Pada pertemuan pertama berisi pengenalan mata kuliah dan silabus yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya. Isi dari silabus tersebut antara lain:
a. Hakikat manusia
b. Karakter dan kepribadian
c. Pembentukan karakter
d. Karakter: kepedulian, kejujuran, kedisiplinan
e. Pengertian profesi
f. UU dan peraturan pemerinatah profesi guru
g. Kompetensi guru
h. Kode etik guru
i. Pembelajaran abad 21
j. Diskusi isu actual tentang pendidikan
1. Manusia sebagai ciptaan tuhan > melakukan segala perintah dan menjauhi
larangan-Nya
2. Manusia sebagai makhluk social > manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain
3. Manusia sebagai individu > senantiasa menjaga kesehatan jasmani dan
rohaninya
4. Manusia sebagai makluk unik > manusia memiliki kepribadian dan karakter
yang berbeda-beda
1
KARAKTER DAN KEPRIBADIAN GURU
Pada pertemuan 2 ini yang dipelajari yaitu mengenai karakter dan kepribadian
sebagai seorang guru atau seorang pendidik profesional. Guru memiliki tugas-tugas
penting yang harus dijalankan, yaitu mendidik (mentransfer ilmu), mengajar,
membimbing, melatih, mengarahkan, dan menilai serta mengevaluasi peserta
didiknya.
Selain menjalankan tugas-tugas yang ada, seorang guru juga harus memiliki
etika yang baik. Etika sendiri memiliki banyak arti, ada yang menyebut etika sebagai
ilmu tentang filsafat moral, ilmu tentang tata laku, dan ilmu yang mengkaji,
menyelidiki mana yang benar dan mana yang salah.
Pertanggungjawaban (responsibility)
Pengabdian (dedication)
Kesetiaan (loyality)
Persamaan (equality)
Kepantasan (eqiuty)
Perilaku dan etika guru diatas harus dimiliki oleh setiap guru atau tenaga
pendidik professional agar dapat mencapai tujuan pendidikan, demi mewujudkan
cita-cita bangsa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
2
KARAKTER DAN PEMBENTUKAN KARAKTER
Menurut suyanto (2009) Karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang
menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Pritchard (1988) Karakter adalah
sesuatu yang berkaitan dengan kebiasaan hidup individu yang bersifat menetap dan
cenderung positif.
3
Karakter Tidak Sehat
1. Nakal
2. Tidak teratur
3. Provokator
4. Pembangkang
5. Penguasa
Selain itu dijelaskan juga 6 point uatama dalam pendidikan karakter meliputi:
Dalam bab ini dijelaskan bagaimana cara untuk membentuk karakter. Cara yang
dilakukan yaitu dengan melakukan pembiasaan secara berulang-ulang yang didahului
oleh kesadaran dan pemhaman akan mebentuk karakter seseorang. Peran orang tua
4
snagat penting dalam hal ini, karena pembiasaan ini hendaknya dilakukan sejak kecil
agar lebih terbiasa. Karakter juga dapat terbentuk kafrena faktor gen, jika orang
tuanya memiliki sikap yang baik maka anaknya juga dapat memiliki sikap yang baik,
misalnya jika orang tuanya tegas maka anaknya kelak juga bias menjadi seorang anak
yang tegas.
Selain karena faktor orang tua, pembentukan karakter juga dapat dilakukan
dalam beberapa cara yaitu dengan :
a. Teaching : pembelajaran/perkuliahan
b. Modelling: keteladanan
c. Reinforcing : peraturan & pengkondisian
d. Habituating : pembiasaan oleh setiap individu
Lalu dijelaskan pula bagaimna mengubah sikap dan akhlak kita agar menjadi
lebih baik, yaitu dengan cara berguru atau menjadi murid dari seorang guru yang
dapat menunjukkan kekurangan kita, meminta bantuan teman yang tulus
maumemberi tahu kekurangan kita, memanfaat kritik orang lain yang tidak suka pada
kita, serta dengan cara bergaul dengan orang-orang yang memiliki akhlak yang baik.
Perubahan sikap ini awalnya dipaksa, terpaksa, lalu akan terbiasa dengan sendirinya.
5
2. Membuat slogan yang mempu menumbuhkan kebiasaan baik dalam segala
tingkah laku masyarakat kampus atau sekolah, contohnya:
a. Kebersihan sebagian dari iman
b. Senyum adalah ibadah
c. Kebersihan pangkal kesehatan
3. Pemantauan secara kontinyu
Kepribadian adalah sikap ekspresi, perasaan, tempramen, ciri khas, dann perilaku
seseorang yang terwujud dalam tindakan seseorang dalam menghadapi situasi tertentu
yang menjadi ciri khas pribadinya. Pengetian lainnya yaitu, kepribadian adalah cara
merespon terhadap masalah, bersifat unik, dinamis, yang merupakan hasil interaksi
fisik/genetic , environment, emosional, kognisi, serta menunjukkan cara individu
dalam mengelola wakyunya.
Yang membedakan orang berkepribadian baik dan tidak berkepribadian adalah
impressivenessnya atau hal yang mengesankan terwujud melalui tindakan dan
pembicaannya. Orang yang berkribadian akan tampak mengesankan, dapat membuat
orang lain respek saat ia bicara, sikap tubuhnya, isyarat tubuh, menatap wajah orang
lain, masalah fisik tidak terlalu diperhatikan.
Faktor genetic dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan
perilaku manusia. Bukan hanya faktor keturunan atau faktor lingkungan yang
menentukan terbentuknya kepribadian, melainkan melalui pengaruh resiprokal.
Askep-aspek kepribadian:
a. Karakter
b. Tempramen
c. Sikap
d. Stabilitas ekonomi
e. Sifat pribadi
6
Faktor-faktor yang berpengaruh erhadap kepribadian:
a. Sifat dasar
b. Kebiasaan
c. Cara bersikap
d. Cara berbicara
e. Karakter
f. Integritas
7
5. Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat pergguruan tinggi dengan waktu
yang cukup lama.
6. Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi
nilai-nilai profesional itu sendiri.
7. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, anggota profesi berpegang
teguh pada kode etik yang dikontrol oleh organisasi profesi.
8. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan pendapat
ahli (judgement) terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.
9. Dalam praktik memberikan pelayanan kepada masyarakat, anggota profesi
bersifat otonom dan bebas dari campur tangan pihak luar.
10. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat, dan oleh
karenanya – secara umum, dan semestinya – memperoleh imbalan yang
tinggi pula.
8
para ahli psikolog, beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah
dan ciptaan-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan santun,
kasih sayang, peduli, kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, pantang menyerah,
keadilan kepemimpinan, baik, rendah hati, toleransi, cinta damai dan cinta persatuan.
Adapun tujuan dari pendidikan karakter yang sesungguhnya jika dihubungkan dengan
falsafah Negara Republik Indonesia adalah mengembangkan karakter peserta didik
agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila.
9
KOMPETENSI GURU
A. Kompetensi Pedagogik
B. Kompetensi Kepribadian
10
1. Kepribadian yang mantap dan stabil
2. Kepribadian yang dewasa
3. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan
C. Kompetensi Profesional
D. Kompetensi Sosial
11
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
Pasal (8)
12
“Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional”
a. Informator
b. Organisator
c. Motivator
d. Inisiator
e. Transmitter
f. Fasilitator
g. Mediator
h. Evaluator
i. Guru Sebagai Model dan Teladan
j. Sebagai anggota masyarakat
13
2. Fungsi Guru Terhadap Pembelajaran dan Masyarakat
a. Merencanakan tujuan belajar.
b. Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan
belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memberikan motivasi, mendorong, dan
memberikan stimulus pada siswi.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya
atau belum dalam rangka pencapaian tujuan.
e. Menciptakan interpersonal yang kuat, khususnya empati, respek, dan
kesungguhan.
f. Kesungguhan dalam menerima dan peduli terhadap peserta didik atau
siswa.
g. Mengekspresikan ketertarikan dan antusisme.
h. Menciptakan suatu atmosfer kebersamaan dan kepaduan kelompok.
i. Mendengarkan siswa dan menghormati hak mereka untuk berbicara dalam
resitasi dan diskusi.
a. Pendidik
b. Penggerak Potensi
c. Manager
d. Penengah Konflik
e. Pemimpin kultural
14
secara efektif; membangun, mengembangkan, dan mengelola hubungan dengan siswa
dan komunitas sekolah; menggunakan teknologi untuk komunikasi dan instruksi yang
lebih efektif; dan juga menjadi pembelajar profesional yang berkelanjutan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan dan tuntutan yang cepat dari lingkungan
sekolahnya.
15
c. Membebaskan kecerdasan individu yang unik.
d. Menghasilkan innovator
16
kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
Di zaman serba global saat ini, dapat dikatakan hampir tidak ada batas yang jelas
antara bangsa satu dengan bangsa lain, baik dalam konteks budaya maupun
peradabannya. Manusia bisa dengan mudah berbaur dengan manusia lain di berbagai
belahan bumi ini. Apa yang dituntut dari out put pendidikan di era global ini adalah
lulusan-lulusan yang mampu berpikir kritis, memiliki kompetensi dalam pemecahan
masalah, kreatif inovatif, kompeten dalam ICT, komunikatif dan menguasai berbagai
bidang.
17
yang optimal, artinya kemampuan ini erat hubungannya dengan kemampuan
professional guru untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan, menyenangkan
peserta didik dan menciptakan disiplim belajar secara sehat.
Guru yang berhasil dalam pengajaran adalah guru yang mampu
mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam
kurikulum. Untuk membawa peserta didik mencapai tujuan-tujuan itu, guru perlu
memiliki berbagai kemampuan atau klasifikasi profesional. Karena melalui
kemampuan-kemampuan tersebut guru melaksanakan peranan-peranannya.
18
Strategi Pengelolaan Kelas yang Efektif
1. Kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang nyaman, tenang, sejuk
sehingga sangat membantu perhatian siswa pada materi pelajaran.
2. Menunjukkan sikap tanggap, perilaku positif atau negatif yang muncul di
dalam kelas harus dapat disikapi dengan baik sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Memusatkan perhatian kelompok, dengan memusatkan perhatian secara
terus menerus terhadap siswa dapat mempertahankan konsentrasi siswa
disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang
akan dicapai.
4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, sering terjadi kurangnya
konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidak pahaman siswa terhadap arah
dan sasaran yang akan dicapai.
5. Memberikan teguran dan penguatan, teguran diberikan untuk
mengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu dilakukan untuk
memberikan respon positif dengan cara memberikan pujian dan
penghargaan
19
2.Masalah yang ada dalam wewenang sekolah. Dalam kenyataan sehari-hari di kelas,
akan ditemukan masalah pengelolaan yang lingkup wewenang untuk mengatasinya
berada di luar jangkauan guru bidang studi.
3.Masalah-masalah yang ada di luar kekuasaan guru dan sekolah. Masih ada satu
masalah pengelolaan yang berada di luar wewenang guru bidang studi atau sekolah
untuk mengatasinya.
2. Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat, dan
pemerintah.
3. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung jawab
padaprofesinya.
4. Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan
profesinyadalam melaksanakan tugas.
Pasal 1 ayat satu dan dua berisi tentang pengertian kode etik guru, tujuan,
beserta fungsinya. Menurut pasal ini kode etik guru berfungsi sebagai nilai moral
untuk membedakan perilaku guru yang baik dan buruk. Pasal 2 ayat satu dan dua
masih berisi tentang fungsi kode etik dimana kode etik guru berfungsi sebagai
landasan tugas untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
20
Pasal 3 dan pasal 4 berisi tentang sumpah dan janji guru Indonesia. Pasal 3
dengan 3 ayat berisi tentang isi sumpah dan janji guru Indonesia. Pasal 4 ayat 1 dan 2
berisi tentang aturan yang melampiri sumpah dan janji guru tersebut.
Pasal 5 berisi nilai-nilai dasar dan nilai operasional kode etik guru Indonesia.
Nilai-nilai ini berjumlah tiga ayat, dengan ayat pertama nilai agama dan nilai
Pancasila.
Inti dari pasal 6 ayat 1adalah mewujudkan hubungan guru dengan peserta
didik yang baik. Guru diharapkan dapat menjadi contoh dan teladan bagi peserta
didiknya. Guru tidak hanya melakukan tugasnya dalam mengajar namun juga
berperan dalam membimbing kepribadian dan karakter peserta didik serta sebagai
pelindung dan tempat peserta didik untuk berkonsultasi dalam memecahkan suatu
masalah.
Pada pasal 6 ayat 2 ini mengatur mengenai hubungan Guru dengan orang tua/
wali murid. Hal ini diatur agar terjalin suatu komunikasi yang baik untuk mencapai
tujuan bersama yaitu mengembangkan peserta didik/ anak menjadi pribadi yang
unggul baik secara kepribadian, akademik maupun sesuai dengan minat bakatnya,
serta sebagai evaluasi dalam peningkatan mutu pendidikan.
Dalam kode etik profesi guru pasal 6 ayat 3 menjelaskan hubungan anatara
guru dengan masyarakat. Guru diharapkan mampu mewujudkan aspirasi dan harapan
masyarakat mengenai pendidikan serta guru harus aktif dalam lingkungan
masyarakat. Guru juga tidak diperbolehkan pasif mengenai perubahan dalam
masyarakat, karena guru merupakan sarana masyarakat mendapat ilmu dan
memajukan pendidikan di daerahnya. Contohnya seperti kasus tidak adanya guru di
SMA Pulo 2 Aceh padahal masyarakat mengaharapkan agar anak-anak Pulo Aceh
mendapatkan pendidikan yang baik. Hal tersebut telah melanggar pasal 6 ayat 3a, 3b,
dan 3e dalam kode etik guru.
Dalam kode etik profesi guru pasal 6 ayat 4 menjelaskan tentang hubungan
guru dengan rekan sejawat. Adanya pasal dan ayat ini diharapkan dapat menjaga
21
kesejahteraan dan kondisi lingkungan tempat guru bekerja. Konflik sekecil apaun
mengenai rekan sejawat bisa jadi telah melanggar pasal dan ayat ini. Sebagai contoh
ketika seorang guru memulai sebuah konflik karena perebutan jadwal mengajar maka
oknum guru tersebut telah melanggar pasal 6 ayat 3q.
Dalam kode etik profesi guru terkhusus di pasal 6 ayat 5 dan 6 mengandung
dua poin penting yaitu hubungan guru dengan profesinya dan hubungan guru dengan
organisasi profesinya. Hubungan guru dengan profesinya yang tertuang pada kode
etik profesi guru menjelaskan bahwa guru dalam proses belajar mengajar harus
profesional terhadap tugasnya, berusaha meningkatkan kompetensi yang dimiliki
serta dapat menjaga nama baik jabatan yang diduduki sekarang. Contohnya seperti
menjaga perkataan atau tindakan agar tidak merendahkan jabatannya sebagai seorang
guru.
Poin penting yang kedua yaitu hubungan guru dengan organisasi profesinya.
Dalam hal ini guru masuk dalam organisasi profesi guru yang hendaknya harus
berperan aktif, memajukan, melaksanakan program-program, dan menjalankan
tugasnya dalam organisasi profesi guru. Selain itu, guru tidak boleh keluar dari
organisasi profesi tanpa alasan dan tanggung jawab yang jelas.
Pasal 6 ayat 7 berisi bahwa guru merupakan sebagai contoh dan panutan bagi
anak didiknya. Guru harus sadar bahwa profesinya sangat dinilai oleh masyarakat .
Selain hanya mentransfer ilmu pengetahuan guru juga harus bisa mengajajarkan nilai
nilai karakter dan budaya yang ada di masyarakat indonesia.
22
Maksud dari pasal tersebut adalah guru harus menyadari tentang kode etik
guru saat mengajar. Selain itu guru juga harus memiliki karakter yang baik dalam
berkomunikasi sesama rekan sejawatnya .
Inti yang dapat diambil dari pasal 8 adalah guru harus selalu menaati kode etik
guru, dan selalu menaati peraturan yang ada, karena guru merupakan yang di gigih
dan ditiru, dan suatu negara dilihat baik pendidikan nya juga dilihat dari bagaimana
peran guru didalamnya.Maka sebagai guru yang baik, harus lah menaati peraturan
dan tidak boleh melanggar peraturan karena telah tertera dalam pasal di atas.
Pasal 9 ayat satu hingga 5 menjelaskan bahwa setiap guru yang melakukan
pelanggaran akan diberikan rekomendasi saksi dan pihak yang berwenang dalam hal
ini yaitu Dewan Kehormatan Guru Indonesia. Setiap pemberian sanksi harus bersifat
objektif, tidak diskriminatif, dan sesuai peraturan perundang-undangan. Namun setiap
pelanggar dapat melakukan pembelaan baik dengan ataupun tanpa bantuan organisasi
profesi guru.
Pasal 10 berisi peraturan mengenai tenaga kerja asing yang bertugas sebagai
pendidik di Indonesia. TKA harus mematuhi kode etik guru ketika bekerja sebagai
guru di Indonesia.
23
Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan akan menfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan keprofesiannya
secara berkelanjutan. PPG ini diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antara
pengetahuan, keterampilan, kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki
sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya
itu.
Dasar Hukum
24
Manfaat Pembinaan Profesi Guru
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah/Madrasah
25
jawab dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran secara efektif, efisien, dan
berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, nasional dan global.
5. Bagi Pemerintah
Maka, PPG muncul sebagai solusi untuk permasalahan tersebut. PPG ini
mempunyai tujuan yang amat mulia, yaitu untuk mencetak guru Indonesia menjadi
lebih berkualitas dan berbobot. PPG juga bertujuan untuk memprofesionalkan guru
dan meningkatkan mutu guru dan pendidikan di Indonesia.
1. PPG dapat diikuti oleh lulusan Non pendidikan (Misalkan, Sarjana Hukum,
Sarjana Ekonomi, dll).
2. PPG itu patokan seorang guru bisa disebut guru profesional.
3. Materi yang diajarkan dalam PPG tidak berbeda jauh dengan yang diajarkan
pada mahasiswa yang kuliah di jurusan pendidikan
4. PPG itu Mahal
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Pendidikan multikultural adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman yang baik pada peserta didik tentang kemajemukan,
keberagaman, dan segala perbedaan yang ada di negara maupun di dunia, serta
membentuk karakter peserta didik agar bisa saling menerima perbedaan yang ada,
mengembangkan sikap toleransi, simpati, empati, dan rasa persatuan setidaknya di
lingkungan sekitarnya.
26
Problema Pendidikan Multikultural di Indonesia
4. Fanatisme Sempit
27
fanatisme sempit yang banyak menimbulkan korban ini banyak terjadi di
tanah air ini
28
Di antara media massa tentu ada ideologi yang sangat dijunjung
tinggi dan dihormati. Persoalan kebebasan pers, otonomi, hak publik
untuk mengetahui hendaknya diimbangi dengan tanggung jawab terhadap
dampak pemberitaan. Mereka juga perlu mewaspadi adanya pihak-pihak
tertentu yang pandai memanfaatkan media itu untuk kepentingan tertentu,
yang justru dapat merusak budaya Indonesia.
Level ini yang paling sering dilakukan dan paling luas dipakai
dalam fase pertama dari gerakan kebangkitan etnis. Cirinya adalah dengan
memasukkan pahlawan dari suku bangsa/etnis dan benda-benda budaya ke
dalam pelajaran yang sesuai. Hal inilah yang selama ini sudah dilakukan
di Indonesia.
29
berpusat pada aliran utama yang mungkin dipaparkan dalam materi
pelajaran. Siswa boleh melihat dari perspektif yang lain.
30
b. Perluas pengetahuan guru tentang kehidupan masyarakat lain yang
berbeda latar belakang etnis, agama, jenis kelamin, dan status sosial
ekonomi.
d. Sensitiflah pada perilaku, sikap siswa anda yang rasial, bimbing dan
yakinkan mereka agar dapat menerima perbedaan sebagai hal wajar
dan anugerah yang memperkaya budaya manusia.
e. Gunakan buku, film, video, dan rekaman untuk melengkapi buku teks,
agar dapat memperkaya pengetahuan siswa tentang keragaman budaya
yang ada di masyarakat di tanah air maupun di dunia.
31
32