ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. R
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Pulang pisau, Desa Gohong
TGL MRS : 01 Januari 2020
Diagnosa Medis : Close Fraktur 1/3 Proximal Tibia Fibula Dextra
2. Riwayat Kesehatan/Perawatan
a. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri kaki kanan, Nyeri terasa dikaki sebelah
kanan setelah kecelakaan, nyeri terasa seperti tertekan, nyeri dikaki
sebelah kanan, skala nyeri 4 , nyeri muncul pada saat kaki tergerak
kurang lebih 30 menit.
22
23
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
24
= Meninggal
= Hubungan keluarga
= Menikah
= Tinggal serumah
= Pasien
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Pasien tampak sakit sedang, bentuk tubuh kurus, penampilan
kurang rapi, ekspresi wajah gelisah, posisi pasien supinasi,terpasang infus
RL 20 tpm ditangan sebelah kanan, kaki terpasang spalak.ADL pasien
dibantu oleh keluarga dan perawat.
b. Status Mental
Kesadaran compos menthis, ekspresi wajah gelisah, bentuk badan
kurus, cara berbaring supinasi, berbicara jelas, suasana hati kurang baik,
penampilan kurang rapi. Fungsi kognitif orientasi waktu: pasien dapat
membedakan pagi, siang, sore, malam. Orientasi orang: pasien mampu
mengenalkan perawat dan keluarganya. Orientasi tempat: pasien
mengetahui ia berada di RS. Tidak ada halusinasi, insight baik, mekanisme
pertahanan diri adaptif.
c. Tanda-Tanda Vital
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajian pada Tn. R di
dapat hasil tekanan darah 90/60, nadi 80 x/menit, suhu 36,3 •c pada axilla,
dan respirasi 20 x/ menit.
d. Pernapasan
Bentuk dada klien simetris, pasien tidak merokok, tidak ada batuk.
Tidak ada sianosis, tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak napas, tipe
pernasan dada dan perut, irama pernapasan teratur, suara napas vesikuler
dan tidak ada suara nafas tambahan.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
e. Cardiovaskular
25
Tidak ada nyeri dada, tidak ada kram kaki, tampak pucat, tidak ada
pusing, tidak clubbing finger, tidak sianosis, tidak ada pusing, tidak ada
sakit kepala, tidak ada palpitasi, tidak pingsan. Capillary refill < 2 detik,
tidak ada edema, tidak ada asites, ictus cordis tidak terlihat, tidak ada
peningkatan vena jugularis, suara jantung normal S1 - S2 lup-dup tunggal.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
f. Persyarafan
Berdasarkan pemeriksaaan dan pengkajian nilai GCS klien, mata
nilainya 4 karena klien dapat membuka spontan, verbal nilainya 5 karena
klien orientasi baik, motorik nilainya 6 karena dapat mengikuti perintah
total nilai GCS adalah 15 dengan kesadaran compos menthis. Pupil klien
isokor, dengan reflek cahaya kiri dan kanan positif. Pasien mengalami
nyeri nyeri kaki bagian kanan 1/3 proximal tibia fibula dextra, klien tidak
mengalami vertigo, tidak mengalami gelisah, tidak mengalami aphasia,
tidak mengalami kesemutan pada kaki dan tangan, tidak ada tremor, tidak
ada kejang, dan pelo.
Pemeriksaan saraf cranial
o Nervus cranial I Olaftorius : klien mampu mencium aroma parfum
o Nervus cranial II Optikus : klien mampu melihat dengan jelas orang di
sekitarnya
o Nervus cranial III Okulomotor: reaksi pupil terhadap cahaya baik
o Nervus cranial IV Troklear : klien mampu menggerakan bola mata
keatas dan kebawah,
o Nervus cranial V Trigeminal : klien mampu membuka mulut
o Nervus cranial VI Abdusena : klien mampu menggerakan mata ke
samping,kiri dan kanan
o Nervus cranial VII Fasialis: klien mampu mengencangkan wajahnya
disebelah kanan
o Nervus cranial VIII Vestibulokoklearis : klien mampu mendengar
orang berbicara, seperti mendengar saat di panggil namanya.
o Nervus cranial IX Glosofaringeus : klien mampu mengidentifikasi rasa
manis, asin, pahit, asam
26
ada patah tulang dikaki kanan 1/3 proximal tibia tibula dextra, tulang
belakang pasien normal.
Masalah Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
j) Kulit Rambut
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, dan kosmetik,
suhu kulit hangat, warna kulit normal, turgor kulit baik, teksture halus,
tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut, teksture rambut halus, distribusi
rambut merata.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan.
k) Sistem Penginderaan
Penglihatan pasien baik, fungsi penglihatan normal, bola mata
bergerak normal, sclera berwarna putih, konjungtiva berwarna merah
muda, kornea berwarna bening, tidak mengunakan alat bantu kaca mata.
Fungsi pendengaran normal, bentuk hidung simetris tidak ada lesi.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan.
l) Leher dan Limfe
Tidak terdapat masa pada leher klien, tidak ada jaringan parut, tidak ada
teraba jaringan limfe, tidak ada teraba kelenjar tiroid, dan mobilisasi leher
klien normal.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan.
m) Sistem Reproduksi
Reproduksi Laki-laki : Tidak di kaji karena tidak dapat persetujuan
n) Pola fungsi kesehatan
1. Persepsi terhadap kesehatan dan penyakit
Pasien mengatakan kesehatan sangat penting karena dengan tubuh
yang sehat ia dapat melakukan semua aktivitasnya, tentang penyakit
pasien mengatakan penyakit adalah penurunan fungsi tubuh yang
menyebabkan tidak dapat beraktivitas dengan baik.
2. Nutrisi dan metabolisme
Pasien memiliki tinggi badan 160 cm dengan berat badan 48 kg
sebelum sakit, sesudah sakit pasien berat badan 48 kg.
48
IMT=
¿¿
28
29
Armelia Widiarti
NIM: 2017.c.09a.0978
32
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS: Trauma langsung Nyeri akut
- Pasien mengatakan nyeri
kaki kanan. Fraktur
- Pasien mengatakan nyeri
pada kaki sebelah kanan
setelah kecelakaan, nyeri Merusak jaringan sekitar
terasa seperti tertekan,
dikaki sebelah kanan, Pelepasan mediator nyeri
skala nyeri 4, nyeri terasa
ketika kaki digerakan Impuls ke otak
kurang lebih 30 menit
Presepsi nyeri
DO:
- Pasien tampak meringis Nyeri akut
- Pasien tampak gelisah
- Kaki pasien tampak di
perban dan terpasang
spalak.
- TTV :
TD = 90/60 mmHg
N = 80x/m
RR = 20x/m
S = 36,3 oC
- Hasil Pemeriksaan: CT-
Scan Cruris Dextra Ap-
Lateral :
Fraktur 1/3 proximal
tibia
Fraktur 1/3 proximal
fibula
33
PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik, trauma langsung
post kecelakaan ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri kaki kanan,
pasien mengatakan nyeri pada kaki sebelah kanan setelah kecelakaan, nyeri
terasa seperti tertekan, dikaki sebelah kanan, skala nyeri 4, nyeri terasa
ketika kaki digerakan kurang lebih 30 menit. Pasien tampak meringis,
pasien tampak gelisah, kaki pasien tampak di perban dan terpasang spalak.
Hasil Pemeriksaan: CT-Scan Cruris Dextra Ap-Lateral : Fraktur 1/3
proximal tibia, Fraktur 1/3 proximal fibula.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan kerusakan moskuloskeletal ditandai
dengan Pasien mengatakan kaki kanan sulit digerakan, pasien mengatakan
nyeri pada kaki kanan ketika kaki tergerak. Pasien tampak terbaring dengan
posisi supinasi, tampak balutan perban pada kaki kanan dan terpasang
spalak, pasien tampak sulit bergerak, akivitas pasien dibantu keluarga dan
perawat, pasien tampak membatasi gerakannya, skala aktivitas 3
(Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain, dan peralatan), skala
kekuatan otot ektermitas atas kiri 5, kanan 5 ektremitas bawah kiri 5, kanan
2.
35
11.40 wib 1. Mengidentifikasi keluhan fisik menggerakan kaki kanan karena nyeri
11.55 wib 2. Melibatkan keluarga dalam membantu ketika tergerak.
12.15 wib pergerakan O:
12.20 wib 3. Menyediakan lingkungan yang nyaman - Pasien tampak enggan menggerakan
4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara kaki sebelah kanan.
(Armelia.W)
bertahap - Aktivitas pasien dibantu oleh keluarga
dan perawat.
- Pasien dibantu melakukan ROM
perlahan di kaki kanan
- Skala aktivitas 3
- Skala kekuatan otot :
5 3
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
39
5 3
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Diagnosa 1:
41
Diagnosa 2:
42
5 3
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2,3,4