MODUL KE – 1
Oleh:
Nahdah Novia 12117095
Asisten :
I. Pendahuluan
Geofisika adalah ilmu yang mempelajari bumi dengan menggunakan metode fisika dan logika
geologi untuk mempelajari struktur bawah permukaan bumi. Dalam pengaplikasiannya metode
geofisika dapat menggunakan sumber-sumber pengukuran yang berbeda. Salah satu sumber yang
digunakan dapat berupa sumber kelistrikan.
Geolistrik merupakan salah satu metode Geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis
lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC yang
mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah elektroda
arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Dengan adanya aliran arus
listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik dalam tanah. Tegangan listrik yang
terjadi di permukaan tanah diukur dengan menggunakan multimeter yang terhubung melalui 2
buah “elektroda tegangan” M dan N yang jaraknya lebih pendek dari jarak elektroda AB. Bila
posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada
elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik
pada kedalaman yang lebih besar (Broto dan Afifah, 2008).
Metode resistivitas adalah salah satu metode aktif geolistrik yang digunakan untuk mengetahui
nilai resistivitas dari lapisan atau batuan, sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya
lapisan akifer, yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Umumnya lapisan
akifer yang dicari adalah yang diapit oleh lapisan batuan kedap air pada bagian bawah dan bagian
atas.
Geolistrik sendiri dapat digunakan untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai
kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. Selain itu, dapat
digunakan juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman bedrock untuk fondasi bangunan. Metode
Geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi di bawah permukaan. Pengukuran
menggunakan konfigurasi elektroda Schlumberger dilakukan dengan memindahkan masing-
masing elektroda sesuai dengan aturan konfigurasi yang digunakan.
KURVA LOGARITMIK
plot A
140
120
100
80
60
40
20
0
2 2,5 3 4 5 6 8 8 10
plot B
140
120
100
80
60
40
20
0
2 2,5 3 4 5 6 8 8 10
Pada praktikum ini melakukan akuisisi data yang berlokasi pada latitude dan longitude yaitu
9406717 dan 0535415 dengan elevasi 141. Pengukuran nilai tahanan jenis dilakukan dengan cara
Vertical Electrical Sounding (VES) dimana pegukuran perubahan resistivitas bawah permukaan
pada arah vertical. Pada metode geolistrik tahanan jenis, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi
melalui dua elektroda arus. Beda potensial diukur melalui dua elektroda potensial yang berada di
dalam konfigurasi. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda,
dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai tahanan jenis semu, sehingga didapatkan
variasi nilai tahanan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur (titik sounding). Vertical
Electrical Sounding (VES) menggunakan konfigurasi elektroda yaitu konfigurasi schlumberger
yaitu satu titik tetap dengan spasi elektroda yang berbeda. Pada konfigurasi schlumberger
merupakan resolusi baik. Pengukuran ini dilakukan percobaan dua kali untuk mengetahui SP
(Self Potennsial), I (arus), V(mV) dan 𝜌𝑎 (resistivitas semu). Jarak pada elektroda yaitu 300 m
tetapi pengukuran hanya sampai 20m AB/2. Hasil yang didapatkan dari pengukuran berupa beda
potensial dan resistivitas semu. Pada MN/2 0.5m dan AB/2 2m menghasilkan nilai beda potensial
sebesar 268mV dan 300mV, dan pada resistivitas semu 121 ohm meter dan 122 ohm meter ,
dapat dianalisis pengukura tersebut mengalami perbedaan yang sangat kecil. Pengukuran
tersebut dilakukan percobaan dua kali sampai AB/2 sampai 150 m. Kemudian hasil yang
didapatkan dari resistivitas semu dibuat kurva logaritmik untuk dilakukan interpretasi kualitatif
untuk mengetahui berapa lapisan yang ada di dalam permukaan bumi . Berdasarkan bentuk kurva
type HK yaitu 𝜌1 > 𝜌2 > 𝜌3 > 𝜌4 yaitu terdapat 4 lapisan.
Kurva tersebut menghasilkan nilai rho yang berbeda-beda karena setiap lapisan batuan memiliki
massa yang berbeda dapat dicirikan dari batuan yang kompak dan berpori, jika batuan tersebut
kompak maka hasil densitas besar dan begitupun sebaliknya.
IV. Kesimpulan
1. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan
jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC
(Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah
2. Pengukuran nilai tahanan jenis dilakukan dengan cara Vertical Electrical Sounding (VES)
yaitu menggunakan konfigurasi schlumberger merupakan resolusi baik dan praktis
3. Dari akusisi data didapatkan hasil beda potensial dan arus sehingga didapatkan apperent
semu yang berbeda-beda pada setiap lapisan batuan bergantung pada kompaksi batuan
tersebut
4. Bentuk Kurva pada hasil interpretasi kualitatif yaitu HK dimana terdapat 4 lapisan dan
memiliki nilai rho yang berbeda berdasarkan kompaksi batuan.
Daftar Pustaka
Aizawa, T. (2014). Application Manual of Geophysical Methods to Engineering and
Environmental Problems. Houten, Netherlands: EAGE Publications.
Kurniawan, A. (2009). BASIC IP2 WIN TUTORIAL: Basic Principles in Using IP2 Win
Software. Yogyakarta: HYDROGEOLOGY WORLD.
Milsom, J. (2003). Field Geophysics. West Sussex: John Wiley & Sons Inc.
Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (2010). Applied geophysics. Cambridge:
Cambridge Univ. Press