Anda di halaman 1dari 5

Transcultural Nursing

Madeline Leininger

1. Tujuan
Menyadarkan perawat dan memberi apresiasi terhadap perbedaan kultur dalam memberikan
askep yang efektif dan bermutu.
Nursing area sangat luas : perbedaan suku, bahasa, ras, agama, life style dll.

2. Definisi
A formal area of study and practice focused on comparative human care (caring) differences and
similiarities of the beliefs, values, and patterned lifeways of cultures to provide culturally,
congruent, meaningful, and beneficencial health care people.

Bidang formal studi dan praktik difokuskan pada perbedaan perawatan manusia (caring) dan
kesamaan keyakinan, nilai-nilai, dan pola hidup budaya yang terpola untuk menyediakan orang-
orang perawatan kesehatan yang budaya, kongruen, bermakna, dan bermanfaat.

3. komponen

a. Culture care a. Peduli budaya


b. World View b. Pandangan Dunia
c. Culture and Social Structure c. Dimensi Budaya dan Struktur Sosial
Dimention d. Sistem Perawatan Generik
d. Generic Care System e. Sistem Profesional
e. Profesional System f. Pencegahan Peduli Budaya
f. Culture Care Presevation g. Akomodasi Peduli Budaya
g. Culture Care Acomodation h. Pemulihan Budaya Peduli
h. Culture Care Repatterning i. Kongruen Budaya / Perawatan
i. Culture Congruent/Nursing Care

4. asumsi dasar teori transkultural


Praktek budaya dibentuk dan terikat pada pandangan dunia (world view) yang meliputi :
teknologi, agama dan keyakinan, sosial/ kebangsaan, budaya dan nilai-nilai, politik dan legal,
ekomoni dan pendidikan
Bentuk praktek keperawatan secara holistic dengan memandang individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat sebagai system kesehatan yang berbeda.

5. asumsi yang mendasari teori


 Human Caring secara umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan
dan bimbingan pada manusia yang utuh.
 Human Caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya
bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
6. caring act
 Sebagai tindakan yang dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh.
 Perilaku caring semestinya diberikan pada manusia sejak lahir, masa perkembangan, masa
pertumbuhan, masa pertahanan sampai di kala meninggal.

7. caring
 Esensi dari keperawatan yg membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan.
 Keperawatan adalah fenomena transcultural, yaitu perawat berinteraksi dengan klien, staf dan
kelompok lain.
 Perilaku care bertujuan dan berfungsi mengubah struktur sosial, pandangan hidup dan nilai
kultur setiap orang yang berbeda pd satu tempat dg tempat lainnya
 Care adalah kultur yang luas, berasal dan dibutuhkan sebagai dasar pengetahuan serta praktik
untuk kepuasan dan keberhasilan.

8. arti istilah leininger


 Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, dukungan atau perilaku lain yang
berkaitan atau untuk individu lain/kelompok dengan kebutuhan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan manusia.
 Caring adalah tindakan yang diarahkan untuk membimbing, mendukung individu
lain/kelompok dengan nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan
manusia.
 Kultur adalah berkenaan dg mempelajari, membagi dan transmisi nilai, kepercayaan, norma dan
praktik kehidupan dr sebuah kelompok yg dpt mjd tuntunan dalam berfikir, mengambil
keputusan, bertindak dan berbahasa.
 Cultur care berkenaan dg kemampuan kognitif utk mengetahui nilai, kepercayaan dan pola
ekspresi membimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu lain atau kelompok
untuk mempertahankan kesehatan, meningkatkan kondisi kehidupan atau kematian serta
keterbatasan.

9. transcultural nursing : level teori in nursing :


a. middle range theory
Madeleine M. Leininger adalah penemu dan pelopor transcultural nursing dan human care
theory.
Th 1950 dan 1960 Leininger mengidentifikasi suatu area ilmu pengetahuan dan tertarik
melakukan suatu penelitian antara ilmu kep dan ilmu anthropology.
b. Medeleine M.Leininger
Konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai
kultural yang melekat dalam masyarakat. ( Cultural shock )

10. Thn 1950, di Midwestern United States M. Leininger


Perbedaan perilaku dari anak-anak yang didasari oleh perbedaan budaya
vs
Keterbatasan pengetahuan perawat untuk memahami budaya anak

11. Th 1960 M Leininger


Cultural Shock
“Transcultural nursing”
Ethno nursing
Cross-cultural nursing”
12. transcultural nursing
Trans:
Melintas, menembus, melalui dll
Cultural:
Budaya, kebudayaan, adat dll
Culture Shock adalah perubahan nilai budaya seiring dengan perkembangan jaman dan wawasan
yang makin berkembang ini biasanya terjadi pada orang-orang yang secara tiba-tiba berpindah atau
dipindahkan ke lingkungan yang baru.

13. 5 tanda transculultural shock


 Terus-menerus berpikir negatif dan mulai membanding-bandingkan keadaan ditempat baru
dengan kampung halaman
 Mulai frustasi, gampang marah dengan hal-hal kecil
 Merasa sedih dan terasingkan walau saat itu sedang berada di tengah-tengah orang banyak.
 Kehilangan identitas dan ciri-ciri kepribadian
 Merasa kurang sehat, jadi sering flu, pilek, demam, diare dan lain sebagainya.

14. budaya oleh ( medeline leininger )


Budaya merupakan nilai-nilai, keyakinan dan cara hidup dari setiap kelompok yang dipelajari,
ditrasmisikan, dimana menuntun untuk berfikir, mengambil keputusan dan bertindak dalam cara-
cara yang dipolakan ( Leininger, 1991).

15. 3 hal yang dapat dilakukan oleh perawat


 Culture care preservation,
 Cultural care accommodation, dan
 Restructuration cultural care.

16. empat konsep utama


a. Manusia umumnya mampu yang survive di dalam suatu keaneka ragaman kultur melalui
kemampuan mereka untuk menyediakan Universal care di dalam berbagai cara berdasarkan
kultur , kebutuhan dan pola yang berbeda.
b. Kesehatan sbg status kesehatan yang sesuai budaya, nilai dan praktek dan yg merefeksikan
kemampuan individu atau kelompok untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari
c. Lingkungan diterjemahkan sbg segala situasi, kejadian dan pengalaman. Leininger
memfokuskan budaya pd bgn kelmpok dan pola tindakan, berfikir, mengambil keputusan yg
tjd sbg hasil dr belajar, sharing, dan penyampaian nilai, keyakinan , norma dan cara hidup
d. Keperawatan menurut Leininger adalah profesi esensial yang memperhatikan aspek budaya
dalam dalam memberikan layanan keperawatan .

17. fokus proses keperawatan


Klien sebagai penerima layanan kesehatan, sedangkan klien dalam pandangan sunrise model
difokuskan pada pengetahuan dan pemahaman akan budaya yang dimiliki oleh klien sebagai
suatu kekuatan utama.
18. pemahaman sunrise model
 Culture shock bisa dialami klien yang tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya
dan kepercayaan, sehingga tjd ketidaknyaman, ketidakberdayaan dan beberapa mengalami
disorientasi.
 Pemahaman perawat ttg Sunrise Model membantu perawat untuk mencegah terjadi culture
shock dan culture imposition (shock dan pemaksaan budaya)

19. proses keperawatan sunrice model

20. Menurut leinenger tindakan keperawatan sebagai sesuatu hal yang menjembatani antara suatu
masyarakat awam dan system professional.

21. konsep transcultural nursing


 Culture ; Budaya
 Cultural value ; Nilai budaya
 Culture care diversity ; Perbedaan
 Cultural care universality : Umumnya
 Culture care, worldview ; Pandangan
 Social structure dimensions

22. transcultural nursing


 Environmental context
 Etnohistory
 Generic care system
 Professional care system, cultural congruent nursing care, health, caring cultural care
preservation, cultural care accommodation, and cultural care repatterning
23. teory keperawatan leininger
 Diambil dari disiplin ilmu antropologi dan keperawatan.
 Berfokus pada studi perbandingan dan analisa perbedaan budaya di dunia dengan tetap
menghargai nilai-nilai asuhan, pengalaman sehat sakit, dan kepercayaan.
 Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis yang difokuskan kepada perilaku
individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat
dan sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya (Leininger, 1978).
 Tujuan penggunaan keperawatan transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon
keilmuan yang humanis sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan
universal.
 Kultur yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang tidak dimiliki oleh
kelompok lain. Kultur yang universal adalah nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan
dilakukan hampir semua kultur seperti budaya minum teh dapat membuat tubuh sehat (Leininger,
1978).
 Praktik keperawatan yang bersifat humanis, perawat perlu memahami landasan teori dan praktik
keperawatan berdasarkan budaya.
 Keberhasilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan tergantung pada kemampuan
mensintesis konsep antropologi, sosiologi dan biologi dengan konsep caring, proses keperawatan
dan komunikasi interpersonal ke dalam konsep keperawatan transkultural

Anda mungkin juga menyukai