Anda di halaman 1dari 30

PATIENT SAFETY (KESELAMATAN PASIEN)

dr. Agustyas Tjiptaningrum, Sp.PK


PATIENT SAFETY
•  Keselamatan pasien di Indonesia diatur dalam Permenkes no.
11 tahun 2017
•  Definisi keselamatan pasien menurut permenkes 11/2017
adalah:

Suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi


asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibaat melaksanakan suatu
tindakan atau mengambil tindakan yang harus diambil
PATIENT SAFETY

•  Definisi keselamatan pasien adalah proses dalam suatu


RS yang memberikan pelayanan pasien yang lebih aman.
Termasuk didalamnya asesmen risiko, identifikasi dan
manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan, dan
analisis insiden dan menerapkan solusi untuk mengurangi
serta meminimalisis timbulnya risiko (Penjelasan UU
44/2009 ttg RS pasal 43)
PATIENT SAFETY
Definisi patient safety menurut WHO:
Absence of preventable harm to patient during the process of
health care and reduction of risk of unnecessary harm
associated with health care to an acceptable minimum.
(Tidak adanya bahaya yang dapat dicegah pada pasien selama
proses perawatan kesehatan dan pengurangan risiko bahaya
yang tidak perlu terkait dengan perawatan kesehatan terhadap
minimum yang dapat diterima)

•  Acceptable minimum merujuk pada pengetahuan yang


diberikan saat ini, ketersediaan sumber daya dan konteks
bahwa perawatan kesehatan yang diberikan membebani risiko
non pengobatan atau tata laksana pengobatan lainnya.
PATIENT SAFETY

•  Insiden keselamatan pasien adalah kejadian yang tidak


disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah
pada pasien.
•  Tujuan keselamatan pasien adalah untuk meningkatkan
mutu layanan fasilitas pelayanan kesehatan melalui
penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek
layanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan
kesehatan à sehingga pasien bebas dari harm/cedera
yang seharusnya terjadi atau bebas dari harm yang
potensial terjadi terkait layanan medis
•  WHO à upaya terkoordinasi pada keselamatan pasien
adalah untuk mencegah bahaya yang disebabkan oleh
proses perawatan kesehatan pada pasien.
PATIENT SAFETY

•  Visi dari WHO terkait patient safety adalah pasien yang


menerima layanan kesehatan yang aman, tanpa risiko
dan hal yang membahayakan kapanpun dan dimanapun
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN

•  S e t i a p fasilitas layanan kesehatan harus


menyelenggarakan keselamatan pasien
•  Penyelenggaraan keselamatan pasien dilakukan melalui
pembentukan sistem layanan yang menerapkan:
1.  Standard Keselamatan Pasien
2.  Sasaran Keselamatan Pasien
3.  Tujuh Langkah menuju keselamatan pasien
•  Penyelenggaraan keselamatan pasien harus menjamin
pelaksanaan:
1.  Asuhan pasien lebih aman melalui upayang yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
risiko pasien
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN

Penyelenggaraan keselamatan pasien harus menjamin


pelaksanaan:
1.  Asuhan pasien lebih aman melalui upayang yang
meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan
risiko pasien\
2.  Pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya
3.  Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil
STANDAR KESELAMATAN PASIEN

Standar keselamatan pasien meliputi standar:


1.  Hak pasien
2.  Pendidikan bagi pasien dan keluarga
3.  Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan
4.  Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan peningkatan keselamatan
pasien
5.  Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
6.  Pendidikan staf tentang keselamatan pasien
7.  Komunikasi (merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Sasaran keselamatan pasien :


1.  Mengidentifikasi pasien dengan benar (nama pasien, data pasien)
2.  Meningkatkan komunikasi efektif (komunikasi
pasien)
dengan pasien dan juga keluarga

3.  Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus


diwaspadai (melihat kontraindikasi obat)
4.  Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur
yang benar, dan pembedahan pada pasien yang benar
5.  Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
(peran dari PPI)
6.  Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
(misalkan tempat tidur pasien diberikan pembatas, kamar mandi tidak licin)
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN

1.  Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien


2.  Memimpin dan mendukung staf di data resiko apa saja
yang akan terjadi,

3.  Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko


contohnya pada saat
pengambilan obat

4.  Mengembangkan sistem pelaporan


pelaporan dalam pelayanan pasien harus
baik, mudah dibaca, tidak ribet

5.  Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien


6.  Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien
7.  Mencegah cedera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien
STANDAR HAK PASIEN
•  Merupakan hak pasien dan keluarga mendapatkan informasi
tentang diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
dan perkiraan biaya pengobatan

•  Kriteria standar hak pasien:


1.  Harus ada dokter penanggungjawab pelayanan
2.  Rencana pelayanan dibuat oleh dokter penanggungjawab
pelayanan
3.  Penjelasan secara jelas dan benar pada pasien dan
keluarganya diberikan oleh dokter penanggungjawab
pelayanan
METODE PENINGKATAN KINERJA UNTUK EVALUASI DAN
PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN
•  Merupakan kegiatan mendesaian proses baru atau memperbaiki
proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui
pengumpulan data, analisis insiden dan perubahan untuk
meningkatkan kinerja keselamatan pasien
•  Setiap fasilitas layanan kesehatan harus melakukan:
1.  proses perancangan desain yang baik
2.  Pengumpulan data kinerja terkait pelaporan insiden,
akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu layanan dan
keuangan
3.  Evaluasi insiden dan secara proaktif melakukan evaluasi 1
proses kasus risiko tinggi setiap tahun
4.  Menggunakan data dan informasi hsil evaluasi dan analisis
untuk menentukan perubahan sistem atau membuat sistem
baru yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien
terjamin
INSIDEN

•  Insiden di fasilitas layanan kesehatan meliputi:


masih bisa
1.  Kondisi potensial cedera (KPC) à berpotensi dicegah
menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden
2.  Kejadian nyaris cedera (KNC) à terjadi insiden yang
belum terpapar ke pasien
3.  Kejadian tidak cedera (KTC) à insiden terpapar ke
pasien tetapi belum menimbulkan cedera. Misalnya
pasien menerima obat kontraindikasi tp tidak
menimbulkan reaksi obat
4.  Kejadian tidak diharapkan (KTD)/ Adverse event à
insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
Merupakan akibat suatu tindakan atau tidak bertindak
bukan underlying disease atau kondisi pasien
INSIDEN

•  Kejadian sentinel (Sentinel event) adalah kejadian yang


sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima yang
mengakibatkan kematian atau cedera serius (mis.
Operasi pada bagian tubuh yang salah)
•  Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian
atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian,
dan lain-lainnya) yang tidak seharusnya terjadi
•  Setiap IKP RS harus dilaporkan internal dalam pelaporan
tertulis pada setiap KNC, KTD, KTC, atau KPC yang
menimpa pasien
•  Laporan IKP KKPRS (eksternal) dilaporkan secara
anonim secara elektronik
MANAJEMEN RISIKO/RISK MANAGEMENT
DALAM LAYANAN KESEHATAN

•  Merupakan upaya terorganisir untuk mengidentifikasi,


menilai, dan mengurangi risiko bagi pasien, pengunjung
dan staf
•  5 Langkah dasar dalam risk management adalah:
1.  Step 1 à Penentuan konteks
2.  Step 2 à identifikasi risiko
3.  Step 3 à analisis risiko
4.  Step 4 à evaluasi risiko
5.  Step 5 à Penanganan/ Pengaturan (manage) risiko
MANAJEMEN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO/RISK MANAGEMENT
DALAM LAYANAN KESEHATAN

•  Penentuan konteks à menentukan prioritas utama secara


kontekstual lokasi yang mengandung risiko terhadap
layanan pasien (patient care, mis ICU, IGD, ruang operasi
dll
•  Identifikasi risiko à proses saat tenaga medis profesional,
paramedis, dan non medis yang ada dalam layanan
kesehatan menjadi waspada terhadap risiko dalam
pemberian layanan kesehatan dan lingkungan layanan
kesehatan à sumber untuk identifikasi risiko adalah hasil
pertemuan rutin antar pimpinan dan staf di layanan
kesehatan, laporan, medical records patient, dan berbagai
laporan lainnya
MANAJEMEN RISIKO/RISK MANAGEMENT
DALAM LAYANAN KESEHATAN

•  Analisis risiko à menilai tingkat risiko atau menentukan


skor risiko, penyebab risiko, dan pengukuran risiko
•  Skor risiko dinilai berdasarkan hitungan sebagai berikut:

Risk score ® = likelihood (L) X Severity Impact (S)

•  Likelihood adalah kemungkinan munculnya risiko yang


dimaksud (probabilitas/frekuensi munculnya risiko/
kejadian), sedangkan severity impact adalah tingkat
“keparahan” dampak dari kejadian yang dimaksud
(dampak/konsekuensi)
MANAJEMEN RISIKO/RISK MANAGEMENT
DALAM LAYANAN KESEHATAN

•  Setelah dilakukan analisis penyebab masalah maka


ditetapkan alternatif penyelesaian masalah
•  Alternatif penyelesaian masalah ini akan dituangkan
dalam corrective action plan untuk masalah yang ada dan
selanjutnya dievaluasi hasil dari corrective action plan
tersebut

Anda mungkin juga menyukai