variabelnya kuantitatif. karena suhu dapat memiliki
banyak kemungkinan nilai yang tak terhingga, variabelnya adalah kontinu. Akhirnya, perbedaan antara dua suhu memiliki arti, tetapi tidak ada nol mutlak (karena xero dapat menjadi 0o F atau 0o C, yang bukan suhu yang sama) dan dengan demikian variabel tersebut berada pada tingkat interval.
(f) Skor SAT mengambil nilai numerik, sehingga
variabelnya kuantitatif. Karena skor SAT hanya dapat menggunakan nilai integer, variabelnya diskrit. Akhirnya, perbedaan antara dua skor SAT memiliki arti, tetapi tidak ada nol mutlak (karena skor SAT 0 tidak ada) dan dengan demikian variabel berada pada level interval.
(g) Peringkat mahasiswa adalah kelas yang
menggunakan nilai numerik, sehingga variabel tersebut bersifat kuantitatif. karena peringkat siswa di kelas hanya dapat menggunakan nilai bilangan bulat, variabelnya adalah diskrit. Terakhir, kita dapat mengurutkan peringkat siswa dalam urutan meningkat, sedangkan perbedaan antara dua peringkat siswa tidak ada artinya dan dengan demikian variabel berada pada tingkat ordinal.
(h) Peringkat mahasiswa adalah kelas yang
menggunakan nilai numerik, sehingga variabel tersebut bersifat kuantitatif. karena peringkat siswa di kelas hanya dapat menggunakan nilai bilangan bulat, variabelnya adalah diskrit. Terakhir, kita dapat mengurutkan peringkat siswa dalam urutan meningkat, sedangkan perbedaan antara dua peringkat siswa tidak ada artinya dan dengan demikian variabel berada pada tingkat ordinal.