(UU Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Daerah)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
Money Follow Function
Perimbangan keuangan
pusat dan
daerah merupakan
konsekuensi dari Dana Dekonsentrasi
desentralisasi Belanja Dana Tugas
penyerahan Pemerintah Pembantuan
urusan pusat dan Bansos, Jamkesmas
Pusat
daerah.
Prinsip money follow Subsidi
function bermakna
bahwa pendanaan harus
mengikuti pembagian
urusan dan tanggung
jawab dari masing-
masing tingkat
Pemerintahan.
TKDD DAU DAK
DBH Dana Desa
DID
KONDISI SAAT INI
PERKEMBANGAN EKONOMI BABEL
4,53% 3,41%
PDRB ADHB PDRB ADHK
Naik sebesar 0,3 poin Turun sebesar 0,21 poin
17,84 12,85 persen dibandingkan persen dibandingkan
Triliun Rupiah Triliun Rupiah September 2019 yang agustus 2019 yang
tercatat 4,50 persen tercatat 3,62 persen
-4,98% -2,38%
(y-on-y) (q-to-q)
Korporasi
Ketimpangan arus kas
Rumah Tangga Ancaman gagal bayar
hutang dan/atau dividen
Ancaman gangguan
Berhenti beroperasi
kesehatan/jiwa
PHK Karyawan
Ancaman kehilangan
pendapatan
Turunnya daya beli
Keuangan
UMKM
Ancaman likuiditas dan
Berhenti beroperasi Insolvency
Ancaman kredit macet NPL tinggi
PHK Karyawan Depresiasi rupiah
Volatilitas pasar uang
1. Masuk ke Indonesia pada akhir Maret 2020 Capital outflow
2. Menimbulkan krisis kesehatan
3. Dilakukan pembatasan wilayah dan pembatasan
aktivitas masyarakat
4. Berdampak negatif pada kondisi perekonomian
5. Diperlukan tindakan penanganan kesehatan
sekaligus penanganan perekonomian
DAMPAK PANDEMI TERHADAP FISKAL
Pendapatan Belanja
Target turun 21,1% dari Rp 2.233 T Rp Skala Belanja K/L naik 10% dari Rp 1.683 Rp
01T, sebagai dampak dari penurunan
1.760
Nasional 1.851 T, termasuk 255 T untuk penanganan
kegiatan ekonomi akibat dan pembatasan COVID-19
kegiatan masyarakat TKDD turun 11,9% dari Rp 865 T Rp 762 T
9
KINERJA BELANJA APBN DI BANGKA BELITUNG
• Terdapat 41 K/L yang terdiri dari 275 satuan kerja. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja per 13 Agustus 2020
• Realisasi APBN periode Semester I berada dibawah target 40%.
• Realisasi s.d. Triwulan III harus melampaui target 60%, atau Jenis Belanja Pagu (M) Realisasi (M) %
bahkan jauh diatasnya. Tren Realisasi Belanja K/L
60,0% Pegawai 971,1 647,0 66,6%
52,2%
Barang 1.037,0 488,0 47,1%
LONJAKAN % REALISASI
50,0%
(Mei 2020) 46,2% 51,5% Modal 391,4 118,6 30,3%
Akibat penyesuaian pagu Bantuan Sosial 4,9 2,1 42,7%
terpusat untuk penanganan 38,8%
40,0% 43,0%
COVID di bulan Mei 2020 Total 2.404,4 1.255,7 52,2%
32,0%
sebesar Rp 365 M (turun
13,1% dari total pagu Rp
30,0%
34,4% Realisasi Blj. Barang dan Modal sangat rendah:
2.806 M). 27,9%
1. Perlambatan terjadi di bulan Mei-Juni akibat:
19,5% - proses penyesuaian program kegiatan K/L.
20,0% Catatan:
TA 2020 per 13 Agt - proses realokasi anggaran terpusat.
13,6% 19,0%
TA 2017-2019 per 31 Agt - pembatasan wilayah dan transportasi.
10,0% 7,7% 12,6% 2. Hal tersebut berdampak pada menurunnya aktivitas
2,6% perekonomian masyarakat.
6,7%
0,0%
2,2%
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
Langkah K/L untuk mempercepat realisasi anggaran:
1. K/L melakukan penyederhanaan birokrasi dan juknis kegiatan.
Rata2 2017-2019 2020
2. Percepatan proses pembayaran ke yang berhak (optimalisasi
Sumber: diolah dari OMSPAN tanggal 13 Agustus 2020 penggunaan TUP)
Detail Belanja KL 10
REALISASI DAN EVALUASI PENYALURAN TKDD
4.062,38
67,40%
Dari total pagu yang
554,36
676,12
464,04 dialokasikan
318,40
425,26 145,74 473,37
173,48 118,44 234,37
Realisasi terendah yaitu
DAK Fisik sebesar 25,66%
DBH DAU DAK Fisik DID DAK Nonfisik Dana Desa
REALISASI DAN EVALUASI PENYALURAN TKDD
Dari total alokasi Rp 6,22 Triliun, telah disalurkan sebesar Rp4,19 Triliun atau 67,40%
(dalam Miliar Rupiah)
DBH DAU DAK Fisik*) DID DAK Nonfisik Dana Desa TOTAL
PEMDA
Pagu Real Pagu Real Pagu Real Pagu Real Pagu Real Pagu Real Pagu Real
Prov 140,91 104,74 943,98 645,74 174,54 56,94 40,62 32,36 65,82 243,60 1.365,87 1.083,38
Bangka 79,16 84,46 500,68 340,47 86,81 27,35 36,81 43,90 78,80 51,35 61,49 49,54 843,75 597,07
Babar 62,95 40,55 428,00 291,78 63,71 15,29 53,59 29,05 58,43 35,45 666,68 412,12
Bateng 50,63 36,73 426,22 289,94 99,40 29,08 52,26 26,13 56,59 32,38 54,59 43,91 739,69 458,16
Basel 63,49 47,31 442,50 302,23 77,89 16,38 56,34 32,11 51,61 31,29 691,82 429,32
PKP 46,31 34,29 434,57 293,10 49,41 5,27 16,06 16,06 44,71 26,06 591,06 374,78
Belitung 52,51 36,65 463,00 315,78 68,56 8,39 55,16 30,10 47,58 38,25 686,81 429,16
Beltim 58,41 40,53 423,43 289,06 55,80 14,78 53,03 28,73 44,70 35,93 635,36 409,02
TOTAL 554,36 425,26 4.062,38 2.768,10 676,12 173,48 145,74 118,44 464,04 473,37 318,40 234,37 6.221,04 4.193,01
PERSENTASE 76,71 68,14 25,66 81,26 102,01 73,61 67,40
Penyaluran Dana Desa Pemkab. Bangka Barat dan Pemkab. Bangka Selatan masih 60%. menggunakan skema
penyaluran Desa Mandiri, penyaluran tahap II baru bisa dilaksanakan mulai bulan Juli.
Prioritas Penggunaan termasuk kegiatan dalam rangka menanggulangi dampak ekonomi atas pandemi COVID19 :
- Kegiatan penanganan pandemi
- Jaringan pengaman sosial BLT Desa
Kendala penyaluran Dana Desa :
1. SDM Aparatur Desa masih belum seragam, sehingga berpengaruh terhadap kecepatan penyerapan dan capaian
output Dana Desa
2. Belum diimplementasikan integrasi Siskeudes dengan OMSPAN
PENANGANAN COVID-19 DAN PEN DI BANGKA BELITUNG
*) Baru program di atas yang dapat teridentifikasi, sementara program lainnya penyalurannya dilakukan secara terpusat oleh K/L
REKOMENDASI
Meminimalkan Risiko Fiskal
PENANGANAN COVID-19
Pengisian
(TOP UP)
UANG
ELEKTRONIK
• Dalam rangka percepatan penyaluran Bansos Uang di masa pandemi COVID-19, dilakukan relaksasi proses penyaluran bansos, yaitu
terkait: (a) batas waktu penyelesaian hasil penelitian oleh PPK dan (b) penyetoran belanja bantuan sosial oleh bank/pos penyalur.
• Pada Prov. Babel, Bansos yang dialokasikan pada KL hanya disalurkan melalui Kementerian Agama sebesar Rp 4,8 M (berupa
Beasiswa Bidik Misi PTIKN dan PIP (Program Indonesia Pintar)
37