NIM;432419004
KELAS; A BIONONDIK
Keberadaan hutan mangrove, serta keanekaragaman flora dan fauna laut merupakan
potensi yang memiliki nilai ekonomi yang menjanjikan, baik di bidang produksi maupun di
bidang pariwisata. Saat ini ekosistem pantai terancam kelestariannya terutama oleh kegiatan
manusia. Sumber daya pantai merupakan anugerah alam yang sangat berharga bagi mahluk
hidup yang perlu dikelola dan dikembangkan secara baik untuk kepentingan saat ini dan dimasa
yang akan datang. Untuk tetap menjaga potensi sumber daya pesisir , maka diperlukan suatu
pengelolaan yang dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan agar sumber daya yang ada
tersebut tetap terjaga.
Kerusakan ekosistem hutan mangrove adalah perubahan fisik biotik maupun abiotik di
dalam ekosistem hutan mangrove menjadi tidak utuh lagi atau rusak yang disebabkan oleh
faktor alam dan faktor manusia. Kerusakan bisa saja disebabkan oleh tindakan mekanis secara
langsung, seperti memotong, membongkar, dan sebagainya. Juga sebagai akibat yang tidak
langsung seperti perubahan salinitas air, pencemaran air, karena adanya erosi, pencemaran
minyak dan sebagainya.
➢ Adapun Permasalahan yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu yang ada pada
wilayah pesisir pantai(terutama mangrove)yaitu;
• Kerusakan hutan mangrove disebabkan oleh pengikisan gelombang air laut, dan
adanya alih fungsi lahan menjadi tambak atau empang yang mengakibatkan ekosistem
fauna yang bergantung pada hutan mangrove akan terganggu dan terancam bahaya.
• Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi , masyarakat yang bertempat tinggal pesisir
pantai nelayan memasang peralatan tangkap seperti bagan tangkap, jarring, kelong,
sero sondong dan tugo di wilayah pesisir dan akan terkena dampak apabila terjadi
pencemaran minyak.
• minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat yang belum mengetahui manfaat
tumbuhan mangrove baik sebagai kebutuhan manusia maupun sebagai pelindung
pesisir pantai.
• Salinitas merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan perkembangan
mangrove. vegetasi dan biota yang hidup di daerah yang berkadar garam memiliki
organisme yang berbeda-beda untuk beradaptasi dengan salinitas, dan dengan
demikian satu kebenaran jika nilai salinitas pula akan mempengaruhi jumlah
keragaman vegetasi mangrove yang ada.
• Belum adanya zonasi wilayah pesisir secara spesifik mengenai fungsi dan peran
wilayah pesisir.(terutama mangrove)
• Degradasi habitat wilayah pesisir yang ditandai dengan beberapa kerusakan ekosistem
pesisir, mangrove, kerusakan hutan, taman nasional, dan cagar alam laut.
• salah satu permasalahannya yaitu Potensi dan obyek wisata bahari belum
dikembangkan secara optimal.