Anda di halaman 1dari 5

MATERI MAHASISWA BARU ATRO 2020

A. Pengertian Radiologi

Pemeriksaan radiologi adalah pemeriksaan dengan menggunakan teknologi pencitraan


untuk mendiagnosis dan mengobati suatu penyakit. Pemeriksaan radiologi berguna untuk
membantu dokter melihat kondisi bagian dalam tubuh. Pemeriksaan radiologi ada yang
menggunakan sinar-X seperti foto Rontgen, CT Scan, dan fluoroskopi. Ada juga
pemeriksaan radiologi yang menggunakan medan magnet, yaitu pemeriksaan MRI, atau
dengan menggunakan media gelombang suara yaitu pemeriksaan ultrasound (USG).
Selain itu, terdapat pemeriksaan kedokteran nuklir yang menggunakan bantuan zat
radioaktif.

B. Sejarah Sinar-X

Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman,


pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan
eksperimen dengan sinar katoda.

 Salah satu visualis hasil penemuan Roentgen adalah foto jari-jari tangan istrinya yang
dibuat dengan mempergunakan kertas potret yang diletakkan di bawah tangan istrinya
dan disinari dengan sinar baru itu.

C. Anatomi/bagian tubuh

Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak,
ukuran, dan hubungan berbagai struktur dari tubuh manusia sehat sehingga sering disebut
sebagai anatomi deskriptif atau topografis.
D. Teknik-teknik dalam Radiologi

Teknik radiografi dasar atau biasa di singkat tekrad adalah ilmu yang mempelajari tata
cara pemotretan dengan menggunakan sinar - x ( sinar Roentgen ) untuk membuat
gambar Radiografi ( gambar Roentgen ) yang baik, yang dapat di pakai untuk
menegakkan Diagnosa.

Istilah “memotret” kecuali di kenal dalam Fotografi, juga dikenal dalam Radiografi.
Tetapi untuk membedakan dua hal tersebut maka perlu dilihat dari tiga hal sebagai
berikut :

a. Dalam penggunaan sinarnya, Fotografi menggunakan cahaya biasa sedang dalam


Radiografi yang di gunakan adalah sinar - x ( sinar Roentgen ).
b. Dalam prinsip pemotretannya, Fotografi menggunakan lensa untuk menangkap
cahaya yang di pantulkan oleh obyek, untuk kemudian diteruskan ke film.
Sedangkan dalam Radiografi, sinar - x menembus obyek dan ditangkap oleh film.
c. Dalam peralatannya, radiografi membutuhkan jenis peralatan yamg lebih besar
dan lebih rumit lagi. 
1. Posisi Pasien
- Supine = Tidur Terlentang
- Prone = Tidur Terlungkup
- Lateral = Miring menghadap menyamping (Kiri Atau Kanan)
- Oblique = Miring Setengah
2. Posisi Objek
- Fleksio = gerakan melipat sendi
- Ekstensio = gerakan membuka sendi.
- Eversion = gerakan membuka sendi kaki
- Inversion = gerakan menutup sendi kaki
- Endorotasi = gerakan memutar ke dalam.
- Inspirasi = gerakan menarik napas.
- Ekspirasi = gerakan mengeluarkan nafas.
3. Peraturan sinar

Sinar - x yang akan digunakan dalam pemotretan perlu di arahkan secara tepat pada
obyek yang akan di foto. Disamping itu kekuatan sinar serta jumlah sinar perlu diatur
agar sesuai dengan besarnya obyek yang akan di foto. Oleh karena itu maka pengaturan
sinar dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu : 

- Focus Film distance ( FFD ) 

Jarak antara sumber sinar ( Focus ) ke Film, perlu diatur pada setiap melaksanakan
pemotreta oleh karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas gambar, factor
eksposi dan lain sebagainya. Pada umumnya FFD untuk pemotretan Radiografi berkisar
antara (40 – 180) cm, tergantung dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan. Focus film
distance di bagi menjadi dua bagian yaitu :

o Fokus Object Distance ( FOD ) adalah jarak fokus ke objek.


o Object Film Distance ( OFD ) adalah jarak antara objek ke film. 
- Peraturan Central Ray ( Arah Sinar )

Yang dimaksud dengan Central Ray adalah pusat dari berkas sinar yang digunakan
dalam pemotretan. Central ray merupakan garis lurus tengah-tengah berkas sinar yang
menunjukan arah/ jalannya sinar tersebut. Selanjutnya istilah-istilah arah sinar selalu
disebut sesuai dengan arah datangnya dan perginya sinar. Contohnya sebagai berikut :

o Antero-Posterior : sinar dari depan ke belakang


o Postero-Anterior : sinar dari belakang ke depan
o Trans – Lateral : sinar dari tepi yang satu ke tepi yang lain
o Dorso-Ventral = sinar dari punggung ke perut
o Ventro-Dorsal = sinar dari perut ke punggung
o  Dorso-Plantar = sinar dari punggung ke telapak ( tangan/kaki )
o Planto-Dorsal = sinar dari telapak ke punggung ( tangan/kaki )
o Supero-Inferior = sinar dari atas ke bawah
o Infero-Superior = sinar dari bawah ke atas
o Latero-Medial = sinar dari tepi ke tengah
o Medio-Lateral = sinar dari tengah ke tepi
o Caudo-Cranial = sinar dari kaki ke kepala
o  Cranio-Caudial = sinar dari kepala ke kaki
o Axial = sinar menuju ke poros sendi
o  Tangensial = sinar membentuk garis singgung terhadap obyek.
Selanjutnya didalam pemotretan maka Central Ray akan diarahkan ke suatu titik
Objek. Titik tersebut dinamakan “Central Point”

Anda mungkin juga menyukai