Anda di halaman 1dari 8

Vol.

11
No. 2
DECEMBER 2019

Penentuan Logam Cr(VI) Menggunakan Metoda Differensial Pulse Adsorptive Stripping


Voltammetry dengan Calconcarboxylic Acid Sebagai Pengomplek

Determination of Cr(VI) Metal Using Differential Pulse Adsorptive Stripping Voltametry


Method with Calconcarboxylic Acid as Complexing

Hilfi Pardi1,* Nancy Willian1


1
Department of Chemistry Education, Faculty of Teacher Training and Education Maritim Raja Ali Haji University

ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode differential pulse adsorptive stripping voltammetry (DPAdSV) dengan
elektroda merkuri tetesan gantung (HMDE) untuk menentukan logam Cr(VI) dengan Calconcarboxylic
Acid (CCA) sebagai ligand dalam sampel air laut. Metode ini terjadi berdasarkan deposisi Logam-CCA
pada elektroda merkuri pada periode waktu tertentu. Dengan menggunakan scan potensial kearah negatif
dan voltammogram differential pulse akan menghasilkan voltammogram yang berbeda. Parameter
instrumental dan kimia yang dapat meningkatan pegukuran diperoleh kondisi optimalnya antara lain,
konsentrasi CCA 0,5 mM, pH 6, potensial deposisi (Edep) -0,3 V, waktu deposisi (tdep) 60 detik, konsentrasi
buffer asetat 0,4 M, scan rate 150 mV/s, tinggi pulse 90 mV, ukuran tetesan merkuri 4 mm2, Linieriti logam
Cr (Ip vs konsentrasi) pada kisaran 5 sampai 200 µg/L. Batas deteksi Cr(VI) adalah 0,23 µg/L, standar
deviasi relatif 0,24%, recovery 98%. Metode DPAdSV dengan CCA ligands untuk penentuan logam Cr(VI)
sukses diaplikasikan pada sampel alam yaitu air laut dan air sungai.

ABSTRACT
This study using differential pulse adsorptive voltammetry (DPAdSV) method with hanging drops mercury
electrode to identification Cr(VI) metal and Calconcarbonxylic Acid (CCA) as a ligand in the sea and river
water sample. This method occurs based on deposition CCA metal in the mercury electrode at a certain
period. By using potential scanned to the negative direction and voltammogram differential pulse will result
in a different voltammogram. The instrument and chemistry parameters which can increase the
measurement was obtained optimal condition at concentration CCA 0.5 mM, pH 6, potential deposition
(Edep) -0,3 V, time of deposition (tdep) 60 second, concentration of acetate buffer 0,4 M, scan rate 150 mV/s,
hight of pulse 90,V, number of drops mercury 4 mm2, metal linearity Cr (Ip vs concentration) about 5 to
200 µg/L. Detection limit of Cr(VI) is 0,23 µg/L, deviation standard relative 0,24%, recovery 98%. The
DPAdSV method with CCA ligands to determine Cr(IV) metal, successful to applied at nature sample, it is
seawater and river water.

Kata kunci/keyword:
Calconcarboxylic acid, Cromium(VI), diffrensial pulse, adsorptive stripping voltammetry

INFO ARTIKEL
Received: 17 Oct 2019; * coresponding author: hilfipardi@umrah.ac.id
Revised:30 Oct 2019; DOI: https://doi.org/10.22437/jisic.v11i2.7858
Accepted: 11 Nov 2019

49
50 J. Ind. Soc. Integ. Chem.Vol. 11 No.2: Desember 2019

PENDAHULUAN
Pembuangan limbah industri dan
pembuangan limbah rumah tangga, secara
langsung atau tidak langsung ke perairan,
menyebabkan perairan menjadi tercemar.
Pencemaran diantaranya disebabkan oleh
keberadaan logam berat, diantaranya Pb, Cd
dan Cu, Fe, Cr, Co, dan Ni (Giridhar,
Kanchi, Niranjan, Bisetty, & Naidu, 2014).
Logam Cr merupakan logam non Gambar 1. Struktur Logam-CCA
essensial yang beracun pada konsentrasi
rendah. Kromium (Cr) adalah elemen logam Penelitian ini dilaporkan penggunaan CCA
yang sebagian besar ada di perairan, tanah, untuk penentuan logam Cr(VI) menggunakan
batuan, debu dan gas vulkanik. Keberadaan elektroda merkuri tetesan gantung (HMDE)
kromium di lingkungan terutama sebagai dalam metoda DPAdSV.
hasil dari aktivitas manusia melalui produksi
limbah dan air buangan di industri pelapisan METODE PENELITIAN
baja, penyamakan kulit dan pewarna dan
dalam metalurgi (Arancibia, Nagles, Gómez,
Alat dan Bahan
& Rojas, 2012).
Menurut pedoman United States DPAdSV ditentukan dengan a Metrohm 797
Environmental Protection Agency (EPA), (Switdzeland), HMDE (elektroda kerja),
standar air minum saat ini untuk kromium Ag/AgCl/ KCl 0,1 M (elektroda pemban-
total di AS adalah 100 µg/L dari total ding), dan Pt (Elektroda pembantu), pH meter
kromium. Sehingga diperlukan metode yang Metrohm (switdzeland), dan neraca analitis
sensitif dan selektif untuk penentuan logam Mettler AE 200(USA), serta peralatan gelas
Cr(VI) (Grabarczyk, Kaczmarek, & yang biasa digunakan laboratorium.
Korolczuk, 2007). Bahan yang digunakan pada
Metode differensial pulse adsorptive penelitian ini adalah larutan induk Cr(VI)
stripping Voltammetri (DPAdSV) merupakan 1000 mg/L, NH4OH, Amonium asetat, asam
metoda yang unggul pada penggunaan sampel asetat, aquabides, kalkon, HNO3 65 %,
yang memiliki kadar garam tinggi, sampel air laut dan air sungai, metanol, dan
mempunyai sensitivitas tinggi serta gas N2. Semua bahan merupakan analytical
selektivitas yang baik, batas deteksi yang grade dari Merck. Sampel yang digunakan
rendah sehingga mampu mendeteksi hingga berasal dari air sungai Lubuk Minturun dan
skala konsentrasi µg/L atau ng/L, analisis Muaro padang, kemudian sampel
cepat dan penyiapan sampel yang mudah, ditambahkan dengan HNO3 65% dengan
tahap prekonsentrasi yang cepat (kurang dari perbandingan 1:1000.
60 detik) (Yardım, Gülcan, & Zühre, 2013).
Calconcarboxylic Acid (CCA)
Pengukuran metoda Differensial pulse
berfungsi sebagai ligan yang dapat
Adsorptive stripping voltammetry (AdSV)
menyumbangkan lebih dari satu pasangan
Sebanyak 10 mL larutan sampel
elektron bebasnya (hidroksil group) pada
ditambahkan 0,5 mL buffer asetat , 0,2 ml
atom pusat (Gambar 1). Sehingga CCA dapat
CCA, dimasukkan ke dalam voltammeter
membentuk komplek dengan ion logam
vessel. Larutan distirer dan purged dengan gas
Cr(VI) (Amini & Kabiri, 2005).
nitrogen selama 300 detik. Setelah HMDE
baru dibentuk dilakukan proses adsorpsi
Logam-CCA pada waktu dan potensial
deposisi yang telah ditetapkan. Setelah resting
51 J. Ind. Soc. Integ. Chem.Vol. 11 No.2: Desember 2019

selama 10 detik diffrential pulse


voltammogram diperoleh. Kondisi -80.0n
Cr(VI)
voltammeter saat pengukuran Logam-CCA. c

Set alat penentuan Logam-CCA pada -60.0n

sampel secara DPAdSV yaitu: Working

I (A)
electrode: HMDE, Calibration: Standard -40.0n b

addition method, Number of replication: 4,


Drop size: 5, Stirrer speed: 2000 rpm, mode: -20.0n

Differential pulse, Initial purge time: 300 a

detik, Addition purge time: 10 detik, potensial -0.80 -0.90


U (V)
-1.00 -1.10

deposisi : -0,3 V, Waktu deposisi: 70 detik,


Equallibration time: 10 detik, Pulse Gambar 2. Differential pulse voltammogram CCA
(a); ion logam Cr(VI) (b); dan CCA + ion
amplitude: 0,05 V, Start potential: -0,8 V, logam Cr(VI) (c). Kondisi pengukuran :
End potential: -1,1 V, Voltage step: 0,006 V, larutan standar Cr(VI) 10 µg/L; CCA 0,5
Voltage step time: 0,1 detik, Sweep rate: 0,06 mM; buffer asetat 0,4 M; pH 6; potensial
V/detik, arus puncak Cr(VI): 0,4 V. deposisi -0,3 Volt; waktu deposisi 60
detik; rentang scan rate -0,8 sampai -1,1
V. , scan rate 150 mV/s, tinggi pulse 90
HASIL DAN DISKUSI mV, ukuran tetesan merkuri 5 mm2

Kondisi Optimum Pengukuran DPADSV Pengaruh Variasi pH


Pengaruh Calconcarboxilic Acid (CCA) Pengaturan pH akan mempengaruhi
kestabilan komplek Logam-CCA sehingga
Penelitian ini dilakukan Optimasi menghasilkan arus puncak yang berbeda
Penentuan logam Cr(VI) dengan DPAdSV setiap perubahan pH. Optimasi penentuan pH
menggunakan CCA sebagai pengomplek. larutan divariasikan mulai dari pH 3 sampai
Eksperimen awal yang dilakukan adalah pH 9 (Gambar 3).
penentuan kesesuaian CCA sebagai
pengomplek dengan ion logam menggunakan Cr(VI)

HMDE. Gambar 2 menunjukkan 110

voltammogram 0,5 mM CCA ( kurva a), ion 100

logam Cr(VI) 10 µg/L (kurva b), 10 µg/L ion 90


Arus Puncak (nA)

logam Cr(VI) and 0,5 mM CCA (kurva c). 80

Kurva (a) menunjukkan tidak adanya puncak 70

yang dihasilkan CCA pada rentang potensial 60

setengah ion logam Cr(VI) sehingga CCA 50

tidak megganggu pembentukan arus puncak 40

ion logam. Curve (b) menunjukkan arus 3 4 5 6 7 8 9


pH
puncak lebih kecil dibandingkan curve (c), hal
itu menunjukkan dengan adanya CCA dapat Gambar 3. Kurva hubungan variasi pH terhadap arus
meningkatkan arus puncak ion logam puncak (Ip). Kondisi pengukuran : larutan
tereduksi pada HMDE sehingga dapat standar Cr(VI) 10 µg/L; CCA 0,5 mM;
meningkatkan selektiviti dan sensitiviti buffer asetat 0,4 M; potensial deposisi -0,3
metoda. Volt; waktu deposisi 60 detik; rentang
scan rate -0,8 sampai -1,1 V. , scan rate
150 mV/s, tinggi pulse 90 mV, ukuran
tetesan merkuri 5 mm2.

Penentukan pH larutan untuk


menambah selektifitas dan melindungi zat
yang akan dianalisis. pH 3 sampai 6 arus
52 J. Ind. Soc. Integ. Chem.Vol. 11 No.2: Desember 2019

puncak yang didapatkan kecil karena kondisi 0,5 mM merupakan konsentrasi optimum,
larutan asam yang mengandung banyak H+ karena memberikan arus puncak yang lebih
sehingga menyebabkan protonasi gugus tinggi dan digunakan pada penentuan
hidroksil (OH-) pada CCA. pH diatas 6 arus selanjutnya.
puncak yang didapatkan kecil disebabkan
karena hidrolisis logam Cr(VI) menyebabkan
Pengaruh konsentrasi elektrolit
gangguan pembentukan kompleks Logam-
pendukung (buffer asetat)
CCA. Jadi pH lebih kecil dan lebih tinggi dari
pH 6 menyebabkan kompleksasi metals
Elektrolit pendukung berfungsi untuk
dengan CCA akan berkurang (Jastrzebska,
mengurangi tahanan larutan, efek migrasi ion,
Karwowska, Olszyna, & Kunicki, 2015). pH
dan mempertahankan kekuatan ion agar tetap
6 dipilih untuk penentuan parameter
konstan. Elektrolit pendukung yang
berikutnya.
digunakan adalah buffer asetat 0,1 M sampai
Pengaruh Konsentrasi CCA 0,7 M (Gambar 5). Tinggi puncak tertinggi
dicapai pada konsentrasi buffer asetat 0,4 M,
Konsentrasi CCA yang digunakan hal ini terjadi karena pada konsentrasi
yaitu 0,1 mM sampai 0,9 mM (Gambar 4). tersebut tebentuk komplek Logam-CCA yang
Cr(VI) paling stabil dan paling banyak teradsopsi
150

140
pada permukaan HMDE(Abbasi,
130
Khodarahmiyan, & Abbasi, 2011). Jadi
120 konsentrasi buffer asetat 0,4 M digunakan
Arus Puncak (nA)

110 sebagai elektrolit pendukung untuk percobaan


100
lebih lanjut.
90

80

70 Cr(VI)
150
60
140
50
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 130
Konsentrasi CCA (mM) 120
Arus Puncak (nA)

110

Gambar 4. Kurva hubungan konsentrasi kalkon (mM) 100

terhadap arus puncak(Ip). Kondisi 90

pengukuran : larutan standar Cr(VI) 10 80

µg/L; buffer asetat 0,4 M; pH 6; 70

potensial deposisi -0,3 Volt; waktu 60

deposisi 60 detik; rentang scan rate -0,8 50


0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
sampai -1,1 V. , scan rate 150 mV/s, Konsentrasi Buffer Asetat (M)
tinggi pulse 90 mV, ukuran tetesan
merkuri 5 mm2. Gambar 5. Kurva hubungan potensial deposisi (-V)
terhadap arus Puncak (Ip). Kondisi
Arus puncak yang dihasilkan pengukuran : larutan standar Cr(VI) 10
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi µg/L; CCA 0,5 mM; pH 6; potensial
CCA yang diberikan. Konsentrasi CCA kecil deposisi -0,3 Volt; waktu deposisi 60
detik; rentang scan rate -0,8 sampai -1,1
menghasilkan arus puncak yang kecil, karena V. , scan rate 150 mV/s, tinggi pulse 90
masih ada ion logam yang tidak membentuk mV, ukuran tetesan merkuri 5 mm2.
komplek dengan CCA. Pada konsentrasi CCA
yang lebih besar yaitu diatas 0,5 mM arus
puncak yang dihasilkan menurun. Hal ini Pengaruh Potensial deposisi (Edep)
disebabkan karena komplek yang terbentuk Variasi potensial deposisi ion logam
stabil sehingga hanya sedikit komplek yang Cr(VI) ditunjukkan Gambar 6. Diberikan
mengalami reduksi (Jugade & Joshi, 2012). potensial diantara elektroda kerja dan
Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi CCA elektroda pembanding. Pada saat terjadinya
53 J. Ind. Soc. Integ. Chem.Vol. 11 No.2: Desember 2019

reaksi, arus dilewatkan ke elektroda terdeposisi ke permukaan elektroda sehingga


pembantu sehingga reaksi yang terjadi di sewaktu tahap stripping memberikan arus
elektroda pembantu berlawanan dengan puncak yang tinggi.
reaksi yang terjadi di elektroda kerja. Gambar Gambar 7 menunjukkan variasi tdep
6 menunjukkan pengaruh pemberian terhadap arus puncak. Waktu 30 detik
potensial terhadap arus puncak yang menghasilkan arus puncak yang masih kecil,
dihasilkan untuk optimasi potensial deposisi Hal ini disebabkan karena pada saat deposisi
secara simultan, potensial yang diberikan jumlah analit pada elektroda masih
dimulai dari -0,1 V sampai -0,7 V. Saat awal sedikit.Pemberian waktu yang lebih lama
pengukuran, arus puncak meningkat dengan akan menyebabkan analit lebih banya
semakin meningkatnya potensial kearah terdeposisi pada elektroda kerja, tetapi terlalu
potensial negatif yang diberikan. Namun lama bisa menyebakan elektroda kerja
setelah potensial -0.3 V arus puncak yang menjadi jenuh(Es, Khalili, Khazaeifar, &
dihasilkan menurun. Hal ini disebabkan Hossein, 2011). tdep 60 detik menunjukkan
karena telah terjadi deposisi sempurna pada arus paling tinggi, sehingga digunakan untuk
permukaan elektroda, dan terjadi stripping penentuan parameter selanjutnya.
sehingga pada saat potensial meningkat
kearah potensial negatif tidak ada lagi analit Cr(VI)

yang terdeposisi (Muñoz, Zúñiga, & 140


Arancibia, 2010). Data pengukuran
memperlihatkan bahwa Edep optimum yaitu 120
Arus Puncak (nA)

pada -0,3 V yang digunakan untuk penentuan 100

parameter selanjutnya. 80

60

Cr(VI) 40
150

140 20
20 30 40 50 60 70 80 90 100
130
Waktu deposisi (Detik)
120
Arus Puncak (nA)

110
Gambar 7. Kurva hubungan waktu deposisi (detik)
100
terhadap arus puncak (nA). Kondisi
90
pengukuran : larutan standar Cr(VI) 10
80
µg/L; CCA 0,5 mM; buffer asetat 0,4 M;
70

60
pH 6; potensial deposisi -0,3 Volt; rentang
50
scan rate -0,8 sampai -1,1 V. , scan rate
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 150 mV/s, tinggi pulse 90 mV, ukuran
Potensial deposisi (-V) tetesan merkuri 5 mm2.

Gambar 6. Kurva hubungan potensial deposisi (-V)


terhadap arus Puncak (Ip). Kondisi Pengaruh intrumental variables ( scan
pengukuran : larutan standar Cr(VI) 10 rate, pulse amplitude,ukuran tetesan
µg/L; CCA 0,5 mM; buffer asetat 0,4 M; merkuri, frequency)
pH 6; waktu deposisi 60 detik; rentang
scan rate -0,8 sampai -1,1 V. , scan rate
Meningkatkan sensitivitas penentuan
150 mV/s, tinggi pulse 90 mV, ukuran
tetesan merkuri 5 mm2. Logam-CCA, pengaruh parameter voltametri
differential pulse diselidiki. Scan rate
(Gambar 8) dan pulse amplitude diselidiki
Pengaruh waktu deposisi (tdep) pada kisaran 10 mV/s sampai 190 mV/s dan
Variasi waktu deposisi terhadap arus 0,1 V/s sampai 0,9 V/s. Arus puncak Logam-
puncak ion logam Cr(VI) yang didapatkan CCA meningkat dengan meningkatnya scan
menunjukkan semakin lama waktu yang rate dan pulse amplitude,tetapi semakin tinggi
diberikan maka semakin banyak analit yang akan membeuat voltammogram logam Cr(VI)
54 J. Ind. Soc. Integ. Chem.Vol. 11 No.2: Desember 2019

semakin melebar sehingga membuat Nilai SDR dan recovery yang baik
voltammogram saling tumpang tindih dan digunakan menurut metoda standar AOAC
menyebabkan arus puncak logam menurun, untuk logam dengan konsentrasi 10 µg/L
oleh karena itu scan rate 150 mV/s dan pulse adalah dibawah 15% dan rentang 75% sampai
amplitude 0,8 V/s yang dipilih. Ukuran 115%, masing-masing (Work, 2002).
tetesan merkuri yang diselidi adalah 0,25 mm2 Berdasarkan data yang diperoleh bahwa
sampai 4 mm2. Semakin besar ukuran ukuran metoda ini dapat digunakan karena kecil dari
tetesan merkuri semakin tinggi arus puncak amabang batas yang dianjurkan, dan memiliki
logam, tetapi jika terlalu tinggi mercury akan ketelitian yang tinggi (Grabarczyk, 2008).
jatuh sebelum proses reduksi logam
berlangsung. Arus puncak Logam-CCA
Cr(VI)
meningkat dengan peningkatan frequency 400 Equation y = a + b*x

dari 10 sampai 100 Hz. Frequency 25 dipilih


Plot B
Weight No Weighting

350 Intercept
Slope
10.86178
1.4035

sebagai kondisi optimu, karena menunjukkan


Residual Sum of Squares 1183.78668
Pearson's r 0.99658
300 R-Square(COD) 0.99316
Adj. R-Square 0.99259

Arus Puncak (nA)


bentuk voltammogram yang simetris dan 250

tidak melebar(Wang, 2006). 200

150

100
Cr(VI)
50

140 0

120 0 50 100 150 200 250 300

Konsentrasi Cr(VI) (mg/L)


Arus Puncak (nA)

100
Gambar 9. Grafik hubungan konsentrasi Cr(VI) vs
80
arus puncak (Ip)
60

40
Gangguan kationik dan anionik
20

0 50 100 150 200 250


Kemungkinan gangguan dari kationik
Scan Rate (mv/detik) dan anionik terhadap pengukuran logam
Cr(VI) menggunakan metoda DPAdSV
Gambar 8. Kurva hubungan scan rate (mV/detik) dengan CCA sebagai pengomplek ditentukan.
terhadap arus puncak (nA). Kondisi Pengukuran dilakukan pada logam Cr(VI)10
pengukuran : larutan standar Cr(VI) 10
µg/L; CCA 0,5 mM; buffer asetat 0,4 M;
µg/L menggunakan kondisi optimum yang
pH 6; potensial deposisi -0,3 Volt; waktu telah diperoleh. Adapun kationik dan anionik
deposisi 60 detik; rentang scan rate -0,8 yang diuji adalah Cu2+, Ca2+, Ni2+, Co2+, Cr3+,
sampai -1,1 V, tinggi pulse 90 mV, ukuran Fe3+, Sr2+, K+, Na+, Li+, Al3+, Mn2+, Mg2+,
tetesan merkuri 5 mm2. NH4+, Cl-, CO32-, F-, Br-, ClO4-, SCN-, NO3-
Parameter Analitik konsentrasi yang diuji adalah 1 mg/L sampai
linieriti (Ip vs konsentrasi) logam 10 mg/L. Hasil pengujian menunjukkan tidak
Cr(VI) pada kisaran 5 sampai 2000 µg/L dan adanya gangguan pengukuran Cr(VI)hingga
R2 0.99658 (Gambar 9). LOD dihitung konsentrasi 10 mg/L kationik dan anionik.
menggunakan (3 x SD)/m, dimana SD standar
deviasi dan m adalah kemiringan kurva Aplikasi pada Sampel alam
kalibrasi diperoleh 0,23 µg/L. Penentuan
ketepatan analitis metoda dihitung dari Metoda DPAdSV yang telah
pengukuran 10 kali ulangan (n=10) 10 µg/L diusulkan diaplikasikan pada sampel air laut
Cr(VI). SDR yang diperoleh adalah 0,24%. (Gambar 10) dan air sungai. Metoda standar
Penentuan keakuratan dihitung nilai adisi digunakan untuk penentuan sampel
perolehan kembali sampel air laut sehingga untuk menghilangkan efek matrik. Seperti
diperoleh nilai recovery Cr(VI) 98%. yang terlihat pada Table 1, konsentrasi
tertinggi untuk logam Cr(VI) terdapat pada air
55 J. Ind. Soc. Integ. Chem.Vol. 11 No.2: Desember 2019

laut yaitu 15,34±1,5 µg/L. Berdasarkan batas III= kedalamam > 1 m


minimum konsentrasi logam Cr(VI) air laut
dan air sungai yang dideteksi berada di bawah KESIMPULAN
yang diusulkan oleh EPA.
Metoda DPAdSV untuk penentuan
-70.0n
logam Cr(VI) pada deposisi ligan CAC
-60.0n
Cr(VI)
e
berhasil digunakan untuk penentuaan logam
-50.0n
d
Cr(VI) pada konsentarsi trace pada sampel air
-40.0n
c
laut. Metoda ini memiliki sensitivitas yang
I (A)

-30.0n
b
tinggi, selektivitas yang baik, tidak memakan
-20.0n
a
a
biaya yang mahal, pengerjaannya cepat
-10.0n
dengan kondisi optimum yang diperoleh
sebagai berikut, konsentrasi CCA 0,5 mM, pH
6, potensial deposisi(Edep) -0,3 V, waktu
-0.80 -0.90 -1.00 -1.10
U (V)

deposisi (tdep) 60 s, konsentrasi buffer asetat


Gambar 10. Voltammogram logam Cr(VI) dalam 0,4 M, scan rate 150 mV/s, tinggi pulse 90
sampel air laut (a), adisi standar Cr(VI) mV, ukuran tetesan merkuri 5 mm2. linieriti
5µg/L (b sampai e). (Ip vs konsentrasi) pada kisaran 5 to 200 µg/L.
Batas deteksi Cr(VI) adalah 0.23 µg/L.
Tabel 1. Penentuan logam Cr(VI) dalam sampel air standar deviasi relatif 0,24%, recovery 98%.
laut dan air sungai dengan metoda DPAdSV
Sampel Cr(VI) (µg/L)
Air laut Air sungai
I 15,34±1,5 5,1±1,5
II 11,21±1,2 3,22±0,9
III 3,16±1,2 1,44±1,5
keterangan:
I = permukaan tepi
II= permukaan tengah

DAFTAR PUSTAKA
Abbasi, S., Khodarahmiyan, K., & Abbasi, F. Es, Z., Khalili, M., Khazaeifar, A., & Hossein,
(2011). Simultaneous determination of G. (2011). Electrochimica acta
ultra trace amounts of lead and cadmium simultaneous extraction and
in food samples by adsorptive stripping determination of lead , cadmium and
voltammetry. Food Chemistry, 128(1), copper in rice samples by a new pre-
254–257. Elsevier Ltd. concentration technique : Hollow fiber
Amini, M. K., & Kabiri, M. (2005). Iranian solid phase microextraction combined
chemical society determination of trace with differential pulse anodic stripping
amounts of nickel by differential pulse voltammetry, 56, 3139–3146.
adsorptive cathodic stripping Giridhar, C., Kanchi, S., Niranjan, T., Bisetty,
voltammetry using calconcarboxylic K., & Naidu, N. V. (2014). Sensitive
acid as a chelating agent, 2(1), 32–39. determination of nickel ( II ) using
Arancibia, V., Nagles, E., Gómez, M., & catalytic hydrogen wave in the presence
Rojas, C. (2012). Speciation of Cr ( VI ) of dithiocarbamates at DME, 1(1), 1–6.
and Cr ( III ) in water samples by
adsorptive stripping voltammetry in the
presence of pyrogallol red applying a
selective accumulation potential, 7,
11444–11455.
56 J. Ind. Soc. Integ. Chem.Vol. 11 No.2: Desember 2019

Grabarczyk, M. (2008). Simultaneous Muñoz, C., Zúñiga, M., & Arancibia, V.


extraction and catalytic adsorptive (2010). Stripping voltammetric
stripping voltammetric measurement of determination of cadmium in sea water
Cr ( VI ) in solid samples, 158, 491–498. using a carbon paste electrode modified
with alginic acid from brown algae,
Grabarczyk, M., Kaczmarek, L., & 21(9), 1688–1691.
Korolczuk, M. (2007). Determination of Wang, J. (2006). Analytical (3 ed.). New
Cr ( VI ) in the presence of complexing Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
agents and humic substances by catalytic Work, S. V. (2002). AOAC Guidelines for
stripping voltammetry, (Vi), 1183–1188. single laboratory validation of chemical
Jastrzebska, A. M., Karwowska, E., Olszyna, methods for dietary supplements and
A. R., & Kunicki, A. (2015). Influence botanicals.
of bacteria adsorption on zeta potential Yardım, Y., Gülcan, M., & Zühre, S. (2013).
of Al2O3 and Al2O3Ag nanoparticles in Determination of vanillin in commercial
electrolyte and drinking water food product by adsorptive stripping
environment studied by means of zeta voltammetry using a boron-doped
potential. Surface and Coatings diamond electrode, 141, 1821–1827.
Technology, 271, 225–233.
Jugade, R. M., & Joshi, A. P. (2012).
Adsorptive cathodic stripping
voltammetric determination of cadmium
in environmental samples, 2(4), 246–
250.

Anda mungkin juga menyukai