DENGAN PRESTASI DAN KEPUASAN terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan
dan buruh, dimana karyawan (buruh) harus
KERJA mengerjakan tugas-tugas dengan baik sedangkan
A. PENGERTIAN KOMPENSASI pengusaha wajib membayar kompensasi yang
disepakati.
Kompensasi merupakan semua pendapatan yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang 5. Kepuasan kerja
diberikan kepada perusahaan (PriyonodanMarnis,
Dengan balas jasa karyawan akan dapat
2008). Kompensasi merupakan cara yang paling
memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga akan
efektif untuk meningkatkan prestasi kerja dan
diperoleh kepuasan kerja dari jabatan yang
kepuasan kerja (MasramdanMu’ah, 2015).
diembannya.
Jika kompensasi tersebut tidak memadai, maka
6. Motivasi
akan berdampak pada turunnya prestasi kerja dan
kepuasan kerja. Jika balas jasa yang diberikan memadai
maka manajer akan lebih mudah memotivasi
B. JENIS-JENIS KOMPENSASI
karyawan, yang pada gilirannya akan berdampak
Kompensasi kerja menyangkut 2 hal yaitu pada peningkatan produktivitas.
kompensasi financial dan kompensasi non
7. Stabilitas karyawan
finansial. Kompensasi financial terdiri dari
kompensasi langsung yang meliputi gaji, upah dan Dengan program kompensasi yang
upah insentif serta kompensasi tidak langsung yang berdasarkan prinsip adil dan layak maka stabilitas
berupa kesejahteraan karyawan (seperti asuransi, karyawan lebih terjamin karena turnover relatif
tunjangan, cuti). Sedangkan kompensasi non kecil.
financial terdiri dari pekerjaan (Tugas yg menarik,
tanggung jawab, pengakuan) dan lingkungan 8. Peningkatan disiplin
pekerjaan (kebijakan yg sehat, supevisi yg Pemberian kompensasi yang sesuai
kompeten, rekan yg menyenangkan). dengan prosedur akan berdampak pada peningkatan
C. TUJUAN KOMPENSASI disiplin karyawan.
3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk Merupakan ringkasan gaji dan upah per
membuat daftar gaji dan upah yang berisi depertemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji
penghasilan bruto yang menjadi hak dan potongan dan upah. Dalam perusahaan yang produksinya
yang menjadi beban setiap karyawan selama jangka berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat
waktu pembayaran gaji. untuk membebankan upah langsung dalam
hubungannya dengan produk kepada pesanan yang
4. Fungsi Akuntansi berangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini
Bertanggung jawab untuk memcatat dilakukan oleh Bagian Kartu Persediaan dan Kartu
kewajiban yang timbul dalam hubungan dengan Biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
pembayaran gaji karyawan. 6. Surat pernyataan gaji dun upah.
5. Fungsi Keuangan Dokumen ini dibuat oleh Bagian gaji dan
Bertanggung jawab untuk mengisi cek Upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan
guna pembayaran gaji dan upah, dan menguangkan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari
cek tersebut ke Bank. pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini
dibuat sebagai catatan bagi tiap karyawan
b. Dokumen yang Digunakan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima tiap
karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi
1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan
beban tiap kargawan.
upah.
7. Amplop gaji dan upah.
Dokumen-dokumen ini umumnya
dikeluarkan oleh Bagian Kepegawaian berupa Di halaman, muka amplop gaji dan upah
surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan tiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama
karyawan, seperti misalnya Surat keputusan karyawan, nomor identifikasi karyawan, jumlah
pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan
perubahan tarif upah, penurunan pangkat, tertentu.
pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing),
pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan 8. Bukti kas keluar.
dokumen-dokumen ini dikirimkan ke Bagian Gaji Merupakan perintah pengeluaran uang
Upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan yang dibuat oleh Bagian utang kepada Bagian
upah. Kasa, berdasarkan infomasi dalam daftar gaji dan
2. Kartu jam hadir. upah yang diterima dari Bagian Gaji dan Upah.
Informasi dalam kartu penghasilan ini Distribusi biaya upah langsung dapat
dipakai sebagai dasar, penghitungan PPh pasal 21 dilakukan dengan membuat kartu jam kerja untuk
yang menjadi beban tiap karyawan. Di samping itu, setiap order produksi. Kartu jam kerja ini kemudian
kartu penghasilan karyawan ini digunakan sebagai diisi dengan tarif upah karyawan yang bekerja
tanda terima gaji dan upah karyawan dengan untuk order produksi tersebu tdan dikalikan jumlah
ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan jam kerja, serta disimpan dalam arsip sementara
yang bersangkutan. menurut order produksi. Lihat contoh 1 Secara
periodik kartu jam kerja ini ditotal jumlah
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk rupiahnya, dan dicatat dalam kartu harga pokok
Sistem produk. Untuk tenaga kerja tak langsung, kartu jam
kerjanya diisi dengan tarif upahnya kemudian
Sistem penggajian terdiri dari jaringan prosedur
disortasi menurut klasifikasi biaya tenaga kerja
berikut ini:
menurut jenis dan departmen. Jumlah rupiah biaya
1. Prosedur pencatatan waktu hadir tenaga kerja tak langsung menurut klasifikasi jenis
2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan deprtmen tersebut diringkas dan diposting
3. Prosedur pembayaran gaji. kedalam summary strip, yang sekaligus berfungsi
4. Prosedur distribusi gaji. sebagai laporan biaya tenaga kerja.
1.3 Tahap Orientasi Beberapa studi penelitian dan survey atas pemberi
kerja melaporkan bahwa sosialisasi dari karyawan-
1) Perkenalan karyawan baru dan komitmen awal mereka pada
perusahaan secara positif dipengaruhi oleh
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit orientasi. Sosialisasi ini meningkatkan kecocokan
kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan antara orang organisasi, yang juga menguatkan
sampai unit-unit kerja terkait lainya, akan pandangan-pandangan positif terhadap pekerjaan,
memberikan ketenangan dan kenyamanan rekan kerja, dan organisasi, para pemberi kerja
sipegawai, karena mereka merasa diterima telah menemukan nilai dari orientasi bahwa tingkat
dilingkunganya dan hal tersebut akan retensi karyawan akan lebih tinggi jika karyawan-
mempermudah dia untuk bertanya jika ada hal-hal karyawan baru menerima orientasi yang efektif.
yang kurang jelas, bahkan dapat membina kerja
sama dengan yang lain dalam rangka menjalankan 1.5 Kelemahan Orientasi
tugasnya.
Menurut Handoko (2012) kelemahan umum dari
2) Penjelasan tujuan perusahaan program orientasi adalah pada level supervisor.
Untuk dapat menghindarkan kesalahan umum yang
Dengan menjelaskan profil perusahaan secara dilakukan oleh para supervisor, sebaliknya bagian
lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya kepegawaian menyediakan satu pedoman yang
perusahaan dan struktur organisasi, akan membuat berisikan tentang apa-apa yang seharusnya
pegawai baru lebih mengenal perusahaan tersebut, dilakukan oleh supervisor dalam program orientasi
sehingga akan membangkitkan motivasi dan tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan adalah
kemampuan dia untuk mendukung tujuan buddy system, yaitu dengan menetapkan satu orang
perusahaan. pekerja yang telah berpengalaman dan meminta
3) Sosialisasi kebijakan kepadanya mengajak pegawai baru tersebut.
Ada sembilan prinsip yang berlaku dalam kegiatan 7) Latihan bagi para Pelatih (Trainer of
pelatihan yaitu sebagai berikut: Training)
2) Hubungan dengan Analisis Jabatan Keberhasilan suatu program pelatihan tidak hanya
(Relation to Job Analysis) tergantung pada kemampuan pelatih, kemampuan
pesertanya dan fasilitas pelatihan, tetapi juga oleh
Setiap jawaban atau pekerjaan perlu dijelaskan metode yang dipakai. OLeh karena itu, metode
pengetahuan dan kecakapan apa saja yang pelatihan yang ditetapkan harus sesuai dengan
diperlukan oleh seorang pekerja agara dapat pelatihan yang diberikan.
mengerjakan tugasnya dengan baik. Oleh karena
itu, materi yang akan diberikan dalam pendidikan 9) Prinsip Belajar (Principle of Learning)
dan pelatihan harus sesuai dengan apa yang Azas belajar yang perlu ditetapkan dal pelatihan,
dibutuhkan. yakni dalam pembahasan masalahnya dimulai dari
3) Motivasi (Motivation) hal yang sederhana ke hal yang sulit. Apabila
pembahasan dimulai dari hal yang sulit maka
Suatu rencana pendidikan dan pelatihan harus peserta sulit untuk memahami masalah yang
didasari oleh semangat dari para pesertanya. Untuk diberikan.
itu perlu adanya pemberian motivasi terhadap para
peserta pelatihan agar mereka giat dalam belajar. TEORI KEBUTUHAN MANUSIA,
4) Partisipasi yang Aktif (Active MOTIVASI, DAN KEPUASAN
Participation) KERJA
Dalam pelatihan, para peserta harus diberikan 2.1 Definisi Kebutuhan Dasar Manusia
dorongan agar aktif dalam pembicaraan-
pembicaraan seperti mengemukakan pendapatnya, Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti
saran-saran atau pertanyaan-pertanyaan agar terjadi makanan, air, keamanan dan cinta yang merupakan
komunikasi dua arah. hal yang penting untuk bertahan hidup.
Maslow dalam teorinya tingkatan kebutuhan, 1. Motif adalah majemuk
dalam tingkatan ini akan berbeda kekuatannya
dalam memotivasi seseorang dalam melakukan Suatu perbuatan tidak hanyak memiliki satu tujuan
suatu kegiatan, dalam kata lain kebutuhan ini tapi memiliki beberapa tujuan. Misalnya, seorang
bersifat bertingkat yaitu: karyawan yang melakukan kerja dengan giat,
dalam hal ini tidak hanya karena ingin lekas naik
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis pangkat namun juga disisilain ia ingin
(Fa’ali/Phsyologic Needs) mendapatkan gaji yang lebih banyak agar dapat
2. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan memenuhi kebutuhan kelurganya.
( Safety & Security Needs)
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki 2. Motif dapat berubah-ubah
( Love and Belonging Needs) Motif seseorang dapat berubah, dikarenakan
4. Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need) keinginan manusia selalu berubah sesuai dengan
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self kebutuhan dan kepentingannya. Mislnya, seorang
Actualization Need) karyawan pada suatu ketika mengingikan gaji yang
Maslow juga mengatakan beberapa asumsi dari tinggi, pada waktu yang lain menginginkan
urutan atau tingkatan kebutuhan yang berbeda pemimpin yang baikm, tau kondisi kerja yang
kekuatannya dalam memotivasi pekerja dalam menyenangkan.
melakukan pekerjaannya, asumsi itu sebagai 3. Motif berbeda-beda bagi individu
berikut (Nawawi, Hadar, Manajemen Sumberdaya
Manusia, Gadjah Mada University Press, 2016) : Dua orang yang memiliki pekerjaan yang sama
namun memiliki perbedaan motif. Misalnya, dua
a. Kebutuhan terkuat adalah kebutuhan yang orang karyawan bekerja pada suatu mesin yang
paling rendah, yang harus dipenuhi terlebih dahulu sama pada ruangan yang sama pula. Namun salah
sebelum memenuhi kebutuhan lain, yaitu seorang dari mereka menginginkan teman kerja
kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian, yang baik, sedangkan satunya menginginkan
perumahan dll. Oleh karna itu kebutuhan terkuat pemimpin yang menyenangkan.
yang memotivasi seseorang bekerja adalah untuk
memperoleh penghasilan untuk memenuhi 4. Beberapa motif tidak disadari oleh
kebutuhan fisiknya individu
b. Kekuatan kebutuhan dalam motivasi tidak Banyak tingkah laku manusia yang tidak disadari
bisa bertahan lama oleh karna itu harus diulang- oleh pelakunya. Sehingga beberapa dorongan
ulang apabila kekuatan mulai melemah untuk muncul sering kali karena berhadapan dengan
mendorong para pekerja melakukan tugas- situasi yang kurang mengutungkan lalu ditekan di
tugasnya. bawah sadarnya. Dengan demikian, sering kali
kalau ada dorongbdari dalam yang kuat sekali
c. Cara untuk memenuhi kebutuhan yang menjadikan individu yang bersangkutan tidak bisa
lebih tinggi ternyata lebih banyak dan rumit memahami motifnya sendiri.
dibandingkan memenuhi kebutuhan paling rendah,
misalnya untuk memenuhi kebutuhan fisik cara Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi yaitu:
yang dpaat digunakan adalah dengan memperoleh
a. Faktor Intern
penghasilan sedangkan untuk kebutuhan aktualisasi
diri dapat menggunakan banyak cara yang 1. Keinginan untuk dapat hidup
memerlukan kreativitas dan inisiatif.
Misalnya, untuk mempertahankan hidup manusia
2.4 Definisi Motivasi perlu makan dan untuk memperoleh makanan ini,
menusia mengerjakan apa saja asal hasilnya dapat
Hasibuan (1999), mengemukakan bahwa motif
memenuhi kebutuhan untuk makan.
adalah suatu perangsang keinginan dan daya
penggerak kemauan bekerja seseorang karena 2. Keinginan untuk dapat memiliki
setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Misalnya keinginan untuk memiliki mobil dapat
mendorong seseorang untuk mau melakukan
2.5 Ciri-ciri dan Faktor-faktor yang pekerjaan.
Mempengaruhi Motivasi
3. Keinginan untuk memperoleh
Adapun ciri-ciri motif individu adalah: penghargaan
Disebabkan adanya keinginan untuk dihormati, F.W. Taylor memfokuskan teorinya pada anggapan
dihargai, dan diterima oleh orang lain. Untuk bahwa keinginan untuk kebutuhannya yang
memperoleh uang itupun ia harus bekerja keras. menyebabkan orang mau bekerja keras. Orang akan
bertindak atau tidak didorong oleh ada tidaknya
4. Keinginan untuk memperoleh pengakuan imbalan yang didapatkan.
5. Penghargaan terhadap prestasi, hubungan b. Abraham H. Maslow dengan Teori
kerja yang harmonis, pimpinan yang adil, dan Hierarki
dihargai masyarakat.
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Maslow
6. Keinginan untuk berkuasa (dalam Greenberg dan Baron, 1997),
Dapat mendorong seseorang untuk bekerja. Hal ini mengemukakan bahwa kebuthan manusia itu dapat
dapat memungkinkan seseorang menjadi pemimpin diklasifikasikan ke dalam lima hierarki kebutuhan:
atau penguasa dalam organisasi. 1) Kebutuhan fisiologis
b. Faktor Ekstern Kebutuhan untuk mempertahankan hidup dari
1. Kondisi lingkungan kerja meliputi kematian.
keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada 2) Kebutuhan rasa aman
disekitar lingkungan kerja karyawan yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan akan
dirasakan mendesak setelah kebutuhan pertama
2. Kompensasi yang memadai merupakan terpenuhi.
alat motivasi yang paling ampuh untuk mendorong
para karyawan dapat bekerja dengan baik. 3) Kebutuhan hubungan sosial
3. Supervisi yang baik Fungsi supervisi Kebutuhan untuk hidup dengan orang lain yang
adalah memberikan pengarahan, dan membimbing hanya dapat terpenuhi dengan masyarakat, karena
dalam bekerja. Dengan hubungan yang baik antara memang orang lainlah yang dapat memenuhinya,
supervisi dan para karyawan, maka akan dapat bukan diri sendiri.
menghadapi segala masalah dengan baik.
4) Kebutuhan pengakuan
4. Adanya jaminan pekerjaan hal ini bisa
membuat para karyawan akan mau bekerja keras Setiap orang membutuhkan adanya penghargaan
untuk perusahaan. Para karyawan memiliki diri dan penghargaan prestise diri dari
keinginan kalau jaminan karier yang jelas untuk lingkungannya. Semakin tinggi status dan
masa depan mereka dapat dijamin oleh perusahaan. kedudukan seseorang dalam perusahaan, maka
akan semakin tinggi pula kebutuhan akan prestise
5. Status dan tanggung jawab merupakan diri yang bersangkutan.
dorongan untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan akan rasa sebuah pencapaian. 5) Kebutuhan aktualisasi diri
6. Peraturan yang fleksibel Biasanya dalam Untuk memenuhi kebutuhan puncakini, seseorang
suatu perusahaan memiliki sistem dan prosedur bertindak bukan atas dorong orang lain, tetapi
yang harus dipatuhi oleh para karyawan, yang karena kesadaran dan keinginan diri sendiri.
bersifat untuk mengatur dan melindungi para Menurut Maslow (dalam Stoner dan Freeman,
karyawan. Semua peraturan yang berlaku 1994), menjelaskan apabila kebutuhan lainnya
diperusahaan harus dikomunikasikan sejelas- telah terpenuhi secara memadai, karyawan akan
jelasnya kepada para karyawan. termotivasi oleh kebutuhan akan aktualisasi diri.
2.6 Teori – Teori Motivasi c. David McClelland dengan Teori Motivasi
Teori kepuasan tersebut dipelopori oleh F.W. Prestasi
Taylor; Abraham H. Maslow; David McClelland; Menurut teori ini, ada tiga komponen dasar yang
Frederick Herzberg; Clayton P. Alderfer; dan dapat digunakan untuk memotivasi orang bekerja,
Douglas McGregor (dalam Hasibuan, 1999) yaitu kebutuhan akan:
a. F.W. Taylor dengan Teori Motivasi 1) Need for achievement
Konvensional
Kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur Kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan
berdasarkan standar kesempurnaan dalam diri potensi diri seseorang seperti kreatifitas dan
seseorang. pribadi. Bila kebutuhan ini terpenuhi maka akan
dapat mendorong pribadinya untuk secara penuh
2) Need for affiliation mengembangkan kaasitas pribadinya sendiri.
Kebutuhan akan kehangatan dan sokongan dalam f. Douglas McGregor dengan Teori X dan Y
hubungan dengan orang lain.
Teori X didasarkan pada pola pikir konvensional
3) Need for power yang ortodoks, dan menyorot sosok negatif
Kebutuhan untuk menguasai dan memengaruhi perilaku manusia. Teori ini menganggap manusia
terhadap orang lain. itu:
d. Frederick Herzberg dengan Teori Model • Malas dan tidak suka bekerja
dan Faktor • Kurang bisa bekerja keras, menghindar
dari tanggung jawab
Meurut teori pemeliharaan motivasi ini memiliki • Mementingkan diri sendiri, dan tidak mau
dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan peduli pada orang lain karna itu bekerja
seseorang: lebih suka dittuntun dan diawasi
• Kurang suka menerima perubahan dan
1) Faktor pemeliharaan
ingin tetap seperti yang dahulu
Faktor yang berkaitan dengan pemenuhan
Sedankan teori Y merupakan suatu revolusi pola
kebutuhan untuk memelihara keberadaan karyawan
pikir dalam memandang manusia secara optimis,
sebagai manusia, pemeliharaan ketentraman, dan
karena itu diesbut teori potensial. Teori Y
kesehatan.
memandang manusia itu pada dasarnya:
2) Faktor motivasi
• Rajin, aktif, dan mau mencapai prestasi
Faktor pemuas disebut dengan motivator, bila kondisi konduktif
merupakan faktor pendorong seseorang untuk • Sebenarnya mereka produktif, perl diberi
berprestasi yang bersumber dari dalam diri orang motivasi
yang bersangkutan • Selalu ingin perunbahan dan merasa jemu
pada hal-hal yang monoton
e. Clayton P. Alderfer dengan Teori ERG • Dapat berkembang bila diberi kesempatan
lebih besar
Clayton P. Alderfer mengemukakan teorinya
dengan anma teri ERG (Existence, Relatedness, 2. Teori Motivasi Proses
Growth) teori modifikasi untuk memperbaiki teori
Maslow dari 5 tingkat kebutuahn menjadi 3 Teori proses memusatkan perhatiannya pada
kebutuhan, yaitu: bagaimana motivasi terjadi. Dengan kata lain, teori
proses pada dasarnya berusaha menjawab
1) Existence (keberadaan) pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan,
memelihara, dan menghentikan perilaku individu
Kebutuhan untuk dapat terpenuhi dan
agar setiap indvidu bekerja giat sesuai dengan
terpeliharanya keberadaan yang bersangkutan
keinginan manajer. Ada tiag teori motivasi proses
sebagai seorang manusia di tengah-tengah
yang lazim dikenal, yaitu teori harapan, keadilan,
masyarakat atau perusahaan. Meliputi kebutuhan
dan pengukuhan.
psikologis dan rasa aman.
1) Teori harapan (expectacy theory)
2) Relatedness (kekerabatan)
Teori harapan, menyatakan bahwa kekuatan yang
Keterkaitan antara seseorang dengan lingkungan
memotivasi seseorang bekerja dengan giat dalam
sosial sekitarnya. Dimana seorang pemimpin yang
melaksakan pekerjaannya bergantung pada
mempunyai bawahan haruslah memerhatikan
hubungan timbal balik antara apa yang ia inginkan
kebutuhan kekebrabatan ini yang terdapat pada diri
dengan kebutuhan dari hasil pekerjaan itu.
setiap orang, dan berupaya untuk memenuhinya
dengan semampunya. Teori ini mengandung tiga variabel, yaitu daya
tarik, hubungan antara prestasi kerja dengan
3) Growth (pertumbuhan)
imbalan, serta hubungan antara usaha dengan • Kepuasan kerja merupakan suatu tanggapan
prestasi kerja. emosional seseorang terhadap situasi dan
kondisi kerja.
2) Teori keadlian (equity theory) • Tanggapan emosional bisa berupa perasaan
Teori ini menekankan bahwa ego manusia selalu puas (positif) atau tidak puas (negatif). Bila
mendambakan keadilan dalam pemberian hadiah secara emosional puas berarti kepuasan kerja
maupun hukuman terhadap setiap perilaku yang tercapai dan sebaliknya bila tidak aka berarti
relatif sama. Keadlian merupakan daya penggerak karyawan tidak puas.
yang memotivasi semangat kerja seseorang. • Kepuasan kerja dirasakan karyawan setelah
karyawan tersebut membandingkan antara apa
Stoner dan Freeman (1994), menjelaskan bahwa yang dia harapkan akan dia peroleh dari hasil
kebanyakan pembahasan dan penelitian mengenai kerjanya dengan apa yang sebenarnya dia
teori keadilan berpusat pada uang sebagai imbalan peroleh dari hasil kerjanya.
yang dianggap paling penting di tempat kerja. • Kepuasan kerja mencerminkan beberapa sikap
Sebagai contoh, seorang karyawan yang merasa yang berhubungan.
bahwa mereka dibayar lebih rendah daripada
seharusnya, mungkin berusaha mengurangi 2.9 Teori Kepuasan Kerja
ketidakadilan itu dengan bekerja sepenuh hati. Ada beberapa teori tentang kepuasan kerja yaitu :
Sebaliknya, karyawan yang dibayar lebih daripada
seharusnya, mungkin bekerja lebih keras. 1. Two Factor Theory
3) Teori pengukuhan (reinforcement theory) Teori ini menganjurkan bahwa kepuasan dan
ketidakpuasan merupakan bagian dari kelompok
Teori pengukuhan didasarkan atas hubungan sebab variabel yang berbeda yaitu motivators dan hygiene
akibat perilaku dengan pemberian kompensasi. factors. Pada teori ini ketidakpuasan dihubungkan
Misalnya, promoi bergantung pada prestasi yang dengan kondisi disekitar pekerjaan (seperti kondisi
selalu dapat dipertahankan. Bonus kelompok kerja, upah, keamanan, kualitas pengawasan dan
bergantung pada tingkat produksi kelompok itu. hubungan dengan orang lain) dan bukan dengan
Sifat ketergantungan tersebut bertautan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor mencegah
hubungan antar perilaku dan kejadian yang reaksi negatif dinamakan sebagai hygiene atau
mengikuti perilaku itu. maintainance factors.
2.7 Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam 2. Value Theory
Pemberian Motivasi
Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi
Seorang pemimpin wajib memberi pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima
motivasi pada para karyawannya dengan individu seperti diharapkan. Semakin banyak orang
memerhatikan hal-hal berikut agar sesuai dengan menerima hasil, akan semakin puas dan sebaliknya.
yang diharapkan: Kunci menuju kepuasan pada teori ini adalah
1. Memahami perilaku bawahan perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki
2. Harus berbuat dan berperilaku realistis dengan yang diinginkan seseorang. Semakin besar
3. Tingkat kebtuuhan setiap orang berbeda perbedaan, semakin rendah kepuasan orang.
4. Mampu menggunakan keahlian 2.10 Faktor-faktor yang mempengaruhi
5. Pemberian motivasi harus mengacu pada kepuasan kerja
orang
6. Harus dapat memberi keteladanan Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kepuasan
kerja, antara lain:
2.8 Definisi dan Fungsi Kepuasan Kerja
a. Pekerjaan itu sendiri
Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah b. Upah/gaji
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak c. Promosi
menyenangkan dengan mana para karyawan d. Supervisi
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja e. Kelompok kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap f. Kondisi kerja/lingkungan kerja
pekerjaannya.
2.11 Aspek-aspek dan Pengukuran Kepuasan
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat Kerja
disimpulkan bahwa :
1. Kerja yang secara mental menantang • Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-
over karyawan.
Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan- • Memberikan ketenangan, keamanan, dan
pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk kesehatan karyawan.
menggunakan keterampilan dan kemampuan • Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
mereka dan menawarkan tugas, kebebasan dan keluarganya.
umpan balik mengenai betapa baik mereka • Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap
mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja karyawan,
secara mental menantang. Pekerjaan yang terlalu • Mengurangi konflik serta menciptakan
kurang menantang menciptakan kebosanan. Pada suasana yang harmonis.
kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan • Mengefektifkan pengadaan karyawan.
karyawan akan mengalamai kesenangan dan
kepuasan C. Asas-Asas Pemiliharaan SDM
Para karyawan menginginkan sistem upah Pemeliharaan yang dilakukan harus efesien dan
dan kebijakan promosi yang mereka persepsikan memberikanmanfaat yang optimal bagi perusahaan
sebagai adil, dan segaris dengan pengharapan dan karyawan.Pemeliharaan inihendaknya
mereka. Oleh karena itu individu-individu yang meningkatkan prestasi kerja, keamanan, kesehatan,
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat danloyalitas karyawan dalam mencapai tujuan.Asas
dalam cara yang adil (fair and just) kemungkinan ini harus deprogramdengan baik supaya tidak sia-
besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan sia.
mereka (Sopiah, Perilaku Organisasi, Penerbit Andi
Yogyakarta, 2008).. 2. Asas Kebutuhan dan Kepuasan
3. Kondisi kerja yang mendukung Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menja
didasar program pemeliharaan karyawan.Asas ini
Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan,
kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan dan sikap karyawan baik, sehingga merekamau
mengerjakan tugas. bekerja secara efektif dan efesien menunjuang
tercapainya tujuan perusahaan.
4. Rekan kerja yang mendukung
3. Asas Keadilan dan Kelayakan
Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang
ramah dan menyenagkan dapat menciptakan Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas
kepuasan kerja yang meningkat.. program pemeliharaan karyawan. Karena keadilan
dan kelayakan akanmenciptakan ketenangan dan
5. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan konsentrasi karyawan terhadap tugas-tugasnya,
sehingga disiplin, kerjasama, dan semangat
PEMELIHARAAN SUMBER kerjanya meningkat. Dengan asa sini diharapkan
DAYA MANUSIA tujuan pemberian pemeliharaan akan tercapai.
(9) Sektor jasa keuangan, perbankan dan a. Pro dan Kontra Serikat Pekerja
asuransi beranggotakan 11 asosiasi dan gabungan Orang-orang yang pro terhadap serikat pekerja
perusahaan. mengklaim bahwa serikat pekerja diperlukan guna
(10) Sektor jasa, industri telekomunikasi masa melindungi kalangan karyawan dari keputusan
penerbitan dan jasa-jasa lain terdiri dari 3 asosiasi manajemen yang sewenang-wenang. Orang-orang
dan gabungan usaha. yang anti terhadap serikat pekerja menuding bahwa
serikat pekerja menyalahgunakan kekuatan mereka
(11) Sektor jasa kontruksi dan real estate terdiri dengan mengabaikan efisiensi produktif, dan
dari 8 asosiasi dan gabungan usaha. bahwa serikat pekerja lebih mengancam ketimbang
melindungi hak individu pekerja untuk memiliki
(12) Sektor tenaga kerja yang terdiri dari 9
pekerjaan yang aman.
asosiasi dan gabungan usaha.
b. Peran Manajer dalam Hubungan Kerja
4. Lembaga Kerja Sama Bipartit
Manajer berada di garis depan dalam seluruh
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 50 orang
hubungan manajemen-pekerja. Manajer memikul
pekerja atau lebih wajib membentuk Lembaga
tanggung jawab utama atas hubungan harian
Kerja Sama Bipartit (LKS Bipartit). LKS Bipartit
manajemen-serikat pekerja, sehingga penting bagi
befungsi sebagai forum komunikasi, dan konsultasi
manajer untuk mencermati isu-isu lingkungan kerja
mengenai hal ketenagakerjaan di satu perushaan.
yang terkait dengan serikat pekerja.
5. Lembaga Kerja Sama Tripartit
(1) Manajer perlu menyimak bagaimana sikap
Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKS Tripartit) para karyawan terhadap lingkungan kerja mereka
adalah forum komunikasi, konsultasi dan
(2) Apabila terdapat serikat pekerja, para
musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan yang
manajer bertanggung jawab atas penerapan harian
anggotanya terdiri dari unsur organisasi pengusaha,
ketentuan yang ada dalam perjanjian perundingan
serikat pekerja dan pemerintah. Lembaga Kerja
kerja bersama.
Sama Tripartit terdiri dari:
(3) Manajer perlu memiliki pemahaman dasar
(1) Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional
tentang undang-undang ketenagakerjaan
(2) Lembaga Kerja Sama Tripartit Provinsi
(4) Manajer acapkali diminta untuk bertindak
(3) Lembaga Kerja Sama Tripartit sebagai anggota komite untuk mendengar keluhan
Kabupaten/Kota yang dibawa oleh serikat pekerja kepada
perusahaan.
(4) Lembaga Kerja Sama Tripartit Sektoral
Nasional c. Bentuk dan Karakter Tentang Serikat
Pekerja dan Tanggapan Manajemen
(5) Lembaga Kerja Sama Tripartit Sektoral
Provinsi Serikat pekerja harus membentuk mekanisme
tantangan-tanggapan institusional di dalam sebuah
organisasi. Walaupun mekanisme ini pada dasarnya (a) Favoritisme dan ketidakpastian mengenai
merupakan jalur dua arah, tantangan perdana dan bayaran, jam kerja, dan kondisi kerja akan
langsung adalah khas serikat pekerja. Serikat berkurang.
pekerja menantang manajemen dengan dua cara
yaitu, tantangan negoisasi dan tantangan keluhan (b) Para karyawan sangan mungkin menerima
dari hari ke hari. proses pembelaan diri dan proteksi yang sama di
tempat kerja.
d. Dampak Serikat Pekerja
(c) Serikat pekerja mempunyai kekuatan
Para karyawan bergabung dengan serikat pekerja jumlah yang menjadi alat dari kalangan karyawan
dalam upaya meningkatkan upah, kondisi kerja, untuk dapat menyatukan kekuatan individu mereka
dan keselamatan kerja mereka. Terdapat dua ke dalam kekuatan kelompok yang sangat besar.
perspektif perihal dampak serikat pekerja yaitu,
perspektif monopoli dan perspektif suara kolektif. (d) Serikat pekerja mungkin mempersulit
beberapa karyawan untuk melakukan inisiatif
1) Dampak Monopoli perorangan dan mendemonstrasikan kinerja yang
sangat menonjol.
Perspektif monopoli atas serikat pekerja berangkat
dari premis bahwa serikat pekerja menaikkan upah E. Teori-Teori Perundingan dalam
di atas tingkat upah kompetitif. Serikat pekerja Hubungan Ketenagakerjaan
tampaknya berpengaruh positif pula terhadap
tunjangan pelengkap (fringe benefits). Apabila 1. Teori Perilaku Negosiasi
serikat pekerja menaikkan gaji terlalu tinggi di Walton dan McKersie mengakui fungsi lainnya
suatu pasar kompetitif, maka mereka mengancam dari perlindungan kerja bersama, attitudinal
jelangsungan hidup perusahaan dan dirinya sendiri. structuring, yang menggambarkan bagaimana
Upah dapat dibawa keluar dari kompetisi melalui serikat pekerja dan manajemen saling
beberapa cara. Pertama, tuntutan serikat pekerja mempengaruhi satu sama lain dan membina suatu
mungkin relatif tidak sensitive terhadap perubahan hubungan. Attitudinal structuring merupakan
upah. Kedua, tingkat organisasi serikat pekerja di situasi perundingan dimana pihak yang berunding
dalam suatu pasar tertntu dapat pula mempengaruhi memperat persahabatan, kepercayaan, respek, dan
kekuatan monopoli serikat pekerja. kerja sama.
2) Dampak Suara Kolektif 2. Teori Rentang Perundingan Pigou
Para karyawan mempunyai beberapa pilihan Teori Rentang Perundingan Pigou dikembangkan
manakala mereka tidak puas dengan pekerjaan oleh A.C Pigou yang menyusun sebuah model
yaitu, mereka tidak berbuat apa-apa, mereka dapat penentuan gaji berjangka pendek selama tahun
berhenti dari pekerjaan, atau mereka mengeluh dan 1920-an. Teori tentang perundingan Pigou
mencoba memperbaiki kondisi di seputar mereka. menjelaskan bagaimana proses manajemen dan
Sebagian besar karyawan merasa lebih mudah buruh mematok batas gaji atas dan bawah dimana
bertarung demi perbaikan kerja melalui serikat penyelesaian terakhir dibuat. Batas atas serikat
pekerja. Penggabungan diri dan penggalangan pekerja menunjukkan gaji ideal menurut serikat
suara kolektif menawarkan perlindungan dari pekerja.
ketakutan ancaman manajemen.
3. Model Perundingan Hicks
3) Dampak Terhadap Manajemen dan
Produktivitas Model perundingan Hicks terfokus pada biaya dan
lamanya kemacetan kerja. Hicks mengusulkan agar
Serikat pekerja memiliki sumber kekuatan dan juru runding serikat pekerja dan juru runding
pengaruh yang luar biasa terhadap praktik-praktik manajemen menyeimbangkan biaya dan manfaat
manajerial, perilaku pekerja, dan kondisi dasar suatu kemacetan kerja tatkala membuat konsesi di
pekerjaan.Serikat pekerja mengakibatkan erosi meja perundingan.
signifikan atas otoritas pengambilan keputusan
manajerial untuk mengendalikan kalangan G. Perundingan Kerja Bersama
karyawan.
Isu perundingan terbagi dalam tiga kategori, yaitu
4) Dampak Terhadap para Karyawan wajib (mandatory), permisif, dan terlarang
(prohibited).
1. Isu Mandatori serikat pekerja yang berunding dengan satu
perusahaan.
Isu yang harus dirundingkan berdasarkan undang –
undang ketenagakerjaan yang meliputi penentuan d) Perundingan nasional atau lokal
gaji, jam kerja, dan persyaratan serta kondisi (national/local bargaining) terdiri atas sebuah
kepegawaian lainnya. Isu ini berpengaruh langsung kesepahaman yang dingeosiaikan pada tingkat
dan segera terhadap pekerjaan karyawan. nasional seputar persoalan-persoalan konomik dan
Penolakan berunding merupakan dasar dari pada tingkat local mengenai kondisi kerja atau
tuntutan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil. pokok bahasan kontrak lainnya.
Isu permisif dibahas hanya ketika kedua belah Proses perundingan terdiri atas empat fase:
pihak bersepakat membahasnya, biasanya meliputi
hal – hal menyangkutkepentingan kedua belah 1) Penyajian tuntutan. Kedua belah pihak
pihak, termasuk kebijakan penentuan harga, menyajikan tuntutan mereka dimulai dari serikat
pensiun dan tunjangan yang diterima oleh para pekerja dan tim manajemen mengajukan
karyawan, atau peraturan keselamatan kerja. pertanyaan atas isu-isu dan menilai pentingnya
tuntutan. Hal ini membentuk iklim negosiasi dan
3. Isu Illegal atau Terlarang aturan prosedur yang akan diikuti biasanya
diputuskan dalam pertemuan pertama.
Isu terlarang merupakan pokok bahasan yang
dilarang oleh undang-undang. Isu-isu ini tidak 2) Analisis tuntutan. Tuntutan akan diajukan
dapat dirundingkan jika kedua belah pihak oleh kedua pihak, termasuk hal yang harus
menghendakinya. Isu ini meliputi closed-shop dipenuhi sebelum persetujuan. Negosiator
agreements, diskriminasi golongan individu yang memeriksa daftar dari pihak lain dan menentukan
terlindungi, dan bot-cargo agreements. isu yang benar. Wilayah di mana kedua belah pihak
bernegosiasi membentuk zona perundingan
Negosiator (barganing zone) yang masing – masing pihak
Negosiator adalah anggota tim perunding dari memiliki batas tolerasi dan menolak ketika
kedua belah pihak dan lazimnya mewakili bidang melewati batasan.
tertentu dalam kontak atau kecakapan dalam 3) Kompromi. Kompromi berlaku ketika
bidang khusus yang akan dirundingkan. kepentingan kedua pihak tidak sejalan. Kompromi
Negoisator-negosiator dari kedua belah pihak dapat berjalan di meja perundingan yang mana
biasanya diketuai oleh ketua negosiator. subkomite perwakilan kedua belah pihak
Struktur Perundingan menyelidiki isu dan menyodorkan alternatif
sehingga kompromi dapat dicapai dengan membuat
Struktur formal terdiri atas perusahaan dan usulan tandingan sampai kata sepakat.
kalangan karyawan yang secara formal terikat
kontrak negoisasi. Struktur informal terdiri atas 4) Penyelesaian informal dan ratifikasi.
pihak-pihak yang secara signifikan terpengaruh Kedua belah pihak kembali ke kelompok pemandu
oleh negoisasi. Terdapat empat jenis struktur untuk persetujuan yang bersifat sementara yang
perundingan: diperiksa oleh manajemen puncak setelah mencapai
keputusan kompromi.
a) Perundingan satu serikat pekerja-satu
perusahaan (single union-single employer Strategi Perundingan
bargaining) merupakan struktur perundingan Terdapat 3 strategi perundingan yang digunakan
khusus dan lebih diminati oleh sebagian besar untuk meningkatkan barganing power, yaitu:
perusahaan.
1) Perundingan Distributif
b) Perundingan multiperusahaan
(multiemployer-bargaining) terdiri atas satu serikat Perundingan ini berhubungan dengan situasi
pekerja yang berunding dengan leboh dari satu konflik yang masing-masing pihak berjuang secara
perusahaan. agresif untuk mendapatkan upah yang lebih besar
dan perundingan dapat lancar ketika kedua belah
c) Perundingan terkoorinasi (coordinated pihak bersaing memperebutkan sumber daya yang
bargaining) kadang juga disebut perundingan terbatas.
koalisi (coalition bargaining) terdiri atas beberapa
Serikat pekerja mengawali perundingan dengan Mogok kerja adalah penolakan karyawan untuk
memaparkan tuntutan tertulis yang memberikan bekerja. Menurut pasal 1 ayat 23 2003 UU
keterbukaan diri terhadap konsensi selama proses ketenagakerjaan, mogok kerja adalah tindakan
berlangsung sehingga usulan tersebut dapat pekerja/ buruh yang direncanakan dan dilaksanakan
dipercaya. Karyawan menggunakan perundingan secara bersama-sama dan/atau oleh serikat kerja/
ini untuk menyakinkan manajemen atas serikat buruh untuk menghentikan atau
ketersediaan mogok keja yang dapat mengganggu memperlambat pekerjaan.
perusahaan dan manajemen menyakinkan serikat
pekerja dalam menanggung pemogokan. Biaya Mogok Kerja
Satu cara untuk melancarkan proses PHK secara Pada prakteknya, adakalanya perundingan
adil adalah untuk memberikan mereka sebuah secara bipartit tidak dapal dilakukan oleh pihak
peringatan atau ultimatum. Panggil karyawan pengusaha dan pekerja, kendalanya dapat terletak
tersebut ke kantormu dan beritahu mereka bahwa pada pekerja itu sendiri, misalnya kekhawatiran
performa/sikap mereka tidak bagus, dan kalau tidak akan mendapatkan tekanan, atau intimidasi dari
membaik, Anda tidak ada punya pilihan lain selain pihak pengusaha, sehingga pekerja lebih memilih
mem-PHK kan mereka. tidak melakukan perundingan secara bipartit
dengan pengusaha yang akan merugikan
2. Lakukan Pembicaraan di Akhir Hari, Bertatap kepentingan pekerja. Namun dapat juga terjadi
Muka sebaliknya, pengusaha kesulitan untuk mengadakan
perundingan secara bipartit dengan pekerja karena
3. Langsung Bicara Intinya
secara kebetulan melibatkan pekerja dalam jumlah
4. Sandwich Method besar, misalnya dalam kasus mogok kerja.
Sandwich method intinya adalah membungkus Cara lain yang sering digunakan adalah dengan
sebuah peristiwa negatif ditengah peristiwa baik. langsung mengajukan permohonan kepada instansi
Dalam konteks ini, artinya adalah untuk tidak yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan. Umumnya permohonan ini akan
ditindaklanjuti dengan menyampaikan surat Hubungan Industrial, yang selanjutnya disebut
panggilan ke masing-masing pihak yang berselisih. arbiter adalah “Seorang atau lebih yang dipilih oleh
Apabila para pihak hadir memenuhi panggilan para pihak yang berselisih dari daftar arbiter yang
tersebut, maka instansi terkait akan menyarankan ditetapkan oleh Menteri untuk memberikan putusan
agar pihak-pihak yang berselisih terlebih dahulu mengenai perselisihan kepentingan, dan
melakukan perundingan bipartit di tempat dan perselisihan antar serikat pekerja hanya dalam satu
waktu tersebut juga. Perundingan bipartit dilakukan perusahaan yang diserahkan penyelesaiannya
dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang melalui arbitrase yang putusannya mengikat para
mengatur tentang perundingan bipartit. pihak dan bersifat final”.