Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M. Daffa Ghazy A. P. S.

NIM : 20030654027

KETERAMPILAN PROSES SAINS

Keterampilan Proses Sains atau KPS merupakan sebuah keahlian yang digunakan seorang
peneliti atau ilmuan untuk mengatasi kesalahan atau kendala dalam investigasi ilmiah,
menyusun bahkan menemukan pengetahuan baru dalam proses pembelajaran. KPS sendiri
merupakan performance skill yang berguna sebagai pengenalan cara berpikir saintifik
sehingga proses berpikir menjadi runtut dan teratur. Selain itu KPS juga bermanfaat untuk
menstimulus siswa tentang ilmu pengetahuan sehingga konsep dan teori akan dikuasai
dengan lebih solid, membiasakan siswa untuk belajar dan bekerja menggunakan ilmu
pengetahuan, dan menjadikan proses belajar mandiri lebih menyenangkan.

Proses Sains sendiri terdapat dua jenis yaitu, pengamatan dan percobaan. Pengamatan sendiri
merupakan kegiatan pengawasan terhadap apa yang terjadi di sekitar, contoh dari proses sains
pengamatan adalah mengawasi perilaku suatu hewan, tumbuhan atau bahkan manusia. Lalu
pengamatan ini juga terbagi lagi dalam dua jenis yaitu ada yang bersifat deskriptif(kualitatif)
dan bersifat sistematis atau dapat dijelaskan dengan angka(kuantitatif). Selain pengamatan
ada juga percobaan atau eksperimen, yang merupakan kegiatan membuktikan suatu hal.
Contoh dari percobaan sendiri adalah pembuktian sebuah larutan bersifat elektrolit atau non-
elektrolit.

Dalam pelaksanaan ketrampilan proses sains ada beberapa indikator yang digunakan sebagai
petunjuk untuk bisa menilai kapabilitas dalam keterampilan proses sains, antara lain:
a. Mengamati/Observasi
Indikator ini meliputi aktivitas mengumpulkan informasi menggunakan indra yang
dimiliki baik penglihatan, penciuman, perasa, peraba, dan pendengaran.
b. Menggolongkan/Klasifikasi
Dalam indikator ini dilakukan proses penemuan perbedaan dan persamaan,
menjelaskan ciri, membandingkan, mengoneksikan satu dengan yang lain dari hasil
pengamatan dan menemukan dasar pengelompokan.
c. Memprediksi
Merupakan kegiatan memperhitungkan dengan berlandaskan hasil informasi dan
pengamatan yang terpercaya. Diharap saat siswa mengetahui hubungan dari hasil
pengamatannya siswa akan memperoleh ilmu baru.
TUGAS 2
Pembuktian Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit yang Ada Di Rumah

A. Dasar Teori
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan
selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom
bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa
kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam.

B. Rumusan Masalah
Apakah larutan garam, air jeruk, dan susu merupakan larutan elektrolit?

C. Alat dan Bahan


a. Lampu led 6 volt f. Larutan garam
b. Baterai 9 volt g. Air jeruk
c. Kabel h. Susu cair
d. Elektroda / 2 buah paku
e. Gelas

D. Hipotesis
Larutan garam merupakan larutan elektrolit kuat, air jeruk merupakan
elektrolit lemah dan susu cair merupakan larutan non-elektrolit.

E. Variabel
1. Kontrol : Jenis lampu( led 6volt), baterai 9 volt
2. Manipulasi : Larutan yang digunakan
3. Respons : Terang/redupnya lampu dan jumlah gelembung yang
dihasilkan

Anda mungkin juga menyukai