MATA KULIAH PENGANTAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

PERTEMUAN PERTAMA

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

DISUSUN OLEH : DRS. IMAM ROSADI, MAP, NIDN 0419097005

RUANG LINGKUP ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

A. ARTI ADMINISTRASI
1. ADMINISTRASI DALAM ARTI SEMPIT YAITU DARI KATA ADMINISTRATIE ( BAHASA
BELANDA) YANG MELIPUTI KEGIATAN CATAT MENCATAT, SURAT MENYURAT,
PEMBUKUAN RINGAN, KETIK MENGETIK YANG BERSIFAT KETATAUSAHAAN.
2. ADMINISTRASI DALAM ARTI LUAS YAITU DARI KATA ADMINISTRATION ( BAHASA
INGGRIS). BERIKUT INI AKAN DIKEMUKAKAN PENDAPAT ADMINISTRASI DALAM ARTI
LUAS.
2.A MENURUT LEONARD D. WHITE, ADMINISTRASI ADALAH SUATU PROSES YANG PADA
UMUMNYA TERDAPAT PADA SEMUA USAHA KELOMPOK, NEGARA ATAU SWASTA
SIPIL
DAN MILITER.
2.B WILLIAM H. NEWMAN, ADMINISTRASI DIDEFINISIKAN SEBAGAI BIMBINGAN ,
KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN DARIPADA USAHA-USAHA KELOMPOK
INDIVIDU
TERHADAP TERCAPAINYA USAHA BERSAMA.
2.C HA. SIMON DAN KAWAN KAWAN MENDEFINISIKAN ADMINISTRASI ADALAH
KEGIATAN
DARI PADA KELOMPOK YANG MENGADAKAN KERJA SAMA UNTUK MENYELESAIKAN
TUJUAN BERSAMA.

3. SETELAH MENGETAHUI BEBERAPA DEFINISI ADMINISTRASI, MAKA CIRI-CIRI

ADMINISTRASI TERSEBUT DI ATAS DAPAT DIGOLONGKAN:
A. ADANYA KELOMPOK MANUSIA , YAITU KELOMPOK YANG TERDIRI DARI 2 ORANG
ATAU LEBIH.
B. ADANYA KERJASAMA DARI KELOMPOK TERSEBUT.
C. ADANYA KEGIATAN
D. ADANYA BIMBINGAN, KEPEMIMPINAN DAN PENGAWASAN
 E. ADANYA TUJUAN

B. PENGGOLONGAN ILMU ADMINISTRASI

1. ADMINISTRASI DAPAT DIBEDAKAN DALAM 2 GOLONGAN YAITU.
ADMINISTRASI NEGARA ( PUBLIC ADMINISTRATION) YAITU KEGIATAN-KEGIATAN
DIBIDANG
KENEGARAAAN. MENURUT DIMOCK DALAM BUKUNYA PUBLIK ADMINISTRATION
ADMINISTRASI NEGARA ADALAH KEGIATAN NEGARA DALAM MELAKSANAKAN
KEKUASAAN
DAN KEWENANGAN POLITIKNYA/KEBIJAKAN NEGARA.
2. ADMINISTRASI SWASTA/NIAGA ( BUSINESS ADMINISTRATION) ADALAH KEGIATAN PADA
ORGANISASI NIAGA DALAM USAHA MENCAPAI TUJUAN MENCARI KEUNTUNGAN.
C. PERBEDAAN DAN KESAMAAN ARTI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
SETELAH KITA MENGETAHUI ARTI DARI PADA ADMINISTRASI, MAKA SELANJUTNYA PERLU
DIKETAHUI ARTI DARIPADA MANAJEMEN .
1. PERSAMAAN
PENDAPAT WILLIAM H. NEWMAN DALAM BUKUNYA ADMINISTRACTIV ACTION,
MENYATAKAN BAHWA ARTI ADMINISTRASI TERMASUK PULA DALAM ARTI MANAJEMEN.
2. PERBEDAAN
DALTON E. MC. FARLAND DALAM BUKUNYA MANAGEMENT, MEMBEDAKAN ARTI
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN SEBAGAI BERIKUT, BAHWA ADMINISTRASI DITUJUKAN
TERHADAP PENENTUAN TUJUAN POKOK DAN KEBIJAKSANAANNYA, SEDANGKAN
MANAJEMEN DITUJUKAN TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN DENGAN MAKSUD
MENYELESAIKAN/MENCAPAI TUJUAN DAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN.
3. DALAM BAGAN DIBAWAH INI DIGAMBARKAN HUBUNGAN ANTAR ADMINISTRASI ,
ORGANISASI, MANAJEMEN, KEPEMIMPINAN , PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA.
3.A. ADMINISTARASI LINGKARAN PERTAMA
3. B. ORGANISASI LINGKARAN KE DUA
3.C. MANAJEMEN LINGKARAN KE TIGA
3.D. KEPEMIMPINAN LINGKARAN KE EMPAT
3.E. PENGAMBILAN KEPUTUSAN LINGKARAN KE LIMA
3.F. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA LINGKARAN KE ENAM (PUSAT)
 1

SUMBER: PENGANTAR STUDI ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN,SOEWARNO

HANDAYANINGRAT
 MODUL KULIAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

PERTEMUAN KE 2

PENDAPAT PENDAPAT TENTANG ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

DISUSUN OLEH: DRS. IMAM ROSADI M.AP, NIDN 0419097005

PENDAPAT-PENDAPAT TENTANG ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

A. DI BAWAH INI DIKEMUKAKAN PENDAPAT PENDAPAT TENTANG MANAJEMEN

1. MANAJEMEN SEBAGAI SUATU SISTEM ( MANAGEMENT AS A SYSTEM )

MANAJEMEN ADALAH SUATU KERANGKA KERJA YANG TERDIRI DARI BERBAGAI

KOMPONEN YANG SECARA KESELURUHAN SALING BERKAITAN YANG DIORGANISASI DALAM
RANGKA MENCAPAI TUJUAN.

2. MANAJEMEN SEBAGAI PROSES ( MANAGEMENT AS A PROCESS )

MANAJEMEN ADALAH SERANGKAIAN TAHAP KEGIATAN YANG DIARAHKAN PADA

PENCAPAIAN SUATU TUJUAN DENGAN PEMANFATAN SEMAKSIMAL MUNGKIN SUMBER-
SUMBER YANG ADA.

MENURUT H. KOONTZ & O,DANIEL DALAM BUKUNYA “ PRINCIPLES OF MANAGEMENT”,

MENGATAKAN BAHWA MANAJEMEN BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIAN SESUATU
TUJUAN YANG DILAKUKAN MELALUI ORANG LAIN.

DALAM DEFINISI INI MANAJEMEN DITITIKBERATKAN PADA USAHA MEMANFAATKAN

ORANG-ORANG LAIN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN. UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT,
MAKA ORANG-ORANG DI DALAM ORGANISASI HARUS JELAS WEWENANG, TANGGUNG
JAWAB DAN TUGAS PEKERJAANNYA. DENGAN MENGGUNAKAN MANAGEMENT RESAURCES
( SUMBER/ SARANA MANAJEMEN) MELIPUTI: ORANG (MAN), UANG(M0NEY),
MATERIAL(MATERIAL), PERALATAN MESIN (MACHINE), METODA(METHODE), WAKTU(TIME)
DAN PRASARANA LAINNYA SEPERTI TANAH, GEDUNG, ALAT ANGKUT DSB.
D. KECAKAPAN ADMINISTRATIF/ MANAGEMEN DAN TEHNIS.

DIMUKA TELAH DIKEMUKAKAN BAHWA SETIAP BIDANG PEKERJAAN PADA

PRINSIPNYA DAPAT DIBAGI ATAS ADMINISTRASI /MANAGEMEN DAN TEHNIS. OLEH KARENA
ITU PADA SETIAP PIMPINAN PEKERJAAN DIPERLUKAN 2 MACAM KETRAMPILAN YAITU
ADMINISTRATIF/ MANAJEMEN DAN KETRAMPILAN TEHNIS.

HENRY FAYOL BERPENDAPAT BAHWA PADA SETIAP TINGKATAN MANAGEMEN

YAITU BAIK PADA PIMPINAN TINGKAT ATAS (TOP MANAJEMEN), PIMPINAN TINGKAT
MENENGAH (MIDLE MANAJEMEN) MAUPUN PIMPINAN PADA TINGKAT BAWAH (LOWER
MANAJEMEN) MEMPUNYAI BEBAN TUGAS YANG BERBEDA DALAM PENYELESAIAN
PEKERJAAN.

D.1. PADA TINGKAT BAWAH (LOW MANAGEMENT ) YANG SECARA LANGSUNG

MENANGANI YANG BERSIFAT OPERASIONAL DIPERLUKAN KECAKAPAN/KETRAMPILAN
TEHNIK YANG LEBIH BESAR, SEDANGKAN KETRAMPILAN ADMINISTRATIF /MANAJEMEN
TIDAK BANYAK DIPERLUKAN, SEBAB SECARA LANGSUNG MEMIMPIN PELAKSANAAN KERJA
DENGAN MEMBERIKAN PETUNJUK, BIMBINGAN DAN PENGENDALIAN KERJA SECARA TERUS
MENERUS KEPADA BAWAHANNYA.
D.2. PADA PIMPINAN TINGKAT MENENGAH ( MIDDLE MANAGEMENT) YANG MERUPAKAN
PENGHUBUNG KEBIJAKSANAAN PIMPINAN TINGKAT ATAS , BAGI PIMPINAN TINGKAT
BAWAH , DIPERLUKAN KETRAMPILAN UNTUK MENTERJEMAHKAN KEBIJAKSANAAN SECARA
TERPERINCI , SEHINGGA DENGAN MUDAH DAPAT MENJADI PEDOMAN ATAU PETUNJUK
DALAM PELAKSANAAN TUGAS OLEH PIMPINAN TINGKAT BAWAH.

D.3. PIMPINAN TINGKAT ATAS (TOP MANAJEMEN) ADALAH ORANG YANG BERTANGGUNG
JAWAB ATAS BERHASILNYA MISI ORGANISASINYA. OLEH KARENA ITU MEREKA ADALAH
ORANG-ORANG YANG HARUS MEMPUNYAI PANDANGA YANG LUAS, MEMPUNYAI
KEMAMPUAN MELIHAT KE DEPAN, YANG DAPAT MEMBAWA KEMAJUAN ORGANISASINYA.
SEBAGAI PIMPINAN MEREKA WAJIB MENENTUKAN KEBIJAKSANAAN YANG MENGGARISKAN
TENTANG ARAH, TUJUAN DAN SASARAN YANG AKAN DICAPAI. ATAS DASAR BEBAN TUGAS
PEKERJAAN TERSEBUT DI ATAS, MAKA PADA PIMPINAN TINGKAT ATAS BANYAK DIPERLUKAN
KETRAMPILAN ADMINISTRASI/MANAJEMEN DAN SEDIKIT DALAM BIDANG KETRAMPILAN
TEHNIS.
 PERKULIAHAN PERTEMUAN KE-3 TENTANG FUNGSI DAN PROSES ADMINISTRASI
DAN MANAJEMEN

DOSEN : DRS. IMAM ROSADI , M.AP , NIDN 0419197015

A. FUNGSI DAN PROSES ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

PENGERTIAN PROSES BERARTI SERANGKAIAN TAHAP KEGIATAN MULAI DARI

MENENTUKAN SASARAN SAMPAI BERAKHIRNYA SASARAN /TERCAPAINYA SUATU
TUJUAN. SEDANGKAN FUNGSI DIARTIKAN SEBAGAI TUGAS ATAU KEGIATAN.

B. BERBAGAI PENDAPAT TENTANG FUNGSI MANAJEMEN

1. WILLIAM H. NEWMAN, BERPENDAPAT ADA 5 FUNGSI ADMINISTRASI DAN

MANAJEMEN, YAITU DENGAN AKRONIM POASCO,

A. PERENCANAAN (PLANNING)

B. PENGORGANISASIAN(ORGANIZING)

C. PENGUMPULAN SUMBER ( ASSEMBLING RESOURCES)

D. PENGENDALIAN KERJA ( SUVERVISING)

E. PENGAWASAN (CONTROLING)

PENJELASAN:

PERENCANAAN (PLANNING)

PERENCANAAN, MELIPUTI SERANGKAIAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN TERMASUK

PENENTUAN-PENENTUAN TUJUAN , KEBIJAKSANAAN, MEMBUAT PROGRAM-
PROGRAM, MENENTUKAN METHODE DAN PROSEDUR SERTA MENETAPKAN
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN.

PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

PENGORGANISASIAN YAITU PENGELOMPOKAN KEGIATAN-KEGIATAN YANG

DIWADAHKAN DALAM UNIT-UNIT UNTUK MELAKSANAKAN RENCANA DAN
MENERAPKAN HUBUNGAN ANTARA PIMPINAN DAN BAWAHANNYA (ATASAN
DAN BAWAHAN) DI DALAM SETIAP UNIT.
 PENGUMPULAN SUMBER ( ASSEMBLING RESOURCES )

PENGUMPULAN SUMBER BERARTI, PENGUMPULAN SUMBER SUMBER YANG

DIPERGUNAKAN UNTUK PENGATURAN PENGGUNAAN SUMBER SUMBER, MELIPUTI
MANUSIA, UANG, ALAT ALAT DAN HAL LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK
MELAKSANAKAN RENCANA.

PENGENDALIAN KERJA (SUVERVISING)

PENGENDALIAN KERJA ADALAH BIMBINGAN ATAS PELAKSANAAN PEKERJAAN SETIAP

HARI, TERMASUK MEMBERIKAN INTRUKSI, MEMOTIVASI (MEMBERIKAN
DORONGAN), MENGADAKAN KOORDINASI BERBAGAI KEGIATAN PEKERJAAN SERTA
MEMELIHARA HUBUNGAN KERJA, ANTARA ATASAN DAN BAWAHAN.

PENGAWASAN ( CONTROLING)

PENGAWASAN DIMAKSUDKAN UNTUK MENGETAHUI BAHWA HASIL PELAKSANAAN

PEKERJAAN SESUAI DENGAN RENCANA. DIPERLUKAN KOREKSI DAN PERUBAHAN
KEBIJAKAN APABILA PELAKSANAAN MENYIMPANG DARI PERENCANAAN.

2. H. KOONTZ 7 & O’DONNEL DALAM BUKUNYA THE FUNCTION OF MANAGER ,

FUNGSI MANAJEMEN SEBAGAI BERIKUT:

A. PERENCANAAN (PLANNING)

B. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

C. PENYUSUNAN PEGAWAI (STAFFING)

D. PEMBINAAN KERJA (DIRECTING)

E. PENGAWASAN ( CONTROLLING)

3. GEORGE TERRY, DALAM BUKUNYA THE PRINCIPLES OF MANAGEMENT , PROSES

DARIPADA MANAJEMEN , TERDIRI ATAS: DISINGKAT POAC

A. PERENCANAAN ( PLANNING)

B. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

C. PENGGERAKAN PELAKSANAAN (ACTUALING)

D. PENGAWASAN (CONTROLLING)
PERENCANAAN ( PLANNING)

PERENCANAAN ADALAH SUATU PEMILIHAN YAG BERHUBUNGAN DENGAN

KENYATAAN-KENYATAAN MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN ASUMSI-ASUMSI YANG
BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU YANG AKAN DATANG (FUTURE) DALAM
MENGGAMBARKAN DAN MENEMUKAN KEGIATAN- KEGIATAN YANG DIUSULKAN
DENGAN PENUH KEYAKINAN UNTUK TERCAPAINYA HASIL YANG DIKEHENDAKI.

PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

PENGORGANISASIAN ADALAH MENENTUKAN DAN MENGELOMPOKAN SERTA

PENGATURAN BERBAGAI KEGIATAN YANG DIANGGAP PERLU UNTUK MENCAPAI
SUATU TUJUAN.

PENGGERAKAN PELAKSANAAN ( ACTUALING)

PERGERAKAN PELAKSANAAN ADALAH USAHA AGAR SEMUA ANGGOTA KELOMPOK

SUKA MELAKSANAKAN TERCAPAINNYATUJUAN DENGAN KESADARANNYA DAN
BERPEDOMAN PADA PERENCANAAN.
 PENGAWASAN (CONTROLLING)

PENGAWASAN ADALAH PROSES PENENTUAN APA YANG HARUS DISELESAIKAN

YAITU PELAKSANAAN, PENILAIAN PELAKSANAAN, BILA PERLU DILAKUKAN TINDAKAN
KOREKSI SEHINGGA PELAKSANAANNYA SESUAI DENGAN RENCANA YAITU SESUAI
DENGAN STANDAR DAN PROSEDUR KERJA.

C. PELOPOR DAN BAPAK ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

KENYATAAN MENUNJUKAN BAHWA SEBENARNYA ILMU ADMINISTRASI/MANAJEMEN

BARU DIKEMBANGKAN PADA AKHIR ABAD KE 19 YAITU OLEH HENRY FAYOL DARI
PRANCIS DAN FREDERICHK W. TAYLOR DARI AMERIKA SERIKAT. DIKARENAKAN KEDUA
ORANG TERSEBUT TELAH MENGEMBANGKAN ILMU ADMINISTRASI /MANAJEMEN YANG
DIANGGAP MODERN PADA WAKTU ITU, MAKA MEREKA DIANGGAP MODERN PADA
WAKTU ITU, MAKA MEREKA DIANGGAP SEBAGAI PELOPOR ATAU BAPAK ILMUI
ADMINISTRASI / MANAJEMEN.

PENDEKATAN ANALISIS H. FAYOL BERADASAR ATAS ADMINISTRATIVE MANAGEMENT

YAUTU SUATU PENDEKATAN DARI PIMPINAN ATAS KE TINGKAT BAWAH. SEDANGKAN
PENDEKATAN ANALISIS F.W TAYLOR PADA OPERATIVE MANAGEMENT, MENGGUNAKAN
PENDEKATAN DARI BAWAH KE TINGKAT YANG LEBIH ATAS, TITIK BERATNYA IALAH
EFISIENSI DAN PRODUKTIFITAS PARA PELAKSANANYA YANG TERDAPAT DI TINGKAT
BAWAH.
 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PERKULIAHAN KE -4

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

ORGANIZING
1. PENGERTIAN ORGANIZING

ORGANIZING MEMILIKI ARTI PENGORGANISASIAN YANG BERASAL DARI KATA

ORGANISASI. PENGORGANISASIAN DILAKUKAN DENGAN TUJUAN MEMBAGI SUATU
KEGIATAN BESAR MENJADI KEGIATAN-KEGIATAN YANG LEBIH KECIL.
PENGORGANISASIAN MEMPERMUDAH MANAJER DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN
DAN MENENTUKAN ORANG YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS-
TUGAS YANG TEKAH DIBAGI-BAGI TERSEBUT. PENGORGANISASIAN DAPAT DILAKUKAN
DENGAN CARA MENENTUKAN TUGAS APA YANG HARUS DIKERJAKAN , SIAPA YANG
HARUS MENGERJAKANNYA, BAGAIMANA TUGAS-TUGAS ITU DIKELOMPOKAN , SIAPA
YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS TUGAS TERSEBUT, PADA TINGKATAN MANA
KEPUTUSAN HARUS DIAMBIL.

A. ORGANISASI MENURUT STONER

ORGANISASI ADALAH SUATU POLA HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG MELALUI

ORANG-ORANG DI BAWAH PENGARAHAN MANAJER MENGEJAR TUJUAN
BERSAMA.

B. ORGANISASI MENURUT JAMESD. MOONEY

ORGANISASI ADALAH BENTUK SETIAP PERSERIKATAN MANUSIA UNTUK

MENCAPAI TUJUAN BERSAMA.

DARI PENDAPAT DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN, ORGANISASI ADALAH

SUATU WADAH ATAU TEMPAT DIMANA ORANG-ORANG DAPAT BERSAMA-SAMA
UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN.

ORGANISASI INFORMAL TERSELENGGARA TANPA DISADARI. CONTOH ARISAN IBU-

IBU SEKAMPUNG.
2. CIRI-CIRI ORGANISASI:

A. ADANYA KOMPONEN ( ATASAN DAN BAWAHAN).

B. ADANYA KERJA SAMA

C. ADANYA TUJUAN.

D. ADANYA SASARAN.

E. ADANYA KETERIKATAN FORMAL DAN TATA TERTIB YANG HARUS DITAATI.

3. UNSUR-UNSUR ORGANISASI

A. MANUSIA (MAN)

B. KERJA SAMA

C. TUJUAN BERSAMA

D. PERALATAN
 E. KEKAYAAN ALAM

F. KERANGKA ORGANISASI

4. TUJUAN DAN MANFAAT ORGANISASI

PENGORGANISASIAN DILAKUKAN DENGAN TUJUAN AGAR SUATU PROSES

PEKERJAAN YANG DIKEHENDAKI DAPAT MENCAPAI TUJUAN, YANG TELAH DIATUR,
DISUSUN DAN DITETAPKAN. SEMENTARA ITU MANFAAT YANG DAPAT DIPEROLEH DARI
PENGORGANISASIAN INI ADALAH AGAR PELAKSANAAN TUGAS DILAKUKAN DENGAN
LEBIH BAIK, DAN TERATUR, KOORDINASI PEKERJAAN DAPAT LEBIH BAIK, PENGAWASAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN DAPAT EFEKTIF DAN EFISIEN DAN TUJUAN YANG TELAH
DITETAPKAN DAPAT TERCAPAI.

5. ORGANISASI ADALAH SEBAGAI ALAT MANAJEMEN UNTUK MENCAPAI TUJUAN.

MANAJEMEN ADALAH PROSES KEGIATAN PENCAPAIAN TUJUAN MELALUI

KERJASAMA ANTAR MANUSIA. RUMUSAN TERSEBUT MENGANDUNG PENGERTIAN
ADANYA HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA KEGIATAN DAN KERJA SAMA DI SATU PIHAK
DENGAN TUJUAN DI PIHAK LAIN.

6. STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI

ANTARA STRUKTUR ORGANISASI DENGAN PROSES ORGANISASI MERUPAKAN

SATU KESATUAN DAN BERKAITAN ERAT. STRUKTUR ORGANISASI ADALAH SUSUNAN
KOMPONEN-KOMPONEN ( UNIT-UNIT KERJA) DALAM ORGANISASI . DENGAN KATA LAIN,
STRUKTUR ORGANISASI ADALAH BAGAIMANA PEKERJAAN DIBAGI, DIKELOMPOKAN DAN
DIKORDINASIKAN SECARA FORMAL.

7. MACAM ORGANISASI SEGI TUJUAN DAN DAN LUAS WILAYAH

A. ORGANISASI NIAGA

ORGANISASI YANG TUJUAN UTAMANYA MENCARI KEUNTUNGAN, DIANTARANYA:

1. PERSEROAN TERBATAS (PT)

2. PERSEROAN KOMANDITER (CV)

3. FIRMA (FA)

4. KOPERASI DLL

B. ORGANISASI SOSIAL DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN, SEPERTI:

1. JALUR KEAGAMAAN CONTOH: MUI, NADATUL ULAMA, MUHAMADIYAH DLL

2. JALUR PROFESI, SEPERTI: PORMIKI, IDI, PWI, PGRI DLL

3. JALUR KEPEMUDAAN, CONTOH: IPMI (IKATAN PEMUDA MUSLIM INDONESIA)

 4. JALUR KEMAHASISWAAN CONTOH: PERSATUAN MAHASISWA AMERIKA

5. JALUR KEPARTAIAN CONTOH: GOLKAR, PKS, PDI, NASDEM, GERINDA DLL

C. ORGANISASI REGIONAL DAN INTERNASIONAL.

1. ORGANISASI REGIONAL ADALAH ORGANISASI YANG LUAS WILAYAHNYA MELIPUTI

NEGARA TERTENTU SAJA, SEPERTI ASEAN, UNI EROPA, OAU (ORGANISATION DE
I”UNITE AFRICAINE) ORGANISASI AFRIKA BERSATU DLL.

2. ORGANISASI INTERNATIONAL ADALAH ORGANISASI YANG ANGGOTA ANGGOTANYA

MELIPUTI NEGARA DI DUNIA, SEPERTI PBB, ILO, UNESCO, WHO DLL.
 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

PERKULIAHAN KE -5

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

KEPEMIMPINAN BERASAL DARI KATA “ MEMIMPIN “ YANG BERARTI MENUNTUN,

MEMBIMBING DAN MENGATUR, MEMBIMBING DIRI SENDIRI ATAUPUN ORANG LAIN UNTUK
MENCAPAI TUJUAN BERSAMA.

ORANG YANG MEMIMPIN ADALAH “PEMIMPIN” DAN PEMIMPIN YANG EFEKTIF

SELALU MENCARI CARA YANG LEBIH BAIK. PEMIMPIN YANG BAIK PERCAYA PADA
PERTUMBUHAN YANG BERKESINAMBUNGAN , EFISIENSI, DARI ORANG-ORANG, ORGANISASI
DAN PERUSAHAANNYA.

A. HAKEKAT KEPEMIMPINAN

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI, BAIK DI LINGKUNGAN KELUARGA, ORGANISASI,

PERUSAHAAN SAMPAI DENGAN PEMERINTAHAN SERING KITA DENGAR SEBUTAN
PEMIMPIN, KEPEMIMPINAN SERTA KEKUASAAN . KETIGA KATA TERSEBUT MEMANG
MEMILIKI HUBUNGAN YANG BERKAITAN SATU DENGAN YANG LAINNYA.

BEBERAPA AHLI BERPENDAPAT TENTANG PEMIMPIN, DIANTARANYA:

1. ROBERT TANEMBAUM, PEMIMPIN ADALAH MEREKA YANG MENGGUNAKAN WEWENANG
FORMAL UNTUK MENGORGANISASIKAN, MENGARAHKAN, DAN MENGONTROL PARA
BAWAHAN YANG BERTANGGUNG JAWAB, SUPAYA SEMUA BAGIAN PEKERJAAN
DIKOORDINASI DEMI MENCAPAI TUJUAN PERUSAHAAN.

2. LEO TZU, PEMIMPIN YANG BAIK ADALAH SESEORANG YANG MEMBANTU

MENGEMBANGKAN ORANG LAIN SEHINGGA AKHIRNYA MEREKA TIDAK LAGI MEMERLUKAN
KEPEMIMPINAN ITU.

3. DAVID AND FILLEY, PEMIMPIN ADALAH SESEORANG YANG MENDUDUKI SUATU POSISI
MANAJEMEN ATAU SESEORANG YANG MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN MEMIMPIN.

DENGAN KATA LAIN, KEPEMIMPINAN ADALAH KEMAMPUAN SESEORANG MEMPENGARUHI

DAN MEMOTIVASI ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN SESUATU SESUAI TUJUAN BERSAMA.
KEPEMIMPINAN MELIPUTI PROSES MEMPENGARUHI DALAM MENENTUKAN TUJUAN
ORGANISASI, MEMOTIVASI PRILAKU PENGIKUT, MEMPENGARUHI UNTUK MEMPERBAIKI
KELOMPOK DAN BUDAYANYA. ADAPUN KEKUASAAN ADALAH KEMAMPUAN
MEMPENGARUHI ORANG LAIN UNTUK MAU MENGIKUTI APA YANG DIINGINKAN PIHAK
LAIN. SEDANGKAN PEMIMPIN ADALAH ORANG YANG MENDAPAT AMANAH SERTA MEMILIKI
SIFAT, SIKAP, DAN GAYA YANG BAIK UNTUK MENGURUS ATAU MENGATUR ORANG LAIN.

FUNGSI PEMIMPIN MEMILIKI DUA ASPEK, YAITU:

1. FUNGSI ADMINISTRATIF YAITU MENGADAKAN FORMULASI KEBIJAKAN ADMINISTRASI

DAN MENYEDIAKAN FASILITASNYA.

2. FUNGSI SEBAGAI TOP MANAJEMEN, YAKNI MENGADAKAN PLANNING, ORGANIZING,

STAFFING, DIRECTING, CONTROLING.

B. MENGEMBANGKAN SIFAT PEMIMPIN

SIKAP KEPEMIMPINAN SETIAP ORANG BERBEDA BEDA, HAL TERSEBUT DAPAT TERJADI
KARENA KEPRIBADIAN DAPAT MEMPENGARUHI PERILAKU KEPEMIMPINAN MASING-
MASING INDIVIDU OLEH KARENANYA HARUS ANDA KEMBANGKAN SENDIRI DENGAN CARA
BELAJAR.

PEMIMPIN BERTANGGUNG JAWAB MENGEMBANGKAN STAFFNYA, DAN MENGGUNAKAN

SEEFEKTIF MUNGKIN KARENA STAF MERUPAKAN HARTA PALING PENTING DALAM
ORGANISASI.

SEMAKIN BERKUALITAS PEMIMPIN, SEMAKIN BESAR PULA KEBERGANTUNGANNYA PADA

STAFNYA, DENGAN MENDELEGASIKAN TANGGUNG JAWAB.

C. METODE KEPEMIMPINAN

1. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DIMULAI DARI VISI YANG JELAS. VISI ADALAH SEBUAH
DAYA ATAU KEKUATAN UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN. SEORANG PEMIMPIN ADALAH
INSPIRATOR PERUBAHAN DAN VISIONER YAITU MEMILIKI VISI YANG JELAS KEMANA MISI
ORGANISASINYA AKAN DITUJU.

2. SEORANG PEMIMPIN YANG EFEKTIF ADALAH SEORANG YANG RESPONSIF, ARTINYA DIA
SELALU TANGGAP TERHADAP SETIAP PERSOALAN, KEBUTUHAN, HARAPAN, DAN IMPIAN
DARI MEREKA YANG DIPIMPIN.

3. SEORANG PEMIMPIN YANG EFEKTIF ADALAH SEORANG PELATIH. ARTINYA DIA MAMPU
MENGINSPIRASI, MENDORONG ANAK BUAHNYA DALAM MEMBUAT PERENCANAAN. SERTA
MEMONITORING DAN MENGEVALUASI KINERJA ANAK BUAHNYA

DALAM BUKU KEN BLANCHARD, DISEBUTKAN PERILAKU SEORANG PEMIMPIN, YAITU:

1. PEMIMPIN TIDAK SEKEDAR MEMUASKAN MEREKA YANG DIPIMPIN, NAMUN HARUS
SESUAI DENGAN PANDANGAN NORMA AGAMA, BAIK YANG DIPIKIRKAN, DIKATAKAN DAN
YANG DIPERBUATNYA. DALAM ISLAM DISEBUT AMANAH.

2. PEMIMPIN FOKUS PADA HAL HAL YANG BERSIFAT DUNIAWI DAN AKHIRAT. APA YANG
DILAKUKAN BUKAN SEBATAS UNTUK MENCARI PENGHARGAAN, TETAPI MENCARI
KERIDHOAN ALLAH, ARTINYA BEKERJA SECARA IKHLAS, DENGAN DIDASARI PADA SIFAT
KASIH SAYANG KEPADA KARYAWAN.

3. PEMIMPIN SEJATI SENANTIASA MAU BELAJAR. DAN SIKAP KESEHARIANNYA LEBIH

MENYELARASKAN PADA TUNTUNAN AGAMA, SEHINGGA APA YANG DIA KERJAKAN
DILANDASI DENGAN HATI YANG IKHLAS. MENURUT PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH
KATE LUDERMAN, BAHWA PEMIMPIN YANG BERHASIL MEMBAWA KE PUNCAK KESUKSESAN
BIASANYA PEMIMPIN YANG MEMPUNYAI SQ (SPIRITUAL INTELLEGENCE) YANG TINGGI,
MAMPU MENERIMA KRITIK, RENDAH HATI, IKHLAS, DAN SELALU MENGUPAYAKAN YANG
TERBAIK BAGI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN.

D. RELASI ANTARA MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

DALAM MANAJEMEN KEPEMIMPINAN DITEMPATKAN KARENA POSISI, DAN DI DALAM TOP

MENEJEMEN LAH DIA DAPAT MEMPENGARUHI ORANG LAIN.
 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ( DECISION MAKER )

PERKULIAHAN KE -6

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

TUGAS POKOK PEMIMPIN SECARA GARIS BESAR ADALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN
CEPAT, TEPAT, PRAKTIS, RASIONAL DAN BERTANGGUNG JAWAB.

BERANJAK DARI OPINI DI ATAS, BERIKUT INI MERUPAKAN BEBERAPA DEFINISI MENGENAI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SEBAGAI BERIKUT:
1. SUATU TINDAKAN PEMILIHAN, DIMANA PEMIMPIN MENENTUKAN SUATU KESIMPULAN
TENTANG APA YANG HARUS DILAKUKAN/TIDAK DILAKUKAN DALAM SITUASI TERTENTU.

2. MERUPAKAN TINDAKAN YANG SISTEMATIS TERHADAP SUATU MASALAH YANG DIHADAPI.

3. MASALAH ADALAH KETIDAKSEIMBANGAN ANTARA YANG SEHARUSNYA DENGAN YANG

TERJADI. TERJADI GAP ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN.

KITA SADARI BAHWA HIDUP KITA SERBA KOMPLEKS DAN PENUH KEADAAN YANG TIDAK
MENENTU.

PERUBAHAN SITUASI DAN KONDISI YANG SANGAT CEPAT MENJADI FAKTOR YANG HARUS
DIPERTIMBANGKAN DALAM MANAJEMEN. HAL TERSEBUT MENDORONG PEMIMPIN UNTUK
MAMPU MEMBUAT SUATU KEPUTUSAN DALAM WAKTU CEPAT DAN TEPAT.

DALAM TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SESEORANG ATAU SEBUAH ORGANISASI PERLU

DAPAT MEMBEDAKAN ANTARA MASALAH (PROBLEM) DAN GEJALA (SYMPTOM).

1. MASALAH (PROBLEM) MERUPAKAN SESUATU YANG SENANTIASA TERJADI DALAM SETIAP

ORGANISASI, YANG TIDAK SESUAI DENGAN APA YANG KITA RENCANAKAN/HARAPKAN.
MASALAH YANG TERSTRUKTUR DENGAN BAIK DAN KEPUTUSAN YANG TERPROGRAM,
SIFATNYA LUGAS. CONTOH: SEORANG PELAYAN MENUMPAHKAN MINUMAN KE BAJU
PELANGGAN . MANAJER RESTORAN ITU MENGHADAPI PELANGGAN YANG NARAH,
SEHINGGA MANAJER RESTORAN ITU PERLU MELAKUKAN SESUATU. KARENA MINUMAN
SERING TUMPAH, MUNGKIN ADA PROSEDUR BAKU UNTUK MENANGANI TERSEBUT.
CONTOHNYA SANG MANAJER MENAWARKAN UNTUK MEMBERSIHKAN BAJU PELANGGAN
TERSEBUT DENGAN BIAYA DITANGGUNG OLEH RESTORAN. DALAM MENANGANI SITUASI
SEPERTI ITU, SANG MANAGER MENGGUNAKAN KEPUTUSAN YANG TERPROGRAM.

2. MASALAH YANG BURUK STRUKTURNYA DAN KEPUTUSAN YANG TIDAK TERPROGRAM.

CONTOH, PEMILIHAN ARSITEK UNTUK MERANCANG GEDUNG KANTOR PUSAT DI BANGKOK,
MERUPAKAN SALAH SATU CONTOH MASALAH YANG BURUK STRUKTURNYA. DIMANA
SEORANG MANAGER PERLU MENGAMBIL KEPUTUSAN APAKAH MELAKUKAN INVESTASI DI
BANGKOK DI BIDANG TEHNOLOGI BARU YANG BELUM TERBUKTI KEBERHASILANNYA
ATAUKAH HARUS MENUTUP DIVISI YANG MERUGI. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERPROGRAM
BERSIFAT UNIK DAN TIDAK BERULANG.

3. INTEGRASI. MELUKISKAN HUBUNGAN BERBAGAI JENIS MASALAH, JENIS KEPUTUSAN, DAN

TINGKATAN ORGANISASI. KARENA MANAJER TINGKATAN RENDAH MENGHADAPI MASALAH
YANG BERULANG (TERSTRUKTUR DENGAN BAIK). MEREKA MENGANDALKAN KEPUTUSAN
YANG TERPROGRAM, SEPERTI PROSEDUR, PERATURAN DAN KEBIJAKAN ORGANISASI.

A. PROSEDUR ADALAH SERANGKAIAN LANGKAH BERURUTAN YANG SALING TERKAIT YANG

DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENANGGAPI MASALAH YANG BERSTRUKTUR.

B. PERATURAN ADALAH PERNYATAAN BERSURAT YANG MEMBERI TAHU PARA MANAJER

APA YANG DAPAT DAN TIDAK DAPAT DILAKUKAN.
C. KEBIJAKAN ADALAH PEDOMAN YANG MENJADI PARAMETER DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN.

4. PROSES PENYELESAIAN MASALAH

UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH, PERLU DILAKUKAN PROSES PENYELESAIAN

MASALAH, DIMULAI DARI PENGUMPULAN INFORMASI YANG TERKAIT DENGAN MASALAH
DAN GEJALA YANG DIHADAPI HINGGA KEPADA PENYELESAIAN MASALAH YANG MUNGKIN
DAPAT DILAKUKAN. PROSES INI DINAMAKAN PROBLEM SOLVING.

1. MEMAHAMI MASALAH

KEPUTUSAN PADA DASARNYA MERUPAKAN PROSES MEMILIH SUATU PENYELESAIAN DARI

BERBAGAI ALTERNATIF YANG ADA. KEPUUSAN YANG TEPAT PADA DASARNYA ADALAH
KEPUTUSAN YANG BERSIFAT RASIONAL, SESUAI DENGAN NURANI, DAN DIUKUNG OLEH
FAKTA-FAKTA YANG AKURAT SEHINGGA DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN.

DALAM DUNIA BISNIS KEPUTUSAN YANG TEPAT BUKAN SAJA DITENTUKAN OLEH
BANYAKNYA PENGALAMAN DAN KEAHLIAN YANG DIMILIKI, JUGA DIDUKUNG OLEH DATA
INFORMASI YANG ADA.

2. LANGKAH LANGKAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENURUT STONER, FREEMAN DAN

GILBERT (1995) ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

A. IDENTIFIKASI MASALAH, YAITU MENGIDENTIFIKASI MASALAH TENTANG YANG MENJADI

SEBAB DAN AKIBAT DARI MASALAH TERSEBUT. CONTOH: JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT
INAP BERKURANG.

B. DIAGNOSA MASALAH, YAITU MENENTUKAN SECARA PASTI APA YANG MENJADI

PENYEBAB DAN APA YANG MENJADI AKIBAT. DIPERLUKAN DIAGNOSIS TENTANG SIKAP
PEGAWAI, KELENGKAPAN PERAWATAN, SISTEM PEMBAYARAN DLL. SEHINGGA BERAKIBAT
KINJUNGAN BERKURANG?

C. IDENTIFIKASI TUJUAN DARI KEPUTUSAN YANG DIAMBIL. MENGIDENTIFIKASI SEMUA

KASUS MELALUI DATA INFORMASI KEMUDIAN DIDISKUSIKAN YANG DIAKHIRI DENGAN SIKAP
DALAM PENGAMBILAN SUATU KEPUTUSAN. CONTOH: MEMFASILITASI RUANG RAWAT INAP
DENGAN KELENGKAPAN YANG MEMADAI DAN MODERN.

SEBELUM MENGAMBIL KEPUTUSAN DIPERLUKAN INFORMASI, CONTOH, PENGAMBIL

KEPUTUSAN PIMPINAN DI LEMBAGA RUMAH SAKIT:

A. LAPORAN ANGGARAN

B. LAPORAN SENSUS PASIEN

C. CATATAN MEDIS

D. CATATAN, PERSONIL ATAU PEGAWAI

E. LAPORAN JUMLAH SAKIT PEGAWAI

F. WAKTU LIBUR

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ADALAH PROSES KOGNITIF YANG TIDAK TERGESA-GESA, SUATU

RANGKAIAN TAHAPAN, DIANALISA, DIPADUKAN DAN AKHIRNYA MENGHASILKAN
KETEPATAN DAN KETELITIAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH. KEPTUSAN MANAJER
RUMAH SAKIT HARUS KONGKRET KARENA TERKAIT HIDUP DAN MATI PASIEN.
 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ( DECISION MAKER )

PERKULIAHAN KE -7

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

Kisi-kisi Soal Ujian Tengan Semester

 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ( DECISION MAKER )

PERKULIAHAN KE -8

Ujian Tengah Semester

 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENJABARAN FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

PERKULIAHAN KE -9, (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

A. PLANNING

1. DEFINISI PLANNING (PERENCANAAN)

MENURUT KOONTZ DAN O’DOONEL “ PLANNING IS DECIDING IN ADVANCE WHAT TO DO, HOW TO
DO AND WHO IS TO DO IT. PLANNING BRIGES THE GAP BETWEEN WE ARE TO, WHERE WE WANT TO
GO. IT MAKES POSSIBLE THUNGS TO OCCUR WHICH WOULD NOT OTHERWISE OCCUR”.

PLANNING PADA HAKEKATNYA MEMPERSIAPKAN LANGKAH-LANGKAH ATAU TINDAKAN-TINDAKAN

DALAM MENCAPAI SUATU TUJUAN YANG SPESIPIC JIKA SESEORANG MELAKUKANNYA DENGAN
EFEKTIF, IA DAPAT MENGURANGI WAKTU DAN USAHA YANG DIBUTUHKAN. SEBUAH RENCANA
BAGAIKAN SEBUAH PETA, YANG AKAN MEMBIMBING LANGKAH DEMI LANGKAH SUATU PROSES
SEHINGGA MENCAPAI TUJUAN. KARYAWAN AKAN MENGETAHUI DENGAN JELAS APA YANG HARUS
DILAKUKAN, MENGAPA HARUS DILAKUKAN, DAN BAGAIMANA SEBAIKNYA HAL ITU DILAKUKAN.
2. FUNGSI PLANNING

FUNGSI PERENCANAAN DALAM ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN ADALAH SEBAGAI TOLAK UKUR
APA YANG MENJADI ACUAN SEBELUM MELAKUKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM SEBUAH
ORGANISASI.

3. MANFAAT PLANNING

STEPHEN ROBBIN DAN MARY COULTER MENGEMUKAKAN 4 TUJUAN PERENCANAAN, YAITU:

A. MEMBERIKAN PENGARAHAN, BAIK UNTUK MANAJER MAUPUN KARYAWAN. DENGAN RENCANA,

KARYAWAN DAPAT MENGETAHUI APA YANG HARUS MEREKA CAPAI, DENGAN SIAPA MEREKA
BEKERJA SAMA DAN APA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI. TANPA
RENCANA, DEPARTEMEN DAN INDIVIDU MUNGKIN AKAN BEKERJA SENDIRI-SENDIRI SECARA
SERAMPANGAN SEHINGGA KERJA ORGANISASI KURANG EFISIEN.

B. MENGURANGI KETIDAKPASTIAN

KETIKA SEORANG MANAJER MEMBUAT RENCANA, IA DIPAKSA UNTUK MELIHAT JAUH KE DEPAN,
MERAMALKAN PERUBAHAN, MEMPERKIRAKAN EFEK DARI PERUBAHAN TERSEBUT DAN MENYUSUN
RENCANA UNTUK MENGHADAPINYA.

C. MEMINIMALISIR PEMBOROSAN

DENGAN KERJA YANG TERARAH DAN TERENCANA, KARYAWAN DAPAT BEKERJA DENGAN EFISIEN
DAN MENGURANGI PEMBOROSAN. SELAIN ITU, DENGAN RENCANA, SEORANG MANAJER DAPAT
MENGIDENTIFIKASI DAN MENGHAPUS HAL-HAL YANG DAPAT MENIMBULKAN INEFISIENSI DALAM
PERUSAHAAN.

D. MENETAPKAN TUJUAN DAN STANDAR YANG DIGUNAKAN DALAM FUNGSI SELANJUTNYA YANG
MELIPUTI PROSES PENGONTROLAN DAN PENGEVALUASIAN. DIMANA PROSES PENGEVALUASIAN
ADALAH PROSES MEMBANDINGKAN RENCANA DENGAN KENYATAAN YANG ADA. TANPA ADA
RENCANA, MANAJER TIDAK AKAN DAPAT MENILAI KINERJA PERUSAHAAN.

4. PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS)

DALAM MEMBUAT PERENCANAAN YANG BAIK, TERLEBIH DAHULU HARUS MENJAWAB DUA
PERTANYAAN POKOK, YAITU APA (WHAT) DAN BAGAIMANA (HOW), DISAMPING EMPAT
PERTANYAAN LAINNYA YAITU WHY, WHERE, WHEN DAN HWO ATAU YANG KITA SERING KITA SEBUT
DENGAN ISTILAH 5W + 1H SEBAGAI BERIKUT:

A. WHAT, APA YANG HENDAK DICAPAI? MISAL UNTUK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT.

B. HOW, BAGAIMANA CARA PENDANAANYA AGAR RS DAPAT BERDIRI.

C. WHY, MENGAPA RS DIBANGUN 5 TINGKAT, UNTUK MENGHEMAT LAHAN.

D. WHERE, DIMANA RENCANA PEMBANGUNAN RS TERSEBUT, YAITU DI BANDUNG DENGAN

PERTIMBANGAN BANDUNG PENDUDUKNYA 4 JT ORANG.
E. WHEN, KAPAN RENCANA PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT DILAKSANAKAN. TAHUN 2020

F. WHO, SIAPA YANG AKAN MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT TERSEBUT, MISAL PT
WIJAYA KARYA (WIKA).

SESUNGGUHNYA FUNGSI PERENCANAAN BUKAN SAJA MENETAPKAN HAL-HAL SEPERTI TERSEBUT DI

ATAS, TETAPI JUGA DALAM FUNGSI PERENCANAAN SUDAH TERMASUK DIDALAMNYA PENETAPAN
BUDGET (PENETAPAN BIAYA).

APLIKASI PERENCANAAN YANG DILAKUKAN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN

(TPPRJ), YAITUJ DENGAN CARA MERENCAKAN DAN MENYIAPKAN:

1. KOMPUTER

2. PRINTER

3. FORMULIR PENDAFTARAN PASIEN BARU

4. FORMUJLIR PENDAFTARAN RIWAYAT KLINIK

5. KARTU INDEK UTAMA PASIEN (KIUP)

6. PERFORATOR (PELUBANG KERTAS)

7. LOKER KIUP

8. KARTU IDENTITAS BEROBAT (KIB)

 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENJABARAN FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

PERKULIAHAN KE -10, (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

ORGANIZING

1. PENGERTIAN ORGANIZING

ORGANIZING MEMILIKI ARTI PENGORGANISASIAN YANG BERASAL DARI KATA ORGANISASI.

PENGORGANISASIAN DILAKUKAN DENGAN TUJUAN MEMBAGI SUATU KEGIATAN BESAR
MENJADI KEGIATAN-KEGIATAN YANG LEBIH KECIL. PENGORGANISASIAN MEMPERMUDAH
MANAJER DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN DAN MENENTUKAN ORANG YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS YANG TELAH DIBAGI-BAGI TERSEBUT.

A. ORGANISASI MENURUT STONER

ORGANISASI ADALAH SUATU POLA HUBUNGAN-HUBUNGAN YANG MELALUI ORANG-

ORANG DIBAWAH PENGARAHAN MANAJER MENGEJAR TUJUAN BERSAMA.

B. ORGANISASI MENURUT CHESTER I. BERNARD

ORGANISASI MERUPAKAN SUATU AKTIVITAS KERJA SAMA YANG DILAKUKAN OLEH DUA
ORANG ATAU LEBIH.

PENGERTIAN ORGANISASI DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 2 MACAM ANTARA LAIN:

A. ORGANISASI SEBAGAI ALAT MANAJEMEN

ORGANISASI SEBAGAI WADAH ATAU TEMPAT MANAJEMEN SEHINGGA

MEMUNGKINKAN MANAJEMEN DAPAT BERGERAK MELALUI STRUKTUR ORGANISASI.

B. ORGANISASI SEBAGAI FUNGSI

C. ORGANISASI BERMAKNA DINAMIS YAITU MEMBERIKAN KELELUASAAN MANAJEMEN

BERGERAK DALAM BATAS-BATAS TERTENTU, MISALNYA DECISION OF WORK,
DELEGATION DLL.

2. CIRI-CIRI ORGANISASI

CIRI-CIRI ORGANISASI, DIANTARANYA:

A. ADANYA KOMPONEN ( ATASAN DAN BAWAHAN)

 B. ADANYA KERJA SAMA (BERSTRUKTUR)

C. ADANYA TUJUAN

D. ADANYA SASARAN

E. ADANYA TATA TERTIB YANG HARUS DITAATI

3. UNSUR-UNSUR ORGANISASI

A. MANUSIA (MAN)

B. KERJA SAMA

C. PERALATAN

D. LINGKUNGAN

E. KEKAYAAN ALAM

F. KERANGKA ORGANISASI

4. TUJUAN DAN MANFAAT ORGANISASI

PENGORGANISASIAN DILAKUKAN DENGAN TUJUAN AGAR SUATU PROSES PEKERJAAN YANG

DIKEHENDAKI DAPAT MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DIATUR, DISUSUN, DITETAPKAN.
ADAPUN MANFAATNYA YANG DAPAT DIPEROLEH DARI PENGORGANISASIAN INI ADALAH
AGAR PELAKSANAAN TUGAS DENGAN LEBIH BAIK DAN TERATUR, KORDINASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN YANG LEBIH BAIK, PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAPAT EFEKTIF
DAN EFISIEN DAN TUJUAN YANG TELAH DITETAPKAN DAPAT TERCAPAI.

APLIKASI DI PEKERJAAN REKAM MEDIS, CONTOHNYA:

DOKTER, PERAWAT DAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA BERTANGGUJNG JAWAB AKAN

KEBENARAN DAN KETEPATAN PENGISIAN REKAM MEDIS. RIWAYAT PENYAKIT DAN HASIL
PEMERIKSAAN SUDAH HARUS LENGKAP DALAM 24 JAM SETELAH PASIEN DIRAWAT DAN
SEBELUM TINDAKAN OPERASI. TINDAKAN PEMBEDAHAN DAN PROSEDUR LAIN HARUS
SEGERA DILAPORKAN SETELAH TINDAKAN PALING LAMBAT PADA HARI YANG SAMA.
TERMASUK RINGKASAN KELUAR ( RESUME MEDIS SUDAH HARUS DILENGKAPI PALING
LAMBAT 14 HARI SETELAH PASIEN PULANG) KECUALI TES ATAU OUTOPSI BELUM ADA.
SEMUA REKAM MEDIS DIBERI KODE DAN INDEKS DALAM WAKTUJ 14 HARI SETELAH PASIEN
PULANG.( RINA GUNARTI, MANAJEMEN REKAM MEDIS, 121:2019)

5. HUBUNGAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI

ORGANISASI ADALAH SEBAGAI ALAT DARI MANAJEMEN UNTUK MENCAPAI TUJUAN.

SEDANGKAN MANAJEMEN ADALAH PROSES KEGIATAN PENCAPAIAN TUJUAN MELALUI
KERJASAMA ANTAR MANUSIA.
6. STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI ADALAH SUSUNAN KOMPONEN-KOMPONEN (UNIT-UNIT KERJA)

DALAM ORGANISASI. DENGAN KATA LAIN STRUKTUR ORGANISASI ADALAH BAGAIMANA
PEKERJAAN DIBAGI, DIKELOMPOKAN DAN DOKOORDINASIKAN SECARA FORMAL.

CONTOH GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA

DIREKTUR RUMAH SAKIT

UNIT RADIOLOGI UNIT REKAM MEDIS UNIT FISIOTERAPI

STAFF STAFF STAFF STAFF STAF STAFF

7.PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI

PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI SEBAGAIMANA YANG DIKEMUKAKAN HENRY FAYOL, YAITU

SEBAGAI BERIKUT:

A. PERUMUSAN DAN PENENTUAN TUJUAN

ORGANISASI DIBUAT BERDASAR ATAS TUJUAN YANG HENDAK DICAPAI. SEBUAH

KELOMPOK ORGANISASI MEMPUNYAI TUJUAN YANG SAMA DAN HARUS DIPIMPIN OLEH
SEORANG MANAJER MENGGUNAKAN SEBUAH RENCANA.

APLIKASI DI PEKERJAAN REKAM MEDIS, CONTOHNYA:

1. UNIT REKAM MEDIS DAN MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN DIPIMPIN OLEH

KEPALA DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN YANG SESUAI.
 2. RUANG KERJA YANG MEMADAI

3. KEBIJAKAN RS ATAS REKAM MEDIS YANG AKTIF ATAUPUN YANG NON AKTIF

B.PEMBAGIAN KERJA

SUSUNAN ORGANISASI DIJABARKAN DENGAN ASPEK PEMBAGIAN KERJA.

C.PENDELEGASIAN WEWENANG

SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI DIATUR SESUAI DENGAN ALUR PENDELEGASIAN

WEWENANG, SEHINGGA KETEGASAN PERTANGGUNGJAWABAN JELAS. MANAJER HARUS
DAPAT MEMBERI PERINTAH.

D.KOORDINASI

SUSUNAN ORGANISASI DIUTAMAKAN PADA YANG PALING MUNGKIN DAN PALING

MUDAH PENGKOORDINASIANNYA.

E.EFESIENSI PENGAWASAN

APLIKASI DALAM PEKERJAAN REKAM MEDIS. TERKAIT DENGAN

PENGAWASAN( EVALUASI) HARUS BERDASARKAN SOP DAN TEORI YANG ADA, SEPERTI
YANG DISAMPAIKAN OLEH RINA GUNARTI DALAM BUKUNYA MANAJEMEN REKAM
MEDIS. BAHWA REKAM MEDIS DIKATAKAN LENGKAP , JIKA:

1.SETIAP TINDAKAN YANG DILAKUKAN TERHADAP PASIEN SELAMBAT-LAMBATNYA

DALAM WAKTU 1X24 JAM HARUS DITULIS DALAM LEMBAR REKAM MEDIS.

2. SEMUA PENCATATAN HARUS DITANDATANGANI OLEH DOKTER ATAU TENAGA

KESEHATAN LAINNYA SESUAI DENGAN KEWENANGANNYA” NAMA TERANG” DAN
“DIBERI TANGGAL”

3. DOKTER YANG MERAWAT DAPAT MEMPERBAIKI KESALAHAN PENULISAN YANG

TERJADI DENGAN WAJAR SEPERTI MENCORET KATA/KALIMAT YANG SALAH DENGAN
JALAN MEMBERIKAN “SATU GARIS LURUS PADA TULISAN TERSEBUT”. DIBERI INISIAL
(SINGKATAN NAMA) ORANG YANG MENGKOREKSI TADI DAN “MENCANTUMKAN
TANGGAL PERBAIKAN”.

F.KESATUAN KOMANDO

SETIAP PEGAWAI HARUS MENERIMA PERINTAH HANYA DARI ATASANNYA.

G.DISIPLIN

PARA PEGAWAI HARUS MENTAATI DAN MENGHORMATI PERATURAN ORGANISASI.

APLIKASI DI TEMPAT KERJA REKAM MEDIS. TENAGA PEREKAM MEDIS SELAIN MENTAATI
DAN MENGHORMATI PERATURAN ORGANISASI JUGA HERUS MENTAATI PERATURAN
KERJA LAINNYA YANG TERKAIT DENGAN PERSYARATAN ASPEK HUKUM, SEPERTI:
 1. PENULISAN REKAM MEDIS” TIDAK MEMAKAI PENSIL”

2. “TIDAK ADA PENGHAPUSAN”

3. CORETAN, RALAT SESUAI DENGAN PROSEDUR, TANGGAL DAN TANDA TANGAN.

4. “TULISAN HARUS JELAS DAN TERBACA”

5. “ADA TANDA TANGAN” OLEH YANG WAJIB MENANDATANGANI DAN” NAMA

PETUGAS”.

6. ADA TANGGAL DAN WAKTU PEMERIKSAAN TINDAKAN

7. ADA LEMBAR PERSETUJUAN ( PERNYATAAN PASIEN ATAU YANG SAH MEWAKILINYA

YANG ISINYA BERUPA PERSETUJUAN ATAS RENCANA TINDAKAN KEDOKTERAN YANG
DIAJUKAN OLEH DOKTER, SETUJU ATAU MENOLAK.

H.REMUNERASI

PARA PEKERJA HARUS DIGAJI SESUAI DENGAN APA YANG TELAH MEREKA KERJAKAN
DAN STABILITAS MASA KERJA PARA PEGAWAI.

8. BENTUK ORGANISASI

A.ORGANISASI LINI

MERUPAKAN BENTUK ORGANISASI TERTUA DAN PALING SEDERHANA DICIPTAKAN OLEH

HENRY FAYOL. CIRI-CIRI BENTUK ORGANISASI INI , ORGANISASINYA MASIH KECIL,
JUMLAH KARYAWAN SEDIKIT, SALING MENGENAL SERTA SPESIALISASI PEKERJAAN
BELUM TINGGI.

B.ORGANISASI STAF

SUATU BENTUK ORGANISASI YANG HANYA MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN PUCUK

PIMPINAN DAN MEMPUNYAI FUNGSI MEMBERIKAN BANTUAN.

C.ORGANISASI LINI DAN STAF

DIANUT OLEH ORGANISASI BESAR, DAERAH KERJANYA LUAS DAN MEMPUNYAI BIDANG
TUGAS YANG BERANEKA RAGAM SERTA RUMIT DAN JUMLAH KARYWANNYA BANYAK.
STAF YAITU ORANG YANG AHLI DALAM BIDANG TERTENTU TUGASNYA MEMBERIKAN
NASEHAT DAN SARAN KEPADA PEJABAT PIMPINAN DI DALAM ORGANISASI.

TUGAS

SEBAGAI CALON TENAGA REKAM MEDIS PROFESIONAL, COBA SAUDARA JELASKAN

TENTANG SISTEM ADMINISTRASI PENAMAAN REKAM MEDIS, ADMINISTRASI
PENJAJARAN REKAM MEDIS DAN SISTEM ADMINISTRASI PENYIMPANAN BERKAS REKAM
MEDIS SERTA SISTEM ADMINISTRASI RETENSI DAN PEMUSNAHAN BERKAS REKAM
MEDIS.
MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENJABARAN FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

PERKULIAHAN KE -11, (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

ACTUATING
(PENGGERAKAN)
1. PENGERTIAN
 PENGGERAKAN MERUPAKAN TERJEMAHAN DARI BAHASA
INGGRIS, YAITU ACTUATING, DIMANA KATA INI BERASAL DARI
ACTURE BAHASA LATIN.

A. TERRY MENDEFINISIKAN PENGGERAKAN SEBAGAI BERIKUT “

ACTUATING IS SETTING ALL MEMBERS OF THE GROUP TO WANT TO
ACHIEVE AND TO STRAIKE IN OBJECTIVE WILLINGLY AND HEPPING
WITH THE MANAGERIAL PLANNING AND ORGANIZING EFFORTS”.
PENGGERAKAN IALAH MEMBANGKITKAN DAN MENDORONG SEMUA
ANGGOTA KELOMPOK AGAR BERKEHENDAK DAN BERUSAHA
DENGAN KERAS MENCAPAI TUJUAN DENGAN IKHLAS SERTA SERASI
DENGAN PERENCANAAN DAN USAHA-USAHA PENGORGANISASIAN
DARI PIHAK PIMPINAN.

B. KOONNZ DAN O’DONNEL

MENDEFINISIKAN PENGGERAKAN (PELAKSANAAN) ADALAH

HUBUNGAN ANTARA ASPEK-ASPEK INDIVIDUAL YANG DITIMBULKAN
OLEH ADANYA PENGATURAN TERHADAP BAWAHAN-BAWAHAN
UNTUK DAPAT DIMENGERTI DAN PEMBAGIAN PEKERJAAN YANG
EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK TUJUAN PERUSAHAAN YANG NYATA.

JADI KESIPULAN DARI ACTUATING ADALAH KEGIATAN YANG

DILAKUKAN OLEH PIMPINAN UNTUK MEMBIMBING,
MENGARAHKAN, MENGATUR SEGALA KEGIATAN ATAS TUGAS-TUGAS
DALAM MELAKSANAKAN SUATU KEGIATAN.

HAL YANG PENTING UNTUK DIPERHATIKAN DALAM ACTUATING

(PELAKSANAAN) ADALAH SEORANG KARYAWAN AKAN TERMOTIFASI
UNTUK MENGERJAKAN SESUATU JIKA:

1. KARYAWAN MERASA YAKIN AKAN MAMPU MENGERJAKAN.

APLIKASI ACTUATING DALAM PEKERJAAN REKAM MEDIS. TENAGA

REKAM MEDIS HARUS MAMPU;

a. “menguasai system penamaan” sehingga memudahkan dalam

pengindeksan kartu indeks utama pasien.contoh nama
keluarga navilia subagio-----indexs subagio navilia.

b. System penjajaran. Dokumen rekam medis disimpan berdiri

“sejajar” “tidak ditumpuk”. Serta menguasai system
penomoran “straight numerical filling”, “middle digit filling”,
“terminal digit filling”.

c. Menguasai system penyimpanan ( sentralisasi dan

desentralisasi).

d. System retensi dan pemusnahan

e. Menguasai system pengolahan rekam medis, meliputi

assembling(merakit kelengkapan isi), jika belum lengkap di
gunakan kartu kendali.

f. Menguasai penetapan kode penyakit hasil diagnosis

dokter/coding

g. Indexing membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah

dibuat ke dalam indeks2
 h. Filling dan analisis

2. KARYAWAN YAKIN, BAHWA PEKERJAAN TERSEBUT MEMBERIKAN

MANFAAT BAGI DIRINYA.

3. TIDAK SEDANG DIBEBANI OLEH MASALAH ATAU TUGAS YANG

LEBIH PENTING ATAU MENDESAK.

4.HUBUNGAN ANTAR TEMAN DALAM ORGANISASI TERSEBUT

HARMONIS.

2. TUJUAN ACTUATING (PENGGGERAKAN)

TUJUAN DARI FUNGSI ACTUATING (PENGGERAKAN ) ADALAH:

A. MENCIPTAKAN KERJASAMA YANG LEBIH EFISIEN

B. MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN KETRAMPILAN STAF

C. MENUMBUHKAN RASA MEMILIKI DAN MENYUKAI PEKERJAAN

MENGUSAHAKAN SUASANA LINGKUNGAN KERJA YANG DAPAT

MENINGKATKAN MOTIFASI DAN PRESTASI KERJA STAF.

D. UNTUK MEMPERBAIKI KESALAHAN-KESALAHAN YANG DIBUAT

OLEH PEGAWAI DAN MENGUSAHAKAN PENCEGAHAN AGAR SUPAYA
TIDAK TERULANG KEMBALI KESALAHAN YANG SAMA ATAU
TIMBULNYA KESALAHAN YANG BARU.

E. UNTUK MENGETAHUI APAKAH PELAKSANAAN KERJA SESUAI

DENGAN PROSEDUR DAN KEBIJAKSANAANNYA YANG TELAH
DITENTUKAN.

3. SIKAP KEPEMIMPINAN TERKAIT DENGAN ACTUATUNG

(PENGGERAKAN).

A. SIKAP KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN DALAH KEGIATAN UNTUK MENGETAHUI ORANG-
ORANG AGAR BERUSAHA DENGAN IKHLAS UNTUK MENCAPAI
TUJUAN BERSAMA. SEORANG MANAJER YANG TIDAK MEMILIKI
KEPEMIMPINAN TIDAK AKAN MAMPU UNTUK MEMPENGARUHI
BAWAHANNYA UNTUK BEKERJA SEHINGGA MANAJER YANG
DEMIKIAN AKAN GAGAL DALAM USAHANYA.

SIKAP-SIKAP KEPEMIMPINAN, DIANTARANYA SEBAGAI BERIKUT :

1. MEMILIKI KECERDASAN

2. MEMILIKI PERHATIAN TERHADAP KEPENTINGAN YANG

MENYELURUH.

3. MEMILIKI KELANCARAN DALAM BERBICARA.

4. MATANG DALAM BERPIKIR DAN EMOSI.

5. MEMILIKI DORONGAN YANG KUAT DARI DALAM UNTUK

MEMIMPIN.

6. MEMAHAMI ATAU MENGHAYATI KEPENTINGAN KERJA SAMA.

B. KOMUNIKASI

MENURUT HENRY MINTZBERG DALAM MELAKUKAN KOMUNIKASI

MANAJEMEN ADA BEBERAPA MACAM, DIANTARANYA:

1. KOMUNIKASI INTERN, YAITU KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN

DALAM ORGANISASI ITU SENDIRI, BAIK ANTARA ATASAN ATAU
BAWAHAN ATAU SEBALIKNYA.

2. KOMUNIKASI EKSTERN, YAITU KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN

KELUAR ORGANISASI,

3. KOMUNIKASI HORIZONTAL, YAITU KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN

BAIK INTERN MAUPUN EKSTERN ANTAR JABATAN YANG SAMA.

4. KOMUNIKASI VERTIKAL, YAITU KOMUNIKASI YANG DILAKUKAN

DALAM INTERN ORGANISASI ANTAR ATASAN DAN BAWAHAN ATAU
SEBALIKNYA DALAM SUASANA FORMIL.
5. INSENTIF ( PERANGSANG) IALAH SESUATU YANG MENYEBABKAN
ATAU MENIMBULKAN SESEORANG BERTINDAK.

6. SUPERVISI (PENGAWASAN), TUGAS SUPERVISI ADALAH MEMBERI

PETUNJUK UNTUK MENYELESAIKAN SESUATU PEKERJAAN DAN
MEMBERI NASEHAT-NASEHAT KEPADA PEGAWAI YANG MENGALAMI
KESULITAN.

7. DISIPLIN IALAH LATIHAN PIKIRAN, PERASAAN, KEHENDAK, DAN

WATAK UNTUK MELAHIRKAN KETAATAN DAN TINGKAH LAKU YANG
TERATUR. JENIS DISIPLIN ADA 2 :

A. SELF INPOSED DISCIPLINE, DISIPLIN YANG TIMBUL DENGAN

SENDIRINYA.

B. COMMAND DISCIPLINE, DISIPLINE BERDASARKAN PERINTAH.

MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENJABARAN FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

PERKULIAHAN KE -12, (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

CONTROLLING
( PENGAWASAN )
1. PENGERTIAN PENGAWASAN
 PENGAWASAN ( CONTROLLING ) MERUPAKAN SALAH SATU
FUNGSI MANAJEMEN DALAM SUATU ORGANISASI YANG MEMILIKI
ARTI SUATU PROSES MENGAWASI ATAU MENGEVALUASI SUATU
KEGIATAN. PENGAWASAN DALAM SUATU ORGANISASI
DIKATAKAN PENTING KARENA TANPA ADANYA PENGAWASAN
TENTU SAJA HASIL YANG DICAPAI AKAN KURANG MEMUASKAN,
BAIK BAGI ORGANISASI TERSEBUT MAUPUN PARA PEKERJA.

PENGAWASAN DAPAT DIARTIKAN SEBAGAI SUATU USAHA YANG

DILAKUKAN SUATU MANAJEMEN UNTUK MEMBANDINGKAN
KINERJA YANG TELAH DIBERI STANDAR, RENCANA ATAU TUJUAN.
YANG TELAH DITENTUKAN SEBELUMNYA SEJALAN DENGAN
STANDAR TERSEBUT SERTA UNTUK MENGAMBIL TINDAKAN APA
YANG DIPERLAKUKAN.

2. PENDAPAT AHLI MANAJEMEN MENGENAI PENGAWASAN

DIANTARANYA:

A. TERRY, PENGAWASAN ADALAH UNTUK MENENTUKAN APA

YANG TELAH DICAPAI, MENGADAKAN EVALUASI, DAN
MENGAMBIL TINDAKAN TINDAKAN KOREKTIF JIKA
DIPERLUKAN UNTUK MENJAMIN AGAR HASILNYA SESUAI
DENGAN RENCANA.

B. DALE, PENGAWASAN TIDAK HANYA MELIHAT SESUATU

DENGAN SEKSAMA DAN MELAPORKAN HASIL KEGIATAN
MENGAWASI, TETAPI JUGA MENGANDUJNG ARTI
MEMPERBAIKI DAN MELURUSKANNYA SEHINGGA MENCAPAI
TUJUAN YANG SESUAI DENGAN APA YANG DIRENCANAKAN.

C. AMOSUJDIRJO, PENGAWASAN ADALAH KESELURUHAN

DARIPADA KEGIATAN YANG MEBANDINGKAN ATAU
MENGUKUR APA YANG SEDANG ATAU SUDAH DILAKSANAKAN
DENGAN KRITERIA , NORMA NORMA, STANDAR ATAU
RENCANA RENCANA YANG TELAH DITETAPKAN SEBELUMNYA.
3. FUNGSI PENGAWASAN

MENURUT MOCKLER DALAM STONER, FREEMAN DAN GILBERT

MENGEMUKAKAN BAHWA FUNGSI PENGAWASAN ADALAH
UPAYA SISTEMATIS DALAM MENETAPKAN STANDAR KINERJA DAN
BERBAGAI TUJUAN YANG DIRENCANAKAN, MENDESAIN SISTEM
INFORMASI UMPAN BALIK, MEMBANDINGKAN ANTARA KINERJA
YANG DICAPAI DENGAN STANDAR YANG TELAH DITETAPKAN
SEBELUMNYA, MENENTUKAN APAKAH ADA PENYIMPANGAN,
MENGAMBIL TINDAKAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMASTIKAN
BAHWA SELURUH SUMBER DAYA PERUSAHAAN DIPERGUNAKAN
SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN DALAM MENCAPAI TUJUAN
PERUSAHAAN.

APLIKASI FUNGSI CONTROL DI BAGIAN REKAM MEDIS

PENCATATAN REKAM MEDIS SEHARUSNYA DILAKUKAN DENGAN

MEMASUKAN DATA SELENGKAP YANG DIBUTUHKAN. NAMUN
DEMIKIAN MASIH ADA KEMUNGKINAN TERJADI
KETIDAKLENGKAPAN ATAU KETIDAKSESUAIAN DENGAN
KETENTUAN. HAL INI DISEBABKAN ANTARA LAIN.
1. BANYAKNYA PEMBERI PELAYANAN KESEHATAN YANG MELAKUKAN
PENDOKUMENTASIAN REKAM MEDIS.

2. KESIBUKAN SEORANG DOKTER, SEHINGGA MENULIS CATATAN BISA PADA

FORM YANG SALAH SERTA TERBURU-BURU HINGGA TIDAK TERBACA.

3. SEORANG PERAWAT YANG MELAYANI PANGGILAN PASIEN MENJADI LUPA

MENCATAT HAL-HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENGOBATAN PASIEN
YANG TELAH DIBERIKAN.

OLEH KARENA ITU PERLU DILAKUKAN KEGIATAN PENGKAJIAN

PENGAWASAN ( CONTROL ) DARI ISI REKAM MEDIS SEHINGGA REKAM
MEDIS DAPAT DIGUN AKAN ATAU MEMPUNYAI NILAI GUNA SEPERTI
ADMINISTRATION, LEGAL ASPECT, FINANCIAL, PUBLIC HEALTH, PLANING
DAN MARKETING.
DASAR DARI CONTROLING ADALAH REGULASI ATAU ATURAN
YANG TELAH DIBERLAKUKAN:

1. PERMENKES NO 749A/PER/XII/1989/TENTANG REKAM

MEDIS.

2. PETUNJUK TEHNIS PELAKSANAAN REKAM MEDIS DI RUMAH

SAKIT DAN DIRJEN YANMED TAHUN 1997.

3. PERATURAN RUMAH SAKIT TENTANG ANALISIS FORM.

REKAM MEDIS DAN SUSUNAN BERKAS REKAM MEDIS,
PROSEDUR KERJA/PROTAP.

TENAGA REKAM MEDIS YANG MELAKUKAN ANALISIS

CONTROL HARUS DAPAT MENGIDENTIFIKASI, MENGENAL,
MENEMUKAN BAGIAN YANG TIDAK LENGKAP ATAUPUN
BELUM TEPAT PENGISIANNYA. DATA YANG MESTI
DIKETAHUI MELIPUTI: JENIS FORMULIR YANG DIGUNAKAN,
JENIS FORMULIR YANG HARUS ADA, ORANG YANG BERHAK
MENGISI REKAM MEDIS DAN ORANG YANG MELEGALISASI
PENULISAN.

TENAGA REKAM MEDIS HARUS MENGETAHUI LAPORAN2.

SEHINGGA UNTUK FUNGSI CONTROL BISA LANGSUNG
DITERAPKAN. SEMISAL LAPORAN UMUM YANG TERDIRI
DARI LEMBAR RIWAYAT PASIEN, PEMERIKSAAN FISIK,
CATATAN PERKEMBANGAN, OBSERVASI KLINIS DAN
RINGKASAN PENYAKIT. SEDANGKAN LAPORAN KHUSUS,
SEPERTI LAPORAN OPERASI, ANASTHESI DAN HASIL
PEMERIKSAAN LAB.
CONTROL ATAS REKAM MEDIS YANG TIDAK LENGKAP

DOKTER/PERAWAT HENDAKNYA SECARA RUTIN DATANG

KE UNIT REKAM MEDIS

REKAM MEDIS YANG TIDAK LENGKAP DIKIRIM KE TEMPAT

YANG TELAH DITETAPKAN ATAU DILETAKAN DI RUANG
PERAWAT ATAU DIKIRIM KE RUANG MASING2 PETUGAS
YANG AKAN MENGISI KETIDAKLENGKAPAN, YANG PASTI
REKAM MEDIS TIDAK BOLEH DIBAWA KELUAR RS, KARENA
SEWAKTU WAKTU PASIEN BISA DATANG UNTUK BEROBAT
TERUTAMA DALAM KEADAAN EMERGENCY ATAU UNTUK
KEPERLUAN LAIN SERTA UJNTUK MENCAGAH HILANGNYA
REKAM MEDIS DAN MENJAMIN KERAHASIAAN REKAM
MEDIS.
 MATA KULIAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PERKEMBANGAN ILMU ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

MENGIKUTI DAN MENYESUAIKAN DENGAN TEHNOLOGI 4.0

PERKULIAHAN KE -13 (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

PERKEMBANGAN TEHNOLOGI INFORMASI YANG BEGITU PESAT DAN TELAH

MENAMBAH KE BERBAGAI SEKTOR KEHIDUPAN, TERMASUK DIBIDANG
KESEHATAN. SISTEM REKAM MEDIS SEKARANG SUDAH BERADAPTASI DARI
SISTEM PEMBERKASAN MANUAL KE SISTEM PEMBERKASAN SECARA
ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER. MALAH KADANG ADA YANG
MENGGUNAKAN SISTEM JARINGAN LEWAT ONLINE. SEPERTI SISTEM
PENDAFTARAN PASIEN, TEBUS OBAT DAN LAIN2 YANG DILAKUKAN OLEH RS.
BETHESDA JOGYAKARTA.

REKAM MEDIS ELEKTRONIK MERUPAKAN SALAH SATU TANTANGAN BESAR

DALAM PENERAPAN TEHNOLOGI. REKAM MEDIS ELEKTRONIK MERUPAKAN
PENGGUNAAN METODE ELEKTRONIK UJNTUK MENGUMPILKAN,
PENYIMPANAN,PENGOLAHAN, SERTA PENGAKSESAN REKAM MEDIS PASIEN.

REKAM MEDIS ELEKTRONIK MENGANDING INFORMASI KESEHATAN

TENTANG, IDENTITAS, PEMERIKSAAN, PENGOBATAN, TINDAKAN DATA
MEDIS, DATA MEDIS DAN DEMOGRAFIS.
UNTUK MENGIMPLEMENTESIKAN TEHNOLOGI 4.0 KE KONSEP ADMINISTRASI
DAN MANAJEMEN TENTU HARUS DIPERSIAPKAN DAN DIRENCANAKAN
SUMBER-SUMBER YANG ADA, SEPERTI: SDM, UANG, METODE (SOP), MESIN,
MATERIAL, MARKET.

ADAPUN TANTANGANNYA ADALAH BAGAIMANA ANDA MERANCANG

SISTEM ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN ELEKTRONIK SESUAI
PERKEMBANGAN JAMAN.
 MATA KULIAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

ANALISIS JURNAL KETIDAKLENGKAPAN REKAM MEDIS PASIEN PADA RUMAH

SAKIT DI INDONESIA DITINJAU SECARA ILMU ADMINISTRASI DAN
MANAJEMEN

PERKULIAHAN KE -14, (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

____________________________________________________________

MENURUT PENELITIAN YANG DILAKUKAN MADE KARMA MAHA WIRAJAYA

DARI UNIVERSITAS MEDIKA PERSADA BALI, DIPEROLAH KESIMPULAN BAHWA
TERDAPAT BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKLENGKAPAN
REKAM MEDIS PADA RUMAH SAKIT MELIPUTI:

1. SUMBER DAYA MANUSIA, VARIABELNYA:

A. PENGETAHUAN, MASIH ADANYA PETUGAS YANG BELUM MENGETAHUI

BAHWA REKAM MEDIS HARUS SEGERA DILENGKAPI <24 JAM SAAT PASIEN
TELAH DINYATAKAN PULANG.

B. KEDISIPLINAN, MASIH BANYAK DOKTER DAN PERAWAT YANG BELUM

MELENGKAPI DOKUMEN REKAM MEDIS, DAN MASIH BANYAK PETUGAS YANG
TELAT DALAM MENGEMBALIKAN DOKUMEN REKAM MEDIS KEPADA PETUGAS
REKAM MEDIS MELEBIHI WAKTU YANG DITETAPKAN YAITUJ 2 x 24 JAM.

C. MOTIVASI, MASIH BANYAK YANG BELUM MENGETAHUI DAMPAK DARI

KETIDAKLENGKAPAN REKAM MEDIS.

D.BEBAN KERJA, BEBAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS YANG SANGAT TINGGI
SEHIMGGA MEMILIKI WAKTU YANG SEDIKIT UNTUK MENGISI DOKUJMEN
REKAM MEDIS.

E. KOMUNIKASI, DOKTER TIDAK DILIBATKAN PADA RAPAT PENGISIAN REKAM

MEDIS.

2. ALAT
A. BELUM ADANYA ALAT KHUSUS YANG MENCETAK FORMULIR REKAM
MEDIS.

B. KETERSEDIAN RUANGAN, MASIH ADA RUMAH SAKIT YANG BELUM MEMILIKI

RUANG YANG KHUSUS UNTUK BAGIAN ASSEMBLING ATAU BAGIAN PERAKITAN
DOKUMEN REKAM MEDIS.

3. METODE

A. PROSEDUR KERJA, MASIH ADA RUMAH SAKIT YANG BELUJM MEMILIKI

PANDUAN KEBIJAKAN DAN SPO DI BAGIAN REKAM MEDIS.

B. SISTEM REWARD

4. MATERIAL

DOKUMEN REKAM MEDIS, SUSUNAN FORM REKAM MEDIS KURANG

SISTEMATIS, JENIS DOKUMEN REKAM MEDIS YANG TERLALU BANYAK, TIDAK
ADANYA PERBEDAAN WARNA UNTUK DOKUMEN YANG HARUS DIISI.

5. MATERIAL, KETERSEDIAN RUANGAN, SUMBER DANA YANG TERBATAS

UNTUK MENDUKUNG KELENGKAPAN REKAM MEDIS.
 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENJABARAN FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

PERKULIAHAN KE -15, (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

Kisi-kisi soal ujian menjelang Ujian Akhir Semester

 MATA KULIAH PENGANTARA ILMU ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

PENJABARAN FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

PERKULIAHAN KE -16, (MENJELANG UAS)

OLEH: DRS. IMAM ROSADI, M.AP

________________________________________________________________
Ujian Akhir Semester