Anda di halaman 1dari 9

Khutbah Idul Adha, 2020 M

‫ اَهللُ أَ ْكبَ ْر‬.‫ اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬.‫ اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬.‫اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر اَهللُ أَ ْكبَ ُر‬
ِ ِ ِ ِ ْ ‫َكبِي را و‬
‫َعَّز‬
َ ‫صَر َعْب َدهُ َوأ‬ َ ،ُ‫ ََلإِلوَ إَِلَّ اهللُ َو ْح َده‬،ً‫اْلَ ْم ُد هلل َكثْي ًرا َو ُسْب َحا َن اهلل بُكَْرةً َوأَصْيال‬
َ َ‫ص َد َق َو ْع َدهُ َون‬ َ ًْ
.‫ اَهللُ أَ ْكبَ ُر َوهللِ اْْلَ ْم ُد‬،‫ َلَإِلوَ إَِلَّ اهللُ َواهللُ أَ ْكبَ ُر‬،ُ‫اب َو ْح َده‬
َ ‫َحَز‬
ْ ‫ُجْن َدهُ َوَىَزَم ْاْل‬

‫ ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده اهلل فال‬، ‫إن اْلمد هلل حنمده ونستعينو‬

‫ أشهد أن َل إلو إَل اهلل وحده َل شريك لو وأشهد أن حممدا عبده‬،‫مضل ومن يضللو فال ىادي لو‬

.‫ك َو ْاحنَْر‬ ِ َ‫ ف‬:‫ قال اهلل تعاىل‬.‫ صلى اهلل عليو وعلى آلو وأصحابو وسلم تسليما كثيا‬، ‫ورسولو‬
َ ِّ‫ص ِّل لَرب‬
َ
‫َسبِ ًيال َوَمن َك َفَر‬ ‫ع إِلَْي ِو‬ ِ ِ ِ ‫ ولِلَّ ِو علَى ٱلن‬:‫وقال أيضا‬. ‫ك ىو ْاْلَب تَر‬ ِ ِ
ْ ‫َّاس ح ُّج ٱلْبَ ْيت َم ِن‬
َ ‫ٱستَطَا‬ َ َ ُ ْ َ ُ َ َ‫إ َّن َشانئ‬
‫ِن َع ِن ٱلْ ََٰعلَ ِمني‬
ٌّ ِ ‫فَِإ َّن ٱللَّوَ َغ‬

Ma‟asyiral Muslimin rahimakumullah,

Ungkapan rasa syukur sudah sepatutunya kita lantuntan dengan kalimat


alhamdulillahirabbil „aalamiin karena sampai saat ini kita semua (hadirin shalat
idul adha) masih diberikan kepercayaan dari Allah SWT untuk tetap bisa menikmati
karuniaNya yaitu masuk di bulan Dzulhijjah sehingga dapat berbuat kebajikan pada
10 hari pertama yang fadhilahnya setara dengan Jihad Fisabilillah sampai mati
syahid, kemudian puasa sunnah arafah yang berarti kita diberi kesempatan oleh
Allah untuk terhapusnya dosa-dosa selama dua tahun; setahun yang telah lalu, dan
setahun yang akan datang, subahnallah (betapa Maha Kasih dan Penyayang Allah
kepad hambaNya). Selanjutnya sekarang tanggal 10 Dzulhijjah kita diperkenankan
oleh Allah untuk duduk bersimpuh, mengagungkan AsmaNya mengumandangkan
takbir, tahlil dan tahmid, seraya terus mengingat-ingat nikmat Allah yang luar
biasa besarnya.

1
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Salah satu nikmat besar hari ini, kita dipertemukan Hari Raya Idul Adha 1438 H,
yang mana hari ini seluruh umat Islam di dunia melaksanakan perintah Allah
dengan berkurban (menyembelih hewan yang terbaik yang diamiliki untuk
mendapatkan ridha Allah Swt). Mudah-mudahan hikmah peringatan idul kurban hari
ini mampu menjadi motivasi bagi kita untuk terus istiqomah meningkatkan dan
memperkuat keimanan serta ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Ma‟asyiral Muslimin rahimakumullah,

Terdapat dua ibadah yang sangat melekat dengan Hari Raya Idul Adha, yaitu
ibadah haji dan ibadah kurban itu sendiri. Kedua ibadah ini mengandung nilai
keteguhan dan keimanan yang menjadi bukti pengorbanan atas dasar keikhlasan,
kesabaran serta kepasrahan. Ikhlas dengan menjalankan perintah Allah dan sabar
dengan apa yang menjadi keputusanNya lalu pasrah dengan hasilnya.

Sebagaimana diketahui bersama, bahwa ibada haji adalah ketentuan Allah yang
merupakan bagian dari rukun Islam yang wajib dikerjakan setiap umat muslim yang
mampu. Mampu secara keuangan, fisik (sehat) dan mental. Pelaksanaannya harus
di Kota Mekkah yang berarti meninggalkan anggota keluarga, sanak famili, sahabat
rekan-rekan yang sangat dicintai di tanah air. Bertahun-tahun harus menabung
untuk bisa menyempurnakan Islamnya dengan berhaji. Setelah tabungan sesuai
dengan kemampuan berangkat, masih harus menuggu antrian yang cukup lama
sekitar 7 tahun bahkan sampai 27 tahun, karena keterbatasan kuota yang di
Masjidil Haram. Sungguh berat melaksanakan ibadah haji jika tidak didasari rasa
tulus dan ikhlas karena Allah swt, dan mungkin dirasa sangat berat untuk kerjakan.

Terlebih dimasa pandemi covid-19 ini yang wabahnya seliputi hampir seluruh
belahan dunia. Yang menyebabkan calon jamaah haji diberbagai negara termasuk
Indonesia tahun 2020 tidak jadi berangkat ke Kota Makkah. Kesempatan yang sudah
ditunggu-tunggu sekian lama untuk memenuhi panggilan Allah belum juga
terlaksana. Kondisi ini juga berat diterima bagi yang mendapatkan jatahnya
berangkat tahun 2020, padahal sudah siap secara finansial, secara fisik serta
secara mental. Karena bagaimanpun belum tentu di tahun yang akan datang masih
masih diberikan kesempatan yang sama (seperti sehat jasmani maupun rohani).

2
Ma‟asyiral Muslimin rahimakumullah,

Apa boleh buat, hal ini dilakukan Pemerintah Indonesia untuk menjaga
keselamatan jiwa jamaah dari tertular/terpapar virus yang meresahkan warga
dunia. Sehingga wajar kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah saat ini sejalan
dengan fiqih Islam. Pertimbangan paling utama adalah menjaga keselamatan jiwa
(hifz nafs), menjaga keberlangsungan agama melalui rukhshah.

Demikian juga halnya Pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan jamaah dari luar
negeri untuk menjalankan rukun Islam kelima ini. Yang diizinkan hanya warga Arab
Saudi dan warga Asing yang berada di Arab Saudi saja yang boleh melaksanakan
ibadah haji, dengan pembatasan jumlah dan peraturan yang sangat ketat. Lagi-lagi
bagi calon jamaah haji tahun ini, konidisi ini sangat berat untuk diterima. Setelah
sekian lama menunggu antrean kuota haji dengan berbagai macam usaha untuk
melunasi ongkos naik haji, namun giliran saatnya berangkat harus mengalami
penundaan. Tentu ada hikmah besar yang bisa diambil dari keputusan ini, yaitu
kesabaran dan kepasrahan. Pertama ujian kesabaran mari coba kita renungkan
berfirman Allah dalam QS. Al- Anfal ayat 46:

‫واصبروا إن اهلل مع الصابرين‬

Artinya: “dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”

Setiap orang yang sabar memiliki keuntungan tersendiri. Keuntungan dari orang
yang bersabar adalah memiliki harapan dan tidak putus asa karena gagal dalam
urusannya. Mudah-mudahan kesabaran calon jamaah haji tahun ini mengantarkan
pada ridho Allah sehingga diberikan pahala yang sepadan dengan haji yang mabrur,
amin, amin YRA.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar

Ibadah kedua yang melekat dalam idul Adha adalah ibadah kurban. Meskipun tahun
ini kita menyambut idul kurban dengan suka cita, namun masih rasa keresahan,
was-was akibat wabah covid-19 tahun ini. Namun kondisi tersebut yang sampai hari
ini belum juga mereda, jangan sampai membuat kita (umat Islam) kehilangan
kendali akal sehatnya. Semua yang terjadi di dunia tentu atas rencana dan

3
ketentuan Allah Sang Maha Kuasa. Karenanya umat Islam harus bijak dan
senantiasa mengedepankan prasangka baik (husnudzan). Tentunya takdir Allah
Swt, ini tidak boleh menurunkan semangat spiritual kita sebagai umat Islam. Tapi
justru harus yakin bahwa akan selalu ada hikmah besar yang terkandung dari setiap
ketetapan yang diberikaNya.

Kita berkurban dan mengagungkan syiar Allah ini dengan penuh tawakkal. Berserah
diri pada Allah Swt dengan segala apa yang akan terjadi, karena lafaz tawakkal
selalu bersanding dengan iman.

Ma‟asyiral Muslimin rahimakumullah,

Berjiwa ikhlas, sabar dan tawakkal ini yang membentuk manusia menjadi besar dan
terus dibesarkan oleh Allah swt. Ketiga jiwa ini ada di dalam sejarah Ibadah kurban
yaitu sejarah Nabi Ibrahim yang mendapatkan perintah untuk menyembelih
putranya, Ismail as. Berbekal keimanan yang tinggi, Nabi Ibrahim pun
melaksanakan perintah yang disampaikan Allah melalui sebuah mimpi. Mimpi itu
berulang hingga tiga kali dan kemudian tahu serta yakin bahwa mimpi tersebut
adalah perintah Allah Swt. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat
Asshoffat: 102

ِ ‫ال يا أَب‬
‫ت‬ َ ‫ال يَا بُنَ َّي إِنِّي أ ََر ٰى فِي ال َْمنَ ِام أَنِّي أَ ْذبَ ُح‬
َ َ َ َ‫ك فَانْظُْر َماذَا تَ َر ٰى ۚ ق‬ َ َ‫الس ْع َي ق‬
َّ ُ‫فَ لَ َّما بَلَ َغ َم َعه‬
ِ َّ ‫افْ َعل َما تُ ْؤَمر ۚ َستَ ِج ُدنِي إِ ْن َشاء اللَّهُ ِمن‬
َ ‫الصاب ِر‬
‫ين‬ َ َ ُ ْ

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Hikmah dari ujian Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya adalah
keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Keikhlasan menjadi salah satu
kunci untuk memperoleh ridha Allah dengan menjalankan apa yang menjadi
perintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Jika kita melaksanakan ibadah

4
tanpa didasari oleh keikhlasan maka niscaya yang kita lakukan akan menjadi
sebuah kesia-siaan belaka.

Dalam berkurban kita harus ikhlas dan siap mengorbankan sebagian harta kita
untuk orang lain yang pada hakikatnya perlu kita camkan bahwa semuanya adalah
milik Allah SWT. Dikarenakan ibadah kurban ini adalah untuk Allah SWT maka
sudah seharusnya kita memberikan hewan kurban yang terbaik yang kita punya.
Prinsip ini akan menjadi bagian dari ketaatan kita kepada Allah. Kurban memiliki
arti dekat, dari kata bahasa Arab Qaroba-Qoruba, artinya dekat, mendekat kepada
Allah Swt.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Bisa dibayangkan bagaimana perasaan seorang ayah yang lama tidak jumpa dengan
putranya, putra satu-satunya yang sudah lama ditunggu-tunggu dari Siti Sarah saat
itu belum dikarunia anak, baru kemudian nikah dengan Siti Hajar dikaruniai anak
laki-laki diberi nama Ismail. Masih usia bayi dan masih menyusui, bayi beserta
ibunya ditinggalkan di padang pasir yang tandus yang kemudian sekarang dikenal
dengan jazirah Arab, Kota Mekkah. Ditinggal begitu saja karena Nabi Ibrahim as.
diperintahkan demikian oleh Allah swt. Harus kembali ke tanah Palestina untuk
melanjutkan dakwah. Siti hajar tidak marah, tidak mengeluh, tidak benci kepada
Nabi Ibrahim karena yakin Allah menyertainya dan anaknya. Sempat mengalami
kehausan, lalu berlari-lari menuju ke dua bukit (shafa dan marwa) untuk mencari
air. Disitulah kemudian muncul air yang disebut dengan air zam-zam dari bawah
kaki putranya (Ismail as). lama berjalannya waktu perpisahan antara ayah dan
anak.

Tiba-tiba nabi Ibrahim as menerima perintah untuk menemui putranya tersebut


dengan tujuan menyembelihnya melalui mimpi. Siapa yang sanggup menerima
perintah tersebut. Dan bagaimana perasaan Nabi Ismail kala itu yang merasa tidak
pernah jumpa dengan ayahnya, tiba2 dipertemukan tapi untuk disembelih yang
berarti harus merelakan jiwanya meninggalkan dunia. Kalau bukan manusia yang
sabar, tentu tidak akan sanggup menjalankan perintah Allah tersebut.

Kedua nabi tersebut istiqomah dalam semangat juang tinggi melaksanakan perintah
Allah tanpa putus asa disertai dengan kedisiplinan dan kesabaran untuk mencapai

5
tujuannya. Syetan membisikkan ketelinga nabi Ibrahim dengan kata-kata “ayah
tidak manusiawi”, “ayah tidak taat pada Tuhannya”, dan sebagaimnya karena
memang menghilangkan jiwa seseorang adalah dosa besar apalagi membunuh anak
kandung sendiri.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Namun keyakinan kedua hamba Allah tersebut tidak surut. Syetan yang
mengganggu tadi, dilempari dengan batu yang kemudian diabadaikan oleh Allah
dalam syariat haji berupa syariat lempar jumroh. Setelah itu Allah berfirman:

ِِ َ ِ‫ٱلر ْءيَا إِنَّا َك َٰذل‬


َ ‫ك نَ ْج ِزى ٱل ُْم ْحسن‬
* ‫ين‬ َ ‫ص َّدق‬
ُّ ‫ْت‬ َ ‫يم * قَ ْد‬
ِ ِ ٰ ِ َ ‫َسلَما وتَلَّهۥُ لِل‬
ُ ‫ْجبي ِن * َونَ َديْ ٰنَهُ أَن ٰيَاإبْ َرٰه‬ َ َ ْ ‫فَ لَ َّما أ‬
ِ ٰ
ُ ‫إ َّن َٰه َذا لَ ُه َو ٱلْبَ لَ ُؤا ٱل ُْمب‬
*‫ين‬

Artinya: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan


anaknya atas pelipis,Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,sesungguhnya kamu
telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik.Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian
yang nyata” (QS. Ash-Shoffat: 103-106)

Jadi sangat jelas bagaimana kepasrahan/ jiwa tawakkal ayah dan anak atas
perintah Allah Swt. Sewaktu pisau yang sudah siap diayunkan setelah Nabi Ibrahim
membaringkan putranya nabi Ismail dan kepala Nabi Ismail bersandar pada
pelipisnya, malaikat utusan Allah telah bersiap untuk mengganti posisi Nabi Ismail
dengan hewan domba yang besar. Maka dilanjutkan dalam firmanNya:

ِِ َ ِ‫يم * َك َٰذل‬ ِ ِ ٰ ِ ِِ ٍ ‫َوفَ َديْ ٰنَهُ بِ ِذبْ ٍح َع ِظ‬


َ ‫ك نَ ْج ِزى ٱل ُْم ْحسن‬
‫ين‬ َ ‫يم * َوتَ َرْكنَا َعلَْيه فى ٱآلخ ِر‬
َ ‫ين * َسلَ ٌم َعلَ ٰى إبْ َرٰه‬
ِ ِ َّٰ ‫شرنَٰهُ بِِإس ٰح َق نَبِيِّا ِّمن‬ ِِ ِ ِ ِ
‫ين‬
َ ‫ٱلصلح‬ َ َ ‫*إِنَّهۥُ م ْن عبَادنَا ٱل ُْم ْؤمن‬
َ ْ ْ َّ َ‫ين * َوب‬

Artinya: “Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami
abadikan untuk Ibrahim itu di kalangan orang-orang yang datang kemudian,
"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim". Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba

6
Kami yang beriman. Dan Kami beri dia kabar gembira dengan Ishaq seorang nabi
yang termasuk orang-orang yang saleh” (QS. Ash-Shoffat: 107-112)

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Inilah kebesaran Allah, kebesaran Allah Tuhan umat manusia, pengatur urusan-
urusan umat manusia di dunia, bahkan tuhan seluruh alam semesta ini. Ternyata
perintah penyembelihan tersebut oleh Allah hanya untuk menguji keteguhan iman
dan kesabaran nabi Ibrahim as. belaka. Dan keduan hamba tersebut sukses/
berhasil menjalankan ujiannya. Maka disampaikan oleh Allah: “Wahai Ibrahim,
telah kamu benarkan mimpi itu, dan dengan begitu Kugantikan putramu dengan
sembelihan yang besar. Lalu Ku-abadikan perbuatanmu itu untuk semua manusia
setelah mu. Dan Kuberikan kabar gembira bahwa kan datang seorang anak yang
kelak jadi Nabi serta sholeh yaitu nabi Ishaq as (yang kemudian melanjutkan
dakwah di negeri palestina, berahir pada nabi Isa as). Sedangkan nabi Ismail
berdakwah di tanah Arab, berahir pada Nabi Muhammad saw.

Berkat ujian-ujian yang demikian inilah, kehormatan agung diberikan Allah untuk
Nabi Ibrahim as. beserta isteri yang salihah dan anak yang saleh, seperti dilukiskan
dalam QS. Al-Baqarah (2): 124 :

“Perhatikanlah ketika Allah menguji Ibrahim, dengan berbagai kalimat perintah


dan harapan, maka semuanya dapat diselesaikan dengan sempurna. Maka Allah
berfirman: Sesunggunya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia,
Ibrahim berkata: dan saya mohon juga buat keturunanku. Allah berfirman: Janjiku
ini tidak mengenai orang-orang yang zalim”

Kesalehan dalam keluarga tidak dapat terbentuk kecuali atas dasar kesalehan
seluruh elemen keluarga di dalamnya; suami yang sholeh, istri yang sholeh, serta
anak yang sholeh, kelak akan mewariskan generasi-generasi yang sholeh juga. Maka
antara elemen dalam keluarga hendaklah saling menguatkan untuk mendekatkan
diri kepada Allah Swt. Satu sama lain saling membangunkan untuk shalat tahajud,
saling mengingatkan untuk shalat dhuha, saling mengajak untuk shalat berjamaah
dan saling mendukung untuk bersedekah. Perintah-perintah Allah bersama-sama
ditegakkan, larangan Allah sama-sama ditinggalkan.

7
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Jadi dengan adanya adanya penyebaran wabah virus corona-19 ini, penundaan atau
pembatalan keberangkatan untuk haji tahun ini, kemudian berkurban dengan
hewan terbaik adalah semuanya bentuk ujian dari Allah Swt kepada kita semua
selaku hambaNya. Oleh karena itu kita harus ikhlas dengan ketentuanNya, bersabar
menjalankannya, serta tawakkal dengan hasilnya. Tidak patut terus dirundung
dalam kesedihan atau dirundung dengan rasa was-was atau yang lainnya. Ikhtiyar
mesti tetap diupayakan, supaya tetap sehat, tetap sejahterah, karena tawakkal
bukan berarti pasrah tanpa ada usaha.

Ya Allah...... Ya Allah, ya Rahim, kami mempersembahkan ke hadirat-Mu,


sekelumit pengorbanan berupa hewan kurban, yang nilainya jauh tak sebanding
dengan luas pemberianmu dan kasih sayang-Mu, yang tiada terhingga banyaknya
dan kami tidak mampu memperhitungkannya.

Ya Allah perkenankanlah kami untuk sampai ke Mekkah, Madinah, dan Arafah untuk
menjadi tamu-Mu menjalankan ibadah haji. Berikanlah kami rezeki menjadi haji
mabrur. Anugerahkanlah ridha-Mu dan sayangilah kami.

8
‫اْلمد هلل الذي ىدانا هلذا وما كنا لنهتدي لوَل أن ىدانا اهلل‪ ،‬أشهد أن َل إلو إَل اهلل وحده َل‬

‫الر ُس ْوِل الْ َع ِظْي ِم‬


‫َِّب ال َك ِرِْْي َو َّ‬ ‫َن ُحمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُوُ ‪ ،‬اللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َعلَى النِ ِّ‬ ‫شريك لو‪ ،‬أَ ْش َه ُد أَ ْن‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أ َّ‬

‫ص ْحبِ ِو أمجعني تَ ْسلِْي ًما َكثِْي ًرا‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬


‫َسيِّدنَا َوَم ْوَلَنَا ُحمَ َّمد َو َعلَى اَلو َو َ‬

‫َّاس اِتَّ ُق ْوا اهللَ َح َّق تُ َقاتِ ْو‪َ ،‬و ْاعلَ ُم ْوا أ َّ‬
‫َن اهللَ بَ َدأَ فِْي ِو‬ ‫هللُ اَ ْكبَ ْر‪َ X 3‬وهللِ ْ‬
‫اْلَ ْمد ‪ ،‬أ ََّما بَ ْع ُد ‪ :‬فَيَا أَيُّ َها الن ُ‬
‫َآمنُ ْوا‬ ‫لى النَِِّب يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْ َن‬ ‫بِنَ ْف ِس ِو َوثَ َِن ِِبَآل ئِ َكتِ ِو بِ ُق ْد ِس ِو َوقَ َال تَعاَ َىل‪ :‬إِ َّن اهللَ َوَمآلئِ َكتَوُ يُ َ ُّ‬
‫صل ْو َن َع َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِو َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما‪.‬‬
‫َ‬

‫ص ِّل َعلَى ُحمَ َّم ٍد َو َعلَى ِآل ُحمَ َّم ٍد وسلم ورضي اهلل تعاىل عن كل صحابة رسول اهلل أمجعني‬
‫الله َّم َ‬
‫ُ‬
‫واْلمد هلل رب العاملني‪.‬‬

‫ات الله َّم أ ِ‬


‫َعَّز اْ ِإل ْسالَ َم‬ ‫ات اََلَحيآء ِمْن هم واَْلَمو ِ‬ ‫ات واْملسلِ ِمني واْملسلِم ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ُ‬ ‫ْ ُ ُ ْ َ َْ‬ ‫ني َواْملُْؤمنَ َ ُ ْ ْ َ َ ُ ْ َ‬ ‫لله َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْؤمن ْ َ‬
‫اَ ُ‬
‫اخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل‬ ‫ِ‬ ‫واْملسلِ ِمني وأ َِذ َّل الشِّرَك واْمل ْش ِركِني وانْ ِ‬
‫صَر الدِّيْ َن َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر عبَ َاد َك اْملَُو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬ ‫ْ َ ُ َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ َْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫الزَلَ ِزَل‬ ‫ك إِ َىل يَ ْوَم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬
‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ َو َّ‬ ‫ني َو َد ِّم ْر أ َْع َداءَالدِّيْ ِن َو ْاع ِل َكل َماتِ َ‬‫اْملُ ْسلم ْ َ‬
‫خآصةً َو َسائِِر اْلبُ ْل َد ِان‬
‫َّ‬ ‫َواْملِ َح َن َو ُس ْوءَ اْ ِلفْت نَ ِة َواْملِ َح َن َما ظَ َهَر ِمْن َها َوَما بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا اِنْ ُدونِْي ِسيَّا‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ني‪َ .‬ربَّنَا آتناَ ِِف الدُّنْيَا َح َسنَةً َوِِف اْآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا‬ ‫ب اْ َلعالَم ْ َ‬
‫عآمةً يَا َر َّ‬
‫ني َّ‬
‫اْملُ ْسلم ْ َ‬
‫اس ِرين‪ِ .‬عباداهللِ ! إِ َّن اهلل يأْمرنَا بِاْلع ْد ِل واْ ِإلحس ِ‬
‫ان‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫ظَلَ ْمنَا اَنْ ُف َسنَ َاوا ْن ََلْ تَ ْغف ْر لَنَا َوتَ ْرَحَْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن م َن اْخلَ ْ َ َ َ‬
‫تآء ِذي اْل ُقرىب وي ْن هى ع ِن اْل َفح ِ‬
‫شآء َواْملْن َك ِر َواْلبَ ْغي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرْو َن َواذْ ُك ُروا اهللَ اْ َلع ِظْي َم‬ ‫وإِي ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬
‫لى نِ َع ِم ِو يَِزْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر اهللِ أَ ْكبَ ْر‪.‬‬
‫يَ ْذ ُك ْرُك ْم َوا ْش ُك ُرْوهُ َع َ‬

‫‪9‬‬

Anda mungkin juga menyukai