Herpes Zoster Pernah Cacar Air
Herpes Zoster Pernah Cacar Air
Herpes zoster atau cacar ular (cacar api) adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bintil kulit
berisi air pada salah satu sisi tubuh dan terasa nyeri. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella
Zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air.
Meski tidak berbahaya, herpes zoster menimbulkan keluhan nyeri. Obat antivirus akan diberikan guna
mempercepat penyembuhan dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
alodokter-herpes-zoster
Gejala utama herpes zoster adalah timbulnya bintil berisi air pada kulit, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Bintil yang muncul seperti cacar air di salah satu sisi tubuh (kanan atau kiri).
Luka lepuh akan pecah dan menjadi luka berkerak, lalu menghilang secara perlahan.
Bintil tersebut terasa nyeri seperti terbakar, kaku, dan kesemutan, yang semakin parah bila tersentuh.
Rasa nyeri ini sebenarnya sudah timbul 2-3 hari sebelum bintil muncul, dan masih akan terus terasa
bahkan setelah bintil sudah hilang.
Selain bintil dan nyeri, gejala lain yang dirasakan oleh penderita herpes zoster adalah:
Demam
Sakit kepala
Lemas
Herpes zoster disebabkan oleh virus Varicella Zoster, yakni virus yang juga menyebabkan cacar air.
Penderita herpes zoster adalah mereka yang sebelumnya pernah mengalami cacar air.
Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus Varicella Zoster menjadi tidak aktif, namun bertahan
dalam saraf selama bertahun-tahun. Virus selanjutnya dapat aktif kembali dan menimbulkan herpes
zoster atau cacar api.
Belum dapat dipastikan apa yang menyebabkan virus Varicella Zoster aktif kembali, karena tidak semua
yang pernah mengalami cacar air akan mengalami herpes zoster. Beberapa kondisi yang diduga dapat
meningkatkan risiko terjadinya herpes zoster adalah:
Berusia di atas 50 tahun. Diketahu bahwa risiko mengalami herpes zoster akan semakin besar seiring
pertambahan usia.
Memiliki kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita AIDS, pasca operasi transplantasi
organ, menderita kanker, atau mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka waktu lama.
Dokter dapat memastikan seorang pasien menderita herpes zoster atau cacar ular melalui gejalanya.
Setelah dipastikan herpes zoster, pengobatan dengan obat antivirus perlu segera dilakukan. Semakin
dini pengobatan herpes zoster dilakukan, semakin efektif hasilnya. Contoh obat antivirus yang diberikan
adalah famiciclovir, acyclovir, dan valacyclovir.
Selain obat antivirus, dokter kulit juga akan memberikan obat pereda nyeri, mulai dari paracetamol,
ibuprofen, tramadol, atau oxycodone.
Biaya pengobatan kondisi ini mungkin tidak sedikit. Oleh karena itu, persiapkan juga asuransi kesehatan
yang terpercaya sehingga tanggungan biaya menjadi lebih ringan. Selain itu, lakukan juga beberapa
upaya mandiri untuk mengurangi gejala herpes zoster, yaitu:
Mengenakan pakaian longgar dan berbahan lembut, seperti katun, untuk mencegah gesekan dan iritasi
pada kulit.
Mandi dengan air dingin atau menempelkan kompres dingin pada bintil. Cara ini bisa dilakukan untuk
meredakan rasa nyeri dan gatal.
Jika tidak diobati, herpes zoster dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, yang meliputi:
Postherpetic neuralgia. Rasa nyeri yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-
tahun setelah bintil sembuh. Komplikasi ini banyak dialami oleh penderita yang berusia di atas 60 tahun.
Kebutaan. Jika muncul di sekitar mata, herpes zoster dapat mengakibatkan peradangan pada saraf mata
dan berkembang menjadi kebutaan.
Otot yang melemah. Peradangan pada saraf otot dapat menurunkan kekuatan otot tersebut.
Infeksi bakteri. Kondisi ini dapat terjadi jika bakteri masuk ke luka lepuh yang sudah pecah.
Cara untuk mengurangi risiko timbulnya herpes zoster adalah pemberian vaksinasi. Vaksinasi disarankan
bagi orang yang berusia di atas 50 tahun. Vaksin juga dapat diberikan pada orang yang pernah
menderita herpes zoster, untuk mencegah kekambuhan. Walau tidak dapat mencegah herpes zoster
sepenuhnya, vaksinasi setidaknya bisa mengurangi keparahan gejala penyakit ini dan mempercepat
waktu penyembuhan.
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, herpes zoster merupakan kelanjutan dari penyakit cacar air,
sehingga penyakit herpes zoster tidak dapat ditularkan. Namun, penderita dapat menjadi sumber
penyebaran virus Varicella Zoster yang dapat mengakibatkan orang lain terkena cacar air. Berikut ini
adalah hal-hal yang dapat dilakukan agar Anda tidak menularkan virus ini kepada orang lain:
Menutup luka lepuh agar cairan pada lepuh tidak mengontaminasi benda-benda yang dapat menjadi
perantara penularan.
Menghindari kontak langsung dengan wanita hamil yang belum pernah mengalami cacar air, bayi
dengan berat badan lahir rendah atau bayi prematur, serta orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Referensi
Artikel Terkait
Cacar Air Dewasa, Tak Hanya Anak Kecil yang Bisa Kena Cacar
Kesehatan
Cacar Air Dewasa, Tak Hanya Anak Kecil yang Bisa Kena Cacar
Kesehatan
Kesehatan
Selanjutnya
Diskusi Terkait
User image
Oleh: Tasya
halo dok, saya mau bertanya penyebab nya jika muncul ruam mulai dari paha, awal nya gatal luar biasa
dan saya garuk. berakhir...
Reply 1 Balasan
User image
saya kena herpes pertama kali beberapa tahun lalu di tangan kanan. sudah ke dokter dan waktu itu
menerima obat acyclovir 5%.Sekarang timbul...
Reply 1 Balasan
User image
Dok anak saya awalnya batuk, lalu sore ny demam langsung di sertai ruam bernanah yang makin banyak
di tubuhnya, perutnya juga kembung...
Reply 1 Balasan
Selanjutnya
Dokter Terkait