Anda di halaman 1dari 9

A.

PENGKAJIAN

1. Biodata

Nama : Ny. S

Usia : 20 tahun

2. Keluhan utama

Klien datang ke poli kandungan mengeluh pusing berkepanjangan selama 2


minggu ini. HPHT 29 Januari 2019.

3. Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan mual, muntah-muntah terutama dirasakan dipagi hari, tidak


nafsu makan dan badan terasa lemas. Suami klien merasa cemas dengan keadaan
isterinya. Klien mengkhawatirkan bagaimana keadaan janinnya dengan kondisi
yang tidak bisa makan ini.

4. Pemeriksaan fisik

a. Pengukuran tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 110/60 mm/hg

2) Nadi : 66 x/mnt

3) Suhu : 37.5 C

4) Laju nafas : 18x/ mnt

b. Pemeriksaan kepala : muka tampak pucat, konjungtiva anemis, dan tampak


closmagravidarum

c. Pemeriksaan dada : areola mamae tampak hiperpigmentasi dan tegang

d. Pemerikasaan abdomen : abdomen simetris, peristaltik usus : 8x/mnt

5. Pemeriksaan penunjang

a. Hasil HCG (+)

b. Hasil USG : tampak rahim membesar dan kantung kehamilan

B. DIAGNOSA

Analisa data

1. DS : klien mengatakan mual, muntah terutama dipagi hari, tidak nafsu makan

DO :Peristaltik usus 8 x/mnt


DX : perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d morning sickness

2. DS :-

DO : tampak clausmagravidarum, areola mamae hiperpigmentasi dan tegang,


HCG (+)

DX : ketidaknyamanan b.d perubahan fisik dan pengaruh hormonal

3. DS : pasien mengatakan mual, muntah terutama dipagi hari

DO :-

DX : resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d mual muntah

4. DS : Klien mengkhawatirkan bagaimana keadaan janinnya dengan kondisi yang


tidak bisa makan ini. Suami mengatakan merasa cemas dengan keadaan istrinya.

DO : -

DX : defisit pengetahuan b.d kekurang pahaman tentang perubahan


psikologis/fisiologis yang normal dan dampaknya terhadap klien/keluarga.

5. DS : klien mengatakan pusinhg berkepanjangan selama 2 minggu

DO : TD : 110X/mnt

DX : resiko tinggi cedera terhadap janin b.d pusing selama kehamilan

Daftar Diagnosa

1. perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d morning sickness

2. ketidaknyamanan b.d perubahan fisik dan pengaruh hormonal

3. resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d mual muntah

4. defisit pengetahuan b.d kekurang pahaman tentang perubahan psikologis/fisiologis


yang normal dan dampaknya terhadap klien/keluarga

5. resiko tinggi cedera terhadap janin b.d pusing selama kehamilan

C. INTERVENSI

Diagnosa 1: Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan


morning sickness
Tujuan: diharapkan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh
Intervensi:
a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dengan mengunakan batasan
24 jam.
Rasional : kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama
kehamilan.
b. Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia khususnya kurang dari 17 tahun dan
lebih dari 35 tahun.
Rasional : remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia, dank lien lansia
mungkin cenderung obesitas
c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
Rasional: menentukan kebutuhan belajar khususnya pada periode prenatal
mencegah terjandinya resiko klien dengan nutrisi buruk dan diet yang
seimbang dapat meningkatkan kebutuhan kalori yang adekuat.
d. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepap tentang diet pranatal dan
suplemen vitamin/zat besi setiap hari
Rasional:materi referensi yang dapat dipelajari dirumah, meningkatkan
kemungkinan klien memilih diet seimbang
e. Evaluasi/motivasi sikap dengan mendengar keterangan klien dengan umpan
balik tentang informasi yang telah diberikan.
Rasional: bila klien tidak termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lanjut
atau intervensi lain mungkin dapat di indikasikan.
f. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dan hal yang tebu selama
kehamilan.
Rasional: dapat menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi
layanan kesehatan.
g. Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan
tingkat motivasi untuk memakanya
Rasional: memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin
didasarkan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap
lapar dan respon tubuh terhadap kebuuhan nutrisi.
h. Timbang berat badan klien. Pastika berat badan pregravid biasanya. Berikan
informasi tentang penambahan prenatal yang optimum.
Rasional: ketidakadekuatan berat badan prenatal/ dibawah berat badan normal
masa kehamilan meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intra uterin
(IUGR) pada janin dengan berat badan lahir rendah.
i. Tunjau ulang frekuensi dan beratnya mual/ muntah
Rasional: mual muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status
nutrisi prenatal, khusunya pada periode kritis perkembangan janin.
Diagnosa 2: Ketidaknyaman Berhubungan Dengan Perubahan Fisik Dan Pengaruh
Hormonal
Tujuan: px merakaan kenyamanan selama kehamilan.
Intervensi:
a. Catat adanya derajat rasa tidak nyaman minor
Rasional: memberikan informasi untuk memilih intervensi petunjuk terhadap
respon klien pada ketidaknyaman dan nyeri.
b. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selam pemeriksaan
Rasional: ketidnyaman selama pemeriksaan dapat terjadi khususnya pada klien
asing yang telah mengalami sirkumsisi/infibulasi.
c. Anjurkan pengunaan bra penyokong. Tinjau perawtan putting.
Rasional: memberikan sokongan yang sesuai untuk jaringan payudara yang
membesar, menguatkan jaringan aerolar.
d. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan.
Rasional: stimulasi putting berlebihan dapat memperbesar kemungkinan
persalinan praterm melalui pelepasan oksitoksin.
e. Instruksikan penggunaan tehnik Hoffman untuk putting yang datar/masuk
atau anjurkan penggunaan tutup plastic yang keras( confi- dry) pada bra.
Rasional : tehnik Hoffman dan penggunaan tutup plastic yang keras membantu
melepaskan perlekatan dan menyebabkan putting yang masuk/datar menonjol
dan menjadi lebih tegak.
f. Kaji adanya hemoroid perhatikan keluhan keluhan gatal, bengkak,
perdarahan.
Rasional: penurunan motilitas GI dan perubahan usus serta tekanan pada
system pembuluh darah oleh pembesaran uterus member kecenderungan
terjadinya hemoroid.
g. Instruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kai dengan kaki
diekstensikan serta mengurangi makan keju dan susu.
Rasional: meningkatkan suplai darah ke kaki. Kelebihan asupan produk susu
mengakibatkan kadar fosfor lebih besar dari pada kalsium sehingga
menimbulkan ketidak seimbangan yang mengakibatkan kram otot.
h. Tinjau ulang perubahan fisiologis yang mempengaruhi frekuensi
berkemih. Anjukan menghindari minuman yang mengandung kafein.
Rasional : frekuensi berkemih disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar
terhadap kandung kemih.kafein mempunyai sifat diuretik yang dapat
memperberat masalah frekuensi berkemih.
i. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.
Rasional : mendorong klien untuk menyusun prioritas termasuk waktu untuk
istirahat.

Diagnosa 3: Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan mual


muntah
Tujuan: tidak terjadi kekurangan volume cairan
Intervensi:
a.. .Auskultasi denyut jantung janin (DJJ)
Rasional: Adanya deyut jantung memastikan adanyajanin bukan mola
hidatidosa.
b.. .Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah
Rasional :Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan
kadar hormone gonadotropin korionik (HCG), perubahan metabolisme
korbohidrat, dan penurunan motilitas gastric memperberat mual dan muntah
pada trimester pertama.
c.. .Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (mis, ulkus peptikum,
gastritis, kolesistisis).
Rasional : membantu dalam mengeyampingkan penyebab lain. Untuk
mengetasi masalah khusus dalam mengidentifikasikan intervensi.
d.. .Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin, dan penurunan
berat badan setiap hari. (Rujuk pada MA: Resiko Tinggi Kehamilan, DK:
Nutrisis, perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh.)
Rasional: membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat
dikontrol (hiperemesis gravidarum).
e.. .Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah(TD), suhu,
masukan/haluaran,dan berat jenis urine. Timbang berat badan klien dan
bandingkan dengan standar.
Rasional: indicator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/ kebutuhan
hidrassi.
f....Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat,makan enam kali sehari
dengan jumlah yang sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (mis, popcorn,
roti kering sebelum bangun tidur.)
Rasional: membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan
keasaman lambung.
Diagnosa 4: Deficit Pengetahuan (Kebutuhan Belajar) Berhubungan Dengan Kurang
Pemahaman Tentang Perubahan Fisiologis/Psikologis Yang Normal Dan Dampaknya
Terhadap Klien/Keluarga.
Tujuan : terpenuhinya pengetahuan tentang kehamilan
Intervensi:
a.. .Buat hubungan perawat- klien yang yang mendukung dan terus menerus.
Rasional: peran penyuluh/konselor dapat memberikan bimbingan antisipasi
dan meningkatkan tangung jawab individu terhadap kesehatan.
b.. .Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan
perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
meyakinkan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
Rasional : memberikan informasi untuk membantu mengidentifikasi
kebutuhan dan membuat rencana perawatan.
c.. .Klarifikasi kesalahpahaman
Rasional: ketakutan biasanya timbul dari kesalahan informasi dan dapat
memnggau pembelajaran selanjutnya.
d.. .Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional: klien dapat mengalami kesulitan belajar kecuali kebutuhan untuk
belajar tersebut jelas.
e.. .Identifikasi siapa yang memberikan dukungan/intruksi dalam kebudayaan
klien.
Rasional : membantu menjamin kualitas/ konyinuitas asuhan karena orang
pendukung munkin lebih berhasil dari pada dokter/perawat/bidan dalam
memberikan informasi.
f....Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
Rasional : penerimaan penting untuk mengembangakan dan mempertahankan
hubungan.
g.. .Tentukan sikap klien terhadap asuhan yang diberikan oleh pria,bidan, atau
praktisi wanita.
Rasional : beberapa budaya memandang dokter medis sebagai seseorang yang
menangani penyakit dan mengunakan bidan untuk melahirkan sehat.tuntunan
kesopanan atau budaya dapat menghambat asuhan yang dilakukan pria dan/
atau dapat meminta suami tetapa diruangan selama asuhan diberikan.
Diagnosa 5: Resiko Tinggi Cedera Terhadap Janin Berhubungan Dengan Pusing
Selama Kehamilan.
Tujuan : tidak terjadi cidera terhadap janin
Intervensi :
a. Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu.
Rasional : Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan
kesejahteraan idu, khususnya selama trimester pertama, saat perkembangan
sistem organ paling rentan terhadap cedera dari factor lingkungan atau
keturunan.

b. Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan. Anjurkan klien melakukan


latihan secukupnya bukan latihan berat (mis.,berenang, bersepeda).
Rasional : Aliran darah ke uterus dapat menurun sampai 70% karena latihan
keras, bradikardia sementar, kemungkinan hipertermia janin, dan intra uterine
growth retardation (IUGR). Juga latihan nonendurace prenatal dalam jumlah
besar cenderung memperpendek persalina, meningkatkan kemungkinan
kelahiran vaginal spontan, dan menurunkan perlunya penambahan oksitosin.
c. Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman, menggunakan
kondom. (rujuk pada MK: infeksi prenatal).
Rasional : Kegagalan untuk menggunakan kondom selama koitus dapat
meningkatkan resiko transmisi penyakit hubungan kelamin (PHS). Khususnya
human immunodeficiency virus (HIV), bila klien tidak mengetahui riwayat/
kontak seksual pasangan.
d. Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien. Timbang berat badan.
Diskusikan kurva penambahan berat badan normal untuk setiap trimester.
Rasional : Malnutrisi pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada janin dan bayi
berat badan lahir rendah. Obesitas ibu pragravid telah dihubungkan dengan
kelahiran paterm.
e. Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui
mengalami infeksi rubella bila klien tidak kebal, dan tentang perlunya
diimunisasi setelah kelahiran. (Rujuk pada MK: Infeksi Pranatal).
Rasional : Kira-kira 5%-15% wanita usia menyusui masih rentan terhadap
rubella, yang disebarkan oleh infeksi droplet. Pemajanan dapat mempunyai
efek negative pada perkembangan janin, khususnya pada trimester pertama.
Imunisasi setelah kelahiran mengakibatkan imunitas selama kehamilan
selanjutnya.
f. Anjurkan penghentian penggunaan tembakau.
Rasional : Merokok dapat mempenhgaruhi sirkulasi plasenta. Skor Apagar
rendah pada kelahiran (di bawah 7 pada 5 menit) dihubungkan dengan
merokok.
g. Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal
Rasional : Memberikan informasi tentang gestasi janin: menggambarkan
IUGR; mengidentifikasi kehamilan multiple.
h. Lakukan Tes Serologi
Rasional : Diagnosa positif darik kondisi seperti toksoplasmosis dapat dibuat.

D. IMPLEMENTASI

E. EVALUASI
CLOASHMA GRAVIDARUM

Chloasma juga dikenal sebagai melasma atau seboroik melanosis adalah istilah yang
digunakanuntuk perubahan warna kulit pigmen. Biasanya ini terjadi dalam coklat
kekuniangan patch atau bintik-bintik, yang diintensifkan oleh paparan sinar matahari.
Chloasma terjadi selama kehamilan, danpenggelapan kuliy biasanya terjadi selama 16
minggu usia kehamilan. Lesi dapat menghilang setelahmelahirkan, namun muncul lagi
selama kehamilan berikutnya pada kondisi lain, lesi terkadang tidakdapat hilang meski
bertahun-tahun setelah melahirkan

KANTUNG KEHAMILAN

Terkait terlihatnya kantung kehamilan pada saat pemeriksaan sonography (USG) pada
dasarnya pada usia kehamilan lebih dari 4 minggu, dapat dijumpai adanya kantung kehamilan
di rahim. Tapi penilaian usia kehamilan tersebut juga dapat dipengaruhi faktor lain, antara
lain riwayat menstruasi, seringkali riwayat menstruasi yang tidak teratur atau tidak pasti pada
umumnya menyebabkan kesalahan perhitungan usia kehamilan. Untuk penilaian kehamilan
pada trimester awal, dapat dilakukan dengan transabdominal (dengan menahan berkemih
sebelum pemeriksaan USG) atau transvaginal (dengan mengosongkan terlebih dahulu
kantong kemih sebelum pemeriksaan USG). Selain itu kemampuan alat USG yang digunakan
juga menentukan apakah kehamilan sudah dapat terlihat atau belum pada kehamilan muda.
Untuk itu sebaiknya Moms kontrol kembali 2 minggu setelahnya untuk pemeriksaan
penilaian kembali ya. Semoga pada pemeriksaan berikutnya, kantong kehamilan sudah
terbentuk. Karena tetap ada kemungkinan sekitar <1% terjadinya kehamilan, namun di luar
kandungan, untuk itu diperlukan pemantauan dan pemeriksaan lanjutan.

Dijawab oleh dr. Benny Johan Marpaung, Sp.OG

Anda mungkin juga menyukai