D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
CLARA MANALU
METODE GEOMETRIS OPERASI PENJUMLAHAN &
PENGURANGAN VEKTOR
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap vektor dapat diuraikan menjadi 2 vektor yang saling tegak lurus
(Kanginan,2002:77). Pada koordinat kartesian, vektor dapat diuraikan ke arah
sumbu x, sumbu y dan sumbu z jika 3 dimensi. Vektor-vektor hasil penguraian
inilah yang disebut dengan vektor komponen. Vektor yang terletak di sumbu x,
disebut dengan vektor komponen sumbu x, dan vektor yang terletak di sumbu
y disebut dengan vektor komponen sumbu y. Besar dari vektor komponen
tergntung dari vektor bersangkutan, tetapi arahnya selalu diketahui dan
konstan.
2.5. Metode Segitiga
2.6 Metode Poligon
Jika ada tiga vektor atau lebih, anda tidak mungkin menjumlahkan
vektor-vektor tersebut dengan metode jajar genjang atau metode segitiga.
Oleh karena itu harus digunakan metode segibanyak (poligon). Untuk lebih
jelasnya, perhatikanlah gambar berikut
Gambar. 2.6 Metode Poligon
Pada gambar di atas terdapat tiga buah vektor yang akan dicari resultannya.
Adapun resultan ketiga vektor tersebut seperti tampak pada gambar 2.7
berikut
Perkalian titik dua buah vektor merupakan perkalian skalar dari dua vektor
tersebut. Hal ini disebabkan karena hasil kali titik dari dua buah vektor
menghasilkan bilangan skalar . Hasil perkalian titik dari dua buah vektor A dan
B misalnya kita sebut C dapat dinyatakan dengan suatu persamaan berikut
Perkalian silang dari dua buah vektor akan menghasilkan sebuah vektor baru,
sehingga perkalian silang dua buah vektor juga disebut dengan perkalian vektor.
Hasil perkalian silang vektor A dan vektor B (dibaca A cross B) menghasilkan
vektor C. Vektor C yang dihasilkan ini selalu tegak lurus dengan bidang yang
dibentuk oleh vektor A dan vektor B
C = A X B
Adapun arah vektor C akan mengikuti aturan putaran skrup, seperti tampak
pada gambar berikut
dengan vektor.
3. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busunya
sebenarnya arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik
tali dari kedua ujung busur tersebut.
Gambar 2.18 Pengaplikasian Vektor
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yakni
1. Perbedaan besaran scalar dan besaran vektor adalah, besaran vektor memiliki
arah sedangkan besaran scalar tidak memiliki arah.
2. Perbedaan vektor satuan dan vektor komponen adalah vektor satuan merupakan vektor
yang bernilai satu satuan pada koordinat kartesian, sedangkan vektor komponen adalah
vektor uraian atau proyeksi tegak lurus suatu vektor pada sumbu xyz koordinat kartesian.
3. Cara menetukan vektor resultan ada 2 cara, yakni metode jajar genjang untuk 2 vektor, dan
metode vektor komponen untuk 2 atau lebih vektor.
4. Untuk menentukan arah resultan vektor terhadap salah satu vektor penyusunnya dapat
menggunakan persamaan sisnus, Perkalian titik dua buah vektor jika hasil kali titik dari dua
buah vektor menghasilkan bilangan skalar, dan Perkalian silang dari dua buah vektor yang
akan menghasilkan sebuah vektor baru.
5. Vektor merupakan salah suatu metode yang bermanfaat bagi kehidupan sehari – hari,
seperti : Bermain layang - layang, bermain jungkat - jungkit, panahan, terjun payung, perahu
menyebrangi sungai berarus.
3.2. Saran