PKA 2018 - Kel 2 - RPP Deduktif - Nurul Hikmatun (003) - Sastika (062) 1 PDF
PKA 2018 - Kel 2 - RPP Deduktif - Nurul Hikmatun (003) - Sastika (062) 1 PDF
Metode ilmiah,hakikat ilmu kimia,keselamatan dan keamanan di laboratorium, serta peran kimia
di kehidupan
1. Nurul HikmatunDisusun
Uliya Oleh :
18030194003
2. Swastika Melda A 18030194062
Kelas : PKA 2018
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas/Semester :X/Ganjil
A. Kompetensi Inti
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.6.1.1 Diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat memahami hakikat ilmu kimia,
1. Metode ilmiah
F. Metode Pembelajaran
1. Diskusi Kelompok
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media.
2. Video, blackboard, Boardmaker, laptop, & buku paket
3. Alat/Bahan
Proyektor LCD Alat-alat laboratorium, Beberapa sampel larutan yang ada di
laboratorium sekolah,
4. Sumber Belajar
Michael Purba, Kimia Kelas X SMA /MA , Erlangga ,Jakarta
Supplement books:
Cerdas Belajar Kimia, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2008
buku pegangan Kimia jilid 1, Buku Kimia Penunjang Aktifitas Siswa,
dan hands out
Lembar kerja
Internet
http://e-dukasi.net http://psb-psma.org
Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
Pendahuluan 1 Guru mengawali proses pembelajaran 10 Menit Pertemuan 1
dengan mengucapkan salam dan dan 2
meminta ketua kelas untuk memimpin
doa
2 Guru mengecek absensi dan kesiapan
siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menyiapkan buku
kimia
3 Pemusatan perhatian peserta didik
(motivasi) dengan
menginformasikan materi yang akan
dipelajari dengan menjelaskan
tentang ilmu kimia
Pertemuan 2
Penilaian
Aspek Teknik Instrument
2. Psikomotorik
a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan laboratorium dan eksperimen
sederhana mengenai kelarutan gula dalam air.
b. Eksperimen dalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang
dibuktikan dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen
bukti.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIKUM
Indikator:
Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya
menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Kelarutan gula dalam air
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai
Nama Kesesuaian
No Inisiatif Kontribusi Kerapihan, Skor
Siswa Persiapan pelaksanaan
dalam dalam teman kebersihan tempat
bahan dengan cara
bekerja kelompok bekerja
kerja
3
Aspek yang dinilai
NIP. NIP.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK
Indikator:
Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di
lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Metode ilmiah
Tanggal Penilaian :
Kelas :
A. Deskripsi
Selamat! Anda sekarang telah menjadi siswa SMA. Modul pertama ini merupakan
pelajaran yang baru di SMA. Modul ini berjudul “Pengenalan Ilmu Kimia”. Modul ini
merupakan pengantar untuk mengenal ruang lingkup kimia secara umum, manfaat ilmu
kimia serta keterkaitannya dengan ilmu lain.
Di dalam kajian ilmu kimia, yang akan Anda pelajari meliputi struktur materi, komposisi
materi, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat
dan perubahan materi yang dipelajari dalam ilmu kimia mencakup sifat fisis, yaitu meliputi
wujud dan tapilan materi, serta sifat kimia materi yang mempunyai kecenderungan untuk
berubah, sehingga menghasilkan materi baru.
Dalam modul ini ada beberapa ilustrasi (gambar). Untuk mempermudah Anda dalam
mempelajari ilmu kimia. Semoga Anda, dapat memahami modul pertama ini, yang
merupakan dasar pengetahuan Anda, untuk mempelajari modul-modul kimia berikutnya,
dan diharapkan Anda dapat menyelesaikannya dalam waktu 2 X 45 menit.
PETA KONSEP
PETA KONSEP
B. Prasyarat
Agar dapat mempelajari modul ini dengan baik, anda harus sudah memahami
materi pelajaran di SMP tentang pengenalan ilmu kimia.
E. Kompetensi
KOMPETENSI INTI
Sikap:
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan:
Keterampilan:
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
Pengetahuan:
3.1. Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan di
F. Cek Kemampuan
Jelaskan apakah perubahan materi berikut, termasuk perubahan fisika atau perubahan
kimia.
a. air laut menguap
b. lilin meleleh
c. petasan meledak
d. pembuatan plastik dari minyak bumi
e. bel berdering.
2. Mengapa ilmu kimia diperlukan dalam bidang kedokteran? Jelaskan dan beri contoh.
Tulislah semua jenis kegiatan yang anda lakukan di dalam tabel kegiatan di bawah ini.
Jika ada perubahan dari rencana semula, berilah alasannya kemudian mintalah tanda tangan
kepada guru anda.
Tanda
Jenis Tempat Alasan tangan
Tanggal Waktu
perubahan
Kegiatan Belajar Guru
Mengindentifikasi pengertian metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, dan peran kimia dalam
kehidupan melalui studi pustaka.
Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, dan peran kimia dalam kehidupan.
b. Uraian Materi
A. METODE ILMIAH
1. Pengertian Metode Ilmiah
Pengertian metode dan langkah langkah metode ilmiah – Kali ini, akan dijelaskan
tentang apa itu metode ilmiah dan bagaimana langkah langkah metode ilmiah.
Secara sederhana, pengertian metode ilmiah adalah langkah kerja yang dilakukan
oleh para peneliti dalam menjawab masalah yang ada.
Dalam buku Schaum outline dijelaskan bahwa pengertian metode ilmiah atau
metode saintifik adalah langkah langkah kerja rutin dari saintis saintis aktif seiring
dibimbingnya mereka oleh keingintahuan untuk mempelajari keteraturan dan
hubungan di antara fenomena fenomena yang mereka pelajari. Penerapan
memikiran sehat setepat-tepatnya dalam penelitian dan analisis data juga
merupakan pengertian metode ilmiah atau metode saintifik.
Dalam pengertian metode ilmiah yang terbaharui, dikembangkan oleh Francis Bacon
(1561-1626) bahwa pengertian metode ilmiah adalah serangkaian langkah langkah
berupa melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan data dalam cakupan
masalah yang ada, memilah data untuk mencari hubungan, merumuskan hipotesis
atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi
hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan temuan baru dalam eksperimen
yang dilakukan. Langkah langkah ilmiah tersebut dilakukan secara sistematis dan
berurut.
Diterangkan dalam wikipedia, pengertian metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific
method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Scientis atau para peneliti/ilmuwan melaksanakan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya sehingga dapat
menjelaskan fenomena alam. Prediksi atau hipotesis yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Apabila hipotesis tersebut
lolos uji melalui eksperimen berkali-kali baik oleh satu peneliti ataupun oleh peneliti
lain, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Saintis atau para peneliti
mungkin tertarik pada aspek aspek yang berbeda dari alam, tetapi mereka semua
menggunakan pendekatan intelektual yang serupa untuk mengarahkan penyelidikan
penyelidikannya yaitu metode ilmiah.
Dari sumber lain dijelaskan bahwa pengertian metode ilmiah atau method of
scientific adalah suatu cara mencari dan mengungkapkan kebenaran dengan ciri
obyektivitas. Disini kebenaran yang diperoleh secara konsepsional atau deduktif saja
tidak cukup; harus diuji secara empiris.
Terakhir, pengertian metode ilmiah menurut sumber luar bahwa metode ilmiah
adalah proses dimana para ilmuwan, secara kolektif dan dari waktu ke waktu,
berusaha untuk membangun sebuah representasi dunia atau jawaban dari fenomena
fenomena yang ada secara akurat (dapat diandalkan, konsisten dan sangat
obyektif). The scientific method is the process by which scientists, collectively and
over time, endeavor to construct an accurate (that is, reliable, consistent and non-
arbitrary) representation of the world.
a. Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya
masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang
yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya,
menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah
adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah
permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan?
b. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih
memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode
ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan
hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya
dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti
merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis
yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-
benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
c. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan
sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan.
Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan
data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data
memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian
hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data
yang dikumpulkan.
d. Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari
suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya
merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah
menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis,
namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas
kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
e. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah
kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan
masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis
dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan
untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan,
walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti
terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya
tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
Penemuan masalah:
Penelitian selalu berawal dari penemuan masalah. Air sungai atau air sumur sering
terlihat kuning dan berbau. Air tersebut tidak dapat digunakan untuk diminum,
bahkan untuk mencuci pakaianpun tidak baik, karena pakaian yang dicuci akan
berubah menjadi kuning.
Perumusan masalah:
Setelah menemukan masalah, kita harus merumuskan masalah, bagaimana agar air
tersebut dapat digunakan untuk mencuci.
Pengamatan:
Sebelum melakukan tindakan penjernihan air tersebut, kita harus melakukan
pengamatan terhadap keadaan air seperti warna air, kekeruhannya dan baunya.
Perumusan Hipotesis:
Dari hasil pengamatan, kita dapat merumuskan hipotesis yang membuat perkiraan
jalan keluar (solusi)nya. Salah satu usaha untuk memperbaiki warna atau keruh atau
bau air tersebut dengan jalan menyaring air tersebut, dengan menggunakan
saringan pasir, ijuk dan lain-lain.
Melakukan eksperimen:
Lakukan eksperimen, dengan menyediakan alat atau bahan yang diperlukan. Jika
hasil eksperimen, tidak memuaskan, eksperimen alternatif dilakukan, hingga hasilnya
memuaskan.
Setiap penelitian berakhir dengan membuat laporan. Laporan harus bersifat jujur,
apa adanya, sesuai dengan hasil yang didapatkan. Dengan demikian orang lain pun
dapat memanfaatkan hasil eksperimen yang Anda lakukan.
Latihan :
Misalnya pikirkan langkah-langkah apa yang Anda lakukan jika di sekitar tempat tinggal
Anda, banyak tumpukan tempurung kelapa, dan bagaimana tindakan Anda agar
tempurung kelapa tersebut dapat bermanfaat.
B. HAKIKAT ILMU KIMIA
1. Pengertian Ilmu Kimia
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan
materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu
kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa
materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia
adalah ilmu mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi
yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu sendiri
adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud
yang semula.
Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari
ciri pemikiran filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam
menumbuhkan sikap kritis terhadap suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak
untuk mengajukan berbagi pertanyaan terhadap fenomena yang ada. Sebagai
contoh ; fakta kimia yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Dari sikap kritis
muncul pertanyaan ; apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan
arus listrik dan apa yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik, bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan non-elektrolit,
dan lain-lain.
Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan,
kesehatan, dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam
penemuan dan pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih
bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan lebih ramah lingkungan.
Di dalam kajian ilmu kimia Anda akan mempelajari struktur, susunan, sifat dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan
perubahan materi akan di bahan dalam Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis serta
sifat kimia dari materi. Sifat fisis mencakup wujud dan tampilan materi, sedang sifat
kimia yang mencakup kecenderungan materi utnuk berubah, dan menghasilkan
materi baru. Pembahasan tentang energi yang menyertai perubahan kimia,
menyangkut banyaknya energi yang menyertai perubahan sejumlah materi, serta
asal usul energi tersebut.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu
lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,
bioinformatika dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang
memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik
melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan
molekul.
Ilmu kimia membahas tentang materi yang meliputi : susunannya dan strukturnya;
sifat; perubahannya; dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Secara lebih
ringkas dijelaskan dalam uraian berikut.
Dengan mengetahui komposisi dan struktur zat dapat diramalkan sifat zat.
Sebaliknya dengan mengetahui sifat zat dapat diramalkan komposisi dan
strukturnya.
b. Sifat Materi
1) Sifat Fisis
Zat dapat diidentifikasi dari sifat – sifat dan dari susunannya. Warna, titik
leleh, titik didih dan kerapatan merupakan sifat – sifat fisika. Sifat fisika
(physical property) dapat diukur dan diamati tanpa mengubah susunan
atau identitas suatu zat.
Ciri suatu materi yang dapat anda amati tanpa merubah zat-zat yang
menyusun materi tersebut disebut sifat fisis. Contoh-contoh sifat fisis
adalah warna, bentuk, ukuran, kepadatan, titik lebur dan titik didih. Anda
dapat menggambarkan suatu zat menggunakan.
Jika anda mempunyai minuman ringan dalam sebuah gelas, anda dapat
mengukur volume dan suhunya, serta menggambarkan baunya. Masing-
masing ciri tersebut merupakan sifat fisis minuman ringan. Beberapa sifat
fisis menggambarkan sifat suatu materi atau zat.
Mungkin anda tahu, semua benda yang terbuat dari besi dapat ditarik
oleh daya magnet. Daya tarik besi terhadap magnet ini merupakan sifat
zat besi. Setiap zat mempunyai sifat fisis yang membedakannya dari zat
lain.
2) Sifat Kimia
Pernahkah anda memperhatikan peringatan yang dipasang di stasiun
pengisian bahan bakar umum (SPBU)? Setiap SPBU selalu memberi
peringatan ”DILARANG MEROKOK”, seperti gambar di bawah:
Banyak zat lain yang mudah terbakar, seperti LPG, bensin, spiritus,
minyak tanah. Dengan mengetahui bahan mana yang mengandung zat-
zat yang memiliki sifat kimia ini, anda akan dapat menggunakannya
secara aman.
c. Perubahan Materi
Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
Contoh :
Pada proses reaksi fotosintesis pada tumbuhan terjadi pada siang hari
dengan bantuan sinar matahari. Jadi energi matahari diubah menjadi energi
kimia yang disimpan dalam karbohidrat hasil reaksi itu jadi tiap perubahan
zat selalu disertai perubahan energi, tetapi tidak semua energi yang
menyertai perubahan zat dapat diamati oleh indera kita.
Kimia termasuk salah satu rumpun mata pelajaran IPA SMA yang dibangun atas
dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, kimia dipandang
pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Kimia merupakan ilmu
yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif)
namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif).
Ilmu kimia merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip,
hukum) temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Ilmu kimia termasuk dalam ilmu
sains yang merupakan aktivitas penelusuran untuk mencapai pengertian dan
jawaban yang memuaskan tentang beberapa realita, dimana pengertian itu
diperoleh dengan cara mempelajarai prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang berlaku
yang dapat diuji dengan eksperimen. Mempelajari sains melibatkan penggalian
fakta-fakta melalui observasi, pengukuran, klasifikasi dan penggorganisasian fakta–
fakta yang diperoleh tersebut.
Cain, Sandra (1990: 4) menyatakan bahwa sains (IPA) terdiri dan empat komponen
antara lain: sains sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai sikap, dan
sains sebagai teknologi.
Sains berkiatan dengan bukti dan teori. Bukti-bukti diperoleh dari eksperimen. Untuk
menjelaskan bukti-bukti, teori-teori dikemukakan kemudian diuji untuk melihat
kebenaran teori sesuai dengan pengamatan. Hubungan yang pasti antara teori dan
bukti adalah sangat kompleks, dan pada taraf ini kita mencatat bahwa sains
melibatkan kedua-duanya.
Ilmu Pengetahuan Alam (Kimia) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
gejala alam secara sistematis, sehingga IPA (Kimia) bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Teori – teori dalam kimia meliputi teori atom yang berkembang dari teori atom
demokritus hingga teori atom mekanika kuantum merupakan produk yang lahir
dari proses berpikir secara ilmiah, teori yang lain seperti teori asam-basa dimulai
dari teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted-Lowry, teori asam-
basa Lewis dan lain-lain.
Tujuan mata pelajaran Kimia dicapai oleh peserta didik melalui berbagai
pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah
pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai
salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
senyawa organik (senyawa hidrokarbon), seperti alkohol, bensin, solar, dan lain-
lain.
b. Kimia Anorganik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian senyawa-
senyawa anorganik seperti garam-garam, mineral-mineral, dan lain-lain.
c. Biokimia. Bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai sifat dan
komposisi senyawa serta hasil reaksi perubahannya. Senyawa-senyawa yang
dipelajari meliputikarbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, hormon, dan lain-
lain.
d. Kimia Analitik. Bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan
pada penelitian tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisik kimia, dan
perubahan senyawa kimia.
i. Kimia Pangan. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian untuk
mengembangkan kualitas bahan pangan, zat-zat aditifmakanan, dan hal-hal yang
berkaitan dengan kebutuhan pangan.
LATIHAN
Buatlah peta konsep dari materi hakikat ilmu kimia menggunakan aplikasi Mind Maple
Lite yang dapat Anda download melalui tautan pada halaman download Blog Oase
Pembelajaran pada bagian software :
http://adisaputrabtm.blogspot.co.id/p/kurikulum.html
Manfaatnya adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai
proses yang berlangsung di dalamnya.
Dari uraian di atas telah dijelaskan bahwa materi dapat berubah secara fisis atau
kimia. Dengan belajar ilmu kimia, kita dapat mengubah bahan alam menjadi produk
yang lebih berguna utnuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat
mengerti kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti barbagai gejala alam
yang kita jumpai dalam kehidupan kita setiap hari, misalnya :
b. Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik,
plastik, obat-obatan, pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alat-alat
rumah tangga, bahkan berbagai jenis makanan olahan, yang semuanya
merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia.
Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak
langsung mengalami sentuhan kimia. Coba Anda perhatikan gambar berikut.
Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi.
a. Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang
berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa
jutaan tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat
mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis enegri tersebut.
Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif
misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari
yang terbatas.
b. Teknologi Biogas
Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena
kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak,
kotoran ternak juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi
sumber penularan penyakit.
Nah itulah gunanya Anda mempelajari ilmu kimia. Beberapa contoh bahan
kimia yang dapat menimbulkan masalah antara lain : pembasmian serangga,
minuman keras, narkotika, rokok, alkohol, zat zat pewarna makanan sintetis,
dan masih banyak lagi senyawa-senyawa lainnya. Apabila manusia
terhirup/tertelan bahan- bahan beracun, maka harus segera diberikan
pertolongan seperti membilas mulut dengan air lalu beri minum air putih yang
banyak, usahakan agar dapat muntah dan segera bawa ke Rumah Sakit untuk
ditolong.
LATIHAN
Metode Ilmiah ialah pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu kimia.
Prinsip/langkah langkah metode ilmiah
a. penemuan masalah
b. perumusan masalah
c. pengamatan
d. perumusan hipotesis
e. eksperimen
f. membuat laporan
Hasil kegiatan ilmiah harus dikomunikasikan agar dapat memberikan sumbangan pada
ilmu pengetahuan yang disebut dengan laporan percobaan.
Pemahaman metode ilmiah membuat kita dapat mengembangkan sikap ilmiah dalam
melakukan/menyikapi sesuatu.
Ilmu Kimia ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi susunan,
struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya.
Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
Materi mempunyai massa dan berat. Massa suatu benda menyatakan jumlah materi
pada benda tersebut.
Pengertian massa berbeda dengan berat massa suatu benda tetap, sedangkan berat
benda tergantung pada gravitasi bumi setempat.
Perubahan yang terjadi pada materi yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah
bentuk dan wujud materi, sedangkan perubahan kimia yaitu perubahan yang
menghasilkan materi baru.
Peranan kimia dalam perkembangan IPTEK yaitu ilmu kimia dapat dimanfaatkan untuk
mempelajari teknologi diberbagai industri yang memproduksi bahan bahan baru yang
merupakan kebutuhan primer, sekunder bagi kehidupan sehari hari maupun dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Ilmu kimia berperan dalam peningkatan kesejahteraan manusia dan perkembangan lain,
misalnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga, kemajuan ilmu kedokteran,
peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan teknologi, transportasi, penegakan
hukum, kelestarian lingkungan dan kemajuan fotografi dan seni.
Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam dan sosial.
Sekarang Anda teleh selesai mempelajari semua materi pada kegiatan 1. Untuk mengetahui
apakah Anda telah paham akan materi tersebut, coba Anda kerjakan soal-soal mandiri
kegiatan 1, tanpa melihat kuncinya terlebih dahulu.
d. Tugas
ESSAY
Jika Anda telah menyelesaikan soal soal tersebut, cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci
jawaban yang ada pada akhir modul ini.
b. Uraian Materi
a. Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah meledak, mudah terbakar, korosif,
dan bersifat racun.
b. Alat-alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tangan atau muka.
c. Reagen anorganik yang reaktif.
d. Alat-alat listrik seperti kompor listrik, oven, lampu pemanas dan lain-lain.
e. Air untuk pendingin yang sewaktu-waktu dapat bewrhenti alirannya atu bocor,
oleh karena itu air di laboratorium kimia sangatlah penting.
f. Radiasi ultraviolet.
Penggunaan bahan kimia berbahaya sebaiknya dihindari, tetapi bila harus
dilakukan maka penggunaannya dibuat sekecil mungkin atau harus dirancang
dulu percobaan yang akan dilakukan (bahannya, alatnya, kondisi dan sebagainya),
sehingga aman dalam bekerja. Bahan-bahan kimia berbahaya (Hazardous
Chemicals) diberikan label pada kemasan, diantaranya sebagai berikut:
Keterangan :
1. Toxic :
Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila sedikit
bahan kimia ini masuk dalam tubuh dengan ingestion, menghirup uap, bau
atau debu, atau dengan penyerapan melalui kulit.
2. Corrosive :
Produk ini dapat merusak jaringan hidup. Mata adalah yang paling mudah
terkena.
3. Explosive :
Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan api bunga api,
guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif
pada kontak (singgungan) dengan logam.
4. Oxidizing :
Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini juga dapat
menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan reduktor.
5. Flammable :
Senyawa ini mempunyai flash point yang rendah (mudah terbakar). Dapat
bereaksi dengan air atau udara basah (berkabut) untuk menghasilkan gas
yang mudah terbakar jika terdapat sumber nyala seperti api bunsen, permukaan
logam panas, loncatan bunga api listrik dan lain-lain.
6. Harmful :
Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir dan dapat
mengganggu pernapasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini
(harmful) khususnya bila kontak langsung dengan kulit, dihirup atau ditelan.
Selain itu juga ada simbol keselamatan kerja di laboratorium seperti pada gambar di
bawah ini:
Laboratorium kimia merupakan tempat kerja yang memiliki banyak potensi bahaya.
Ini meliputi larutan kimia, ledakan reaksi kimia, dan panas dari peralatan. Tak heran,
orang yang bekerja di sebuah laboratorium kimia harus menggunakan peralatan
pelindung diri (personal protective equipment). Laboratoriumnya juga harus
dilengkapi dengan alat-alat keselamatan kerja.
1. Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan
kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-
kali pakai. Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi dan
hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium kimia.
6. Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas berbahaya.
Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda sehingga gas
berbahaya tersebut tidak terhirup. Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa
masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi
material penghisap gas.
7. Kaos tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang
bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh. Macam-macam kaos tangan yang
digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena.
Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang dilengkapi dengan
serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu umumnya terbuat dari tepung kanji
dan berfungsi untuk melumasi kaos tangan agar mudah digunakan.
8. Pelindung telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear protector). Alat
ini lazim digunakan untuk melindungi teringa dari bising yang dikeluarkan
perlatatan tertentu, misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher),
sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang menggunakan ultrasonik.
Selain harus menggunakan alat pelindung diri, orang yang bekerja di laboratorium
kimia juga harus mengetahui peralatan keselamatan laboratorium (laboratory’s
safety equipment). Secara prinsip, peralatan tersebut digunakan bila terjadi situasi
gawat darurat. Berikut beberapa contoh standar peralatan tersebut.
1. Pembasuh mata
Pembasuh mata (eye wash) berfungsi membasuh mata yang terkena cairan
kimia. Cara kerjanya, basuh mata Anda dengan air yang mengalir dari alat itu
untuk beberapa saat. Saat membasuh, pastikan tangan Anda bersih sehingga
tidak mengganggu mata Anda.
2. Fire blanket
Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk memadamkannya,
Anda bisa menggunakan selimut api (fire blanket). Pastikan Anda menggunakan
kaos tangan saat menggunakan atau membersihkan alat tersebut.
3. Safety shower
Apa yang harus dilakukan jika badan Anda terkena tumpahan cairan kimia
dengan jumlah relatif banyak? Segeralah menuju safety shower dan guyur badan
Anda dengan air dari alat tersebut. Ini untuk membersihkan badan Anda dari
larutan kimia sehingga badan Anda terhindar dari cedera parah.
4. Spill neutralizers
Meskipun sudah berkerja dengan hati-hati, terkadang larutan kimia tumpah ke
lantai. Jika ini terjadi, spill neutralizers digunakan untuk menetralkan cairan kimia
tumpah tersebut. Perlengkapan keselematan laboratorium ini dilengkapi material
asam dan basa. Sebagai contoh, bila cairan yang tumpah itu asam, gunakan
material basa untuk menetralkannya.
Oleh karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai pendekatan praktek
yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek laboratorium. Karena
sebelum memulai melakukan praktik di laboratorium, praktikan harus mengenal dan
memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia serta menerapkan dilaboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa
peralatan yang akan digunakan dalam praktikum:
Alat Fungsi
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan
erlenmeyer yang selalu digunakan.
Erlenmeyer
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat
karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat
termometer.
Labu destilasi
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan
tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu
zat ciar.
Gelas Beaker
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang
menggunakan karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses
penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian
Corong gelas atas.
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa
vakum.
Corong bucher
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu
dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu
larutan.
Buret
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah
biasa digunakan pada proses ekstraksi.
Corong pisah
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang tinggi.
Gelas ukur
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat
air masuk, lubang ata tempat air keluar.
Kondensor
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol
larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan
karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet
ukur.
Pipet ukur
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian
pada bagian yang menggembung.
Pipet tetes
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan
direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.
Pengaduk
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
Tabung reaksi
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk
padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat
yang bereaksi dengan logam digunakan spatula
plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan
dengan logam dapat digunakan spatula logam.
Desikator
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya:
setelah kertas indikator universal dicelupkan di
cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
Indikator universal
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan
terhadap suatu bahan kimia
Gelas arloji
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam
kondisi panas.
Hot hands
Untuk menyaring larutan.
Kertas saring
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
Kaki tiga
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker
pada waktu pemanasan menggunakan pemanas
spiritus atau pemanas bunsen
Kawat kasa
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat
melakukan percobaan yang membutuhkan banyak
tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang
menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan
rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun
orang lain.
Penjepit
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan.
Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan
kemudian disambungkan arus listrik maka secara
otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
Krusibel
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan
larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
Evaporating dish
Sebagai penjepit, misalnya:
Ring
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat
pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
Clay triangle
Untuk melindungi mata dari bahan yang
menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan
api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia
yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya
H2SO4.
Kacamata pengaman
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
Pemanas spiritus
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
Hot plate
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam
keadaan basah.
Oven
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar
1000 °C.
Tanur
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan
media pada pengujian secara mikrobiologi.
Inkubator
A.
c. Rangkuman
√ Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan.
√ Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan alat alat
Laboratorium, bahan & proses Praktikum, tempat Praktikun & lingkungannya serta
cara-cara melakukan Praktikum.
d. Tugas
ESSAY
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN TEPAT !
a. b. c. d.
Jika Anda telah selesai mengerjakannya, silahkan Anda cocokan dengan kunci jawaban
yang ada pada akhir modul ini. Mudah mudahan score Anda baik dan berarti Anda akan
mengikuti Tes Akhir Modul.
Selamat Bekerja ……
A. Tes Formatif
4. Berikut yang bukan merupakan sikap yang harus dimiliki seorang ilmuwan adalah…
A. Sikap ingin tahu yang tinggi
B. Sikap cuek terhadap masalah
C. Berperilaku terbuka
D. Selalu berpikir maju
E. Memperoleh data dengan cermat dan teliti
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 2 dan 5
9. Berikut ini yang bukan peristiwa yang menandai terjadinya reaksi kimia adalah …..
B. Terjadinya endapan
C. Timbulnya gas
D. Perubahan suhu
E. Perubahan volume
F. Perubahan warna
10. Di bidang pertanian, ilmu kimia digunakan untuk? Kecuali…
A. Membuat pupuk
B. Membuat plastik
C. Membuat tanaman lebih subur
D. Membuat tanaman lebih rindang
E. Menghilangkan hama
11. Ilmu kimia juga digunakan untuk memecahkan masalah masalah kriminal, ilmu ini disebut
juga dengan ilmu ….
A. Ilmu alam
B. Ilmu manusia
C. Ilmu farmasi
D. Ilmu forensik
E. Ilmu teknik
12. Dalam industri pangan, ilmu kimia digunakan untuk meningkatkan mutu pangan. Zat yang
dipakai untuk mengawetkan makanan adalah …
A. Benzoat
B. Propionat
C. Cuka
D. Kecap
E. Gula
13. Di dalam dunia hewan, ilmu kimia juga digunakan. Contohnya yaitu ..
A. Kumbang terbang
B. Kelinci melompat – lompat
C. Tikus yang sedang berlari
D. Ular menyuntikan bisa ke musuhnya
E. Cicak yang sedang berdiam diri
14. Dalam industri tekstil, ilmu kimia digunakan untuk mewarnai pakaian. Temulawak memiliki
zat berwarna ..
A. Merah
B. Kuning
C. Hijau
D. Ungu
E. Biru
15. Berikut yang bukan merupakan contoh perilaku ilmiah di laboratorium adalah…
A. Kenakan jas lab
B. Gunakan pelindung mata
C. Mencicipi bahan kimia di lab
D. Mengenakan sepatu tertutup
E. Menggunakan peralatan dengan hati - hati
16. Cara memperlakukan alat di laboratorium jika alat terbuat dari bahan gelas , kecuali ..
A. Gunakan alat dengan hati – hati
B. Menempatkan alat di tempat yang aman
C. Menempatkan alat di sembarang tempat
D. Membawa alat dengan kedua tangan
E. Menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur
17. Cara memperlakukan alat di lab jika alat terbuat dari bahan listrik, kecuali ..
A. Jauhkan peralatan dari percikan air
B. Periksa instalasi kabel secara rutin
C. Periksa daya sebelum menggunakan alat
D. Langsung pakai alat tanpa di periksa terlebih dahulu
E. Pahami cara pengoperasian alat
Sekarang Anda telah dapat menerapkan pengetahuan Anda tentang modul ini, terhadap bahan-
bahan kimia maupun proses kimia yang Anda temukan dalam kehidupan Anda.
Dalam modul ini, Anda telah mempelajari bahwa karakteristik ilmu kimia sebagai cabang ilmu
pengetahuan Alam. Dalam kehidupan ilmu kimia dapat mengatasi gejala alam, memberikan
kemudahan dan mensejahterakan manusia dari mulai bangun sampai tidur kembali. Bahkan
sekarang Anda mengerti bahwa ilmu kimia berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti dalam
bidang kedokteran, Pertanian, Geologi, Hukum, Biologi, Seni juga Ekonomi.
Di samping itu Anda telah paham akan perkembangan ilmu kimia sejalan dengan
perkembangan IPTEK dengan menggunakan metode ilmiah. Prinsip prinsip metode ilmiah
sangat berguna dalam pengembangan ilmu kimia dan perkembangan IPTEK.
Untuk menambah wawasan Anda, cobalah Anda baca buku buku kimia yang lain, dan jika ada
kesulitan tanyakan pada guru bina.