Anda di halaman 1dari 13

PEMBUATAN LAMPU OTOMATIS

Oleh:

Lutfiyah Mardatillah (XII MIPA2)

SMA NEGERI 5 PAREPARE


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah-SWT yang Maha-Pengasih lagi Maha-Panyayang,


segala puji bagi Allah Tuhan semesta-alam. Sehingga dapat menyelesaikan proposal dengan
judul “Pembuatan Lampu Otomatis”.

Tujuan penulis proposal ini untuk menyelesaikan tugas yang di berikan kepada
penulis, dan tentunya sangat bermanfaat bagi penulis karena dapat menambah wawasan.
Penulis sangat berterima kasih kepada Bapak Zainal selaku guru prakarya.

Maka dari itu penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan
proposal yang penulis buat. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang
tidak penulis sadari. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai
sarana perbaikan dari proposal ini.

Majene, 20 Juli 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul……………………………………………………………………………

Kata Pengantar……………………………………………………………………………...

Daftar Isi…………………………………………………………………………………….

BAB 1 Pendahuluan………………………………………………………………………

A. Latar Belakang………………………………………………………….........
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan…………………………………………………..

BAB II Kajian Teori……………………………………………………………………….


A. Komponen yang diperlukan……………………………………………………
B. Cara Membuat Lampu Otomatis…………………………………………………

BAB III Penutup………………..…………………………………………………………….


A. Kesimpulan……………………………………………………………….
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi elektronika saat ini sudah sedmikian pesatnya yang
kadang-kdang berawal dari rangkaian– rangkaian sederhana yang biasa kita jumpai
dalam buku– buku hobby elektronika. 
Rangkaian lampu malam otomatis berfungsi untuk mengendalikan nyala
lampu pada malam hari secara otomatis. Lampu otomatis yang dapat menyala pada
malam hari yang dapat kita temui adalah lampu taman, lampu jalan dan lainnya.
Lampu tersebut dapat menyala secara otomatis pada malam hari karena dikontrol
menggunakan rangkaian yang dapat membedakan siang dan malam

B. Rumusan Masalah
1. Komponen apa saja yang diperlukan dalam pembuatan lampu otomatis
2. Bagaimana cara membuat lampu otomatis.

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui komponen komponen elektronika yang menjadi fungsi–fungsinya
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam bentuk sebuah rangkaian.
2. Mengetahui bagaimna cara membuat rangkaian lampu otomatis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KOMPONEN YANG DIPERLUKAN DALAM PEMBUATAN LAMPU


OTOMATIS

 LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau yang biasa disebut LDR adalah jenis resistor yang
nilainya berubah seiring intensitas cahaya yang diterima oleh komponen tersebut. Biasa
digunakan sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran
konversi cahaya.Light Dependen Resistor,terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang
mempunyai dua buah elektroda pada permukaannya.Pada saat gelap atau cahaya redup,
bahan dari cakram tersebut menghasilkan elektron beba dengan jumlah yang relatif
kecil.Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik.Artinya pada
saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR
memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahay redup. Pada saat cahaya terang,
ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga
akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat
cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki
resistansi yangkecil pada saat cahaya terang.
Prinsip Kerja LDR
Pada sisi bagian atas LDRterdapat suatu garis atau jalur melengkung yan
menyerupai bentuk kurva.Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat
sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya.Jalur cadmium sulphida yang terdapat
pada LDR.Jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur
tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit. Cadmium sulphida (CdS)
merupakan bahan semikonduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan
elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energy proton dari
cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi.
Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida
berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.
       Karakteristik LDR

Pada karakteristik diatas dapat dilihat bila cahaya mengenai sensor itu  maka
harga tahanan akan berkurang. Perubahan yang dihasilkan ini tergantung dari bahan yang
digunakan serta dari cahaya yang mengenainya.

 RESISTOR

Pada rangkaian listrik, kegunaan dasar dari resistor adalah membatasi arus
pada angka tertentu sehingga rangkaian listrik yang telah disusun dapat berfungsi
seperti yang diharapkan. Resistor merupakan elemen yang lazim ditemui pada
jaringan listrik, rangkaian listrik, dan perangkat elektronik. Resistor diukur dalam
satuan ohm yang dilambangkan dengan huruf Yunani omega (Ω).

Jenis-jenis Resistor

Resistor terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Fixedresistor.
Jenis ini merupakan resistor yang paling banyak digunakan. Fixed resistor
berfungsi untuk melindungi komponen dari kerusakan akibat arus yang terlalu tinggi.
Selain itu, fixed resistor juga digunakan membagi tegangan dan mengatur time delay.
2. Variableresistor.
Terdapat dua jenis variable resistor yaitu yang berubah secara kontinu
ketika bekerja dan yang dapat disesuaikan untuk mencapai nilai hambatan tertentu.

Selain kedua resistor tersebut, terdapat resistor khusus yang dirancang


untuk fitur tertentu. Misalnya seperti thermistor yang mampu mengubah nilai
hambatan mengikuti perubahan suhu, atau light-dependent resistor yang mengubah
nilai hambatan seiring dengan perubahan tingkat cahaya.

Cara Kerja Resistor


Dengan menggunakan resistor pada rangkaian listrik, kita dapat mengurangi
arus listrik hingga ke besaran yang diharapkan. Karena fungsi yang terdapat di
dalamnya, resistor merupakan komponen utama yang digunakan pada alat
elektronik.
Meskipun bentuk resistor dari luar terlihat seragam, bagian dalam resistor
biasanya berbeda berdasarkan material yang digunakan. Pada bagian dalam, kita
akan menemukan batang keramik dipasang pada bagian inti dan diselubungi oleh
kawat tembaga di bagian luarnya.
Jumlah tembaga yang dipasang mempengaruhi besaran hambatan. Semakin
banyak kawat tembaga yang dililit dan semakin tipis tembaga, semakin besar
hambatan yang terdapat di dalamnya. Resistor dengan hambatan lebih rendah yang
dirancang untuk kebutuhan rangkaian listrik bertenaga rendah, biasanya tidak
menggunakan tembaga melainkan lilitan dari karbon. Resistor seperti ini harganya
lebih murah dan dikenal juga sebagai carbon-film.

Arti dari Warna Resistor


Kode warna adalah salah satu cara untuk menyampaikan besaran hambatan dari
resistor.
Kode Warna Warna 1 Warna 2 Warna 3 Warna 4

Hitam 0 0 x1

Cokelat 1 1 x 10 ± 1%

Merah 2 2 x 100 ± 2%

Oranye 3 3 x 1.000

Kuning 4 4 x 10.000

Hijau 5 5 x 100.000  ± 0,5%

Biru 6 6 x 1.000.000  ± 0,25%

Ungu 7 7  ± 0,1%

Abu-abu 8 8

Putih 9 9

Perak  ± 10%

Emas  ± 5%

Pada contoh resistor diatas, warna kuning menandakan angka 4, warna ungu
menandakan angka 7, dan warna merah merupakan pengali 100. Resistor diatas menandakan
angka hambatan sebesar 4.200 Ω dengan toleransi ± 5%, atau berada pada besaran 3.990 Ω
atau 4.410 Ω.

Fungsi Resistor
Dalam rangkaian listrik, resistor memiliki peran penting untuk membatasi arus dan
berperan penting pada bagian aktif seperti transistor dan IC. Berikut beberapa fungsi yang
terdapat pada resistor:

1. Membatasi arus dan tegangan pada transistor.


Transistor pada dasarnya membutuhkan tegangan dasar yang rendah untuk membuat
tegangan tinggi mengalir melalui terminal. Namun tegangan dasar cukup rentan
terhadap arus tinggi, sehingga resistor dibutuhkan untuk mmebatasi arus
menyediakan tegangan dasar pengaman.
2. Membatasi arus pada LED.
Seperti pada transistor, LED juga terlalu sensitif terhadap arus tinggi. Resistor yang
ditempatkan pada rangkaian dengan LED akan membuat arus mengalir sesuai yang
dibutuhkan.
3. Pengatur waktu dalam rangkaian.
Komponen pengatur waktu pada rangkaian timer dan oscillator selalu menggunakan
kombinasi resistor dan kapasitor. Waktu dibutuhkan untuk mengisi atau membuang
muatan listrik dan memicu rangkaian. Resistor secara efektif digunakan untuk
mengatur proses pengisian dan pembuangan muatan tersebut dengan nilai yang
bervariasi untuk mendapatkan interval waktu yang berbeda.
4. Melindungi arus pendek.
Inisiasi pengaktifan power supply dapat menimbulkan tegangan berbahaya bagi
rangkaian listrik yang dapat berbahaya bagi komponen penting. Resistor
yang terhubung secara seri dengan terminal power supply pada rangkaian dapat
membatasi tegangan meningkat secara mendadak dan menghindari bahaya yang
dapat terjadi. Resistor tersebut umumnya memiliki nilai yang rendah sehingga tidak
akan mempengaruhi kapasitas dari rangkaian secara keseluruhan.

Resistor Film Karbon


Resistor ini merupakan hasil dari pengembangan resistor batang karbon. Sejalan
dengan perkemangan teknologi, telah terbentuklah resistor yang dibuat dari karbon dan
dilapisi dengan bahan film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai
resistansi sudah tercantum dalam bentuk tabel kode warna. Karena memiliki nilai resistansi
yang tinggi dan juga bentuk fisiknya kecil, resistor ini juga banyak digunakan di dalam
berbagai rangkaian elektronika. Rating daya yang dimiliki resistor ini adalah 1/4 Watt, 1/2
Watt, 1 Watt dan 2 Watt.

 Resistor Film Metal

Bentuk dari resistor film metal hampir sama dengan resistor film karbon. Hanya saja
resistor ini tahan terhadap perubahan temperatur dan memiliki tingkat kepresisian yang tinggi
karena nilai toleransi yang mencapai 1% atau 5%. Jika di bandingkan dengan jenis Fixed
Resistor lainnya, resistor ini memiliki kepresisian yang lebih tinggi karena memilik 5 gelang
warna bahkan ada juga yang terdapat 6 gelang warna. Resistor film metal banyak digunakan
dalam rangkaian elektronika yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, seperti alat ukur.

 TRANSISTOR
Transistor adalah komponen elektronika yang tersusun dari dari bahan semi
konduktor yang memiliki 3 kaki yaitu: basis (B), kolektor (C) dan emitor (E).
Berdasarkan susunan semikonduktor yang membentuknya, transistor dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
Untuk membadakan transistor PNP dan NPN dapat dari arah panah pada
kaki emitornya. Pada transistor PNP anak panah mengarah ke dalam dan pada
transistor NPN arah panahnya mengarah ke luar.

B. Cara Membuat Lampu Otomatis


1. Alat dan Bahan
 Sensor LDR 1 buah
 SCR 2P4M 1 buah
 Resistor 1 M ohm 1 buah
 Resistor 33 K ohm 1 buah
 Dioda IN 4007 4 buah
 Papan PCB 1 buah
 Kabel untuk soket (1m)
 Soket 1
 Fitting lampu (1)
 Timah solder (1 m)
 Gunting/tang pemotong kabel
 Obeng
 Solder

2. Langkah Kerja
1) Siapkan semua alat dan bahan
2) Membuat rangkaian terlebih dahulu
3) Mengambil papan PCB terlebih dahulu
4) Memasang diode IN4007 pada papan PCB
5) Kemudian memasang keempat dioda lainnya
6) Memasang resistor 1 M ohm
7) Memasang resistor 33 K ohm
8) Memasang SCR 2P4M
9) Menggunting bagian belakang alat yang tersisa sebelum melakukan
penyolderan
10) Menyolder seluruh komponen alat yang ada pada papan PCB
11) Menyolder bagian rangkaian dengan kabel untuk menghubungkan
komponennya
12) Memasang LDR pada kaki kaki SCR 2P4M
13) Setelah rangkaian sudah selesai
14) Memasang lampu pada fitting 220 V
15) Menghubungkan rangkaian dengan vipin dan soket
16) Menyiapkan sumber listrik 220 V
17) Memasang soket lampu pada sumber listrik 220 V
18) Kemudian menguju kemampuan sensor dengan mengarahkan sumber cahaya
lain (senter) pada sensor LDR
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

 LDR adalah komponen elektronika yang dapat dijadikan sensor pada pembuatan
lampu otomatis.
 SPada rangkaian lampu otomatis jika dalam kondisi gelap maka lampu akan menyala
dan pada kondisi terang maka lampu akan mati.

Anda mungkin juga menyukai