LaporanPendahuluan
08-Juni-2020
DisusunOleh:
JUSRINDAYANTI
N201901169
A. DEFINISI
Risiko perilaku kekerasan adalah berisiko membahayakan secara
fisik, emosi dan atau seksual pada diri sendiri atau orang lain (NANDA,
2018).
Perilaku kekrasan merupakan salah satu respon terhadap stresor
yang dihadapi oleh seseorang.Respon ini dapat menimbulkan kerugian
baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Melihat dampak
dari kerugian yang ditimbulkan, penanganan pasien perilaku kekerasan
perlu dilakukan secara cepat dan tepat oleh tenaga yang profesional.
B. ETIOLOGI
Risiko perilaku kekerasan dapat disebabkan karena adanya waham,
curiga pada orang lain, halusinasi, berencana bunuh diri, kerusakan kognitif,
disorientasi atau konfusi, kerusakan kontrol impuls, depresi, penyalahgunaan
NAPZA, gangguan konsep diri dan isolasi sosial.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Tanda Mayor
Subjektif
a. Khawatir
b. Mengatakan benci/kesal dengan orang lain
c. Mengatakan tidak mampu mengontrol perilaku kekerasan
d. Mengatakan ingin memukul orang lain
e. Mengalami waham atau curiga
f. Mengungkapkan keinginan menyakiti diri sendiri maupun orang lain
g. Suka berdebat
h. Suka membentak
i. Mengungkapkan keinginan untuk menghancurkan barang/ merusak
lingkungan.
133
Objektif
a. Bingung
b. Mudah tersinggung
c. Nada suara tinggi dan keras
d. Berteriak
e. Mendominasi pembicaraan
f. Marah
g. Tekanan darah meningkat
h. Nadi meningkat
i. Pernafasan meningkat
j. Melotot
k. Pandangan tajam
l. Tangan mengepal
m. Gelisah
n. Agresif
o. Mengamuk
2. Tanda Minor
Subjektif
a. Mengatakan tidak senang
b. Selalu menyalahkan orang lain
c. Ingin orang lain memenuhi keinginannya
d. Mengatakan diri berkuasa
e. Merasa gagal mencapai tujuan
f. Mengungkapkan keinginan yang tidak realistik
g. Suka mengejek dan mengkritik
h. Mengatakan ingin menyendiri
Objektif
a. Disorientasi
b. Euphoria yang tidak wajar atau berlebihan
c. Wajah merah
d. Postur tubuh kaku
e. Pengeluaran saliva meningkat
f. Pengeluaran urine meningkat
g. Frekuensi BAB meningkat
h. Konstipasi
i. Pasif
j. Sinis
k. Bermusuhan
l. Menarik diri
4. Tindakankolaborasi
1. Melakukan kolaborasi dengan dokter tentang obat psikofarmaka
dengan menggunakan ISBAR dan TBaK
2. Memberikan obat psikofarmaka sesuai program terapi dokter dengan
pendekatan 8 benar
3. Mengobservasi manfaat dan efek samping obat
G. DISCHARGE PLANNING
1. Menjelaskan rencana persiapan pasca rawat di rumah untuk
memandirikan klien
2. Menjelaskan rencana tindak lanjut perawatan dan pengobatan
3. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
H. EVALUASI
1. Penurunan tanda dan gejala
2. Peningkatan kemampuan klien mengatasi perilaku kekerasan
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien