes sesuai dengan usia khususnya pada 44 responden (45,8%).
usia lebih dari 40 tahun karena pada usia
tersebut mulai terjadi peningkatan intoleransi Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan
glukosa. Adanya proses penuaan pendidikan pasien DM tipe II di Rumah Sakit
menyebabkan berkurangnya kemampuan sel Pancaran Kasih GMIM Manado.
β pankreas dalam memproduksi insulin.
Hasil penelitian Rochmi (2012) juga Responden
Pendidikan
menyatan bahwa umur sangat erat kaitannya n %
dengan terjadinya kenaikan kadar glukosa SD 15 25
darah, sehingga semakin meningkat usia SMP 14 23.3
maka prevelensi diabetes dan gangguan SMA 21 35
toleransi glukosa semakin tinggi. S1 10 16.7
Total 60 100.0
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan Sumber : Data Primer (Mei 2017)
jenis kelamin pasien DM tipe II di Rumah
Sakit Pancaran Kasih GMIM Manado. Penelitian ini diperoleh bahwa sebagian
besar responden mempunyai pendidikan
Responden SMA dengan jumlah 21 responden (35%).
Jenis Kelamin Teori yang dikemukakan oleh
n %
Laki-laki 21 35 Notoadmodjo (2007), menjelaskan salah satu
Perempuan 39 65 faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Total 60 100.0 adalah pendidikan, karena pendidikan dapat
Sumber : Data Primer (Mei 2017) membawa wawasan atau pengetahuan
seseorang. Secara umum seseorang yang
Penelitian ini diperoleh bahwa sebagian berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
besar jenis kelamin responden yang pengetahuan yang lebih luas dibandingkan
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

dengan seseorang yang tingkat Tabel 5. Distribusi Pengetahuan tentang


pendidikannya lebih rendah. Berdasarkan Terapi Insulin di RS Pancaran Kasih GMIM
hasil penelitian yang dilakukan oleh Arifin Manado.
(2011) sebagian besar pasien diabetes
mellitus tipe 2 adalah pasien dengan Pengetahuan tentang Responden
berpendidikan terakhir SMA yaitu 38 Terapi Insulin n %
responden (39,6%). Mengidentifikasi tingkat Baik 19 31.7
pendidikan berkaitan dengan penatalaksanan Kurang 41 68.3
DM khusunya edukasi. Program edukasi Total 60 100.0
memiliki peran yang sangat besar dalam Sumber : Data Primer (Mei 2017)
meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan pasien dalam perawatan diri Berdasarkan penelitian yang di lakukan
sehari-hari (self care). oleh peneliti diperoleh bahwa sebanyak 41
responden (68.3%) berpengetahuan kurang.
Tabel 4. Distribusi responden berdasarkan Kesalahan akan terapi insulin cukup sering
lamanya DM tipe II pasien di Rumah Sakit ditemukan dan menjadi masalah klinis yang
Pancaran Kasih GMIM Manado. penting. Bahkan terapi insulin termasuk 5
besar pengobatan beresiko tinggi bagi pasien
Responden di rumah sakit. Sebagian besar kesalahan
Lama DM
n % tersebut terkait dengan kondisi hiperglikemia
1-5 Tahun 40 66.7 dan sebagian lagi akibat hipoglikemia. Jenis
6-10 Tahun 19 31.7 kesalahan tersebut disebabkan antara lain
> 10 Tahun 1 1.7 keterbatasan dalam hal keterampilan, cara
Total 60 100.0 atau protokol dan pengetahuan akan hal
Sumber : Data Primer (Mei 2017) terapi insulin (PERKENI, 2008).

Berdasarkan penelitian ini diperoleh Tabel 6. Distribusi nilai inisiasi insulin pada
bahwa sebagian besar yang telah pasien DM tipe 2 di RS Pancaran Kasih
menyandang DM tipe 2 yaitu responden yang GMIM Manado.
mengalami DM 1-5 tahun dengan jumlah
sebanyak 40 responden (66,7%). Soegondo Responden
Inisiasi Insulin
(2008) memaparkan bahwa secara n %
epidemiologis diabetes melitus seringkali Menerima 23 38.3
tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau Menolak 37 61.7
mulai terjadinya diabetes adalah 5 tahun Total 60 100.0
sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga Sumber : Data Primer (Mei 2017)
morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada
kasus yang tidak terdeteksi. Hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan
yang dilakukan Pujiastuti (2016) oleh peneliti diperoleh sebanyak 37
menunjukkan bahwa 240 responden yang responden (61.7%) menolak. Hasil studi di
menderita sakit DM > 3 Tahun yaitu 208 Massaehusetts menyatakan bahwa lebih dari
pasien (86,6%), 1-3 tahun yaitu 12 pasien 33% pasien menolak menggunakan insulin
(9,6%) dan sisanya 9 pasien (3,8%) walaupun sudah disarankan untuk
menderita DM kurang dari 1 tahun. menggunakan insulin (Larkin et al. 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad,
Junaidi, Akhter, Salahudin, Achter, (2009)
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

menunjukkan 210 dari 307 pasien menolak perubahan perilaku yang diharapkan.
menggunakan insulin. Menurut penelitian Perubahan perilaku seseorang dipengaruhi
Yilmaz (2016) faktor yang mempengaruhi oleh kepercayaan atau presepsi akan adanya
penerimaan insulin pada DM tipe 2 adalah manfaat, hambatan, keparahan dan
kurangnya informasi yang memadahi kerentanan suatu penyakit tetapi untuk
berkaitan dengan insulin sehingga menjadi mencapai suatu perubahan perilaku
faktor utama dibalik penolakan pasien. diperlukan faktor penggerak yang mampu
mengarahkan pasien. Petugas kesehatan
Tabel 7. Hubungan Pengetahuan tentang memiliki peran penting dalam pemberian
Terapi Insulin dengan Insiasi Insulin di RS nasehat dan edukasi. Nasehat akan
Pancaran Kasih GMIM Manado. tersampaikan jika ada interaksi yang baik
antara pasien dengan petugas kesehatan.
Inisiasi Insulin Penolakan terhadap insulin bisa terjadi
Pengetahuan Total
tentang Terapi Menerima Menolak
P karena kurangnya interaksi pasien dengan
Value
Insulin petugas kesehatan menyebabkan perubahan
n % n % n %
perilaku yang diharapkan tidak terjadi
Baik 12 63.2 7 36.8 19 100.0
padahal pasien sudah memiliki dasar yang
Kurang 11 26.8 30 73.2 41 100.0 0.016
baik terkait insulin.
Total 23 38.3 37 61.7 60 100.0

Sumber : Data Primer (Mei 2017) SIMPULAN


Berdasarkan hasil penelitian yang
Hasil uji statistik dengan menggunakan dilakukan Rumah Sakit Pancaran Kasih
uji statistik chi-square diperoleh nilai p-value GMIM Manado pada pasien DM Tipe II
0,016 (<0,05). Dengan demikian dapat mulai dari tanggal 20 Maret 2017 sampai 7
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang April 2017 disimpulkan bahwa sebagian
signifikan antara pengetahuan tentang terapi besar usia responden penyandang DM tipe 2
insulin dengan inisiasi insulin pada pasien yaitu 57-67 tahun, jenis kelamin perempuan,
DM tipe 2 di Rumah Sakit Pancaran Kasih dengan pendidikan SMA dan lamanya DM 1-
GMIM Manado. 5 tahun, sebagian besar responden memiliki
Penelitian yang dilakukan oleh Yilmaz, pengetahuan buruk tentang terapi insulin,
dkk (2016) bahwa kurang adekuatnya sebagian besar responden menolak untuk
informasi dan kesalahpahaman menggunakan insulin dan terdapat hubungan
berkonstribusi pada penolakkan terhadap yang signifikan antara pengetahuan tentang
inisiasi insulin. Jika pasien sudah dianjurkan terapi insulin dengan inisiasi insulin.
untuk menggunakan insulin, maka insulin
menjadi hal yang dibutuhkan, sehingga DAFTAR PUSTAKA
penting untuk mengubah sikap dari pasien Arifin, Z. (2011). Analisis Hubungan
terutama pada pasien dengan pendidikan Kualitas Tidur Dengan Kadar Glukosa
rendah seperti diberikan edukasi mengenai Darah Pasien Diabetes Melitus di
perkembangan sifat natural dari diabetes, Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa
peran insulin dan mekanisme kerja insulin. Tenggara Barat. Universitas Indonesia.
Penelitian yang dilakukan Navsa, dkk
dalam Lestari (2013) penolakan insulin lebih Ahmad, dkk. (2009). Barriers Initiation of
besar pada pasien yang memiliki Insulin Therapy Among Asian Diabetes.
kepercayaan benar tentang insulin. Peneliti Diabetic medical Journal complication.
berpendapat hal tersebut terjadi karena tidak
adanya faktor penggerak dalam mencapai
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Mei 2017

Fauziyah, N. F. (2012). Hubungan


Pengetahuan pasien Diabetes Melitus Pujiastuti, E. (2016). Hubungan
tipe 2 tentang resiko Terjadinya Ulkus Pengetahuan Dan Motivasi Dengan
Diabetik Dengan Kejadian Ulkus Kepatuhan Diet pada Pasien Diabetes
Diabetik di RSUD DR.Moewardi. Melitus Tipe II di Poliklinik Penyakit
Surakarta: Fakultas Kedokteran Dalam RSUD DR. Soehardi Prijonegoro
Universitas Muhammadiayah Surakarta. Sragen. Program Studi S-1 Keperawatan
Stikes Kusuma Husada Surakarta.
Ganong, W. F. (2008). Buku Ajar Fisiologi
Kedoteran Jakarta. Edisi 22. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar. (2013). Situasi dan
Kedokteran EGC. analisis diabetes. Pusat Data dan
Informasi Kemeterian Kesehatan RI.
Guyton & Hall. (2007). Fisiologi Jakarta.
Kedokteran. Edisi 11. Jakarta:
kedokteran EGC. Rochmi. (2010). Sistem kardiovaskuler.
http://www.slideshare.net/snala26/maka
International Diabetes Federation (IDF). lah-gagal-jantung-kongestif-chf-
(2015). IDF Diabetes Atlas 7th Edition 24615167. Diakses pada tanggal 16
2015. Diakses dari www.idf.org April 2017.
diperoleh tanggal 10 Desember 2016.
Sartunus, Hasneli, & Junaidi, (2015)
Lestari, D. T (2013). Faktor-faktor Yang Hubungan Pengetahuan Terapi Insulin
mempengaruhi Insiasi insulin pada Terhadap Kepatuhan Pasien Diabetes
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Melitus Tipe 2 dalam Pemberian Injeksi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Insulin. Jurnal Program Studi Ilmu
Kudus. Tesis Magistes Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Diakses
Keperawatan Kekhususan Keperawatan pada 11 Oktober 2016.
Medikal Bedah Program Pasca Sarjana
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Soegondo, S. (2008). Hidup Secara Mandiri
Indonesia. Diakses pada 12 Oktober dengan Diabetes Melitus Kencing Manis
2016. Sakit Gula. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Notoadmojo, S. (2007). Pendidikan dan
Yilmaz, A., Ak, M., Cim, A., Yilmaz, P.,
perilaku kesehatan cetakan 2. Jakarta:
Kilinc, F. (2016). Factors influencing
PT. rineka cipta.
insulin usage among type 2 diabetes
Nurrahmani, U., & Kurniadi, H. (2014). mellitus patients: A study in Turkish
Stop! gejala penyakit jantung koroner, primary care. European Journal of
kolesterol tinggi, diabetes melitus, General Practice.
hipertensi. Yogyakarta: Istana Media.

PERKENI. (2008). Petunjuk Praktis Terapi


Insulin pada Pasien Diabetes Melitus.
PERKENI: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai