Anda di halaman 1dari 4

PROFIL GURU MASA DEPAN

Octavia Amilatus Solichatin


7101417254

Pendidikan merupakan hal terpenting dalam peradaban dan dapat dikatakan sebagai salah
satu faktor kemajuan suatu bangsa. Hal ini juga di benarkan banyak para ilmuan dan pemimpin
mengakui bahwa peradaban suatu bangsa berada di tangan anak bangsanya. Merekalah yang
nantinya menjadi penerus generasi bangsa sekaligus sebagi tulang punggung suatu bangsa. Oleh
karena itu diperlukannya penddidikan untuk anak bangsa, sesuai dengan cita cita bangsa yaitu
mencerdasakan kehidupan bangsa. Salah satunya yaitu dengan pendidikan melalui jalur sekolah.
Dengan adanya pendidikan diharapkannya sebuah perubahan dan dapat dikatakan sevagai
cerminan bagi suatu bangsa. Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama guna mewujudkan
kehidupan bangsa yang modern, maju dan sejahtera. Untuk membuat pendidikan yang bermutu,
hal ini sangat bergantung pada keberadaan seorang guru. profesi guru terutama di Indonesia
dipandang sebagai profesi yang mulia dan banyak diminati oleh masyarakat. Secara khusu guru
dideklarasikan sebagai profesi dengan diterbitkannya Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen (UUGD). UUGD menegaskan bahwa guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Selain
itu dunia pendidikan juga terkenal dengan ajaran atau slogan dari bapak pendidikan Indonesia
yaitu Ki Hajar Dewantara dengan slogan yang terkenal yaitu “ Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing
Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani dan Waspada Purba Wasesa. Yang artinya ….
Akan tetapi impelmentasi terhadap ajaran maupun tujuan dari undang – undang itu sendiri
masih kurang diimplikasikan oleh pendidik di Indonesia . hal ini diakrenakan belum semua
pendidik secara sadar atau secara faham bahwa diri mereka adalah sebuah anutan bagi setiap orang
yang didiknya. Berkaitan dengan hal tersebut Moh. Natsir (dalam Adian Husaini, 2010)
menegaskan bahwa yang dibutuhkan bangsa Indonesia adalah “ guru sejati”. Moh. Natsir juga
dapat dikatakan sebagai salah satu figure yang patut digugu dan ditiru. Guru sejati bukanlah guru
yang hanya mengajar di kelas – kelas formal, tetapi lebih dari itu.
Diambil dalam buku “Menyiapkan Guru Masa Depan” menyatakan bahwa, dalam tataran
Global, UNESCO juga menetapkan kebijakan pendidikan duniam karena pendidikan pada abad
ke-21 diprediksi akan jauh berbeda dari pendidikan yang sekarang terjadi. Untuk itu, sejak1997
UNESCO sudah memuali menggali kembali dan mengenalkan The Four Pillars of Education,
yaitu Learning to Know,earning to Do, Learning to Live Together, dan Learning to Be. Kebijakan
ini pun harus dijadikan pijakan dalam menyiapkan guru masa kini dan masa depan.
Dari pernyaataan tersebut membuat kita harus paham dan sadar betul akan pentingnya
sosok seorang guru dan seorang guru pun harus menyadari bahwa tugas mereka sesungguhnya
buka hanya sekedar mengajar mereka harus dapat menjadi guru masa kini dan masa depan yang
professional. Dimulai dari sini yang menjadi titik perhatian kita yaitu bagaimana merancang guru
masa depan yang menjanjikan dan professional. Jadi guru masa depan adalah guru yang dapat
bertindak sebagai fasilitaiot; pelindung; pembimbing dan mempunyai figure yang baik (disiplin,
loyal, bertanggungjawab, kreatif, melayani sesuai dengan visi dan misi syang diinginkan oleh
sekolah);termotivasi menyediakan pengalaman belajar bermakna untuk mengalami perubahan
belajar berdasarkan ketrampilan yang dimiliki siswa dengan berfokus menjadikan kelas yang
konduktif secara intelektual fisik dan sosial untuk belajar; menguasai materi, kelas, dan teknologi;
serta mempunyai pendekatan humanis terhadap siswa; guru mempunyai ketrampilan dalam
pengoperasian komputer, Bahasa, dan psikologi mengajar untuk diterapkan dikelas saat proses
mengajar berlangsung yang diterapkan secara professional.
Guru masadpan harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan kemampuan para
siswanya melalui pemahaman, keaktifan, pembelajaran sesuai kemajuan zaman dengan
mengembangkan keterampilan hidup agar siswa memiliki sikap kemandirian, perilaku adaptif,
kompetitif, kompetitif dalam menghadapi tantangan, dan tututan kehidupan sehari – hari. Selain
itu guru masa depan juga dapat menumbuhkembangkan sikap, disiplin, bertanggung jawab,
memiliki etika moral, dan memiliki sikap kepudilan yang tinggi, dan memupuk kemampuan
otodidak siswa, memberikan reward ataupun apresiasi terhadap sisw agar mereka bangga akan
sekolahnya dan terdidik, juga untuk mau menghargai orang lain baik pendapat maupun
prestasinya.
Sosok Guru Masa Depan
Menurut Depdiknas,(2006) Sebenarnya guru masa depan seperti yang diidamkan oleh
banyak pihak, diantaranya yaitu:
1. Planner,artinya guru memiliki program kerja probadi yang jelas, program kerja tersebut tidak
hanya berupa program rutin, misalnya menyiapkan seperangkat dokumen pembelajaran seperti
Promgram Semester, Satuan Pelajaran, LKS, dan sebagainya. Akan tetapi guru harus
merencanakan bagaimana setiap pembelajaran yang dilakukan berhasil maksimal, dan
tentunya apa dan bagaimana rencana yang dilakukan dan sudah berhasil terprogram secara
baik;
2. Inovator, artinya emiliki kemauan untuk melakukan pembaharuan dan pembaharuan dimasud
berkenaan dengan pola pembelajaran, termasuk didalamnya metode menhajar, media
pembelajaran, sistem dan alat evaluasi, dan lain sebagainya.
3. Motivator, artinya guru masa depan harus mampu memiliki motivasi untuk terus belajar dan
belajar, dan tentunya juga akan memberikan motivasi kepada anak didik untuk belajar dan
terus belajar sebagaimana dicontohkan oleh gurunya;
4. Capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan, dan
ketrampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu menngelola proses
pembelajaran secara efektif;
5. Developer, artinya guru harus ma uterus mengembankan dirinya, dan tentunya mau pula
menularkan kemampuan dan ketrampilan kepada anak didiknya dan untuk semua orang. Guru
masa depan haus akan menambah ketrampilan, dan bersikap peka terhadap perkembangan
IPTEK, misalnya mampu dan terampil mendayagunakan komputer, internet, dan berbagai
,model pembelajaran multi media.

Selain itu, realisasinya dalam kehidupan nyata, sekaligus menjadi peran pemerintah atau satuan
pendidikan untuk menghasilkan calon guru masa depan yaitu sebagai berikut:
Kemendikbut terlah merancang model pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk
tahun 2020. Hal ini disampaikan oleh Dr. Elvira,S.H., M.H., Selaku Analisis Kebijakan Ahli
Madya pada Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru & Tenaga Kependidikan. Untuk
mencapai tujuan pendidikan yang tertuang dalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003, perlu dilakukan
perubahan yang revolusioner tentang isi, proses dan penilaian. Selalin itu, perlu adanya perubahan
mindset, pengetahuan dan ketrampilan guru serta kinerja guru dalam mengimplementasikan
kurikulum. Maka dari itu Tim pengembang PPG meracik model baru terkait PPG untuk tahun
2020.
Menurut Dr. Elvira, salah satu profil guru masa depan yang diharapkan dari lulusan PPG
adalah penuh panggilan jiwa. Maka dari itu, pada proses seleksi PPG dilaksanakan tes psikologi
dan wawancara, sehingga tidak ada lagi peserta calon guru yang hanya semata – mata larena ada
tunjangan profesi. Sedangkan menurut Prof . Dr. Sutrisna Wibawa, <.Pd. selaku Rektor UNY
menyatalan bahwa terdapat dua kompetensi yang harus dimiliki oleh guru masa depan dan
ditambahkan dalam kompetensi guru. yang pertama kemampuan teknologi dan kedua pola piker
yang adaptif dan fleksibel. Dalam pelaksanaan PPG, peserta harus punya pengalaman untuk
mengajar disekolah dengan akreditas sekolah A, B, agar mempunyai kapasitas pengalaman yang
lebih professional.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.2006.Standar Kompetensi Kurikulum Pendidikan Nasional.Jakarta:Depdiknas,
H.47-48
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD)

Anda mungkin juga menyukai