Anda di halaman 1dari 27

√ BARU

PERBAIKAN

PERMOHONAN PERSETUJUAN ETIK

PENELITIAN MENGGUNAKAN SUBYEK

MANUSIA

Judul : Hubungan Kadar Interleukin-6 dan C-reactive


Protein dalam Plasma Dengan Stadium dan
Derajat Diferensiasi Penderita Kanker
Kolorektal

Peneliti Utama : dr. Ferdian Hidayat Sp.B


HP : 082152469955
Program Pendidikan/Instansi: Pendidikan Dokter Subspesialis

KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
RINGKASAN PROPOSAL

Judul Penelitian : Hubungan Kadar Interleukin-6 dan C-


reactiveProtein dalam Plasma Dengan Stadium dan
Derajat Diferensiasi Penderita Kanker Kolorektal

Peneliti Utama : Dr. Ferdian Hidayat sp.B

Penghubung : -

No. telpon : 082152469955

Lokasi Penelitian/ RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar


:
Bagian

Jenis Penelitian : √ Riset


Pengajaran
Lain-lain

Jenis Proposal : √ Baru


Perbaikan/Perubahan
Lanjutan

Bila Proyek perbaikan atau lanjutan, lampirkan


persetujuan sebelumnya.

Tanggal Mulai : Pekan pertama bulan Juni sampai semua sampel


terpenuhi
Penelitian

Lama Penelitian : 4 bulan

1
1. Nama-Nama, Titel, Kualifikasi dan Departmen/Bagian tempat kerja dari
Peneliti Utama, Assosiet dan pembantu peneliti:
Peneliti utama : dr. Ferdian Hidayat Sp.B
Assoasiet (Rekan) Peneliti : -

Pembantu Peneliti : -

2. Apakah anda mencari sponsor dari luar? Ya √ Tidak

(Bila tidak, langsung ke nomer 3)


(Bila ya, sebutkan sponsor)

3. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang tujuan, hipotesis, manfaat yang
jelas dari penelitian ini:
 Tujuan Penelitian
Mengetahui kadar interleukin-6 dan C-reactiveprotein dalam plasma
penderita KKR.

 Manfaat Penelitian
a) Manfaat Ilmiah
Mendapat manfaat ilmu pengetahuan dan informasi baru berupa
data tentang interleukin-6 dan C-reactiveprotein dalam
hubungannya dengan stadium dan derajat differensiasi KKR
b) Manfaat Klinis
1. Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan pengetahuan
dalam rangka mendukung pengembangan pemanfaatan
interleukin-6 dan C-reactiveprotein sebagai faktor
prognostik dalam diagnosis KKR
2. Memberikan informasi awal pada kelompok resiko tinggi
KKR sehingga dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan
(Endoskopi, CT-scan, dan biopsi).

 Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara Kadar interleukin-6 dengan stadium KKR
2. Ada hubungan antara Kadar C- reactive protein dengan stadium
KKR
3. Ada hubungan antara Kadar interleukin-6 dengan derajat
differensiasi KKR
4. Ada hubungan antara Kadar C-reactiveprotein dengan derajat
differensiasi KKR

4. Jelaskan dengan singkat tetapi lengkap tentang latar belakang ilmiah dari
penelitian ini dan rencana penelitiannya.
Kanker kolorektal (KKR) merupakan salah satu keganasan yang
paling sering terjadi di negara-negara barat. Morbiditas dan mortalitas KKR
meningkat baik di dunia maupun di Indonesia. Dari data Globocan 2012,
insiden kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk usia
dewasa, dengan mortalitas 9,5 % dari seluruh kasus kanker. (2) Di Indonesia,
kanker kolorektal sekarang menempati urutan nomor 3. kenaikan tajam ini

2
diakibatkan oleh perubahan pada diet orang Indonesia, baik sebagai
konsekuensi peningkatan taraf hidup maupun pergeseran ke arah cara makan
yang lebih tinggi lemak serta rendah serat. Peran inflamasi dalam inisiasi dan
perkembangan kanker kolorektal telah menjadi subjek penelitian intensif dalam
beberapa tahun terakhir. Penderita penyakit inflamatory bowel disease (IBD)
seperti Crohn disease (CD) dan kolitis ulserativa (UC) memiliki peningkatan
risiko untuk pengembangan kanker kolorektal. Kanker kolorektal diamati pada
5,5%-13,5% dari semua pasien dengan kolitis ulserativa dan 0,4%-0,8% pasien
dengan Crohn disease. Menurut meta-analisis Eaden et al., Risiko kumulatif
untuk kanker kolorektal adalah 1,6% pada 10 tahun, 8,3% pada 20 tahun, dan
18,4% pada 30 tahun dengan UC. Interleukin-6 (IL-6) merupakan salah satu
tipe sitokin inflamasi yang memediasi hematopoesis dan aktivasi limfosit,
penelitian-penelitian terbaru melaporkan IL-6 juga memiliki peran sebagai
mediator progresivitas tumor. Ekspresi IL-6 berkorelasi dengan derajat tumor,
dan survival yang buruk, stadium klinis kanker kolorektal dan metastasis. Hal
ini memungkinkan IL-6 dapat membantu dalam diagnosis maupun
memperkirakan prognosis buruk kanker kolorektal sehingga manajemen terapi
dapat dilakukan lebih agresif. C-reactiveProtein (CRP) merupakan salah satu
protein fase akut yang terdapat dalam serum normal walaupun dalam
konsentrasi yang amat kecil. Dalam keadaan tertentu dengan reaksi inflamasi
atau kerusakan jaringan baik yang disebabkan oleh penyakit infeksi maupun
yang bukan infeksi, konsentrasi CRP dapat meningkat sampai 100 kali.
Hipotesa penelitian menyatakan inflamasi sistemik dan kronik dapat dinilai
dengan kadar CRP sebelum onset penyakit. CRP merupakan protein fase akut
yang masuk kedalam sirkulasi sebagai respon terhadap rusaknya jaringan dan
inflamasi dan bisa menjadi marker biologis dari inflamasi sistemik kronis.
Kadar CRP juga bisa menunjukkan bahwa inflamasi berhubungan dengan
karsinogenesis pada kolorektal, karena CRP berkaitan dengan berbagai
mekanisme respon imunologi yang berhubungan dengan perkembangan kanker
kolorektal, CRP juga dipercaya memiliki peran penting pada progresivitas
kanker kolorektal. CRP merupakan protein fase akut yang disintesa oleh
hepatosit di liver untuk merespon interleukin-6 (IL-6), induksi sitokin sesuai
dengan proses inflamasi sebagai hasil dari respon imun pejamu. Walaupun
CRP bukan penanda inflamasi yang spesifik jika dikaitkan dengan penyakit
inflamasi, tetapi CRP dinyatakan sebagai penanda penting untuk mendeteksi
kondisi abnormal yang menimbulkan aksi inflamasi, termasuk kanker
kolorektal.

Sekitar 20 % penderita KKR memiliki riwayat keluarga dengan penyakit


serupa, dan 5% disebabkan oleh sindroma herediter seperti Familial
adenomatous polyposis (FAP) atau hereditary nonpolyposis colon cancer
(HNPCC), sedangkan sebagian besar KKR adalah nonherediter atau sporadik.
Neoplasma somatik nonfamilial ini menjadi suatu model untuk perkembangan
kanker multitahap berdasarkan penjelasan mengenai perubahan genetik yang
berakumulasi selama perkembangan histopatologi. Nampaknya tahap awal
perkembangan dari epithelium usus yang normal menjadi adenoma jinak
mencakup penonaktifan APC dan pengaktifan K-ras, serta transisi dari
adenoma menjadi karsinoma disebabkan oleh penonaktifan p53. Oleh karena
itu mutasi pada APC, K-ras dan p53 sangat sering terjadi pada tumor
kolorektal, menunjukkan penggunaannya sebagai penanda diagnostik
molekuler. Mutasi APC hampir selalu ditemukan bahkan pada adenoma kecil.
Karena sebagian besar adenoma (90 %) tidak berkembang menjadi keganasan,
penggunaan mutasi APC sebagai penanda molekuler kemungkinan tidak

3
praktis. Mutasi pada p53 ditemukan pada sebagian besar tumor kolorektal (70
%), akan tetapi mutasi menyebar di sepanjang rangkaian gen pada beberapa
tempat dan pada umumnya ditemukan pada karsinoma kolorektal yang telah
lanjut. Oleh karena itu, pemeriksaan mutasi pada p53 tidak relevan untuk
deteksi dini.(4)
Ismar Rasic et al. (2018) melakukan penelitian untuk mengevaluasi
kadar serum interleukin-6 (IL-6), C-reactiveprotein (CRP) dan matrix
metalloproteinase-9 (MMP-9) pada pasien kanker kolorektal (CRC), dan
hubungannya dengan stadium CRC, hasilnya didapatkan bahwa Kadar serum
IL-6, CRP, dan MMP-9 menunjukkan hasil yang mirip, meningkat secara
bersamaan dan mencapai yang nilai tertinggi pada CRC stadium IV, yang
menunjukkan mereka terlibat dalam promosi dan proliferasi tumor. Hasil ini
menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kadar serum IL-6, CRP
dan MMP-9 dan perkembangan kanker kolorektal. IL-6, CRP dan MMP-9
memiliki nilai prediksi yang signifikan dalam penilaian stadium II sampai IV
kanker kolorektal yang berhubungan dengan proses inflamasi kronis dan
memiliki arti penting dalam genesis kanker kolorektal. Kombinasi biomarker
ini dapat dianggap sebagai alat potensial untuk memantau perkembangan
kanker kolorektal.(9)
Jun Zeng et al (2017) et al. melakukan penelitian untuk mengevaluasi
hubungan antara interleukin-6 dan C-reactiveprotein pada jaringan dengan
risiko terjadinya kanker kolorektal, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan kadar interleukin-6 dan C-reactiveprotein dengan
peningkatan stadium kanker kolorektal, tetapi tidak ada hubungan yang
signifikan antara IL-6 dan C-reaktif protein dengan derajat differensiasi kanker
kolorektal.(10)
Christian Kersten et al (2013) melakukan penelitian mengenai
hubungan C-reactiveprotein dengan stadium dan derajat differensiasi kanker
kolorektal dan didapatkan hasil bahwa kadar CRP mempunyai hubungan yang
signifikan dengan umur, stadium dan derajat differensiasi kanker kolorektal.(15)
Ban Jasmin et al (2019) melakukan penelitian tentang ekspresi
interleukin-6 dalam jaringan dalam hubungannya dengan kanker kolorektal dan
didapatkan kesimpulan bahwa interleukin-6 dalam jaringan mempunyai
hubungan yang signifikan dengan stadium dan deajat differensiasi kanker
kolorektal.(16)
Hasil penelitian terdahulu ternyata memberikan hasil yang tidak konsisten
antara kadar interleukin-6 dan CRP dalam plasma dan kanker kolorektal, maka
penelitian ini dilakukan untuk menilai adanya hubungan antara interleukin-6
dan CRP dengan stadium dan differensiasi penderita kanker kolorektal yang
penting untuk deteksi dini dan diharapkan dapat mendiagnosis kanker
kolorektal pada stadium awal sehingga dapat dilakukan perbaikan
penatalaksanaannya, dengan demikian harapan hidup dapat ditingkatkan.
Penelitian tentang hubungan kadar interleukin-6 dan CRP dalam plasma
dengan kanker kolorektal ini belum pernah dilakukan di indonesia, sehingga
dengan latar belakang tersebut penelitian ini dilaksanakan.

Kerangka konsep

Interleukin 6 dan CRP merupakan variabel bebas yang mempengaruhi inisiasi


tumor, promosi tumor, proliferasi, invasi tumor, dan angiogen sebagai variabel
antara. Variabel antara ini berakibat pada stadium dan derajarlt diferensiasi
KKR sebagai variabel tergantung. Variabel tergantung juga dipengaruhi oleh

4
variabel perancu, yatitu jenis kelamin dan usia.

Alur penelitian

Pertama dilakukan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan IL-6 dan


CRP yang kemudian diperiksa secara histopatologis. Dari pemeriksaan ini
dapat dikumpulkan data dan data yang memenuhi eksklusi akan disingkirkan.
Data kemudian diolah dan didapatkan hasil.
5. Apakah metode yang digunakan pada penelitian ini bisa dilakukan dengan
simulasi komputer atau dilakukan pada binatang percobaan?

Ya √ Tidak

6. Jelaskan dengan ringkas semua prosedur yang anda gunakan pada subyek
penelitian:
Peneliti akan mengumpulkan data sampel dengan mengambil darah vena
chepalica dari lengan kanan atau lengan kiri senyak 3cc kemudian di masukan
dalam tabung EDTA. Peneliti akan mengumpulkan data sampel dari populasi
yang memenuhi kriteria inklusi penelitian ini . Sampel akan dikerjakan di
Laboratorium Penelitian RS Unhas lt.6 dimana penanggung jawab Laboratoriumnya
ibu Sulhidayah, yg dikepalai oleh dr. Firdaus Kasim, M.Sc . Kemudian akan
dilakukan pemeriksaan sampel darah dengan metode teknik ELISA (Enzyme-
linked Immunosorbent Assay). Penelitian ini menggunakan reagen, catalog,
produk dari Bioassay Technology Laboratory, Shanghai China. Reagen terdiri
dari: Standard solution, precoated ELISA plate, standard diluen, streptavidin-
HRP, stop solution, substrate solution A dan B, Wash Buffer, biotin conjugate.
di laboratorium untuk mengetahui perbedaan kadar interleukin-6 dan CRP
dalam plasma penderita KKR. Sampel darah diambil dari vena cephalica
sebanyak 3 cc kemudian dimasukan kedalam tabung EDTAkemudian
disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm, lalu pisahkan
plasmanya, dilakukan 30 menit sebelum pemeriksaan. Plasma dibagi 2 untuk
pemeriksaan interleukin-6 dan CRP. Semua reagen dipersiapkan dan
didiamkan dalam suhu ruangan sebelum digunakan. Masukkan 50 µl standard
ke dalam sumur standard. Masukkan 40 µl sampel ke dalam sumur sampel
kemudian tambahkan 10 µl ke dalam sumur sampel, tambahkan 50 µl
streptavidin-HRP ke dalam sumur sampel dan sumur standard, dicampur
dengan baik, diinkubasi 60 menit pada suhu 37 oC. CUCi plate dengan wash
buffer sebanyak 5 kali. Tambahkan 50 µl substrate solution A ke tiap sumur,
kemudian tambahkan 50 µl substrate solution B ke tiap sumur, plate kemudian
diinkubasi selama 10 menit, pada suhu 37 oC, di ruang gelap. Tambahkan 50 µl
stop solution ke tiap sumur, warna biru akan berubah menjadi warna kuning.
Dilakukan penilaian Optical Density (OD) pada lebar gelombang 450 nm.
Pasien KKR yang telah dilakukan pemeriksaan ELISA untuk mengetahui IL-6
dan CRP dan memenuhi kriteria inklusi akan dilakukan operasi dan dilakukan
pemeriksaan histopatologi jaringannya untuk melihat stadium dan derajat
diferensisasi KKR dan jika ditemukan kriteria eksklusi maka tidak akan
dimasukan kedalam data penelitian untuk selanjutnya dilakukan pengolahan
data.

7. Jelaskan kemungkinan bahaya, risiko atau efek samping pada subyek akibat
prosedur yang anda gunakan, serta kewaspadaan yang anda lakukan untuk
mencegah atau meminimalkan hal tersebut.

5
Saat pengambilan sample darah kemungkinan akan terjadi nyeri kemerahan
serta jejas. Bila terjadi nyeri peneliti akan memberikan pengobatan anti nyeri
dan bila terjadi jejas dan kemerahan peneliti akan melakukan kompres dengan
kassa lemab dan pemberian obat antibiotik serta anti nyeri sampai keluhan
hilang.
Adanya bahaya, resiko, dan efek samping yang ditimbulkan saat dilakukan
pengambilan darah serta operasi serta pengambilan jaringan histopatologi,
Peneliti sebelumnya telah melakukan inform consent tentang tindakan yang
akan dilakukan serta bertenggung jawab memberikan pengobatan jika ada efek
samping yang tidak diinginkan pasien selama penelitian serta dalam kriteria
inklusi dan eksklusi peneliti tidak memasukan sampel yang berisiko tinggi atau
dalam kategori bahaya saat akan diikut sertakan dalam sampel penelitian. serta
kemungkinan terjadi nyeri saat pengambilan sampel darah dan jejas saat selesai
pengambilan darah.

8. Jelaskan hal-hal yang tidak enak atau yang mengganggu subyek tapi harus
dilakukan oleh subyek sehubungan dengan prosedur penelitian ini.
Tidak ada hal yang tidak enak dan mengganggu subyek. Dikarenakan dalam
alur penelitian juga bertujuan dalam penanganan pasien KKR yang bertindak
sebagai sampel. Serta rasa tidak nyaman dari pasien ketika harus diwawancara
tentang penyakit pasien tersebut dan diambil sampel darahnya.

9. Tuliskan jumlah, jenis dan batasan usia subyek termasuk kontrol bila ada.
30 Subyek pasien KKR yang telah terdiagnosis berdasarkan pemeriksaan
histopatologi, tidak ada batasan usia dan jenis kelamin pada subyek penelitian
ini.

10. Sumber dan cara rekrutmen subyek penelitian :


Untuk sample jaringan diambil saat introperatif dan peneliti hanya mengambil
data yang sudah ada dari hasil jaringan yang telah diambil dan diperiksa
sebelumnya untuk diteliti. Penderita KKR yang telah ditegakkan diagnosis
berdasarkan pemeriksaan histopatologi. Cara rekrutmennya yaitu dengan
mengambil data primer/sekunder setelah dilakukan pengambilan sampel
darah untuk pemeriksaan IL-6 dan CRP dengan metode ELISA serta data
pemeriksaan histopatologi jaringan setelah dilakukan operasi kepada pasien.

11. Apakah ada hubungan khusus antara subyek dengan orang yang merekrutnya?
Tidak ada

12. Kreteria inklusi, ekslusi dan kreteria pengunduran diri (bila penelitian
memerlukan waktu panjang)?

Kriteria Inklusi:
Kriteria inklusi pada peneitian ini adalah pasien KKR yang telah terdiagnosis
berdasarkan pemeriksaan histopatologi, Tidak sedang menderita penyakit
infeksi akut maupun kronis, dibuktikan dengan hasil darah rutin, fungsi hati,
dan fungsi ginjal normal, urinalisa dan foto thorax normal. Tidak mempunyai
riwayat gangguan hemostatik dibuktikan dengan hasil pemeriksaan waktu
pembekuan dan perdarahan, serta PT dan APTT. Status gizi secara umum baik
dibuktikan dari indeks massa tubuh. Serta telah di inform consent sebelumnya
dan bersedia menjadi sampel penelitian.

Kriteria Eksklusi:
6
Krireria eksklusi pada penelitian ini adalah jika penderita KKR telah
mendapatkan kemoterapi, radioterapi, atau kemoradioterapi. Dalam
pengambilan sampel darah mengalami kerusakan, serta ditemukan adanya
tumor / keganasan di organ lain.

13. Tuliskan secara rinci semua biaya penelitian yang diusulkan:


Anggaran Biaya
Pemeriksaan laboratorium :
1. Persiapan penelitian……………………………: Rp. 2.000.000,-
2. Ethical Clearance………………………………: Rp. 300.000,-
3. Alat tulis kantor………………………………..: Rp. 300.000,-
4. Transportasi……………………………………: Rp. 1.500.000,-
5. Pemeriksaan laboratorium
Reagen Kit IL-6 dan CRP……………………..: Rp. 14.000.000,-
6. Analisis data…………………………………..: Rp. 2.000.000,-
Lain-lain/tak terduga………………………….: Rp. 500.000,-
TOTAL : Rp. 20.600,000,-
(Dua puluh juta enam ratus ribu rupiah)

14. Apakah harus menggunakan manusia sebagai subyek penelitian?


√ Ya Tidak

15. Fasilitas apa yang anda sediakan untuk mengatasi bila terjadi adverse event
(bahaya/effek samping) akibat prosedur yang dilakukan?
Jika terjadi rasa ketidak nyamanan pada saat anamnesa, pemeriksaan fisik dan
laboratorium maka peneliti akan segera memberikan pengobatan, dan pasien
berhak untuk menolak atau melanjutkan pemeriksaan dalam hal ini pasien bisa
menolak untuk menjadi subyek penelitian. Biaya semua pemeriksaan dan
pengobatan efek samping yang ada hubungannya dengan penelitan ini akan
ditanggung oleh peneliti.

16. Bagaimana anda menjaga kerahasiaan informasi, baik selama penelitian


maupun setelah penelitian selesai?
– Pada penelitian ini nama subjek penelitian akan dihilangkan dan diganti
dengan nomor rekam medis sehingga kerahasiaan dapat terjamin
– Data akan disimpan dalam komputer dengan password yang hanya
diketahui dan dapat diakses oleh peneliti
– Semua data dari penelitian ini akan dicatat dan dipublikasikan tanpa
membuka informasi data pribadi subyek penelitian.


17. (a). Apakah digunakan bahan radioaktif? Ya Tidak

(b). Apakah pada penelitian ini digunakan tehnik DNA, toksin, mutagen,

7
tetragon atau karsinogen?

Ya √ Tidak

18. Apakah proposal ini dimintakan persetujuan etik dari lain-lain komite etik?
Ya Tidak
Bila Ya, ke komite etik mana saja: √

Apakah sudah disetujui? Ya Tidak

Bila Ya, lampirkan kopi dari persetujuan tersebut..

19. Isu etik apakah yang mungkin terjadi pada pelaksanaan prosedur penelitian?
(sehubungan dengan jawaban anda pada No. 7 dan No. 15)
Jelaskan jawaban anda untuk hal tersebut!
Tidak ada.

CARA MEMPEROLEH INFORMED CONSENT


Harus dicatat bahwa naskah penjelasan untuk subyek dan formulir
persetujuan setelah penjelasan harus dilampirkan.

20. Siapa yang akan memberikan penjelasan kepada subyek atau walinya?
Peneliti

21. Apakah ada hubungan khusus antara orang yang memberikan penjelasan
tersebut atau salah satu dari peneliti dengan subyek?
Tidak ada hubungan

22. Kapan penjelasan diberikan?


Saat awal rekrutmen, untuk mendapatkan persetujuan subyek

23. Apakah persetujuan diberikan oleh subyek? √ Ya Tidak

Bila tidak, jelaskan alasannya.

24. Siapa yang bertindak sebagai saksi?


Pihak keluarga subyek

8
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, telah membaca dan mengerti
tentang peraturan-peraturan terbaru mengenai percobaan yang dilakukan pada
manusia dan penjelasan-penjelasan tambahan terhadap peraturan tersebut. Saya
menyadari tanggung jawab yang harus saya pikul dalam menjalankan semua
langkah-langkah (prosedur) penelitian saya, prinsip-prinsip dan lain-lain hal yang
ditentukan oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin, sehubungan dengan etika penelitian menggunakan
subyek manusia.

Makassar, Juni 2020

Dr. Ferdian Hidayat,Sp.B

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Marley AR, Nan H. Epidemiology of colorectal cancer. International


journal of molecular epidemiology and genetics. 2016;7(3):105-14.
2. Torre LA, et al. Global cancer statistics, 2012. CA: a cancer journal for
clinicians. 2015;65(2):87-108.
3. Siegel RL, et al. Colorectal cancer statistics, 2017. CA: a cancer journal
for clinicians. 2017;67(3):177-93.
4. Yamada Y, Mori H. Multistep carcinogenesis of the colon in Apc(Min/+)
mouse. Cancer science. 2007;98(1):6-10.
5. Westwood M, et al. KRAS mutation testing of tumours in adults with
metastatic colorectal cancer: a systematic review and cost-effectiveness
analysis. Health technology assessment (Winchester, England).
2014;18(62):1-132.
6. Haggar FA, Boushey RP. Colorectal cancer epidemiology: incidence,
mortality, survival, and risk factors. Clinics in colon and rectal surgery.
2009;22(4):191-7.
7. Long AG, et al. Inflammation and Colorectal Cancer. Current colorectal
cancer reports. 2017;13(4):341-51.
8. Terzic J, et al. Inflammation and colon cancer. Gastroenterology.
2010;138(6):2101-14.e5
9. Ismar Rasic et al, The Association of Simultaneous Increase in
Interleukin-6, C Reactive Protein, and Matrix Metalloproteinase-9 Serum
Levels with Increasing Stages of Colorectal Cancer, research article,
journal of oncology, bosnia, 2018: 1-7
10. Jun Zeng, Zhong-Hua Tang, Shuang Liu, Shan-Shan Guo,
Clinicopathological significance of overexpression of interleukin-6 in
colorectal cancer, World Journal Gastroenterologi 2017 March 14;
23(10): 1780-1786
11. Maximilian J. Waldner, Sebastian Foersch, Markus F. Neurath,
Interleukin-6 – A Key Regulator of Colorectal Cancer Development,
Department of Medicine 1, University of Erlangen-Nuremberg, Erlangen,
Germany, 2012; 8(9):1248-1253
12. Shuwei Wang and Yue ming Sun, The IL-6/JAK/STAT3 pathway:
Potential therapeutic strategies in treating colorectal cancer, International
Journal of Oncology, 2014 44: 1032-1040.
13. Nicola R. Sproston and Jason J. Ashworth, Role of C-reactiveProtein at
Sites of Inflamation and Infection, 2018;(9): 754-763.
14. Chandrashekara S, C-reactiveProtein: An Inflamatory Marker with
Spesific Role in Physiology, Patology and Diagnosis, Journal of
Rheumatology and Clinical Immunology, 2014.1-23
15. Christian Kersten, Johanna Lauhimo, Annika Algars, Increased C-
reactiveprotein implies a poorer stage-specifi c prognosis in colon cancer,
Acta Oncologica, 2013; 52: 1691–1698
16. Ban Jasmin, Faeza Aftan Zgair, Interleukin-6 expression in colorectal
tumors in Iraqi patients, International Journal of Medical Research &
Health Sciences, 2019, 8(4): 1-8

10
KEMENTERIAN RISET,TEKONOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10, Makassar
90245
Contact Person: dr. Agus Salim Bukhari, M.Med, Ph.D,SpGK (HP.
081241850858), email: agussalimbUChari@ yahoo.com

LAMPIRAN 1

NASKAH PENJELASAN PADA SUBJEK

Selamat pagi Bapak/Ibu......

Perkenalkan saya dr. Ferdian Hidayat, Sp.B, dari Departemen Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran UNHAS, yang akan melakukan penelitian dalam bentuk
wawancara dan pemeriksaan terhadap Bapak/Ibu.
Kami bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui Hubungan
Kadar interleukin-6 dan C- Reactive Protein dalam plasma dengan stadium dan
Derajat Diferensiasi Penderita Kanker Kolorektal.
Kami akan menanyakan dan mencatat identitas (nama, alamat, umur, jenis
kelamin) terhadap Bapak/Ibu lalu akan melanjutkan dengan pemeriksaan standar
berupa pengukuran tanda vital (tensi, nadi dan respiratory rate), pemeriksaan
laboratorium darah. Peneliti akan mengumpulkan data sampel dengan mengambil
darah vena chepalica dari lengan kanan atau lengan kiri senyak 3cc kemudian di
masukan dalam tabung EDTA.

Biaya pemeriksaan akan menjadi tanggungan peneliti. Pengambilan


sampel tidak akan terasa nyeri.
Keikutsertaan Bapak/Ibu dalam penelitian ini akan memberi manfaat
berupa follow up dan pemeriksan tambahan yang lebih dari peneliti, dan akan
mendapatkan perhatian khusus. Dalam penelitian ini bersifat sukarela tanpa
paksaan, karena itu bila Bapak/Ibu menolak ikut atau berhenti ikut pada penelitian
ini tanpa takut akan kehilangan hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
standard rutin sesuai dengan penyakit yang Bapak derita serta mendapat obat yang
diperlukan.

11
Dalam penelitian ini saya akan melakukan tindakan pengukuran tanda
vital (tensi, nadi dan frekuensi nafas), pemeriksaan laboratorium darah, tetapi
setiap pengambilan sampel akan dilakukan sesuai standard operasional prosedur
yang baku di rumah sakit sehingga risiko tersebut sangat minim untuk terjadi.
Apabila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan/efek samping maka saya sebagai
peneliti akan memberikan pengobatan.
Bila masih ada hal-hal yang ingin Bapak/Ibu ketahui, atau masih ada hal-
hal yang belum jelas, maka Bapak/Ibu bisa bertanya atau meminta penjelasan
kepada saya di Poliklinik Bedah Digestif Departemen Bedah Dalam RS Dr.
Wahidin Sudirohusodo, atau secara langsung melalui no. HP saya: 082152469955
Data yang Bapak/Ibu berikan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
Demikian penjelasan saya, jika Bapak/Ibu bersedia untuk
berpartisipasi, diharapkan menandatangani surat persetujuan mengikuti
penelitian. Atas kesediaan dan kerjasamanya diUCapkan banyak terima
kasih.

Peneliti,

(dr. Ferdian Hidayat, Sp.B)

12
13
KEMENTERIAN RISET, TEKONOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10,
Makassar 90245
Contact Person: dr. Agus Salim Bukhari, M.Med, Ph.D,SpGK (HP.
081241850858), email: agussalimbUChari@ yahoo.com

Lampiran 2.
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : ..................................................................
Umur : ...................................................................
Masa Kerja : ..................................................................
Satuan : ..................................................................
Alamamt : .....................................................................................
setelah mendengar/membaca dan mengerti penjelasan yang diberikan mengenai
tujuan, manfaat, dan apa yang akan dilakukan pada penelitian ini, menyatakan
setuju untuk ikut dalam penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Saya
bersedia menjalani prosedur penelitian berupa pengambilan sampel darah di vena
cephalica sebanyak 3 cc untuk digunakan sebagai bahan penelitian

Saya juga tahu peneliti bersedia bertanggung jawab memberikan


pengobatan terhadap pasien dalam penelitian ink jika ada efek samping selama
tindakan penelitian. Saya tahu bahwa keikutsertaan saya ini bersifat sukarela
tanpa paksaan, sehingga saya bisa menolak ikut atau mengundurkan diri dari
penelitian ini. Saya berhak bertanya atau meminta penjelasan pada peneliti bila
masih ada hal yang belum jelas atau masih ada hal yang ingin saya ketahui
tentang penelitian ini.

Saya juga mengerti bahwa semua biaya yang dikeluarkan sehubungan


dengan penelitian ini, akan ditanggung oleh peneliti. Saya percaya bahwa
keamanan dan kerahasiaan data penelitian akan terjamin dan saya dengan ini
menyetujui semua data saya yang dihasilkan pada penelitian ini untuk disajikan
dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Dengan membubuhkan tandatangan saya di bawah ini, saya menegaskan
keikutsertaan saya secara sukarela dalam studi penelitian ini.
Nama Tanda tangan Tgl/Bln/Thn

Responden ……………… …………………….. ....................................

Saksi 1 ……………… ……………………..

Saksi 2 ……………… ……………………..

Penanggung Jawab Medis dan Penelitian


Nama : dr. Ferdian Hidayat, Sp.B
Alamat : Btp blok M No 375-376
Tlp : 082152469955
KEMENTERIAN RISET, TEKONOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

14
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10,
Makassar 90245
Contact Person: dr. Agus Salim Bukhari, M.Med, Ph.D,SpGK (HP.
081241850858), email: agussalimbUChari@ yahoo.com

LAMPIRAN 3
SUSUNAN TIM PENELITI

NO. NAMA KEDUDUKAN DAN KEAHLIAN


PENELITIAN
1 dr. Ferdian Hidayat, Sp.B Peneliti Utama Trainee Bedah
Digestif
2 Dr. dr.Ibrahim Labeda, Sp.B-KBD Pembimbing Utama Konsulen Bedah
Digestif
3 dr. Samuel Sampetoding, Sp. B- KBD Pembimbing Konsulen Bedah
Digestif
4 Dr. dr. Ilham Jaya Patellongi, MPH Pembimbing Statistik

15
KEMENTERIAN RISET, TEKONOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN
Sekretariat : Lantai 2 Gedung Laboratorium Terpadu
JL JL.PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM.10,
Makassar 90245
Contact Person: dr. Agus Salim Bukhari, M.Med, Ph.D,SpGK (HP.
081241850858), email: agussalimbUChari@ yahoo.com

LAMPIRAN 4
BIODATA PENELITI UTAMA
A. Data Pribadi

Nama : dr. Ferdian Hidayat

TTL : Pamekasan, 14 Desember 1976

Agama : Islam

Pekerjaan : Dokter Bedah


Alamat : Jl. BTP blok M no.375-376
1. Riwayat Pendidikan:

NO. STRATA INSTITUSI TEMPAT TAHUN


LULUS
1. SD SDN Larangan dalam Pamekasan 1983-1989
2 pamekasan
2. SMP SMP MTS 1 Pamekasan 1989-1992
Pamekasan
3. SMA SMA 1 Pamekasan Pamekasan 1992-1995
4. S1 FK Udayana Bali Bali 1995-2002
5 SP1 PPDS Bedah Manado 2008-2014
universitas
Samratulangi Manado
6 SP2 PPDS Bedah Digestiv Makassar 2019- sekarang
Universitas
Hasanuddin

16
2. Riwayat Pelatihan

 ATLS
 ACLS
 BSS
 PERIOPERATIF SURGERY
 DSTC AND ACUTE CASE SURGERY
 TNT COURSE
 ENDOSCOPY
 LAPAROSCOPY BESTC
 LAPAROSCOPY ABDOMI

17
Lampiran 5.

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dr. dr. Ibrahim Labeda, Sp.B-KBD
Jabatan : Pembimbing Utama

Menerangkan bahwa yang bersangkutan dibawah ini :


Nama : dr. Ferdian Hidayat, Sp.B
Program Studi : Peserta PPDS II Bagian Ilmu Bedah Saluran Cerna
Judul : “HUBUNGAN KADAR INTERLEUKIN-6 DAN C-
REACTIVE PROTEIN DALAM PLASMA DENGAN
STADIUM DAN DERAJAT DIFERENSIASI PENDERITA
KANKER KOLOREKTAL”

Menyetujui kepada mahasiswa yang bersangkutan di atas untuk meminta


Permohonan Persetujuan Etik Penelitian Menggunakan Subyek Manusia di
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Makassar, Juni 2020


Pembimbing Utama,

Dr. dr. Ibrahim Labeda, Sp.BKBD

18
Lampiran 6. Deskripsi Penelitian

1.1 Latar Belakang


Kanker kolorektal (KKR) merupakan salah satu keganasan yang paling
sering terjadi di negara-negara barat. Morbiditas dan mortalitas KKR
meningkat baik di dunia maupun di Indonesia. Dari data Globocan 2012,
insiden kanker kolorektal di Indonesia adalah 12,8 per 100.000 penduduk
usia dewasa, dengan mortalitas 9,5 % dari seluruh kasus kanker.(2) Di
Indonesia, kanker kolorektal sekarang menempati urutan nomor 3.
kenaikan tajam ini diakibatkan oleh perubahan pada diet orang Indonesia,
baik sebagai konsekuensi peningkatan taraf hidup maupun pergeseran ke
arah cara makan yang lebih tinggi lemak serta rendah serat. Peran inflamasi
dalam inisiasi dan perkembangan kanker kolorektal telah menjadi subjek
penelitian intensif dalam beberapa tahun terakhir. Penderita penyakit
inflamatory bowel disease (IBD) seperti Crohn disease (CD) dan kolitis
ulserativa (UC) memiliki peningkatan risiko untuk pengembangan kanker
kolorektal. Kanker kolorektal diamati pada 5,5%-13,5% dari semua pasien
dengan kolitis ulserativa dan 0,4%-0,8% pasien dengan Crohn disease.
Menurut meta-analisis Eaden et al., Risiko kumulatif untuk kanker
kolorektal adalah 1,6% pada 10 tahun, 8,3% pada 20 tahun, dan 18,4%
pada 30 tahun dengan UC. Interleukin-6 (IL-6) merupakan salah satu tipe
sitokin inflamasi yang memediasi hematopoesis dan aktivasi limfosit,
penelitian-penelitian terbaru melaporkan IL-6 juga memiliki peran sebagai
mediator progresivitas tumor. Ekspresi IL-6 berkorelasi dengan derajat
tumor, dan survival yang buruk, stadium klinis kanker kolorektal dan
metastasis. Hal ini memungkinkan IL-6 dapat membantu dalam diagnosis
maupun memperkirakan prognosis buruk kanker kolorektal sehingga
manajemen terapi dapat dilakukan lebih agresif. C-reactiveProtein (CRP)
merupakan salah satu protein fase akut yang terdapat dalam serum normal
walaupun dalam konsentrasi yang amat kecil. Dalam keadaan tertentu
dengan reaksi inflamasi atau kerusakan jaringan baik yang disebabkan oleh
penyakit infeksi maupun yang bukan infeksi, konsentrasi CRP dapat
meningkat sampai 100 kali. Hipotesa penelitian menyatakan inflamasi
sistemik dan kronik dapat dinilai dengan kadar CRP sebelum onset
penyakit. CRP merupakan protein fase akut yang masuk kedalam sirkulasi
sebagai respon terhadap rusaknya jaringan dan inflamasi dan bisa menjadi
marker biologis dari inflamasi sistemik kronis. Kadar CRP juga bisa
19
menunjukkan bahwa inflamasi berhubungan dengan karsinogenesis pada
kolorektal, karena CRP berkaitan dengan berbagai mekanisme respon
imunologi yang berhubungan dengan perkembangan kanker kolorektal,
CRP juga dipercaya memiliki peran penting pada progresivitas kanker
kolorektal. CRP merupakan protein fase akut yang disintesa oleh hepatosit
di liver untuk merespon interleukin-6 (IL-6), induksi sitokin sesuai dengan
proses inflamasi sebagai hasil dari respon imun pejamu. Walaupun CRP
bukan penanda inflamasi yang spesifik jika dikaitkan dengan penyakit
inflamasi, tetapi CRP dinyatakan sebagai penanda penting untuk
mendeteksi kondisi abnormal yang menimbulkan aksi inflamasi, termasuk
kanker kolorektal
Ismar Rasic et al. (2018) melakukan penelitian untuk mengevaluasi kadar
serum interleukin-6 (IL-6), C-reactiveprotein (CRP) dan matrix
metalloproteinase-9 (MMP-9) pada pasien kanker kolorektal (CRC), dan
hubungannya dengan stadium CRC, hasilnya didapatkan bahwa Kadar
serum IL-6, CRP, dan MMP-9 menunjukkan hasil yang mirip, meningkat
secara bersamaan dan mencapai yang nilai tertinggi pada CRC stadium IV,
yang menunjukkan mereka terlibat dalam promosi dan proliferasi tumor.
Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara kadar serum
IL-6, CRP dan MMP-9 dan perkembangan kanker kolorektal. IL-6, CRP
dan MMP-9 memiliki nilai prediksi yang signifikan dalam penilaian
stadium II sampai IV kanker kolorektal yang berhubungan dengan proses
inflamasi kronis dan memiliki arti penting dalam genesis kanker kolorektal.
Kombinasi biomarker ini dapat dianggap sebagai alat potensial untuk
memantau perkembangan kanker kolorektal.
Jun Zeng et al (2017) et al. melakukan penelitian untuk mengevaluasi
hubungan antara interleukin-6 dan C-reactive protein pada jaringan dengan
risiko terjadinya kanker kolorektal, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan kadar interleukin-6 dan C-reactiveprotein
dengan peningkatan stadium kanker kolorektal, tetapi tidak ada hubungan
yang signifikan antara IL-6 dan C-reaktif protein dengan derajat
differensiasi kanker kolorektal.
Christian Kersten et al (2013) melakukan penelitian mengenai hubungan
C-reactiveprotein dengan stadium dan derajat differensiasi kanker
kolorektal dan didapatkan hasil bahwa kadar CRP mempunyai hubungan

20
yang signifikan dengan umur, stadium dan derajat differensiasi kanker
kolorektal.
Ban Jasmin et al (2019) melakukan penelitian tentang ekspresi
interleukin-6 dalam jaringan dalam hubungannya dengan kanker
kolorektal dan didapatkan kesimpulan bahwa interleukin-6 dalam jaringan
mempunyai hubungan yang signifikan dengan stadium dan deajat
differensiasi kanker kolorektal.
Hasil penelitian terdahulu ternyata memberikan hasil yang tidak konsisten
antara kadar interleukin-6 dan CRP dalam plasma dan kanker kolorektal,
maka penelitian ini dilakukan untuk menilai adanya hubungan antara
interleukin-6 dan CRP dengan stadium dan differensiasi penderita kanker
kolorektal yang penting untuk deteksi dini dan diharapkan dapat
mendiagnosis kanker kolorektal pada stadium awal sehingga dapat
dilakukan perbaikan penatalaksanaannya, dengan demikian harapan hidup
dapat ditingkatkan. Penelitian tentang hubungan kadar interleukin-6 dan
CRP dalam plasma dengan kanker kolorektal ini belum pernah dilakukan di
indonesia, sehingga dengan latar belakang tersebut penelitian ini
dilaksanakan.
1.2 Tujuan Penelitian
Mengetahui kadar interleukin-6 dan C-reactiveprotein dalam plasma
Penderits KKR.

I. PROSEDUR/METODE PENELITIAN
I.1. Metode penelitian
Penelitian ini merupakan studi cross sectional yang bersifat analitik
observasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
kadar interleukin-6 dan CRP dalam plasma penderita KKR.
1.2 Cara pengumpulan data
Berdasarkan cara memperoleh data, jenis data yang dikumpulkan pada
penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa data hasil ELISA
sampel darah pasien KKR dan hasil oemeriksaan Histopatologi Jaringan
pasien di RS Wahidin Sudiro Husodo Makassar.
1.3 Jumlah Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Sampel
Sampel adalah seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria
penelitian dan sampel penelitian diambil dari populasi penelitian
yang telah teridentifikasi dan memenuhi kriteria.

21
b. Teknik pengambilan sampel
Pengambilan dilakukan secara consecutive sampling, yaitu semua
penderita kanker kolorektal yang memenuhi kriteria.
1.4 Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di RS Wahidin Sudiro Husodo
Makassar.

II. SUMBER DAYA MANUSIA


Pihak Peneliti Utama : dr. Ferdian Hidayat SpB

III. JANGKA WAKTU


Jangka waktu penelitian ini adalah 4 bulan terhitung sejak pekan pertama
bulan Juni sampai dengan pekan keempat bulan September 2020.

22
Lampiran 7. Alat dan Bahan yang Dipakai pada Penelitian

Alat dan Bahan


1. Alat pengolahan dan analisis data
2. Alat Transportasi

3. Vacutainer EDTA.

4. Kapas + alkohol 70 %.

5. Cool Box.

6. Marker pen.

7. Reagen pemeriksaan merupakan produk dari Bioassay Technology

Laboratory, Shanghai China.

23
LAMPIRAN 10. FORMULIR PERMINTAAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

Kepada Yth.:
Laboratorium RS Unhas
Jl. Perintis Kemerdekaan

Sehubungan dengan sample penelitian saya yang akan dikerjakan di RS unhas


lantai 6 dimana penaggung jawab laboratoriumnya ibu Sulhidayah, dan di kepalai
oleh dr. Firdaus Kasim, M.Sc. berikut sampel darah sebanyak 30 sampel, dengan
identitas sesuai yang tertera pada kontainer (pembungkus) dan sesuai daftar
terlampir.

Mohon dilakukan pemeriksaan sampel darah untuk mengetahui nilai dari


interleukin-6 dan C- reactive Protein dalam Plasma dengan stadium dan derajat
diferensiasi penderita kanker

Hasil pemeriksaannya mohon dikirim dan dikomunikasikan kepada kami dalam


waktu yang tidak terlalu lama.

Atas bantuan dan kerjasamanya yang baik di ucapkan terima kasih.

Makassar, Juni 2020

Peneliti Utama

dr. Ferdian Hidayat, Sp.B

24
25
LAMPIRAN 14. RINCIAN BIAYA PENELITIAN

Sumber Dana dan Rincian Anggaran


Sumber dana : Sendiri
Rincian Anggaran Dan Dana
Pemeriksaan laboratorium :
1. Persiapan penelitian………………………….: Rp. 2.000.000,-
2. Ethical Clearance………………………. …...:Rp. 300.000,-
3. Alat tulis kantor……………………………...:Rp. 300.000,-
4. Transportasi………………………………… : Rp. 1.500.000,-
5. Pemeriksaan laboratorium
Reagen Kit IL-6 dan CRP……………………: Rp. 14.000.000,-
6. Analisis data…………………………………: Rp. 2.000.000,-
7. terduga………………………………………: Rp. 500.000,-
TOTAL : Rp. 20.600,000,-
(Dua puluh juta enam ratus ribu rupiah)

Makassar,Juni 2020
Peneliti Utama

dr. Ferdian Hidayat, Sp.B

26

Anda mungkin juga menyukai