Anda di halaman 1dari 10

Tugas Laporan I

Otomatisasi Industry Dan Robotika

Pahril Karlim
2041237022

Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa Laporan


Ini Adalah Karya Asli Saya Bukan Hasil, Seluruh
Atau Sebagian, Plagiasi Dari Laporan Sejawat.
GAMBAR 1
No Unit Valve Left Actuation Right Actuation
Manually push
1 3/2 valve Spring
buttom

2 3/2 valve Manually roller Spring

3 AND x x

Time delay
4 valve, normally x x
closed

Manually switch and Manually switch and


5 5/2 valve pneumatically pneumatically
selenoid selenoid

6 compressor x x

Double acting
7 x x
cylinder

One way flow


8 x x
control
Rangkaian Time delay (biasa digunakan pada alat press)
Prinsip kerja gambar rangkaian 1
Rangkaian dalam keadaan normal, posisi double acting cylinder berada didalam (R1) dan
mengenai/memberi sinyal kepada 3/2 valve with roller (R1). Kompressor dihidupkan sehingga
udara mengalir disaluran (A7), memasuki 3/2 valve with push buttom (V2), 3/2 valve with roller
(V4)(V3), time delay normally closed valve (TD) dan 5/2 valve (V1). Udara melewati saluran
(A6) karena sinyal (R1) menandakan bahwa piston berada didalam dan membuka katup 3/2
valve with roller (V4) sehingga udara berenti di katup AND (N1). Katup V2 ditekan dan udara
mengalir di saluran (A5) dan masuk ke and valve. Dari and valve udara mengalis di saluran (A3)
sehingga memberi sinyal kepada 5/2 valve untuk bergeser kesaluran open. Dari 5/2 valve udara
mengalir disaluran (A2) dan masuk ke one way flow control, di one way flow control udara
hanya lewat dan masuk ke double acting cylinder sehingga mendorong piston keluar dan udara
yang berada di dalam piston keluar melewati saluran (A1) dan masuk ke one way flow control, di
one way flow control kecepatan rambat udara di atur 43% dari 100% sehingga menahan piston
untuk keluar lebih cepat sehingga piston bergerak lambat. Dari saluran (A1) udara keluar melalui
5/2 valve.
Piston berada pada posisi terluar (R2) sehingga memberi sinyal pada katup 3/2 valve with
roller untuk membuka dan udara masuk ke time delay valve, di time delay valve udara mengisi
tangki dan kecepatan pengisian dikurangi hingga 63%, ketika udara didalam sudah penuh time
delay mengeluarkan udara melalui saluran (A4) sehingga saluran A4 memberi sinyal kepada
katup 5/2 untuk mengalirkan udara ke saluran (A1). Udara mengalir disaluran A1 dan melewati
katup one way flow control dan masuk ke double acting cylinder sehingga mendorong piston
kedalam, udara yang berada didalam piston keluar melalui saluran (A1) dan masuk ke one way
flow control, di one way flow control kecepatan rambat udara di kurangi hingga 41% dari 100%
dan udara keluar dari 5/2 valve.
GAMBAR 2
No Unit Valve Left Actuation Right Actuation
Double acting
cylinder with in
1 x x
and out piston
road

Double acting
2 x x
cylinder

3 4/2 valve Manually switch Manually switch

4 3/2 valve Roller arm Spring

5 5/2 valve Push buttom Spring

6 compressor x x

Double acting
7 Switch Switch
cylinder

8 Air service unit x x


Rangkaian Piston For Next Piston
Prinsip kerja
Dalam posisi normal kedua unit piston berada didalam. Ketika compressor dihidupkan
udara melewati saluran (A1) dari compressor masuk ke air service unit, didalam air service unit
udara dibersihkan dari berbagai jenis kotoran (air, debu dan lain – lain) dan masuk kedalam 3/2
valve (V1) , 3/2 valve (V1) dibuka dengan cara menekan switch dan udara mengalir ke beberapa
valve (V2, V3, V4, V5, V6, V7). Katup (V2) di tekan dan udara mengaliri saluran A5 dan
memberikan sinyal pada 4/2 valve untuk membuka aliran udara dan udara mengalir di saluran V6
sehingga piston terdorong keluar. Pada saat piston berada pada posisi terluar, piston memberikan
sinyal pada 3/2 valve (V4) melalui roller (R2) sehingga 3/2 valve (V4) membuka saluran udara.
Udara mengalir pada saluran A3 dan memberikan sinyal pada 4/2 valve (V7) untuk membuka
aliran udara, udara mengalir pada saluran A8 dan masuk ke Double acting cylinder with in and
out piston road sehingga mendorong piston keluar, pada jarak 10mm piston memberi sinyal
kepada 3/2 valve (V3) melalui roller (R1) untuk membuka aliran udara. Udara mengalir
disaluran A4 sehingga memberikan sinyal pada katup 4/2 valve untuk kembali keposisi awal dan
udara mengalir disaluran A7 masuk ke double acting cylinder dan mendorong piston masuk
kedalam. Double acting cylinder with in and out piston road berada pada posisi terluar karena
adanya dorongan dari saluran A8 sehingga piston memberikan sinyal pada 3/2 valve (V5)
melalui roller (R3) untuk membuka aliran udara. Udara mengalir dari 3/2 valve (V5) masuk ke
saluran A2 menuju 4/2 valve untuk memberikan sinyal kembali keposisi awal, udara mengalir
disaluran A9 dan masuk ke Double acting cylinder with in and out piston road untuk mendorong
piston kedalam.
Gambar 3
No Unit Valve Left Actuation Right Actuation
Double acting
cylinder with in
1 x x
and out piston
road

Double acting
2 x x
cylinder

3 4/2 valve Manually switch Manually switch

4 3/2 valve Roller Spring

5 5/2 valve Push buttom Spring

6 compressor x x

Double acting
7 Switch Switch
cylinder

8 Air service unit x x

Time delay
9 x x
valve
Prinsip kerja
Dalam posisi normal kedua unit piston berada didalam. Ketika compressor dihidupkan
udara melewati saluran (A11) dari compressor masuk ke air service unit, didalam air service
unit udara dibersihkan dari berbagai jenis kotoran (air, debu dan lain – lain) dan masuk kedalam
3/2 valve (V1) , 3/2 valve (V1) dibuka dengan cara menekan switch dan udara mengalir ke
beberapa valve (V2, V3, V4, V5, V6, V7). Katup (V2) di tekan dan udara mengaliri saluran A5
dan memberikan sinyal pada 4/2 valve untuk membuka aliran udara dan udara mengalir di
saluran A1 sehingga piston terdorong keluar. Pada saat piston berada pada posisi terluar, piston
memberikan sinyal pada 3/2 valve (V4) melalui roller (R2) sehingga 3/2 valve (V4) membuka
saluran udara. Udara mengalir pada saluran A9 dan masuk kedalam time delay (TD2) berhenti
sejenak menunggu tangki udara penuh 30%, udara keluar dati time delay dan mengalirr di
saluran A7 memberikan sinyal pada 4/2 valve (V7) untuk membuka aliran udara, udara mengalir
pada saluran A3 dan masuk ke Double acting cylinder with in and out piston road sehingga
mendorong piston keluar. Double acting cylinder with in and out piston road berada pada posisi
terluar karena adanya dorongan dari saluran A3 sehingga piston memberikan sinyal pada 3/2
valve (V5) melalui roller (R3) untuk membuka aliran udara. Udara mengalir dari 3/2 valve (V5)
masuk ke saluran A8 menuju 4/2 valve untuk memberikan sinyal kembali keposisi awal, udara
mengalir disaluran A4 dan masuk ke Double acting cylinder with in and out piston road untuk
mendorong piston kedalam memberi sinyal kepada 3/2 valve (V3) melalui roller (R1) untuk
membuka aliran udara. Udara mengalir disaluran A10 dan masuk ke time delay (TD1) sehingga
udara tertahan beberapa detik sampai tangki udara penuh, udara keluar dari e delay (TD1)
mengalir melalui saluran A6 sehingga memberikan sinyal pada katup 4/2 valve untuk kembali
keposisi awal dan udara mengalir disaluran A2 masuk ke double acting cylinder dan mendorong
piston masuk kedalam.

Anda mungkin juga menyukai