Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SAINS MATERIAL (MOLDING

GYPSUM)

UNIVERSITAS KRISTEN PETRA


Jl. Siwalankerto no 121-131
Surabaya

By:
Felicia Rosalie Tanzil
Desain Interior
E11170007
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan berkatNya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini dibuat sebagaimana
tugas seorang mahasiswa desain interior yang telah menyelesaikan pratikum dan sebagai
prasyarat Ujian Tengah Semester di semester 2 ini.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Bpk Andreas Pandu Setiawan, S.sn.,
M.Sn. sebagai instruktur dosen sekaligus instruktur yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis dan rekan-rekan kerja selama praktek
berlangsung. Dan terima kasih juga kepada teman-teman yang telah bekerja sama dengan
baik sehingga dapat menyelesaikan pratikum Moulding batu.
Disatu sisi penulis sudah berusaha untuk membuat laporan ini sebaik mungkin,
namun disisi lain mungkin masih banyak kekurangan dan kelemahan dari laporan ini.
Karena itu penulis sangat mengharapkan sekali kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan laporan ini dimasa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, terutama bagi penulis sendiri.

Surabaya, 23 April 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi.Selain
untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus merupakan tempat hunian
yang nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar anggota keluarga sehingga setiap anggota
keluarga merasa betah untuk tinggal di rumah seperti slogan Rumahku Istanaku.

Untuk menciptakan hunian yang nyaman, perlu adanya usaha yang dilakukan antara
lain dengan menambah nilai artistik rumah itu sendiri. Cara untuk menambah
nilai seni suatu rumah, diantaranya dengan memberi desain baik desain eksteri
or maupun desain interior. Contoh desain eksterior antara lain desain rumah, penataan
lahan, pembuatan taman, sedangkan contoh desain interior antara lain pemilihan
cat, pemilihan dan peletakan furniture serta pemasangan material gypsum pada plafon
rumah. Sesuai dengan namanya, material gypsum terbuat dari mineral gypsum dengan
rumus molekul CaSO4.2H2O yang merupakan garam yang pertama kali
mengendap akibat proses evaporasi air laut. Orang membuat gypsum mempunyai beberapa
tujuan antara lain untuk tujuan seni dan tujuan ekonomis. Tujuan itulah yang membuat
orang tertarik memproduksi gypsum.
Tujuan seni adalah untuk menambah nilai artistik dan nilai estetik yang pada
desain suatu rumah sehingga menjadi hunian yang nyaman dan ideal.

Sedangkan tujuan ekonomis adalah untuk menambah pendapatan pengrajin


yang membuat dan memasang gypsum. Cara membuat dan memasang gypsum mudah tetapi
membutuhkan usaha dan ketelatenan tinggi. Atas dasar itu maka disusunlah makalah ini
sebagai bahan pembelajaran tentang keterampilan membuat gypsum sebagai molding
agar mudah dipahami.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan makalah pembelajaran ini adalah:


1. Menyediakan bahan belajar tentang cara membuat molding gypsum yang jelas dan
mudah dipahami
2. Memberikan informasi tentang molding gypsum
BAB II
LANDASAN TEORI

Gipsum (CaSO4.2H2O) merupakan garam yang pertama kali


mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas m
akin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara b
atuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam batu, se
rta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuansedimen. Gips
um terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang bervariasi.

Gipsum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsitalabaster, satin
spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapatvariasi warna lain,
seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal
initergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umu
mnyamempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs), berat jenis 2,31 –
2,35,kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C, tapi menurun
lagi ketika suhu semakin tinggi ( Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara,2005).

Gypsum mempunyai berbagai macam bentuk dan motif yang beraneka ragam sesuai
dengan keinginan pemilik rumah, karena cetakan dapat dibuat bermacam –
macam sesuaidengan motif yang telah dirancang, misalnya bentuk lurus dengan
bermacam motif, bentuk oval atau melingkar dengan berbagai motif pula (Melati Indri
Hapsari, SKM,dkk. 2003).
BAB III
ALAT DAN BAHAN

Dalam pembuatan molding gypsum ini ada beberapa alat yang


harus dipersiapkan,antara lain :
1. Ember atau alat sejenisnya
Ember digunakansebagai tempat untuk mengaduk castingadonan
gypsum dengan air. Jika ember tidak ada bisa menggunakan alat lain
yang sejenis, yang penting bisa digunakansebagai tempat untuk
mengaduk
2. Kuas.
Dalam memilih kuas hendaknya yang berbulu halus dan kuat,
supaya bulu kuas tidak mudah lepas apabila dipakai untuk mengukir

3. Timbangan
Timbangan digunakan untuk mengukur jumlah casting yang akandigunakan
untuk mencetak gypsum.

4. Gelas Ukur.
Gelas ukur digunakan untuk menakar air yang akan digunakanuntuk
mencetak gypsum.

5. Alat pengukir
Untuk mengukir model atau bentukan gypsum
6. Sarung tangan karet
Sarung tangan karet berfungsi untuk melindungi tangan pada saat mengaduk bahan
pembuatan gypsum. Sarung tangan karet ini mudahdiperoleh di toko-toko bahan bangunan
dengan harga yang murah.
7. Sekop.
Sekop dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai alat pengaduk pada saat pencampuran antara
adonan dengan air, supaya hasilnya merata
8. Triplek
Untuk membuat kotak cetakan sesuai ukuran yang ditentukan

9. Gergaji, Penggaris panjang, Penggaris siku

Alat yang membantu pembuatan cetakan secara akurat dan presisi


BAB III

CARA PEMBUATAN

1. Siapkan pensil, gergaji, penggaris.Buat kubus tanpa penutup pada triplek dengan
ukuran yang ditentukan. Lem sisi siku tiap kubus menggunakan lem g. lalu lapisi luarnya
dengan isolasi kertas putih sebagai antisipasi kebocoran adonan

2. Tuang adonan gypsum, berupa bubuk warna putih(casting) ke dalam ember,


tambahkan air secukupnya. Lalu aduk sampai adonan menjadi kental. (Mengaduk dapat
menggunakan sekop atau tangan. Namun dianjurkan menggunakan tangan dikarenakan
agar adonan merata serta mengetahui konsistensinya)

3. Tuang cepat adonan ke dalam kubus tadi, jika tidak cepat, adonan akan mengeras di
dalam ember yang menyebabkan ia tidak terbentuk dengan sempurna

4. Ketuk ketuk kotakan kubus yang teah terisi adonan ke meja/alas, bertujuan
menghilangkan gelembung-gelembung udara yang terbentuk

5. Biarkan dalam kurun waktu tertentu(semakin lama semakin baik) agar adonan
mengeras seperti batu.

6. Lepaskan triplek pada gypsum agar dapat diukit

7. Tentukan pola cetakan. Pikirkan sedemikian rupa agar adonan tidak terkunci setelah
membentuk pola cekungan pada gypsum.

8. Ukir menggunakan alat pengukir sesuai keinginan pribadi

9. Olesi gypsum terukir dengan oli(stamped) agar nanti cetakan ini tidak lengket saat
diletakkan pada cetakan ke 2

10. Buatlah kotak kubus lagi dengan ukuran yang lebih besar dari molding sebelumnya.
Olesi dengan oli/stamped

11. Ulangi langkah (1)

12. Buat dan letakkanlah 4 pembatas persegi/persegi panjang seukuran kotak cetakan ke
2 berfungsi untuk memudahkan pemecahan gypsum nantinya. Letakkan di tengah kotak
seperti berbentuk plus. Olesi kembali dengan oli/stamped pada semua sisinya

13. Ulangi langkah(2)

14. Masukan cetakan gypsum pertama(terukir) kedalam kubus ke 2 dengan dibalik.


Bertujuan untuk membentuk pola yang telah terukir tadi pada kotak ke 2
15. Biarkan memanas dan mengering. Setelah kering, lepaskan molding cetakan ukiran
pertama

16. Lepaskan triplek pada tiap sisi kotak ke 2 agar terlihat bentuknya
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan:
1. Gipsum (CaSO4.2H2O) sering digunakan dalam arsitektur ataupun interior bangunan,
baik esterior maupun interior. Pengaplikasiannya memberikan daya tarik/aksen estetik
sendiri pada suatu bangunan
2. Gipsum dibuat dari bahan dasar casting(berupa bubuk lembut bewarna putih)
3. Cara pembuatannya harus menggunakan ketelitian, kecekatan dan ketelatenan yang
tinggi. Contoh saja, jika komposisi air dan casting tidak sesuai, maka gipsum tidak jadi,
bahkan ada kemungkinan gagal; Jika tidak cekatan dalam penuangan adonan secara
langsung, adonan akan mengeras di ember dan membuatnya tidak dapat dibentuk/ukir
sesuai keinginan

Kelebihan:
1. Molding gypsum karya saya tidak mengalami keretakan/patah yang berarti sehingga
merubah pola bentuk. Rapi, sesuai ekspektasi
2. Berpola geometri yang memberi kesan eksentrik pada suatu cetakan. Dikarenakan
biasanya molding gypsum berpola rumit yang membuatnya terkesan sesak dan penuh.
Terkesan minimalis akibat bentukan line-line lurus yang ada
Kekurangan:
1. Seperti tadi yang dikatakan menggunakan pola geometri, pola ini memberi kesan yang
terlalu simple pada suatu aksen atau seni, sehingga kemungkinan masyarakat luas ada
yang kurang tertarik dengan style geometri saya
2. Karena bentukan yang sederhana, cara pembuatan dalam pengukirannya pun mudah,
tidak terlalu rumit dan memakan waktu sebanyak anak yang menggunakan pola
lengkungan. Walaupun begitu, bentukan geometri ini juga harus sangat teliti dan rapi,
karena jika miring 1 mili saja, maka pola cekungan ke dalam dipastikan tidak dapat
keluar dan mengakinatkan terkuncinya molding pada gypsum
Cara mengatasi kekurangan:
Menggunakan pola selain geometri, ataupun pola-pola hasil pengembangan geometri agar
terlihat lebih dinamis dan indah secara visual. Secara ekonomis pun mungkin jika dijual
harga yang dipasarkan tidak setinggi berpola rumit, mengingat juga banyaknya
masyarakat yang kurang tertarik dengan molding geometri ini karena tidak memberi
kesan “eye catching”
Hasil Akhir:
BAB V
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai