Anda di halaman 1dari 99

Perencanaan Bangunan Komersial Multi Fungsi

Judul Proyek

GAJAH MADA CENTRE


Dosen Pembimbing :

Ir. Nurlisa Ginting M.Sc, PH.D. I.P.M


2. Muhammad Aswiran 3. Monika Putri 4. Aprilliya Aristi 17037 5. Ewin 17051
1. Mhd Anshori 17035
17048 Irawani 17036
GAJAH MADA CENTRE
( PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER )

Abstrak

Lebih dari dua dekade setelah timbulnya arsitektur pasca modern, pemisahan antara teknologi konstruksi dan ekspresi
kultural dalam arsitektur menjadi semakin lebar. Dengan perkecualian beberapa gedung “high-tech”, kesatuan antara seni
dan teknologi dalam tahap desain terlihat menghadapi tantangan tantangan. Tetapi menarik untuk diamati bahwa situasi
telah berubah. Banyak faktor dan tokoh tokoh arsitek memegang peranan penting dalam perubahan ini, banyak bangunan
bangunan baru mendemontrasikan bahwa artefak fungsionil tidak berarti menindas kreativitas namun dapat
membangkitkan inovasi baru. Salah satu kontributor yang sangat penting adalah JIN MAO TOWER di Shanghai China.
Terutama dengan melihatnya banyak perubahan dari model bangunan maupun perubahan pada zaman nya, kini banyak
yang harus diperbaharui agar masyarakat sendiri tidak merasa bosan atau pun merasa ketinggalan zaman, dengan itu kami
menyajikan Laporan ini membahas tentang bangunan multi fungsi dengan pendekatan arsitektur kontemporer. Yang
berjudul Gajah Mada Centre. Gajah Mada Centre adalah bangunan multi fungsi yang terdiri dari Shopping Mall,
Apartemen dan Perkantoran. Bangunan ini sasaran utamanya adalah para generasi muda di zaman yang millennial ini,
Bangunan ini akan di bangun di Jl. Gajah Mada tepat dengan nama nya yaitu Gajah Mada dengan seluas tanah ± 10.000
m2 .

Kata Kunci : Arsitektur, Kreativitas , Gajah Mada, Kontemporer,


BAB 1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kota Medan merupakan salah satu kawasan strategis yang terletak di Negara Indonesia dimana wilayah penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional, dengan banyak nya perkebunan sawit di daerah
sumatera utara menjadikan daerah sumatera utara sebagai provinsi yang berkembang. Daerah sumatera utara mempunyai
kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah
yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo, yang selanjutnya disebut Kawasan
Perkotaan Mebidangro. Kawasan mebidangro adalah salah satu kesatuan kawasan perkotaan yang terdiri dari Kota Medan
sebagai kawasan perkotaan inti, Kota pendukung nya adalah kota Binjai, kota binjai adalah kota yang paling dekat dengan
kota medan, kota binjai adalah kota yang merupakan banyak penduduk yang bekerja ke kota medan, kota pendukung lain
nya adalah daerah deli serdang, kawasan deli serdang merupakan kawasan yang sangat luas, kawasan deli serdang
mengelilingi kota medan yang dimana kawasan deli serdang memiliki pabrik dan penduduk yang banyak, dengan
berkembangnya kota medan makan kota pendukung juga akan berkembang pesat. Konsep multiple nuclei akan diterapkan
di Kawasan Metropolitan Mebidangro, dengan mengembangkan kotakota satelit di sekitar kota Medan sehingga muncul
kota mandiri.
• Maksud dan tujuan yaitu untuk menyusun konsep perencanaan
dan perancangan Bangunan Multifungsi di Kota Medan dengan
menggunakan pendekatan Arsitektur Kontemporer pada
Bangunan Multifungsi tersebut. Bangunan Multifungsi ini
bertujuan untuk:
• Mempermudah penduduk sekitar untuk berwirausaha
• Mendukung aktifitas penduduk untuk berlibur/rekreasi
• Mempermudah penduduk untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
• Dan lain-lain, tujuan-tujuan tersebut dapat mendukung
perkembangan penduduk yang berada di Kota Medan.
Permasalahan

Bagaimana merencanakan dan merancang Bangunan Multifungsi dengan menggunakan pendekatan


Arsitektur Kontemporer dan dengan berbagai fungsi di dalamnya dan fasilitas pendukung sehingga sesuai
dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer.
a. Segi Arsitektural
Perencanaan site dan orientasi massa Bangunan yang tepat dan sesuai dengan kawasan dan keadaan
di sekitar site.
b. Segi Non – Arsitektural
- Perancangan tata Landscape, Struktur, Utilitas dan Sirkulasi.
- Perencanaan lokasi bagi Bangunan Multifungsi tersebut sehingga sesuai dengan kawasan tempat Bangunan tersebut
akan dibangun.
Pendekatan

Pendekatan yang digunakan pada Bangunan Multifungsi ini yaitu Arsitektur


Kontemporer. Gaya kontemporer mulai berkembang sekitar awal 1920-an yang
dimotori oleh sekumpulan Arsitek Bauhaus School of Design di Jerman. Mereka
merespon kemajuan teknologi dan perubahan sosial masyarakat akibat perang dunia.
Gaya kontemporer dalam seni bangunan sendiri mulai berkembang pesat pada tahun
1940-1980an. Arsitektur kontemporer bukanlah sebuah gerakan arsitektur, seperti
halnya Baroque, Futurisme, atau Modernisme, yang selalu dikaitkan dengan periode
sejarah tertentu.
Lingkup/Batasan
Secara umum lingkup pengerjaan Bangunan Multifungsi
diJalan Gajah Mada Medan ini adalah pengumpulan data,
survey, analisis dan laporan kemudian dilanjutkan ke tahap
proses perancangan. Sarana-sarana yang akan di capai
dalam perancangan design ini yaitu:
Shopping Mall
Perkantoran
Apartemen
BAB II Diskripsi Proyek
Terminologi Judul

Pada Tugas ini kami membuat judul yang tidak jauh dari tema kami yaitu “Arsitektur Kontemporer” dan memilih
judul bangunan yang bernama Gajah Mada Centre merupakan perencanaan bangunan komersial multi use
dengan pendekatan Arsitektur Kontemporer berada. Berikut penjelasan tentang bangunan komersial dan mixed
use building adalah :

 Bangunan Komersial Komersial suatu hal yang bersagkutan dengan niaga atau perdagangan.
 Mixed use building adalah salah satu usaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di
bagian area suatu kota (luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi tinggi )
sehingga terjadi satu struktur yang kompleks dimana semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan
menjadi kerangka integrasi yang kuat (Meyer, 1983)
 Tujuan utama dari mixed use building adalah suatu Kawasan urban yang dirancang secara terintegrasi
(integrated development ), dengan kepadatan bangunan yang cukup tinggi dan merupakan kombinasi
fungsi lahan yang bersifat campuran.
Jadi, Kesimpulan dari Bangunan Komersial adalah pusat perniagaan ataupun perdagangan sedangkan
Mixed use building memeiliki 3 fungsi atau lebih yang dibangunan dilahan yang terbatas.
Pembangunan mixed use ini menampilkan wajah baru suatu Kawasan, pada layout terlihat jelas pola
jalan dan sirkulasi dalam sebuah tapak, layout ini juga memberitahukan zonning dalam tapak tersebut.
Sekilas Tentang Judul Bangunan “ Gajah Mada Centre “ adalah Suatu Bangunan Mixed usu yang
menampilkan unsur kontemporer dimana fasad pada bangunan yang terlihat lebih mengikuti zaman
serta kekinian dan mengarah pada kaum millennial yang lebih mengikuti arus perubahan pada zaman
millennial ini.
Kriteria Pemilihan Lokasi

No. Kriteria Jl. Gatot Subroto Jl. Gajah Mada

1. Tinjauan Struktur Kota Berada di kawasan kota yang juga merupakan daerah Berada di kawasan kota yang juga merupakan daerah kawasan
kawasan dengan banyak Prasarana umum seperti SPBU, komersil. Selain itu berada dekat dengan jalan besar sebagai
Kantor Pos. Selain itu berada dekat dengan jalan besar penghubung transportasi.
sebagai penghubung transportasi. SITE
SITE

SITE
2. Pencapaian Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi dari setiap
dari setiap badan jalan, akses utama pada jalan ini terdapat badan jalan, akses utama pada jalan ini terdapat pada Jl. Gajah Mada.
pada Jl. Sunggal.
3. Area Pelayanan Klinik, Perpustakaan SPBU, Kantor Pos

4. Status Kepemilikan Dimiliki Oleh Perorangan Dimililiki Oleh Perorangan


5. Nilai Lahan Berikut adalah cara menghitung PBB yang mesti kamu bayar Berikut adalah cara menghitung PBB yang mesti kamu bayar setiap
setiap tahun: tahun:

Harga tanah = Rp 100.000 x 100.000 m2 = Rp Harga tanah = Rp 110.000 x 100.000 m2 = Rp 11.000.000.000


10.000.000.000
NJOP untuk penghitungan PBB = Harga keseluruhan = Rp
NJOP untuk penghitungan PBB = Harga keseluruhan = Rp 110.000.000.000
100.000.000.000
Sehingga, PBB yang harus dibayarkan setiap tahun adalah:
Sehingga, PBB yang harus dibayarkan setiap tahun adalah:
0,5% x Rp 110.000.000.000 = Rp 55.000.000.000
0,5% x Rp 100.000.000.000 = Rp 50.000.000.000
Peraturan KLB KDB GSB di Jl. Gajah Mada

Sumber : RDTR Zonasi Kota Medan Tahun 2015-2035


Analisis Pemilihan Lokasi

• 1). Alternatif Lokasi

• Yaitu bias menggunakan kendaraan umum seperti angkot, grab atau gojek, dan bisa menggunakan kendaraan
pribadi dan jalan akses termudah yaitu melalui jl gajah mada dan jl. Iskandar muda.

• 2). Penilaian Alternatif lokasi

• Terdapat beberapa poin pertimbangan dalam memilih di antara dua awasanive site tersebut, diantaranya :
• Peruntukkan awasan yang sesuai dengan fungsi bangunan yang akan direncanakan
• Kawasan yang dipilih bukan merupakan awasan penduduk sub-urban
• Kawasan yang dipilih memiliki izin dapat membangun bangunan mid-rise
• Memilih awasan yang memiliki potensi besar dalam hal banyaknya pengunjung yang dating
• Lokasi yang strategis untuk bangunan dengan kegiatan perdagangan/komersial
3). Analisis dan penetapan lokasi
No. KRITERIA Gatot Subroto Gajah Mada

1. Aksebilitas Sangat Baik Sangat Baik


Jaringan Trnasportasi Sangat baik Sangat Baik
Jumlah Angkutan Umum Sangat Baik Sangat Baik
Jalur Pedestrian Sangat Buruk Baik

2. Ketersedian Jaringan Listrik Baik Sangat Baik

3. Ketersediaan air bersih Baik Sangat Baik

4. Bentuk Lahan Baik Sangat Baik

5. Area Pelayanan Sangat Baik Sangat Baik

6. Sarana dan Prasarana permukiman Baik Baik

7. Permukiman Penduduk Baik Sangat baik


• Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa lokasi di Jalan
Gajah Mada lebih cocok untuk bangunan yang akan di
rencanakan yaitu “Gajah MAda Centre‟. Lokasi yang berada di
kawasan komersial merupakan kawasan yang sangat strategis
untuk fungsi bangunan mixed-use ini. Kawasan ini menjadi salah
satu area komersil yang ramai akan pengunjung dilihat dari
aksesibilitas yang tinggi di Jalan Gajah Mada.
Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang

Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Shopping Mall


Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Perkantoran
NO.
AKTIVITAS PELAKU SIFAT RUANG
1
Deskripsi Kebutuhan
Mengelola kelangsungan Ruang
- General Manager (GM) Privasi  Ruang kerja GM
kantor sewa - Sekretaris GM  Ruang sekretaris
dan Besaran Ruang Perkantoran
- Staff GM  Ruang tamu
 Ruang rapat

2
Mengelola bagian - Kepala bagian Privasi Ruang kerja kepala bagian
pemasaran (Pemasaran, pemasaran  Ruang kerja staff
promosi, dan iklan) - Staff bagian  Ruang rapat
pemasaran  Ruang tamu

3
Mengelola bagian teknik - Kepala bagian teknik Privasi Ruang kerja kepala bagian
(Ahli mekanikal, elektrikal - Staff bagian teknik  Ruang kerja staff
dan bangunan)

4
Mengelola bagian umum - Kepala bagian umum Privasi Ruang kerja kepala bagian
(Administrasi dan statistik) - Sekretaris  Ruang kerja staff
- Staff bagian umum  Ruang sekretaris
 Ruang rapat
 Ruang tamu
 Ruang arsi

1. 5. - Kepala bagian keuangan
Mengelola bagian Ruang kerja kepala bagian
- Staff bagian keuangan

keuangan (Perencana Privasi  Ruang kerja staff


Kebutuhan ruang kelompok kegiatan pelengkap

NO AKTIVITAS PELAKU SIFAT RUANG


1 Mengunjugi pameran  Pengunjung Publik  Ruang serba guna
produk  Retail sewa

2 Transaksi jual beli  Pengunjung Semi-Publik  Ruang pertemuan


(dengan tamu)
 Retail sewa

3 Pertemuan dengan  Pengunjung Semi-Publik  Ruang pertemuan


pengelola/penyewa (dengan tamu)
kantor  Retail sewa

4 Makan-minum,  Pengunjung Semi-Publik  Restoran/café


menggunakan fasilitas  Mini market
penunjang

5 Melakukan kegiatan  Pengunjung Semi-Publik  Bank & ATM Center


perbankan
NO
Kebutuhan
AKTIVITAS
ruang kelompok
PELAKU
pelayanan/servis
SIFAT
kantor
RUANG
1 Mencari informasi  Pengunjung Publik  Resepsionis/pusa t informasi
 Penyewa kantor  Kantor pengelola/kantor sewa

2 Beribadah  Pengelola kantor Servis  Mushollah


 Penyewa kantor  Ruang wudhu
 Penyewa retail sewa  Tempat penitipan alas
 Pengunjung kaki/barang

3 Buang air  engelola kantor Servis  Ruang kerja kepala bagian


 Penyewa kantor  Ruang sekretaris
 Penyewa retail sewa  Ruang kerja staff
 Pengunjung
4 Maintenance  Kepala bagian teknisi Privasi  Ruang genset dan trafo
 Staff bagian teknisi  Ruang tanki BBM
 Ruang panel
 Ruang telepon
 Ruang kontrol dan CCTV
 Ruang pompa
 Ruang septictank
 Ruang water tank
 Ruang AHU
 Ruang chiller
 Ruang pengendali kebakaran
5 Keamanan  Security Servis  Ruang keamanan (gardu jaga)

6 Menjaga kebersihan  Cleaning service Servis  Loker


bangunan dan lingkungan,  Office Boy/Girl  Toilet
membersihkan fasilitas  Ruang peralatan dan gudang
servis, Membantu keperluan  Ruang istirahat pekerja
pengguna bangunan  Pantry
7 Mengangkut dan mengantar  Supir Servis  Loading dock
barang/individu  Staff bagian penyewa  Area parkir khusus pekerja
kantor (distributor)
Besaran Ruang Kantor

No. Jenis Ruang Modul Jumlah Besaran (m2) Total


1. Ruang Direktur 4,5 x 5 1 22,5 22,5 m2
2. Ruang Sekretaris 2,5 x 3 1 7,5 7,5 m2
3. Ruang Manajer 4,5 x 4 4 18 72 m2
4. Ruang Staf 5,5 x 4 2 22 44 m2
5. Ruang Tamu 3,5 x 7,5 1 26 26 m2
6. Ruang Rapat 6x8 1 48 48 m2
7. Ruang Show room / pamer 4x8 1 32 32 m2

8. Ruang Audio visual 4x7 1 28 28 m2


9. Ruang Konsultasi 3,5 x 7,5 1 26 26 m2
10. Ruang Litbang 3x5 1 15 15 m2
11. Ruang Gambar 3,5 x 3 1 1 10 m2
12. Ruang Gudang Arsip 3x5 1 15 15 m2
13. Ruang Gudang Umum 3x5 1 15 15 m2
14. Hall / Lobby 5x6 1 30 30 m2
15. Lavatory 3x3 9 9 m2
16. Pantry 3x5 1 15 15 m2
17. Gudang Stock kit modifikasi 7x7 2 49 98 m2

18. Counter kit Modifikasi 6,5 x 6 39 39 m2


Besaran Ruang Penunjang Kantor

No. Jenis Ruang Modul Jumlah Besaran (m2) Total

1. Ruang security 4x4 2 16 32 m2

2. Musholla 8,5 x 8,5 1 72 72 m2

3. Ruang Makan/kantin 8,5 x 8,7 1 75 75 m2

4. Ruang Genset 6x6 1 36 36 m2

5. Ruang Kompresor 6x6 1 36 36 m2

6. Lavatory 3x3 2 9 18 m2

7. Area Parkir 1000 m2


Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang Apartemen

Dalam tipe hunian majemuk, ruang unit hunian dapat dibedakan


berdasarkan jumlah penghuni atau komposisi dalam keluarga, yakni
sebagai berikut :
• Tipe 1 kamar tidur : Untuk 1 penghuni (complek) atau bagi keluarga
tanpa anak atau bagi keluarga dengan 1 penghuni dengan satu anak.
• Tipe 2 kamar tidur : Untuk keluarga dengan 4-6 penghuni atau bagi
pasangan dengan 2 anak
• Tipe Penthouse : Dengan 3 atau 4 kamar tidur, tipe ini dapat
dikatakan sebagai unit apartemen yang paling mewah (unit khusus).
Dimana terdapat ruang yang ekstra luas dan juga terdapat ruang
tambahan seperti, study room, laundry, ruang duduk yang terpisah
antara publik dan privat.
Ruang unit harian merupakan ruang yang digunakan untuk tempat tinggal penghuni apartemen dimana
kebutuhan ruang dalam tiap hunian ditentukan berdasarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
apartemen tersebut.

Aktivitas yang dilakukan pemakai apartmen dan penyewa apartmen : Bersantai, beristirahat, makan dan
lain sebagainya.

Ruang yang dibutuhkan :


1. Ruang tidur 5. Balkon
2. Balkon 6. Kamar mandi
3. Kamar mandi 7. kamar mandi/wc pembantu
4. Kamar mandi/ wc pembantu
Analisa kebutuhan ruang Apartemen

Kegiatan Pelaku Kebutuhan privacy

Fisik Non fisik


Akses Audio visual Personal territoriality Kesesakan dan
datang Penyewa, v Territory publik kesumpekan
pengunjung,
pengelola
parkir Penyewa v Territory
apartemen sekunder
v Territory
sekunder
v Territory
sekunder
Pengelola v Territory
sekunder
Pengunjung Tentory
Pengunjung v Jara personal Territory publik 1-6 pelaku
(0.5-
Mencari informasi
Sirkulasi Penyewa, v Jarak Tentory publik
pengunjung, personal
pengelola (0.5-

1.3m)

Istirahat Pengunjung, Jarak Tentory publik


pengelola, personal
(0.5-
1.3m)
Lavatory Pengunjung v Jarak Tentory publik
pengelola personal
(0.5-
1.3m)
•Hunian Tipe A

PELAKU TERRITORIALITY KEBUTUHAN RUANG

Ruang Individu Ruang Ruang Publik

Bersama
Individu, Tamu Publik - - Enterance/Exit
Individu Primer R.Tidur Utama - -
Individu, tamu Publik - - R.Santai
- - Balkon
Individu Primer KM/WC Utama - -

Individu, tamu Publik - - Ruang Makan


Individu, tamu Publik - - Ruang Tamu
Individu Publik - - Pantry
• Hunian Tipe B

PELAKU TERRITORITY KEBUTUHAN RUANG

Ruang Individu Ruang Bersama Ruang Publik


Suami,Istri, Publik - -
Anak,Tamu - -

Suami, Istri,Anak Sekunder - Enterence/Exit -

Suami , istri Primer

Anak Primer Ruang - -


tidur

anak
Suami, Istri, Publik - - R.Keluarga
Anak
Balkon
Suami, Istri Primer Km/Wc Utama - -
Anak Sekunder - Km/Wc Utama -
Tamu Publik - - Km/Wc Utama
Suami,istri,anak Publik - - R.Makan

tamu

Istri , tamu Publik - - Dapur


Suami,istri,anak Publik - - R.tamu
tamu

Pembantu Publik - - Gudang


 Hunian Tipe C

PELAKU TERRITORITY KEBUTUHAN RUANG


Ruang Individu Ruang Bersama Ruang Publik

Suami,Istri, Publik - - Enterance/exit


Anak,Tamu - - Ruang depan

Suami, Istri,Anak Sekunder - Enterence/Exit -

Suami , istri Primer R.Tidur Utama - -

Anak Primer Ruang tidur - -

anak
Pembantu Primer R.Tidur - -

Pembantu
Suami, Istri, Anak Publik - - R.Keluarga
Balkon
Suami, Istri Primer Km/Wc Utama - -
Pembantu,Tamu Publik - - Km/Wc Utama

Suami,Istri anak Sekunder - R.musik -


Suami,istri,anak, Publik - - R.Makan

pembantu, tamu

Pembantu,Istri, Publik - - Dapur

tamu

Suami,istri,anak Publik - - R.tamu

tamu

Suami, istri,anak Sekunder - Perpustakaan -


Pembantu Publik - - Gudang
 Analisa besaran ruang Apartemen
Ruang Jumlah Hubungan Pendekatan Pendekatan Pendekatan Total Luas Ruangan
Pelaku personal kebutuhan Besaran perabot besaran ruang ( m2 )
kegiatan perabot

R.Depan 5 Pelaku Hubungan - - 3.14x0.75x 7,5


personal/ 0.75x5=7,5
0,5-1,3

Kamar tidur type 1 2pelaku+ 2 Hubungan 1 double bed 1.35 x2=2.7 3.14x1.3x1.3x 24
selain personal/ 1double dresser 1.2x0.45=0.54 4=21.2
pelaku 0,5-1,3 2beside table 0.5x0.4x2=0.4
2Lemari 2x0.66x1.25=1.5

Kamar tidur type 2


1pelaku+ 3 Hubungan 1Single bed 1 1x2=2 3.14x1.3x1.3x 20
selain personal/ Single dresser 0.75x0.45=0.3 4=21.2
pelaku 0,5-1,3 1beside table 0.5x0.4x2=0.4
2 Lemari 2x0.6x1.25=1.5

Kamar tidur type 3


1pelaku+ 3 Hubungan 1 Single bed 1x2=2 3.14x1.3x1.3x 20
selain personal/ 1single dresser 0.75x0.45=0.3 4=21.2
pelaku 0,5-1,3 1beside table 2 0.5x0.4x2=0.4
lemari 2x0.6x1.25=1.5
Standart Luasan Ruang ( Ernest neuvert )
Ruang Type Unit Harian (M2)

1 KT 2 KT 3 KT
Ruang Tidur utama 12.8 12.8 12.8

Kamar mandi/wc - 4.5 4.5


utama

Ruang ganti - 3.2 3.2


Ruang tidur 1 - 8.5 8.5
Ruang tidur 2 - - 8.5
Ruang tidur 3 - - -
Kamar mandi/wc 3.5 3.5 3.5
Ruang keluarga 17.2 17.2 17.2
Ruang makan - - -
Ruang kerja 2.2 2.2 3.3
Dapur - 3 4
Kamar pelayan - 2.5 2.5
Kamar mandi/ wc 2.5 3 3.5
pelayan

Gudang 2.5 3 3.5


Standard 52.6 74.8 87.9
Sirkulasi 20% 10.52 14.96 17.58
Total standard 63.12 89.76 105.48
pembulatan 60.6 86.6 106.6
Aktivitas pengelola Pada kantor
Pengelola
Deskripsi Persyaratan danKriteria Ruang
Persyaratan dan Kriteria Ruang pada Sopping Mall

Rencana persyaratan ruang meliputi persyaratan fisik,


penghawaan, pencahayaan serta akustik ruang. Pendekatan
ruang hanya dilakukan pada ruang-ruang tertentu yang
memerlukan persyaratan khusus yaitu:
• Ruang hunian harus memperhatikan sirkulasi yang baik untuk
kemudahan aksesbiliti pencahayaan dan penghawaan.
• ruang komersil adalah ruang yang memerlukan penanganan
yang baik, ruang yang nyaman penghawaan dan akses
kelistrikan yang memadahi
• Gudang tempat penyimpanan barang memerlukan perlakuan
sesuai dengan kebutuhan barang
• Ruang pengelola menggunakan penghawaan sentral,
pencahayaan kombinasi antara alami dan buatan dengan
mempertimbangkan kenyamanan pemakai
• Pada bestmen harus memperhatikan sirkulasi yang baik agar
terciptanya kenyamanan.
Persyaratan dan Kriteria Ruang pada Perkantoran

a. Fleksibilitas
Dinding penyekat fleksibel dan dapat memenuhi adanya
perubahan fungsi ruang. Dalam perancangan kantor sewa,
pemilihan layout tata ruang bergantung pada instansi yang menyewa
karena kebutuhan privasi dan luasan lantai (modul) yang disewa
berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan jenis kegiatannya. Dalam
perancangan kantor sewa, biasanya hanya ditawarkan modul-modul
ruang sehingga konsumen dapat memilih sesuai kebutuhan
kantornya.
B. Akustika dan Kebisingan

Pengendalian kebisingan dalam kantor mencakup:

 Perlindungan terhadap sumber kebisingan eksternal (lalu lintas dan


kegiatan di sekitar kantor).

 Insulasi horisontal dan vertikal antar masing-masing ruang untuk


menjamin kerahasiaan pembicaraan (speech privacy).

 Reduksi kebisingan internal pada ruang kantor (alat mekanik seperti


sistem pemanas, ventilasi, pengkondisi udara, pipa air ledeng, elevator,
eskalator, komputer, tabung angin, dan alat-alat lainnya; kegiatan di dalam
kantor seperti pembicaraan, sirkulasi, serta membuka dan menutup pintu).
Berikut persyaratan penting dalam perancangan akustika kantor:
• Daerah lantai harus diberi karpet untuk menyerap bunyi dan menghindari bising langkah kaki.
Karpet harus tebal dan dipasang di lapisan bawah (underlay) yang elastis.

• Langit-langit harus dilapisis dengan bahan penyerap bunyi dengan koefisien serap yang baik.

• Luas total dari kaca jendela tidak boleh melebihi 40% luas tembok luar, dipandang dari ruang
kantor bagian dalam. Tirai penyerap bunyi harus digunakan di sepanjang bukaan dinding.

• Seluruh permukaan dinding yang mengelilingi ruang kantor harus dilapisi karpet dengan daya
serap bunyi yang tinggi.
• Pembagian ruang atau peletakan partisi sebagai pemisah visual harus dilapisi dengan bahan

penyerap bunyi untuk menghindari penyebaran gelombang bunyi berfrekuensi rendah.

• Distribusi peralatan kantor yang menimbulkan kebisingan (mesik tik, telepon, printer, dll)
harus serata mungkin di semua ruang kantor.

• Perlengkapan kantor yang tidak berhubungan secara langsung dengan pekerjaan kantor (genset,
mesin photocopy, dll) yang menimbulkan kebisingan harus diletakan dalam ruang tertentu serta
terpisah secara visual pada bagian yang tersisa dari kantor.

• Tanaman dan bunga di dalam ruang kantor dapat memberikan pengaruh menenangkan secara
psikoakustik.
C. Pencahayaan
Persyaratan dan Kriteria Ruang pada
Apartemen

Persyaratan Ruang Sinar Angin View View Air Air Bau- ME SE Telepon Listrik Sanitasi
Matahari to site From Bersih Kotor Bauan
Site
Kamar Apartemen           
Ruang Lobby       
Departemen store        
Supermarket        
Perbankan         
ATM    
Restoran       
Café        
Meeting Room     
Auditorium       
Arena Permainan      
Fitness centre         
Salon          
Klinik        
Ruang Parkir        
Musholla         
Toilet        
Lapangan Tennis            
Ruang Ganti   
Ruang P3K   
Kantor Pengelola            
Ruang Administrasi       
Kasir    
Ruang Locker         
Ruang Absensi   
Ruang Loundry      
Ruang Panel     
Ruang AHU  
Ruang Ganset   
Ruang Pompa   
Ruang mekanikal      
elektrikal
Ruang jaga      
Ruang istirahat      
karyawan
Telephon umum   
Tangga/lift      
Parkir     
Gudang     
Loading Dock     
Loket       
Dapur         
Ruang penitipan  
barang
Ruang penjualan      
Studi Banding Arsitektur yang mempunyai
Fungsi Sejenis

Karakteristik Central Park Gandaria City Rangkuman


Foto Bangunan

(Sumber: ( Sumber :
www.agoda.com) gandariacity.id)
Denah
Bangunan Massa dan Pusat perbelanjaan sebagai podium Apartemen 3 Pusat perbelanjaan sebagai podium
Komposisi di site menara Apartemen 2 menara
Kantor 1 menara Kantor 1 menara
Hotel 1 menara Hotel 1 menara

Komposisi bangunan mixeduse biasanya


menggunakan
Menara hotel berada di atas podium, menara Ketiga menara menempel pada
kantor berada di samping podium (pusat podium ( bagian bawah ketiga
bentuk integrasi fungsi vertikal:
perbelanjaan), dan menara apartemen menempel komponen menjadi bagian dari
di belakang podium. Komponen hotel, apartemen, podium) Komponen hotel, bangunan mixeduse podium dan menara,
dan kantor terpisah, disatukan oleh pusat apartemen, dan kantor terpisah, dengan tinggi yang sama akan tetapi tiap
perbelanjaan disatukan oleh pusat perbelanjaan
menaranya dapat memiliki tinggi yang berbed
dan tempat parkir
beda
Pengantaran dan Parkir Parkir hotel berada di gedung parkir A Parkir Parkir hotel dan pusat perbelanjaan berada di Setiap komponen biasanya memiliki drop off dan
apartemen berada di gedung parkir A basement Sedangkan parkir kantor, apartemen, parking masing-masing namun tetap dapat
Parkir kantor berada di gedung parkir B Parkir pusat dan pusat perbelanjaan berada di gedung parkir terintegrasi sehingga dapat diakses oleh pengguna
perbelanjaan berada di basement komponen lainnya

Tiap komponen memiliki drop off masing-masing Tiap komponen memiliki drop off masing-masing

Ruang Terbuka • Untuk mixed-


use dengan luas lahan terbatas, ruang terbuka
biasanya tidak berada di atas tanah, melainkan di
atas podium
• Sedangkan bangunan mixeduse dengan lahan
yang lebih luas memiliki ruang terbuka publik
yang mendukung komponen pusat
perbelanjaan (podium). Ruang terbuka ini
digunakan sebagai area bazar, atau kegiatan
kesenian seperti konser.

A = Open A = Open
space publik yang mendukung pusat perbelanjaan. space publik yang mendukung pusat perbelanjaan.
Biasa digunakan untuk acara bazar dan pesta tahun Biasa digunakan untuk acara kesenian seperti acara
baru musik
atau natal dan sebagainya
B = Open B = Open
space khusus penghuni hotel mencakup kolam space khusus penghuni hotel mencakup kolam
renang (di atas renang (di atas podium)
podium) C = Open
khusus penghuni apartemen penghuni apartemen mencakup Ruang
mencakup kolam renang dan fasilitas kolam renang dan fasilitas olahrga (di terbuka untuk komponen apartemen dan hotel berada di atas podium dan biasanya terpisah
olahrga (di atas podium atas podium) (Gandaria City dan
Central Park)
Komponen hotel memiliki akses Komponen hotel memiliki akses Setiap fungsi memiliki akses pintu masuk yang
terpisah sehingga dapat diakses utama terpisah (tanpa melalui terpisah, akan tetapi tetap terintegrasi
langsung tanpa melalui komponen komponen lainnya. Diintegrasikan pada komponen pusat perbelanjaan.
lainnya. Diintegrasikan dengan komponen lainnya melalui
dengan komponen lainnya melalui pusat perbelanjaan.
pusat Komponen kantor memliki akses
perbelanjaan terpisah sehingga dapat diakses
Komponen kantor memiliki akses langsung tanpa melalui komponen
terpisah sehingga dapat diakses lainnya. Kantor, pusat perbelanjaan,
langsung tanpa melalui komponen dan apartemen tidak dihubungkan
lainnya. Diintegrasikan secara khusus, melainkan hanya
dengan komponen lainnya melalui melalui tempat parkir dan jalur
pusat perbelanjaan pedestrian Komponen apartemen
Komponen memiliki akses terpisah akan tetapi
Apartemen memiliki akses terpisah tetap dapat diakses melalui pusat
sehingga dapat diakses tanpa melalui perbelanjaan
komponen lainnya. Diintegrasikan Komponen pusat perbelanjaan
dengan komponen lainnya melalui memiliki akses langsung ke hotel,
BAB III

ELABORASI TEMA

Pengertian

Arsitektur Kontemporer

Menurut Konnemann, (World of Contemporary Architecture) “Arsitektur Kontemporer adalah gaya


arsitektur yang bertujuan untuk memberikan contoh suatu kualitas tertentu terutama dari segi
kemajuan teknologi dan juga kebebasan dalam mengekspresikan suatu gaya arsitektur.

Interpretasi Tema Arsitektur Kontemporer

Prinsip desain arsitektur Kontemporer menampilkan style yang lebih baru dan terkini. Gaya lama yang
disebut sebagai kontemporer akan menghasilkan bentuk disain arsitektur yang lebih segar dan
berbeda dengan lainya.
Gaya arsitektur kontemporer menampilkan bentuk-bentuk unik, atraktif, bukaan yang besar,
dan sangat komplek. Pemilihan warna dan bentuk terntentu menjadi ide awal dalam
menciptakan daya tarik bangunan. Permainan tekstur sangat dibutuhkan dan dapat diciptakan
dengan sengaja,misalnya memilih material alami yang bertekstur khas.

Prinsip-prinsip Arsitektur Kontemporer , meliputi:

i. Prinsip Rasional

1. Koordinasi dari unit-unit dalam massa Bangunan

2. Penentuan dimensi elemen-elemen yang sesuai skala manusia

3. Sistem Struktur
Semua elemen-elemen di atas harus mampu menampilkan sesuatu logika tertentu; pengungkapan struktur
bangunan; proporsi; dan sistem struktur yang jelas.

ii. Prinsip Simbolik

1. Kebenaran artistic

2. Kekuatan persepsi

3. Proses kontemporer suatu bangunan harus menampilkan: proporsi, irama, dimensi, ornamen, warna, iluminasi
dan bahan.

iii. Prinsip Psikologik merupakan perwujudan dan kombinasi dari dua prinsip di atas, prinsip ini sendiri cenderung terus
berubah-ubah sesuai tahap bahkan cenderung berulang-ulang. Dari sinilah pentingnya suatu gagasan/pemecahan yang
mampu memberi dan menjawab permasalahan dikemudian hari.
Keterkaitan Tema dengan Judul

Dari unsur, bentuk dan semua faktor pendukung Bangunan yang


akan dieratkan kaitannya dengan tema yang dipilih yaitu Arsitektur
Kontemporer. Alasan memilih tema Arsitektur Kontemporer pada
Bangunan yang akan didesain ini yaitu memilih Arsitektur Kontemporer
pada Mixed Use Building yang berada di Kota Medan, Sumatera Utara.
Sesuai dengan judul yaitu “Marancang Mixed Use Building dengan
Pendekatan Arsitektur Kontemporer.”
1. Museum Royal Ontario, Canada

Royal Ontario Museum


Denah Basement 1 dan 2 Denah lantai 1 dan 2
Denah lantai 3 dan 4
2. Museum Tsunami Aceh, Indonesia

Museum Tsunami Aceh


Denah lantai Dasar Denah lantai 1
Denah lantai 2 Denah lantai 3
Tampak Museum Tsunami Aceh
Kesimpulan Kajian.
BAB IV ANALISIS

• Analisis Kondisi Tapak dan Lingkungan


Dalam analisis tapak yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor faktor yang sangat
mempengaruhi perancangan tapak , lalu faktor- faktor
dapat direspon terhadap kondisi yang ada dalam tapak
agar tercapainya perencangan yang lebih baik dan
tepat.
Lokasi
Lokasi site berada di Indonesia, Jl. Gajah Mada No.23, Petisah Hulu, Kec. Medan
Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20152

Provinsi Sumatera Utara Kecamatan Medan Baru


Lokasi Site Di jalan Gajah Mada
Analisis Fungsional
Ruang dan Bentuk
Dalam perancangan memerlukan beberapa pertimbangan
mengenai ukuran dan bentukan ruang. Untuk lebih jelas bisa
dilihat pada:

•Besaran Ruang Shopping Mall , Kantor dan Apartemen


Berikut ini adalah table besaran ruang shopping mall , kantor
dan Apartemen
Gudang bahan 10
Besaran Ruang Shopping Mall 2 orang x 10 20
inventory Gudang alat 10
2 orang x 10 20
Standar (m2) Loading dock
Kelompok Ruang Nama Ruang Ukuran Ruang Total (m2) 2 buah ruangan
Information IC 12
Management Ruang karyawan 4,5
1 buah ruangan 4,5 Centre
Office receptionist 1,2 Lobby Kapasitar 100 60
4,5 Elevator org loby 9
Administrasi Ruang karyawan 4 buah ruangan 18 Shopping mall
Escalator Kapasitas 15
Tangga darurat
4,5 1 buah ruang 0,6
Rest area 18
Ruang manager manager 4,5 ATM Centre Kapasitas 30 6
HRD
Ruang karyawan 4 buah ruang 18 Kapasitas 10
Kios kecil 6 100 600
karyawan
Kios menengah 8 50 400
4,5 1 buah ruang Retail
Department store 200 1 200
Ruang manager manager 4,5 supermarket 500 1 500
Ruang marketing
Ruang karyawan 4 buah ruang 18 Kapasitas 5 org x

karyawan Pantry/ dapur 1,2 1,2 x 1 6


Foodcourt atau
Ruang makan 1,5 Kapasitas 100 x 30
2,4 Kapasitas 20 restaurant
kasir 3 2 12
0rang 4
Meeting room Meeting room 48
20 x 2,4 x 2 buah Toilet pria 9 5 buah ruang 45

ruangan
1,2 Kapasitas 5
Service / kantor Pantry/ dapur orang x 1,2 x 1 6
Service
orang
Gudang bahan 10 Toilet wanita 9 5 buah ruang 45
2 orang x 10 20
inventory Gudang alat 10
2 orang x 10 20
Loading dock
Toilet difabel 4 5 buah ruang 20
Besaran Ruang Kantor

Jenis Ruang Modul Jumlah Besaran (m2) Total


Ruang Direktur 4,5 x 5 1 22,5 22,5 m2
Ruang Sekretaris 2,5 x 3 1 7,5 7,5 m2
Ruang Manajer 4,5 x 4 4 18 72 m2
Ruang Staf 5,5 x 4 2 22 44 m2
Ruang Tamu 3,5 x 7,5 1 26 26 m2
Ruang Rapat 6x8 1 48 48 m2 Jenis Ruang Modul Jumlah Besaran (m2) Total

Ruang Show room / 4x8 1 32 32 m2


pamer Ruang security 4x4 2 16 32 m2
Ruang Audio visual 4x7 1 28 28 m2
Ruang Konsultasi 3,5 x 7,5 1 26 26 m2
Musholla 8,5 x 8,5 1 72 72 m2
Ruang Litbang 3x5 1 15 15 m2
Ruang Gambar 3,5 x 3 1 1 10 m2
Ruang Makan/kantin 1 75 75 m2
Ruang Gudang Arsip 3x5 1 15 15 m2
Ruang Gudang 3x5 1 15 15 m2
Umum Ruang Genset 6x6 1 36 36 m2

Hall / Lobby 5x6 1 30 30 m2


Lavatory 3x3 9 9 m2 Ruang Kompresor 6x6 1 36 36 m2
Pantry 3x5 1 15 15 m2
Gudang Stock kit 7x7 2 49 98 m2
Lavatory 3x3 2 9 18 m2
modifikasi
Counter kit 6,5 x 6 39 39 m2
Area Parkir 1000 m2
Modifikasi

Besaran Ruang Penunjang Kantor


Besaran Ruang Kantor
Besaran Ruang Apartemen

Ruang Hubungan Pendekatan Pendekatan Total Luas


personal Besaran besaran ruang Ruangan (
perabot m2 )
R.Depan Hubungan - 3.14x0.75x 7,5
personal/ 0.75x5=7,5
0,5-1,3
Kamar tidur type Hubungan 1.35 x2=2.7 3.14x1.3x1.3x 24
1 personal/ 1.2x0.45=0.54 4=21.2
0,5-1,3 0.5x0.4x2=0.4
2x0.66x1.25=1.
5
Kamar tidur type Hubungan 1x2=2 3.14x1.3x1.3x 20
2 personal/ 0.75x0.45=0.3 4=21.2
0,5-1,3 0.5x0.4x2=0.4
2x0.6x1.25=1.5
Kamar tidur type Hubungan 1x2=2 3.14x1.3x1.3x 20
3 personal/ 0.75x0.45=0.3 4=21.2
0,5-1,3 0.5x0.4x2=0.4
2x0.6x1.25=1.5
Kamar Hubungan 1x2=2 3.14x1.3x 12
pembantu personal/ 0.75x0.45=0.3 1.3x2= 10.6
0,5-1,3 0.5x0.4x2=0.4
2x0.6x1.25=1.5
R.Keluarga Hubungan 2x0.8=1.6 3.14x0.75x0.75 12
personal/ 2x0.8. x5= 7.5
0,5-1,3
R.Musik Hubungan 0.75x1.74=1.5 3.14x 1x1x4 = 16
personal/ 4x0.85x0.8=2.6 12.5
0,5-1,3 0.5x1.2=0.6
Perpustakaan Hubungan 2x0.6x1.25=1.5 3.14x 1x1x4 = 16
personal/ 4x0.85x0.8=2.6 12.5
0,5-1,3 0.5x1.2=0.6
Analisis Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Manfaat dari kemajuan teknologi di zaman
sekarang ini contoh nya di bidang arsitektur yaitu:
1. Jadi alat bantu presentasi desain bangunan
2. Alat bantu simulasi dan evaluasi
3. Penerjemah informasi digital ke proses
pembangunan.
Dalam Arsitektur ada beberapa teknologi yang digunakan

1. Teknologi Struktur
Teknik struktur adalah bidang ilmu teknik yang
berhubungan dengan analisis dan desain struktur yang
menyokong atau menahan beban. Ahli teknik struktur harus
memastikan desain mereka sesuai dengan kriteria desain,
berdasarkan pada keamanan atau performa bangunan.
1.Struktur Atas terdiri dari : kuda-kuda konvensional, kuda-kuda
rangka ruang, kuda-kuda profil utuh (single beam) dan plat beton
bertulang.
2.Struktur Tengah terdiri dari : rangka kaku (balok dan kolom).
3. Struktur Bawah terdiri dari : Pondasi batukali, Pondasi telapak,
Pondasi Tiang pancang dan sebagainya. Dari segi material
bangunan, selain mampu untuk memberikan tampilan yang
menarik pada objek rancangan, material bangunan juga dipilih
dengan mengambil pertimbangan sifat thermalnya dan
pengaruhnya terhadap pemakai
1.Struktur yang mendukung dalam massa bangunan yang
menggunakan sistem kantilever .Dalam struktur kantilever,
terdapat tiga alternatif untuk mendukung dalam massa bangunan
yang menggunakan sistem struktur kantilever. Struktur kantilever
tidak berdiri sendiri untuk memikulnya, tetapi terdapat struktur
pendukungnya. Adapun beberapa alternatif dalam penerapan
massa bangunan yang menggunakan sistem struktur kantilever
yaitu:
(+) : Lebih tahan terhadap beban kantilever karena logika
terhadap keseimbangan bentuk.
(-) : Pengerjaan yang memakan waktu cukup lama.
2.Penggunaan pondasi pelat yang kombinasi dengan pondasi stros
pile untuk menahan gaya yang ditimbulkan oleh beban akntilever.
(+) : Perlakuan struktur yang lebih mudah dalam
pengerjaan,karena menggunakan pondasi pancang.
(-) : Pemasangan pondasi yang miring haru diperhitungkan
terhadap bangunan sekitar.
Pemakaian struktur pondasi yang menggunakan tiang pancang,
perlakuan struktur yang sebagai perlawanan beban dari kantilever.
(+) : Beban lebih seimbang, karena terdapat sistem struktur
pengikatnya.
(-) : Mengurangi ruang luar yang menjadi area struktur tarik.
2.Teknologi Kontruksi
Teknologi kontruksi adalah teknologi yang digunakan untuk
membangun sarana dan prasarana serta tempat tinggal bagi
manusia.

3.Teknologi Utilitas
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan
yang digunakanuntuk menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian kominikasi dan
mobilitas dalam bangunan.
- Pencahayaan: Pencahayaan yang digunakan pada bangunan pencahayaan alami dengan
memanfaatkan sinar matahari melalui Skylight dan bukaan malam hari menggunakan
pencahayaan buatan yang bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
- Penghawaan: Objek bangunan Sport club menggunakan penghawaan alami dengan
pemanfaatan udara melalui Vetilasi diruang yang melancarkan masuk-keluarnya udara
sehingga kebutuhan oksigen didalanya bangunan terpenuhi.Penggunaan penghawaan
buatan berupa AC (Air Conditioning
- Air bersih dan air kotor: Penggunaan air bersih dengan pembuatan sumber air/sumur
bor dan penggunaan PAM (Perusahaan Air Minum) dengan cara menyalurkan ke
penampungan agar memiliki cadangan air. Pembuangan air kotor akan diarahkan ke IPAL
(Instalasi Pengolahan Air)
- Sumber listrik: Penggunaan listrik yang akan memenuhi kebutuhan pencahayaan
buatan akan menggunakan sumber lisrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). - Sistem
pencegahan kebakaan: Pencegahan aktif dengan menggunakan Pencegahan pasif
dengan penggunaan tangga kebakaran lengkap.
Sistem penyediaan air bersih
Dalam sistem penyediaan air bersih menggunakan 2 sumber
yaitu PDAM dan Sumur bor. Sehingga dengan kombinasi kedua
sumber dapat saling melengkapi kekurangan masing masing.
Beberapa kebutuhan air dalam bangunan yaitu :
1.Toilet
2.Pantry
3.Sistem pemadam kebakaran
4.Wastafel
5.Keperluan desain interior
Adapun sistem yang dipakai pada perencanaan ini adalah sistem
down feed, yang terdiri dari tangki atas dan bawah. Alur siekulasi air
pada sistem ini yaitu mulai dari sumber sumur an PDAM ditampung
di tendon bawah kemudian dipompa pada tendon atas yang
kemudian didistribusikan ke seluruh bangunan.
Sistem pembuangan air kotor
Air kotor terdiri dari air hujan, air sisa limbah (kesesuaian dengan
karakter sebuah objek bangunan),air bekas cucian dan air bekas toilet.
1. Air hujan

Sistem air hujan juga dimanfaatkan untuk kebutuhan tapak yaitu dengan
ditampung dalam bak penampungan untuk keperluan penyiraman
tanaman ataupun yang lainnya. Air hujan disalurkan dari talang-talang
atap yang diteruskan ke bak penampungan.
2. Air dari Toilet

sistem pembuangan air dari toilet


4.Teknologi tata lingkungan

Seperti telah dikemukakan bahwa agar pembangunan dapat terlanjutkan


dan masalah lingkungan dapat dihindarkan maka perlu dilakukan analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sebelum suatu pembangunan
berlangsung. Analisis mengenai dampak lingkunganlah yang seharusnya
menentukan apakah suatu pembangunan dapat dilaksanakan atau tidak.
Hal ini berarti bahwa analisis mengenai dampak lingkungan merupakan
bagian dari perencanaan awal suatu pembangunan. Analisis mengenai
dampak lingkungan ditujukan agar lingkungan tetap terpelihara untuk
menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Analisis mengenai dampak lingkungan tersusun
atas beberapa komponen, yaitu:
1). Penyajian Informasi Lingkungan (PIL),
2).Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),
3). Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL),
4). Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL),
5) Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL),
6). Studi Evaluasi Lingkungan (SEL),
7). Tata laksana AMDAL
. Analisis Penerapan Tema

Dengan penerapan tema arsitektur kontemporer yang


menampilkan gaya arsitektur yang lebih baru mengarah pada
faktor pengguna, faktor lingkungan alamiah dan faktor sosial
budaya hingga lingkungan sekitar. Dari faktor-faktor tersebut
menghasilkan output analisis-analisis pada tapak. Tema ini
digunakan untuk bangunan komersial multi fungsi di kota
Medan. Bagaimana mengupayakan mengaplikasikan bangunan
yang memiliki gaya baru akan tetapi tidak menghilangkan kesan
sosial budaya sekitar. Sasaran yang ingin dicapai adalah
masyarakat tertarik dengan desain bangunan yang dibangun.
Oleh karena itu tema yang diambil harus dapat menyesuaikan
seperti yang diinginkan pengguna dan masyarakat sekitar.
Kesimpulan

Arsitektur kontemporer lahir akibat perkembangan zaman yang


menuntut perubahan, perubahan dalam penciptaan sebuah karya
arsitektur. Keberadaannya timbul dari rasa ketidak puasan arsitek
terhadap teori-teori yang mengekang arsitektur itu sendiri.
Arsitektur kontemporer memiliki sifat untuk selalu berkembang
seiring perkembangan zaman yang diikutinya. Untuk arsitektur
kontemporer akan terus berkembang dan berubah sesuai zaman.
Hal itulah yang menjadi perbedaan mendasar dari arsitektur
kontemporer dengan langgam arsitektur lainnya di dunia
arsitektur.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai