19 - 169 - Vienna Andini Faiz Kelas B UTB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Nama : Vienna Andini Faiz NIM : 191610101169 Kelas : B

1.Jelaskan peranan senditemporomandibular dalam sistem pengunyahan

1. Membuka dan menutup mulut: Kondilus bergerak ke depan menyusuri EA (eminensia artikularis)
oleh kontraksi m.pterygoideus lateralis.Serabut posterior m.temporalis relaksasi diikuti relaksasi
m.masseter, pterygoid medialis dan serabut anterior m.temporalis.Kontraksi m. pterygoid
medialis, masseter dan temporalis menyebabkan rahang bergerak menutup
2. Protrusi dan Retrusi Mandibula :Kedua kondilus bergerak ke depan mengikuti lereng eminentia
artikularissliding contact gigi-gigi kontraksi m. pterygoideus lateralis & medialis kontraksi m.
masseter & serabut anterior m.temporali relaksasi serabut posterior m.temporalis. Kedua
kondilus bergerak ke belakang ke bagian posterior fossa glenoid sliding contact gigi-gigi
kontraksi serabut posterior m.temporalis relaksasi m. pterygoideus
3. Gerakan Lateral Kondilus pd sisi arah pergerakan tetap terletak pada fossa glenoid ok/ kontraksi
otot-otot pada sisi tersebut .Pada sisi lain, kondilus tertarik ke depan oleh kontraksi m. pterigoid
lateralis, sedangkan serabut posterior m.temporalis relax
2. Jelaskan mekanisme proses pengunyahan!

1.Fase volunter, meliputi: (1) meletakan makanan di atas lidah,(2) mendorong makanan ke atas dan
ke belakang pada palatum (3) bolus terdorong masuk ke pharynx, dan (4) merangsang reseptor
sehingga timbul refleks gelombang peristaltik dari otot konstriktor pharynx, sehingga nafas
berhenti sejenak. Proses ini terjadi sekitar 1 – 2 detik. 
2.Fase unvolunter terjadi pada fase oesophangeal akan terbentuk gelombang peristaltik primer yang
sebetulnya lanjutan gelombang peristaltik pharynx. Gelombang peristaltik sekunder berasal dari
regangan pada dinding oesophagus. Proses ini sekitar 5 – 10 detikMakanan yang masuk dalam
rongga mulut dan sudah melalui kedua proses ini akan terbentu bolus yang siap ditelan.
3. Sebut dan jelaskan sumber reflex muntah
Somatik :stimulasi saraf sensoris berasal dari kontak langsung pada area sensitif (trigger zone),
misalnya benda atau makanan diletakkan dalam RM
Psikogenik :distimulasi di pusat otak yang lebih tinggi tanpa stimulasi langsung, misalnya
melihat,mendengar,membau.
4. Sebut dan jelaskan cara Penanganan Muntah saat Pencetakan Rahang

1. Teknik pencetakan rahang yang cermat


-Operator harus tenang dan cermat pada saat mencetak rahang.

-Cara pencetakan yang cermat dilakukan dengan mendudukkan dengan posisi kepala, tubuh
berada dalam satu garis lurus, tegak dan rileks.

-Ukuran sendok cetak sedikit lebih besar dari rahang untuk ketebalan dari bahan cetak.

-Bahan cetak jangan sampai berlebihan sehingga dapat merangsang muntah

-Pencetakan dengan posisi yang benar operator di belakang kanan untuk rahang atas dan di
depan untuk rahang bawah. Pencetakan dilakukan pada rahang bawah lebih dahulu dan pasien
diminta bernafas melalui hidung dan bahan cetak jangan diperlihatkan pasien dan konsistensinya
jangan encer. Bagian posterior sendok cetak ditekan terlebih dulu, kepala penderita ditundukkan
sampai dagu menyentuh dada.

2. Persiapan mental pasien dan pengalihan perhatian

-Jangan pernah mengatakan “muntah” pada pasien selama proses pengerasan bahan cetak karena
merupakan saat penting sehingga memerlukan untuk mengalihkan perhatian penderita terhadap
apa yang dilakukan. Pada pencetakan dianjurkan memanipulasi jaringan mulut dan muka untuk
mengalihkan perhatian dan mengadakan pembicaraan dan menjelaskan tentang pencetakan yang
akurat.-Pada pasien yang kurang dapat mentolerir terhadap rangsangan muntah disarankan pada
waktu pencetakan pasien diajak melakukan percakapan dengan topik tertentu. Misalnya
menghitung secara cepat sampai 50 atau 100 dan meminta pasien untuk membaca dengan keras.

-Pasien diinstuksikan untuk mengangkat kakinya dan menahannya di udara. Karena otot pasien
lelah maka perhatian akan muntah dapat dialihkan.3. Pemberian obat obatan4. hipnotik,
akupuntur

5. Jelaskan peranan palatum ,mukosa pipi dan bibir pada proses pengunyahan

Palatum : Mencegah uncontrolled sliding and displacement of food Ideal surface untuk
meremukkan makanan yg lunak dengan bantuan lidah merupakan daerah yg sensitif untuk
mengukur kekasaran makanan.Mukosa pipi&bibir: mengatur suhu dan tekstur, fungsi mekanis
bibir, transfer makanan, terutama cairan dan mencegah keluarnya cairan dan makanan dari
rongga mulut.

Anda mungkin juga menyukai