Anda di halaman 1dari 69

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Metode ilmiah,hakikat ilmu kimia,keselamatan dan keamanan di laboratorium, serta peran kimia
di kehidupan

1. Nurul HikmatunDisusun
Uliya Oleh :
18030194003
2. Swastika Melda A 18030194062
Kelas : PKA 2018

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN
KIMIA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pacitan

Mata Pelajaran :Kimia

Kelas/Semester :X/Ganjil

Materi Pokok : Metode ilmiah,hakikat ilmu kimia,keselamatan dan keamanan di


laboratorium, serta peran kimia di kehidupan

Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menjelaskan Metode ilmiah,hakikat ilmu kimia,keselamatan dan keamanan di laboratorium,


serta peran kimia di kehidupan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.1 Menjelaskan hakikat ilmu kimia

3.6.2 Menjelaskan peranan kimia dalam kehidupan sehari-hari


D. Tujuan Pembelajaran

3.6.1.1 Diberikan penjelasan oleh guru, siswa dapat memahami hakikat ilmu kimia,

3.6.2.1 Siswa dapat menerapkan peranan kimia dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Ajar (Terlampir)

1. Metode ilmiah

2. hakikat ilmu kimia,keselamatan dan keamanan di laboratorium, serta peran kimia di


kehidupan

F. Metode Pembelajaran

1. Diskusi Kelompok
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media.
2. Video, blackboard, Boardmaker, laptop, & buku paket
3. Alat/Bahan
Proyektor LCD Alat-alat laboratorium, Beberapa sampel larutan yang ada di
laboratorium sekolah,
4. Sumber Belajar
 Michael Purba, Kimia Kelas X SMA /MA , Erlangga ,Jakarta
 Supplement books:
 Cerdas Belajar Kimia, Nana Sutresna, Grafindo Media Pratama, 2008
 buku pegangan Kimia jilid 1, Buku Kimia Penunjang Aktifitas Siswa,
dan hands out
 Lembar kerja
 Internet
http://e-dukasi.net http://psb-psma.org
Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Keterangan
Waktu
Pendahuluan 1 Guru mengawali proses pembelajaran 10 Menit Pertemuan 1
dengan mengucapkan salam dan dan 2
meminta ketua kelas untuk memimpin
doa
2 Guru mengecek absensi dan kesiapan
siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menyiapkan buku
kimia
3 Pemusatan perhatian peserta didik
(motivasi) dengan
menginformasikan materi yang akan
dipelajari dengan menjelaskan
tentang ilmu kimia

4 Sebagai apersepsi guru mencontohkan


terkait salah satu kimia dalam
kehidupan berupa molekul air (H2O)
yang sering bersinggungan dengan
siswa.
5 Masuk ke inti
Inti 1. Guru memaparkan konsep terkait 30 Menit
hakikat ilmu kimia
2. guru bertanya kepada siswa berkaitan
dengan konsep yang telah dijelaskan
3. Guru memaparkan contoh – contoh
yang berkaitan dengan ilmu kimia.
4. Guru meminta siswa memberikan
contoh – contoh sesuatu yang berkaitan
dengan ilmu kimia
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan 5 Menit
hasil pembelajaran, yakni hakikat ilmu
kimia.
2. Guru memberikan koreksi dan
konfirmasi
3. Guru memberikan tugas
4. Guru menutup kelas dengan hamdalah
dan salam

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahuluan 1 Mempersiapkan peserta didik 15 Menit

2 Berdo’a sebelum memulai pembelajaran

3 Memeriksa kehadira peserta didik

4 Guru mereview materi minggu lalu, dengan


menanya ke salah satu siswa.

5 Guru memberikan koreksi atas review siswa, dan


mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.

Inti 1 Guru menjelaskan manfaat atau peranan dari 45 Menit


ilmu kimia.

2 menampilkan video tentang peranan ilmu kimia


dalam kehidupan
3 guru membentuk siswa menjadi 8 kelompok

4 guru memberikan tugas kepada masing – masing


kelompok untuk menganalisis lingkungan
sekitar, dan menuliskan sesuatu yang termasuk
peranan dari ilmu kimia.

5 Guru meminta hasil diskusi, dan meminta


masing – masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.

6 Guru memberikan koreksi, apresiasi serta


penguatan dari hasil diskusi siswa.

Penutup 1. Guru meminta siswa untuk menyimpulkan 30 Menit


materi yang telah dipelajari.

2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang


telah dipeajari,

3. Guru memaparkan materi yang akan datang, dan


meminta peserta didik untuk mempersiapkan.

4. Guru menutup pembelajaran.

Penilaian
Aspek Teknik Instrument

Kognitif Tugas dan tes tertulis Tes lisan

Psikomotorik Kinerja dan atau Laporan praktikum


praktikum

Afektif Observasi Lembar observasi


1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal:
 Jelaskan apa yang dipelajari dalam ilmu kimia.
 Sebutkan peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian.
 Sebutkan langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan prinsip metode
ilmiah.

2. Psikomotorik
a. Praktik di laboratorium: Pengenalan peralatan laboratorium dan eksperimen
sederhana mengenai kelarutan gula dalam air.
b. Eksperimen dalam praktik metode ilmiah yang dilakukan di rumah, yang
dibuktikan dengan hasil akhir percobaan, laporan, dan foto-foto sebagai dokumen
bukti.

3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Indikator:

Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya
menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Kelarutan gula dalam air
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Aspek yang dinilai

Nama Kesesuaian
No Inisiatif Kontribusi Kerapihan, Skor
Siswa Persiapan pelaksanaan
dalam dalam teman kebersihan tempat
bahan dengan cara
bekerja kelompok bekerja
kerja

3
Aspek yang dinilai

Nama Kegiatan Hasil


No Rancangan Laporan akhir Presentasi hasil Skor
Siswa penelitian akhir/produk
penelitian penelitian penelitian
(foto-foto) penelitian

Pacitan, 16 November 2019

Kepala SMA Negeri 1 Guru Mata Pelajaran


Pacitan

Hemam, S.Pd.I., M.Si. Nurul Ulya, S.Pd.

NIP. NIP.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK
Indikator:
Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium atau di
lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Metode ilmiah
Tanggal Penilaian :
Kelas :

Catatan Kepala Sekolah


................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Pernahkah Anda berfikir bahwa, Anda


hidup diantara bahan bahan kimia dan
proses kimia?Mulai dari unsur unsur
pembentuk tubuh dan berbagai aktivitas
manusia, yang dilakukan di rumah, di
sekolah, di tempat kerja, bahkan di luar
angkasa sekalipun, tidak terlepas dari
proses kimia.

Alam semesta beserta isinya adalah materi.


Materi tersebut diperlukan manusia untuk
kelangsungan hidupnya. Udara yang kita
hirup, tanaman, hewan yang kita makan,
dan sumber energi, seperti minyak bumi
yang kita perlukan setiap hari termasuk
materi. Materi di alam ada yang dapat
diperbaharui, dan ada juga yang tidak
dapat diperbaharui.

Selamat! Anda sekarang telah menjadi siswa SMA. Modul pertama ini merupakan
pelajaran yang baru di SMA. Modul ini berjudul “Pengenalan Ilmu Kimia”. Modul ini
merupakan pengantar untuk mengenal ruang lingkup kimia secara umum, manfaat ilmu
kimia serta keterkaitannya dengan ilmu lain.
Di dalam kajian ilmu kimia, yang akan Anda pelajari meliputi struktur materi, komposisi
materi, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat
dan perubahan materi yang dipelajari dalam ilmu kimia mencakup sifat fisis, yaitu meliputi
wujud dan tapilan materi, serta sifat kimia materi yang mempunyai kecenderungan untuk
berubah, sehingga menghasilkan materi baru.

Materi modul ini terdiri dari 2 kegiatan, yaitu:

Kegiatan 1. Metode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia dan Peranan Kimia.

Kegiatan 2. Keselamatan dan Keamanan Kerja di Laboratorium

Dalam modul ini ada beberapa ilustrasi (gambar). Untuk mempermudah Anda dalam
mempelajari ilmu kimia. Semoga Anda, dapat memahami modul pertama ini, yang
merupakan dasar pengetahuan Anda, untuk mempelajari modul-modul kimia berikutnya,
dan diharapkan Anda dapat menyelesaikannya dalam waktu 2 X 45 menit.

Semoga Anda tertarik mempelajari ilmu kimia dan dapat berhasil.

PETA KONSEP
PETA KONSEP

B. Prasyarat

Agar dapat mempelajari modul ini dengan baik, anda harus sudah memahami
materi pelajaran di SMP tentang pengenalan ilmu kimia.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk


mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan, sehingga diperoleh hasil
yang optimal.
2. Pahami setiap teori dasar yang akan menunjang penguasaan materi dengan
membaca secara teliti. Bilamana terdapat evaluasi maka kerjakan evaluasi tersebut
sebagai sarana latihan dan kunci jawabannya terdapat pada bagian belakang.
3. Jawablah tes formatif dengan jawaban yang singkat dan jelas serta kerjakan
sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.
4. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bila perlu
konsultasikan hasil penugasan tersebut kepada guru.
5. Catatlah semua kesulitan Anda dalam mempelajari modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat tatap muka. Bacalah referensi lain yang ada hubungan dengan
materi modul ini agar Anda mendapatkan pengetahuan tambahan.
D. Tujuan Akhir
D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:


1. Menguraikan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, peranan kimia, dan keselamatan
dan keamanan kerja di laboratorium.
2. Membaca literatur tentang metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, peranan kimia, dan
keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium.

E. Kompetensi

KOMPETENSI INTI

Sikap:

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan:

KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,


dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

Keterampilan:

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

Pengetahuan:

3.1. Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, keselamatan dan keamanan di

laboratorium, serta peran kimia dalam kehidupan


Keterampilan:

4.1. Menyajikan hasil rancangan dan hasil percobaan ilmiah

F. Cek Kemampuan

Pilihlah Jawaban Yang paling tepat !

Jelaskan apakah perubahan materi berikut, termasuk perubahan fisika atau perubahan
kimia.
a. air laut menguap
b. lilin meleleh
c. petasan meledak
d. pembuatan plastik dari minyak bumi
e. bel berdering.

2. Mengapa ilmu kimia diperlukan dalam bidang kedokteran? Jelaskan dan beri contoh.

Apakah Anda telah selesai mengerjakannya?


Cocokan jawaban Anda dengan kunci berikut.

BAB II. PEMBELAJARAN


A.
A. Rencana Belajar Siswa

Tulislah semua jenis kegiatan yang anda lakukan di dalam tabel kegiatan di bawah ini.
Jika ada perubahan dari rencana semula, berilah alasannya kemudian mintalah tanda tangan
kepada guru anda.

Tanda
Jenis Tempat Alasan tangan
Tanggal Waktu
perubahan
Kegiatan Belajar Guru

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, diharapkan anda dapat:

 Mengindentifikasi pengertian metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, dan peran kimia dalam
kehidupan melalui studi pustaka.

Menjelaskan metode ilmiah, hakikat ilmu kimia, dan peran kimia dalam kehidupan.

b. Uraian Materi

A. METODE ILMIAH
1. Pengertian Metode Ilmiah
Pengertian metode dan langkah langkah metode ilmiah – Kali ini, akan dijelaskan
tentang apa itu metode ilmiah dan bagaimana langkah langkah metode ilmiah.
Secara sederhana, pengertian metode ilmiah adalah langkah kerja yang dilakukan
oleh para peneliti dalam menjawab masalah yang ada.

Dalam buku Schaum outline dijelaskan bahwa pengertian metode ilmiah atau
metode saintifik adalah langkah langkah kerja rutin dari saintis saintis aktif seiring
dibimbingnya mereka oleh keingintahuan untuk mempelajari keteraturan dan
hubungan di antara fenomena fenomena yang mereka pelajari. Penerapan
memikiran sehat setepat-tepatnya dalam penelitian dan analisis data juga
merupakan pengertian metode ilmiah atau metode saintifik.

Dalam pengertian metode ilmiah yang terbaharui, dikembangkan oleh Francis Bacon
(1561-1626) bahwa pengertian metode ilmiah adalah serangkaian langkah langkah
berupa melakukan identifikasi masalah, mengumpulkan data dalam cakupan
masalah yang ada, memilah data untuk mencari hubungan, merumuskan hipotesis
atau dugaan ilmiah sementara, menguji hipotesis secara tepat dan mengonfirmasi
hipotesis/dugaan ilmiah apabila terdapat temuan temuan baru dalam eksperimen
yang dilakukan. Langkah langkah ilmiah tersebut dilakukan secara sistematis dan
berurut.

Diterangkan dalam wikipedia, pengertian metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific
method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Scientis atau para peneliti/ilmuwan melaksanakan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya sehingga dapat
menjelaskan fenomena alam. Prediksi atau hipotesis yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Apabila hipotesis tersebut
lolos uji melalui eksperimen berkali-kali baik oleh satu peneliti ataupun oleh peneliti
lain, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Saintis atau para peneliti
mungkin tertarik pada aspek aspek yang berbeda dari alam, tetapi mereka semua
menggunakan pendekatan intelektual yang serupa untuk mengarahkan penyelidikan
penyelidikannya yaitu metode ilmiah.

Dari sumber lain dijelaskan bahwa pengertian metode ilmiah atau method of
scientific adalah suatu cara mencari dan mengungkapkan kebenaran dengan ciri
obyektivitas. Disini kebenaran yang diperoleh secara konsepsional atau deduktif saja
tidak cukup; harus diuji secara empiris.

Terakhir, pengertian metode ilmiah menurut sumber luar bahwa metode ilmiah
adalah proses dimana para ilmuwan, secara kolektif dan dari waktu ke waktu,
berusaha untuk membangun sebuah representasi dunia atau jawaban dari fenomena
fenomena yang ada secara akurat (dapat diandalkan, konsisten dan sangat
obyektif). The scientific method is the process by which scientists, collectively and
over time, endeavor to construct an accurate (that is, reliable, consistent and non-
arbitrary) representation of the world.

2. Prinsip-Prinsip Metode Ilmiah


Berkat kerja keras para ahli kimia dalam melakukan studi atau penelitian, kita telah
menikmati hasilnya untuk memenuhi berbagai keperluan hidup.

Pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan


mengembangkan ilmu kimia adalah “Metode Ilmiah”. Metode ilmiah merupakan
langkah-langkah pekerjaan seorang ilmuwan dalam melakukan penelitian.
Pemahaman metode ilmiah membuat kita dapat bersikap ilmiah di dalam
melakukan/menyikapi sesuatu.

a. Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah


Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban
atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat
dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta
khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada
masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian
pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang
dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses
selanjutnya.

b. Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis


Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan
bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan
kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam
metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah
secara sistematis dan berurutan.

c. Metode ilmiah didasarkan pada data empiris


Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah,
bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu
harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif.
Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam
metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data
empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.

d. Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol


Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara
terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu
dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin
membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang
yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau
bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.

3. Langkah-Langkah Metode Ilmiah


Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat
langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap
langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-
langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut: merumuskan masalah; merumuskan
hipotesis; mengumpulkan data; menguji hipotesis; merumuskan kesimpulan.

a. Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya
masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat
tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang
yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya,
menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah
adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah
permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan?

b. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih
memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode
ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan
hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya
dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti
merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis
yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-
benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.

c. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan
sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan.
Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan
data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data
memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian
hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data
yang dikumpulkan.

d. Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari
suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya
merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah
menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis,
namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum
pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas
kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

e. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah
kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan
masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis
dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan
untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan,
walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti
terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya
tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

Sebagai contoh : masalah penjernihan air sungai atau air sumur.

Penemuan masalah:

Penelitian selalu berawal dari penemuan masalah. Air sungai atau air sumur sering
terlihat kuning dan berbau. Air tersebut tidak dapat digunakan untuk diminum,
bahkan untuk mencuci pakaianpun tidak baik, karena pakaian yang dicuci akan
berubah menjadi kuning.

Perumusan masalah:

Setelah menemukan masalah, kita harus merumuskan masalah, bagaimana agar air
tersebut dapat digunakan untuk mencuci.

Pengamatan:
Sebelum melakukan tindakan penjernihan air tersebut, kita harus melakukan
pengamatan terhadap keadaan air seperti warna air, kekeruhannya dan baunya.

Perumusan Hipotesis:

Dari hasil pengamatan, kita dapat merumuskan hipotesis yang membuat perkiraan
jalan keluar (solusi)nya. Salah satu usaha untuk memperbaiki warna atau keruh atau
bau air tersebut dengan jalan menyaring air tersebut, dengan menggunakan
saringan pasir, ijuk dan lain-lain.

Melakukan eksperimen:

Lakukan eksperimen, dengan menyediakan alat atau bahan yang diperlukan. Jika
hasil eksperimen, tidak memuaskan, eksperimen alternatif dilakukan, hingga hasilnya
memuaskan.

Setiap penelitian berakhir dengan membuat laporan. Laporan harus bersifat jujur,
apa adanya, sesuai dengan hasil yang didapatkan. Dengan demikian orang lain pun
dapat memanfaatkan hasil eksperimen yang Anda lakukan.

Bagaimana pahamkah Anda ?

Latihan :

1. Apa itu metode ilmiah ?


2. Jelaskan prinsip-prinsip metode ilmiah.
3. Jelaskan langkah–langkah metode ilmiah.
4. Susunan kelima istilah berikut sehingga urutannya menyatakan urutan kegiatan yang
biasa dalam metode ilmiah : fakta, hukum, teori, eksperimen dan hipotesis !
5. Jelaskan sedikit tentang eksperimen dan hukum alam!
Tugas Mandiri:

Buatlah suatu penelitian kecil dengan permasalahan tertentu yang menggunakan


langkah-langkah metode ilmiah! Tulis dalam bentuk format makalah.

Misalnya pikirkan langkah-langkah apa yang Anda lakukan jika di sekitar tempat tinggal
Anda, banyak tumpukan tempurung kelapa, dan bagaimana tindakan Anda agar
tempurung kelapa tersebut dapat bermanfaat.
B. HAKIKAT ILMU KIMIA
1. Pengertian Ilmu Kimia
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimia yang artinya perubahan
materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti, ilmu
kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa
materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia
adalah ilmu mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi
yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu sendiri
adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.

Kimia sebagai ilmu yang melibatkan kegiatan ilmiah melalui langkah-langkah


metode ilmiah dilahirkan oleh para ilmuwan muslim bangsa Arab dan Persia pada
abad ke-8. Salah seorang bapak ilmu kimia yang terkemuka adalah Jabir ibn
Hayyan (700-778), yang lebih dikenal di Eropa dengan nama Latinnya, Geber. Ia
memperkenalkan istilah ilmu kimia dengan sebutan al-kimia yang artinya perubahan
materi. Istilah kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
rekayasa materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain. Secara
lengkapnya, ilmu kimia adalah ilmu mempelajari tentang unsur penyusun suatu
zat, bagaimana unsur tersebut saling berkombinasi (struktur), sifat zat, perubahan
serta energi yang menyertai perubahan suatu zat atau materi.

Hakekat ilmu kimia adalah bahwa benda itu bisa mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud
yang semula.

Fakta yang terdapat di alam mempunyai banyak hubungan dengan ilmu kimia. Dari
ciri pemikiran filsafat yang telah dipelajari mempunyai arti besar dalam
menumbuhkan sikap kritis terhadap suatu fakta. Sikap kritis ini merangsang otak
untuk mengajukan berbagi pertanyaan terhadap fenomena yang ada. Sebagai
contoh ; fakta kimia yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit. Dari sikap kritis
muncul pertanyaan ; apa yang menyebabkan larutan elektrolit dapat menghantarkan
arus listrik dan apa yang menyebabkan larutan non-elektrolit tidak dapat
menghantarkan arus listrik, bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan non-elektrolit,
dan lain-lain.

Ilmu kimia diperlukan dan terlibat dalam kegiatan industri dan perdagangan,
kesehatan, dan berbagai bidang lain. Kedepan, Ilmu Kimia sangat berperan dalam
penemuan dan pengembangan material dan sumber energi baru yang lebih
bermanfaat, bernilai ekonomis tinggi, dan lebih ramah lingkungan.

Di dalam kajian ilmu kimia Anda akan mempelajari struktur, susunan, sifat dan
perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Sifat dan
perubahan materi akan di bahan dalam Ilmu Kimia mencakup sifat-sifat fisis serta
sifat kimia dari materi. Sifat fisis mencakup wujud dan tampilan materi, sedang sifat
kimia yang mencakup kecenderungan materi utnuk berubah, dan menghasilkan
materi baru. Pembahasan tentang energi yang menyertai perubahan kimia,
menyangkut banyaknya energi yang menyertai perubahan sejumlah materi, serta
asal usul energi tersebut.

Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu
lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,
bioinformatika dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang
memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik
melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan
molekul.

Ilmu kimia membahas tentang materi yang meliputi : susunannya dan strukturnya;
sifat; perubahannya; dan energi yang menyertai perubahan tersebut. Secara lebih
ringkas dijelaskan dalam uraian berikut.

a. Struktur dan Susunan Materi


Struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun suatu materi atau
menggambarkan bagaimana atom-atom penyusun materi tersebut saling
berikatan.

Susunan materi mencakup komponen-komponen pembentuk materi dan


perbandingan tiap komponen tersebut.
Struktur dan susunan zat berhubungan erat dengan sifat zat. Komposisi dan
struktur tertentu akan menghasilkan sifat tertentu, bila komposisi dan struktur
dua zat berbeda maka sifat dua zat itu berbeda.

Dengan mengetahui komposisi dan struktur zat dapat diramalkan sifat zat.
Sebaliknya dengan mengetahui sifat zat dapat diramalkan komposisi dan
strukturnya.

b. Sifat Materi
1) Sifat Fisis
Zat dapat diidentifikasi dari sifat – sifat dan dari susunannya. Warna, titik
leleh, titik didih dan kerapatan merupakan sifat – sifat fisika. Sifat fisika
(physical property) dapat diukur dan diamati tanpa mengubah susunan
atau identitas suatu zat.

Ciri suatu materi yang dapat anda amati tanpa merubah zat-zat yang
menyusun materi tersebut disebut sifat fisis. Contoh-contoh sifat fisis
adalah warna, bentuk, ukuran, kepadatan, titik lebur dan titik didih. Anda
dapat menggambarkan suatu zat menggunakan.

Jika anda mempunyai minuman ringan dalam sebuah gelas, anda dapat
mengukur volume dan suhunya, serta menggambarkan baunya. Masing-
masing ciri tersebut merupakan sifat fisis minuman ringan. Beberapa sifat
fisis menggambarkan sifat suatu materi atau zat.

Beberapa sifat fisis dapat diukur. Sebagai contoh, anda dapat


menggunakan sebuah penggaris untuk mengukur salah satu sifat paku
itu, yaitu panjangnya. Sifat fisis paku apa yang diukur dengan
timbangan?

Mungkin anda tahu, semua benda yang terbuat dari besi dapat ditarik
oleh daya magnet. Daya tarik besi terhadap magnet ini merupakan sifat
zat besi. Setiap zat mempunyai sifat fisis yang membedakannya dari zat
lain.

2) Sifat Kimia
Pernahkah anda memperhatikan peringatan yang dipasang di stasiun
pengisian bahan bakar umum (SPBU)? Setiap SPBU selalu memberi
peringatan ”DILARANG MEROKOK”, seperti gambar di bawah:

Peringatan itu menyatakan bahwa bahan bakar tersebut mudah


terbakar. Kecenderungan suatu zat untuk terbakar merupakan contoh
sifat kimia. Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang menyatakan apakah
zat itu dapat mengalami perubahan kimia tertentu.

Banyak zat lain yang mudah terbakar, seperti LPG, bensin, spiritus,
minyak tanah. Dengan mengetahui bahan mana yang mengandung zat-
zat yang memiliki sifat kimia ini, anda akan dapat menggunakannya
secara aman.

Ketika logam dibiarkan di udara, beberapa jenis logam akan mengalami


korosi. Perkaratan besi merupakan salah satu contoh korosi. Karat besi
adalah senyawa oksida besi, yaitu besi yang telah mengikat oksigen.
Karat besi bersifat rapuh dan berpori, sehingga logam besi yang berada
di bawahnya akan terus mengalami korosi lebih lanjut.

c. Perubahan Materi
Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :

1) Perubahan Fisika, yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru,


yang berubah hanya bentuk dan wujud materi. Contoh :
- Es menjadi air, dan dapat kembali menjadi es.
- Pelarutan garam, dan jika diuapkan, akan kembali menjadi garam
semula.
2) Perubahan Kimia atau reaksi kimia yaitu perubahan yang menghasilkan
materi baru. Suatu perubahan kimia, sulit dikembalikan ke keadaan
semula. Contoh :
- Nasi menjadi basi
- Kayu terbakar menjadi abu.
Untuk mengetahui, apakah telah terjadi perubahan kimia pada materi,
ada tolok ukur yang dapat diamati seperti perubahan suhu, perubahan
warna. pembentukan gas atau pembentukan endapan.

d. Energi yang Menyertai Perubahan Materi


Setiap materi memiliki energi. Energi yang dimiliki materi terbagi atas energi
kinetik dan energi potensial. Perubahan kimia juga disertai perubahan energi.

Contoh :

Pada proses reaksi fotosintesis pada tumbuhan terjadi pada siang hari
dengan bantuan sinar matahari. Jadi energi matahari diubah menjadi energi
kimia yang disimpan dalam karbohidrat hasil reaksi itu jadi tiap perubahan
zat selalu disertai perubahan energi, tetapi tidak semua energi yang
menyertai perubahan zat dapat diamati oleh indera kita.

2. Kedudukan Kimia dalam SAINS

Kimia termasuk salah satu rumpun mata pelajaran IPA SMA yang dibangun atas
dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu, kimia dipandang
pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Kimia merupakan ilmu
yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif)
namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan
berdasarkan teori (deduktif).

Ilmu kimia merupakan produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, teori, prinsip,
hukum) temuan saintis dan proses (kerja ilmiah). Ilmu kimia termasuk dalam ilmu
sains yang merupakan aktivitas penelusuran untuk mencapai pengertian dan
jawaban yang memuaskan tentang beberapa realita, dimana pengertian itu
diperoleh dengan cara mempelajarai prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang berlaku
yang dapat diuji dengan eksperimen. Mempelajari sains melibatkan penggalian
fakta-fakta melalui observasi, pengukuran, klasifikasi dan penggorganisasian fakta–
fakta yang diperoleh tersebut.

Cain, Sandra (1990: 4) menyatakan bahwa sains (IPA) terdiri dan empat komponen
antara lain: sains sebagai produk, sains sebagai proses, sains sebagai sikap, dan
sains sebagai teknologi.

Bridgstock Martin (1998: 6) menyebutkan, Concise Oxford Dictionary mendefinisikan


sains sebagai pengetahuan yang sistematis dan teroganisasi. Definisi tersebut di atas
dapat diartikan sebagai pengetahuan yang diperoleh, disusun dengan cara
melakukan observasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan
demikian seterusnya saling kait-mengait antara yang satu dengan cara yang lain.

Sains berkiatan dengan bukti dan teori. Bukti-bukti diperoleh dari eksperimen. Untuk
menjelaskan bukti-bukti, teori-teori dikemukakan kemudian diuji untuk melihat
kebenaran teori sesuai dengan pengamatan. Hubungan yang pasti antara teori dan
bukti adalah sangat kompleks, dan pada taraf ini kita mencatat bahwa sains
melibatkan kedua-duanya.

a. Kimia sebagai Proses

Ilmu Pengetahuan Alam (Kimia) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
gejala alam secara sistematis, sehingga IPA (Kimia) bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kimia sebagai suatu proses (alat atau metode) merupakan keterampilan-


keterampilan dan sikap-sikap yang dibutuhkan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan. Sebagai proses dapat diartikan semua kegiatan
ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan maupun untuk menemukan
pengetahuan baru.

Proses pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman langsung


untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. Salah satu tujuan mata pelajaran Kimia
dicapai oleh peserta didik melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan
induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses
inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan
hidup.

Contoh kimia sebagai proses dalam pembelajaran adalah peserta didik


melakukan eksperimen tentang larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
Peserta didik melakukan pengujian hipotesis dengan merancang percobaan
melalui pemasangan alat uji elektrolit, persiapan bahan, melakukan eksperimen,
kemudian dilakukan pengambilan data, lalu data yang telah diperoleh tadi
diolahan dan dilakukan penafsiran data untuk memperoleh kesimpulan.
Kemudian peserta didik menyampaikan hasil percobaan secara lisan atau
tertulis. Ini merupakan contoh dari proses kimia untuk mendapatkan
pengetahuan yang baru.

b. Kimia sebagai Produk

Kimia sebagai produk sains merupakan fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-


prinsip, hukum-hukum, konsep, dan teori-teori yang diformulasikan sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu sistematika. Sebagai produk juga dapat
diartikan sebagai hasil proses berupa pengetahuan untuk penyebaran
pengetahuan.

Semua fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-


teori dalam kimia merupakan produk sains yang telah ditemukan oleh para ahli
melalui bebagai macam proses sains.
Fakta-fakta dalam kimia contohnya seperti larutan NaCl dapat menghantarkan
arus lisrik, fakta ini diperoleh melalui hasil percobaan yang telah dilakukan. Para
ilmuan mencari tahu kenapa larutan NaCl dapat menghasilkan arus listrik,
setelah diselidiki ternyata NaCl dapat terionisasi dalam air menjadi ion-ionnya,
sehingga dapat menghatarkan arus listrik.

Hukum-hukum kimia meliputi hukum dasar kimia yang memuat hukum


kekekalan massa (Hukum Lavoisier), hukum perbandingan tetap (Hukum
Proust), hukum kelipatan perbandingan (Hukum Dalton), hukum perbandingan
volume (Hukum Gay – Lussac) dan lain sebagainya.

Teori – teori dalam kimia meliputi teori atom yang berkembang dari teori atom
demokritus hingga teori atom mekanika kuantum merupakan produk yang lahir
dari proses berpikir secara ilmiah, teori yang lain seperti teori asam-basa dimulai
dari teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted-Lowry, teori asam-
basa Lewis dan lain-lain.

c. Kimia sebagai Sikap Ilmiah

Tujuan mata pelajaran Kimia dicapai oleh peserta didik melalui berbagai
pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah
pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan
kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai
salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

3. Macam-Macam Cabang Ilmu Kimia


Sebelum benar-benar mengetahui manfaat ilmu kimia untuk kehidupan, ada baiknya
jika kita mengenal ilmu kimia lebih jauh. Ilmu kimia dibagi menjadi beberapa bagian,
bagian-bagian tersebut nantinya memiliki dan mewakili manfaat ilmu kimia yang
berbeda dalam setiap cabangnya. Cabang ilmu kimia di antaranya adalah,
a. Kimia Organik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian tentang senyawa-

senyawa organik (senyawa hidrokarbon), seperti alkohol, bensin, solar, dan lain-
lain.
b. Kimia Anorganik. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian senyawa-
senyawa anorganik seperti garam-garam, mineral-mineral, dan lain-lain.
c. Biokimia. Bidang ini berkaitan dengan ilmu biologi, khususnya mengenai sifat dan
komposisi senyawa serta hasil reaksi perubahannya. Senyawa-senyawa yang
dipelajari meliputikarbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, hormon, dan lain-
lain.
d. Kimia Analitik. Bidang ini berkaitan dengan penentuan kimia kualitatif dan

kuantitatif, yang lebih diarahkan pada pengembangan dan aplikasi peralatan


analitik yang semakin canggih.
e. Kimia Lingkungan. Bidang ini memusatkan kajian pada masalah-masalah
lingkungan seperti pencemaran, penanganan limbah atau sampah, penanganan
air bersih, dan lain-lain.
f. Kimia Inti (Radiokimia). Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai
zat-zat radioaktif, penanganan dan pemanfaatannya seperti untuk pengobatan
(kedokteran),pertanian dan hidrologi.
g. Kimia Farmasi. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian mengenai
pemisahan (isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan-bahan
alam yang mengandung zat-zat aktif untuk obat.
h. Kimia Fisik. Bidang ini berkaitan dengan ilmu fisika, sehingga memusatkan kajian

pada penelitian tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisik kimia, dan
perubahan senyawa kimia.
i. Kimia Pangan. Bidang ini memusatkan kajian pada penelitian untuk
mengembangkan kualitas bahan pangan, zat-zat aditifmakanan, dan hal-hal yang
berkaitan dengan kebutuhan pangan.
LATIHAN

1. Kemukakan pengertian ilmu kimia menurut pengertianmu !


2. Coba berikan contoh lain materi kelompok makhluk hidup dan makhluk tidak hidup.
3. Apakah udara di sekeliling Anda, termasuk materi juga? Jelaskan pendapat Anda.
4. Gas yang dihasilkan pada saat kita bernafas apakah termasuk materi? Mengapa?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan susunan materi dan struktur materi !
6. Besi, gas alam dan karbohidrat adalah contoh bahan kimia. Berikan satu contoh
perubahan kimia yang dapat terjadi pada masing-masing bahan kimia tersebut !
7. Sebutkan 3 contoh proses kimia yang menguntungkan bagi kehidupan manusia
8. Jelaskan mengapa ilmu kimia disebut central sains?
9. Jelaskan hubungan ilmu kimia dengan ilmu hukum
10. Jelaskan hubungan ilmu kimia dengan ilmu matematika
TUGAS MANDIRI

Buatlah peta konsep dari materi hakikat ilmu kimia menggunakan aplikasi Mind Maple
Lite yang dapat Anda download melalui tautan pada halaman download Blog Oase
Pembelajaran pada bagian software :

http://adisaputrabtm.blogspot.co.id/p/kurikulum.html

C. PERAN ILMU KIMIA DALAM KEHIDUPAN

1. Peran Kimia dalam Memahami Alam Sekitar


Apa manfaatnya mempelajari kimia?

Manfaatnya adalah pemahaman yang lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai
proses yang berlangsung di dalamnya.

Dari uraian di atas telah dijelaskan bahwa materi dapat berubah secara fisis atau
kimia. Dengan belajar ilmu kimia, kita dapat mengubah bahan alam menjadi produk
yang lebih berguna utnuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat
mengerti kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti barbagai gejala alam
yang kita jumpai dalam kehidupan kita setiap hari, misalnya :

a. Pencernaan dan pembakaran zat zat makanan dalam tubuh.


Makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berassimilasi
dengan proses kimia.

Tubuh kita membutuhkan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, yang


keseluruhannya merupakan proses kimia sehingga dapat menghasilkan gas
karbondioksida, air dan energi.

b. Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik,
plastik, obat-obatan, pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alat-alat
rumah tangga, bahkan berbagai jenis makanan olahan, yang semuanya
merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia.

Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik langsung atau tidak
langsung mengalami sentuhan kimia. Coba Anda perhatikan gambar berikut.

2. Peran Kimia dalam Kaitan dengan Ilmu-Ilmu Lain


Ilmu Kimia disebut juga `Central Science` karena peranannya yang sangat
penting diantara ilmu pengetahuan lainnya. Tidak ada ilmu pengetahuan alam yang
tidak bergantung pada ilmu kimia. Pengembangan dalam bidang kedokteran,
farmasi, geologi, pertanian dapat berjalan seiring dengan kemajuan yang dicapai
dalam ilmu kimia, misalnya dalam :

a. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Kedokteran


Peran ilmu kimia yang pertama pada kehidupan manusia adalah dalam bidang
kedokteran. Untuk membantu menyembuhan pasien yang mengidap suatu
penyakit, digunakan obat-obatan yang dibuat berdasarkan hasil riset terhadap
proses dan reaksi kimia bahan-bahan yg berkhasiat yang dilakukan dengan
cabang kimia farmasi.
b. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Pertanian
Petani menggunakan pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memberi
nutrisi yang diperlukan tanaman. Adapun untuk menanggulangi hama dan
penyakit tanaman, digunakan pestisida. Penggunaan pupuk dan pestisida yang
benar dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang menguntungkan
produsen dan konsumen. Pupuk dan pestisida merupakan bahan kimia.
c. Manfaat Ilmu Kimia diBidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan pertambangan
gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang menyusun mineral
dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan dasar-dasar ilmu kimia.
Peran ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu memahami serta mengerti
temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-benda” alam.
d. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Biologi
Bidang ini khusus mempelajari tentang makhluk hidup (hewan dan tumbuhan).
Proses kimia yang berlangsung dalam makhluk hidup meliputi pencernaan
makanan, pernapasan, metabolisme, fermentasi, fotosintesis, dll.
Untuk mempelajari hal tersebut, diperlukan pengetahuan tentang struktur dan
sifat senyawa yang ada, seprti karbohidrat, protein, vitamin, enzim, lemak, asam
nukleat, dll. Meskipun secara umum, bidang ini lebih erat kaitannya dengan ilmu
geologi, namun peran ilmu kimia juga nyatanya sedikit banyak berpengaruh
dalam bidang biologi ini.
e. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Hukum
Bidang hukum secara langsung memang tidak ada hubungannya dengan ilmu
kimia, namun peran ilmu kimia dalam bidang hukum ini dapat dirasakan ketika
diberlakukannya pemeriksaan peralatan bukti kriminalitas (kriminologi). Bagian
tubuh tersangka dapat diperiksa dengan memeriksa struktur DNA-nya karena
struktur DNA setiap orang berbeda-beda. Pemeriksaan ini meibatkan ilmu kimia.
f. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Mesin
Peran ilmu kimia mengenai bidang permesinan yaitu mempelajari sifat dan
komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat,
komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin.
g. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Teknik Sipil
Bahan-bahan yang digunakan dalam bidan ini adalah semen, kayu, cat, paku,
besi, paralon (pipa PVC), lem, dll. Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset
yang berdasarkan ilmu kimia. Peran ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-
bahan bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya,
sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dekemudian hari.
h. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Arkeologi
Ilmu kimia juga berperan penting dalam bidang arkeologi. Selama ini, ilmu
arkeologi adentik dengan penelitian-penelitian lapangan dan pencarian akan
fosil-fosil. Setelah fosil ditemukan, para arkeolog memanfaatkan teknologi kimia
bernama radioisotope karbon -14 untuk mencari tahu usia fosil tersebut.
i. Manfaat Ilmu Kimia di Bidang Kecantikan
Kosmetik dan berbagai produk kecantikan serta perawatan tubuh dan wajah
yang dapat dengan mudah ditemukan di toko-toko adalah hasil dari penelitian-
penelitian kimia. Krim wajah, pelembab tubuh, sampo, pasta gigi, hingga
parfum, semuanya dibuat melalui penelitian-penelitian yang telah berlangsung
lama.
3. Peran Kimia dalam Perkembangan IPTEK
Ilmu kimia berperan penting dalam perkembangan IPTEK sebaliknya IPTEK juga
berperan dalam kemajuan ilmu kimia. Misalnya alat utnuk mendeteksi tingkat
pencemaran udara, pembuatan komponen microchip dari logam silikon. Penemuan
bahan dasar silikon telah membantu sistem kerja teknologi informasi yang sangat
memerlukan kecepatan. Anda perhatikan peralatan teknologi di bawah ini.
Pada gambar tersebut terlihat bahwa pemilihan bahan-bahan untuk microchip
tergantung pada kemampuan bahan tersebut mengalirkan listrik. Bahan-bahan
tersebut diolah dengan teknologi berbasis kimia material. Termasuk bahan-
bahan untuk keyboard, monitor, saluran telephone, handphone dan bagian
dalam seperti harddisk serta alat lainnya.

4. Peran Ilmu Kima dalam Menyelesaikan Masalah Global


Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah
yang dihadapi oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam
bidang lingkungan hidup, kedokteran, geologi. Biologi dan lain-lain, ataupun
untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energi.

a. Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang
berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui, karena fosil terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa
jutaan tahun lalu. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat
mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis enegri tersebut.
Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh sumber energi alternatif
misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari
yang terbatas.

b. Teknologi Biogas
Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena
kotorannya yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak,
kotoran ternak juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi
sumber penularan penyakit.

Dengan teknologi biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana


kotoran hewan tersebut diolah hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan
biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak yang dibubur halus
menjadi butiran kecil dan dicampur air.

Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi,


misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak.

Dengan memperhatikan hasil penelitian tersebut, kita dapat memilih jenis


bahan bakar ramah terhadap lingkungan dan membantu mengurangi
pencemaran udara. Perkembangan teknolgi ilmu kimia, selain sangat
menguntungkan juga membawa efek negatif, baik di bidang lingkungan
maupun bagi umat manusia itu sendiri. Salah satu masalah pencemaran
lingkungan adalah terjadinya penipisan lapisan ozon. Penipisan lapisan ozon
tersebut diakibatkan oleh CFC (senyawa chlorofluoro carbon) yaitu senyawa
yang terdapat dalam hair sprays, pendingin es dan semprotan insektisida.
Lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung bumi terhadap sinar ultra violet dari
matahari yang mengakibatkan bumi semakin panas. Dampaknya terhadap
kesehatan dapat mengakibatkan katarak, kanker kulit dan melemahnya sistem
kekebalan. Apalagi kita kurang informasi tentang bahan kimia, maka dapat
membahayakan kehidupan baik hewan, tumbuh-tumbuhan maupun manusia.
Jadi kita harus selalu mengkaji dan melakukan penelitian untuk menggunakan
bahan-bahan yang mensejahterakan manusia, namun ramah lingkungan.

Nah itulah gunanya Anda mempelajari ilmu kimia. Beberapa contoh bahan
kimia yang dapat menimbulkan masalah antara lain : pembasmian serangga,
minuman keras, narkotika, rokok, alkohol, zat zat pewarna makanan sintetis,
dan masih banyak lagi senyawa-senyawa lainnya. Apabila manusia
terhirup/tertelan bahan- bahan beracun, maka harus segera diberikan
pertolongan seperti membilas mulut dengan air lalu beri minum air putih yang
banyak, usahakan agar dapat muntah dan segera bawa ke Rumah Sakit untuk
ditolong.

Bagaimana, pahamkan Anda ?

LATIHAN

Coba, Anda kerjakan latihan berikut.

1. Coba Anda sebutkan bahan-bahan yang berbahaya bagi


a. lingkungan
b. tubuh manusia
2. Mengapa kita harus mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti minyak
bumi, jelaskan !
3. Sebutkan dan jelaskan salah satu contoh peranan ilmu kimia dalam kehidupan
sehari-hari.
4. Sebutkan 2 senyawa kimia yang digunakan dalam pertanian dan jelaskan dampak
negative penggunaan zat tersebut bagi lingkungan.
5. Sebutkan 5 nama dan lambang senyawa kimia.
6. Sebutkan peranan ahli kimia dalam bidang :
a. pertanian
b. kedokteran
c. penegak hukum
d. ekonomi
e. geologi
f. seni
7. Sebutkan minimal 3 contoh lapangan kerja yang dilakukan oleh ahli kimia atau
insinyur kimia.
c. Rangkuman

 Metode Ilmiah ialah pendekatan umum yang biasanya digunakan untuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu kimia.
 Prinsip/langkah langkah metode ilmiah
a. penemuan masalah

b. perumusan masalah

c. pengamatan

d. perumusan hipotesis

e. eksperimen

f. membuat laporan

 Hasil kegiatan ilmiah harus dikomunikasikan agar dapat memberikan sumbangan pada
ilmu pengetahuan yang disebut dengan laporan percobaan.
 Pemahaman metode ilmiah membuat kita dapat mengembangkan sikap ilmiah dalam
melakukan/menyikapi sesuatu.
 Ilmu Kimia ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi susunan,
struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya.
 Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa.
 Materi mempunyai massa dan berat. Massa suatu benda menyatakan jumlah materi
pada benda tersebut.
 Pengertian massa berbeda dengan berat massa suatu benda tetap, sedangkan berat
benda tergantung pada gravitasi bumi setempat.
 Perubahan yang terjadi pada materi yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia.
 Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan materi baru, yang berubah
bentuk dan wujud materi, sedangkan perubahan kimia yaitu perubahan yang
menghasilkan materi baru.
 Peranan kimia dalam perkembangan IPTEK yaitu ilmu kimia dapat dimanfaatkan untuk
mempelajari teknologi diberbagai industri yang memproduksi bahan bahan baru yang
merupakan kebutuhan primer, sekunder bagi kehidupan sehari hari maupun dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
 Ilmu kimia berperan dalam peningkatan kesejahteraan manusia dan perkembangan lain,
misalnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga, kemajuan ilmu kedokteran,
peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan teknologi, transportasi, penegakan
hukum, kelestarian lingkungan dan kemajuan fotografi dan seni.
 Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam dan sosial.
Sekarang Anda teleh selesai mempelajari semua materi pada kegiatan 1. Untuk mengetahui
apakah Anda telah paham akan materi tersebut, coba Anda kerjakan soal-soal mandiri
kegiatan 1, tanpa melihat kuncinya terlebih dahulu.

d. Tugas

TUGAS TAGIHAN PENGETAHUAN

ESSAY

1. Berikan 3 contoh bahan kimia yang digunakan dalam industri mobil.


2. Sebutkan peran ilmu kimia dalam bidang hukum.
3. Sebutkan peran ilmu kimia dalam bidang pertanian.
4. Lengkapilah tabel berikut

Jika Anda telah menyelesaikan soal soal tersebut, cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci
jawaban yang ada pada akhir modul ini.

Nilai Penilai Diperiksa tgl Paraf


2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, diharapkan anda dapat:

 Menguraikan keselamatan dan keamanan di laboratorium.

Membaca literatur tentang keselamatan dan keamanan di laboratorium.

b. Uraian Materi

A. KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA DI LABORATORIUM


1. Keselamatan Kerja di Laboratorium
Perkembangan pengetahuan sains didasarkan pada fenomena yang didapat dari
pengamatan di laboratorium, baik laboratorium ruang maupun alam semesta
sebagai laboratorium raksasa yang tidak pernah berhenti memberikan inspirasi
pada para ilmuwan.Laboratorium di sekolah menyelenggarakan praktikum
kimia sebagai pembuktian atas beberapa fenomena kimia, memberikan
keterampilan dalam bekerja di laboratorium, dan sebagai tempat melakukan
penelitian sederhana.Di dalam bekerja di laboratorium kimia, praktikan dihadapkan
pada pekerjaan dengan resiko yang besar. Hal ini disebabkan karena dalam setiap
praktikum digunakan :

a. Bahan kimia yang mempunyai sifat mudah meledak, mudah terbakar, korosif,
dan bersifat racun.
b. Alat-alat gelas yang mudah pecah dan dapat mengenai tangan atau muka.
c. Reagen anorganik yang reaktif.
d. Alat-alat listrik seperti kompor listrik, oven, lampu pemanas dan lain-lain.
e. Air untuk pendingin yang sewaktu-waktu dapat bewrhenti alirannya atu bocor,
oleh karena itu air di laboratorium kimia sangatlah penting.
f. Radiasi ultraviolet.
Penggunaan bahan kimia berbahaya sebaiknya dihindari, tetapi bila harus
dilakukan maka penggunaannya dibuat sekecil mungkin atau harus dirancang
dulu percobaan yang akan dilakukan (bahannya, alatnya, kondisi dan sebagainya),
sehingga aman dalam bekerja. Bahan-bahan kimia berbahaya (Hazardous
Chemicals) diberikan label pada kemasan, diantaranya sebagai berikut:

Keterangan :
1. Toxic :
Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila sedikit
bahan kimia ini masuk dalam tubuh dengan ingestion, menghirup uap, bau
atau debu, atau dengan penyerapan melalui kulit.
2. Corrosive :
Produk ini dapat merusak jaringan hidup. Mata adalah yang paling mudah
terkena.
3. Explosive :
Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan api bunga api,
guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif
pada kontak (singgungan) dengan logam.
4. Oxidizing :
Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini juga dapat
menghasilkan panas pada kontak dengan bahan organik dan reduktor.
5. Flammable :
Senyawa ini mempunyai flash point yang rendah (mudah terbakar). Dapat
bereaksi dengan air atau udara basah (berkabut) untuk menghasilkan gas
yang mudah terbakar jika terdapat sumber nyala seperti api bunsen, permukaan
logam panas, loncatan bunga api listrik dan lain-lain.
6. Harmful :
Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir dan dapat
mengganggu pernapasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti ini
(harmful) khususnya bila kontak langsung dengan kulit, dihirup atau ditelan.
Selain itu juga ada simbol keselamatan kerja di laboratorium seperti pada gambar di
bawah ini:

Untuk meminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium, berikut beberapa


petunjuk bekerja aman di laboratorium kimia:
1. Sebelum memulai praktikum, praktikan harus sudah memahami
dan mempersiapkan apa yang akan dilakukan dalam praktikum (tujuan
percobaan, sifat- sifat bahan, alat yang digunakan dan cara kerja percobaan).
2. Selama mengikuti praktikum, praktikan harus memakai jas praktikum yang
bersih, dan jika diperlukan menggunakan sarung tangan karet, masker, dan
kaca mata laboratorium (kacamata google).
3. Bekerjalah dengan tertib, tenang, dan teratur serta tidak membuat kegaduhan
yang dapat mengganggu praktikan lain.
4. Jangan makan/minum, merokok di dalam ruang laboratorium.
5. Jangan memasukkan benda-benda ke mulut, misalnya menggigit pensil atau
pulpen, membasahi kertas label menggunakan lidah untuk menghindari
masuknya zat berbahaya ke dalam tubuh.
6. Berhati-hati ketika membawa atau menggunakan alat-alat gelas. Dalam
kegiatan pemanasan dengan alat gelas gunakan kaca yang tahan panas
(biasanya pyrex).
7. Jangan menengok mulut tabung/wadah secara langsung terutama ketika
sedang atau setelah dipanaskan.
8. Jangan menghadapkan mulut tabung/wadah ke arah orang lain.
9. Pada waktu melakukan percobaan, hindari melakukan langkah
kerja/menggunakan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan buku petunjuk
praktikum.
10. Tutup kembali dengan rapat botol bahan-bahan kimia yang telah
digunakan. Bersihkan dan keringkan alat-alat kimia sebelum disimpan.

2. Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia

Laboratorium kimia merupakan tempat kerja yang memiliki banyak potensi bahaya.
Ini meliputi larutan kimia, ledakan reaksi kimia, dan panas dari peralatan. Tak heran,
orang yang bekerja di sebuah laboratorium kimia harus menggunakan peralatan
pelindung diri (personal protective equipment). Laboratoriumnya juga harus
dilengkapi dengan alat-alat keselamatan kerja.

1. Jas laboratorium
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan
kimia berbahaya. Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-
kali pakai. Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi dan
hewan, sementara jas lab berkali-kali pakai digunakan di laboratorium kimia.

2. Kaca mata Keselamatan


Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang
bekerja di laboratorium. Oleh karena itu, mereka harus menggunakan kaca mata
khusus yang tahan terhadap potensi bahaya kimia dan panas. Kaca mata
tersebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu clear safety glasses dan clear safety
goggles.

3. Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di


laboratorium. Mengapa? Karena keduanya tidak bisa melindungi kaki Anda ketika
larutan atau bahan kimia yang tumpah.
4. Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai pelindung.
Namun, di laboratorium perusahaan besar, sepatu yang digunakan adalah sepatu
keselamatan yang tahan api dan tekanan tertentu. Selain itu, terkadang
disediakan juga plastik alas sepatu untuk menjaga kebersihan laboratorium jika
sepatu tersebut digunakan untuk keluar dari laboratorium.
5. Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk melindungi
muka Anda dari panas, api, dan percikan material panas. Alat ini biasa digunakan
saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu tinggi, melebur
sampel tanah di alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang
dipanaskan dengan autoclave.

6. Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas berbahaya.
Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda sehingga gas
berbahaya tersebut tidak terhirup. Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa
masker gas biasa yang terbuat dari kain dan masker gas khusus yang dilengkapi
material penghisap gas.

Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan umum, misalnya


membuat larutan standar. Sementara itu, masker gas khusus digunakan saat
menggunakan larutan atau bahan kimia yang memiliki gas berbahaya, misalnya
asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.

7. Kaos tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang
bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh. Macam-macam kaos tangan yang
digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril, dan neoprena.

Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang dilengkapi dengan
serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu umumnya terbuat dari tepung kanji
dan berfungsi untuk melumasi kaos tangan agar mudah digunakan.

8. Pelindung telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear protector). Alat
ini lazim digunakan untuk melindungi teringa dari bising yang dikeluarkan
perlatatan tertentu, misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher),
sonikator, dan pencuci alat-alat gelas yang menggunakan ultrasonik.

Selain harus menggunakan alat pelindung diri, orang yang bekerja di laboratorium
kimia juga harus mengetahui peralatan keselamatan laboratorium (laboratory’s
safety equipment). Secara prinsip, peralatan tersebut digunakan bila terjadi situasi
gawat darurat. Berikut beberapa contoh standar peralatan tersebut.

1. Pembasuh mata
Pembasuh mata (eye wash) berfungsi membasuh mata yang terkena cairan
kimia. Cara kerjanya, basuh mata Anda dengan air yang mengalir dari alat itu
untuk beberapa saat. Saat membasuh, pastikan tangan Anda bersih sehingga
tidak mengganggu mata Anda.

2. Fire blanket
Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk memadamkannya,
Anda bisa menggunakan selimut api (fire blanket). Pastikan Anda menggunakan
kaos tangan saat menggunakan atau membersihkan alat tersebut.

3. Safety shower
Apa yang harus dilakukan jika badan Anda terkena tumpahan cairan kimia
dengan jumlah relatif banyak? Segeralah menuju safety shower dan guyur badan
Anda dengan air dari alat tersebut. Ini untuk membersihkan badan Anda dari
larutan kimia sehingga badan Anda terhindar dari cedera parah.

4. Spill neutralizers
Meskipun sudah berkerja dengan hati-hati, terkadang larutan kimia tumpah ke
lantai. Jika ini terjadi, spill neutralizers digunakan untuk menetralkan cairan kimia
tumpah tersebut. Perlengkapan keselematan laboratorium ini dilengkapi material
asam dan basa. Sebagai contoh, bila cairan yang tumpah itu asam, gunakan
material basa untuk menetralkannya.

5. First aid kits


Kotak obat untuk pertolongan pertama (first aid kits) berguna bila terjadi
kecelakaan ringan, misalnya tangan tergores oleh suatu benda tajam. Kotak ini
biasanya berisi obat luka, gunting, perban, dan alkohol.

6. Alat pemadam api


Alat pemadam api ringan (fire extinguishers) berguna untuk memadamkan api
ringan yang terjadi karena kecelakaan kerja atau sumber lain. Sebagai contoh,
Anda sedang menggunakan tanur dan tiba-tiba tanur itu mengeluarkan api,
cepatlah gunakan pemadam api untuk

B. Pengenalan Alat Laboratorium


Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan bagian dari pengajaran sains ini.
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata dan juga
mengamati perubahan yang diamati. Ketika sains bergerak melampaui dunia
pengalaman menuju generalisasi yang lebih abstrak yang memungkinkan penjelasan
dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah
dan pembuatan teori. Sehingga praktik laboratorium dan eksperimen merupakan
bagian yang esensial dalam pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).
Pengajaran metode sains melalui metode praktik laboratorium dapat berperan sebagai
(Wahyudi, 2011):
1. Untuk memberikan realitas yang lebih nyata dan tiga dimensi daripada sekedar
penjelasan tertulis.
2. Persamaan matematik atau diagram seperti yang ada di buku teks.
3. Untuk memberkan bayangan realitas yang memang butuh penjelasan untuk melath
penggunaan alat-alat laboratorium beserta teknik-teknik penggunaannya.
4. Untuk menguji atau mengkonfirmasi perkiraan-perkiraan teori-teori ilmiah.

Oleh karena itu pengajaran sains buku teks memerlukan berbagai pendekatan praktek
yang beragam dan cocok dalam pemakaian metode praktek laboratorium. Karena
sebelum memulai melakukan praktik di laboratorium, praktikan harus mengenal dan
memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam
laboratorium kimia serta menerapkan dilaboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa
peralatan yang akan digunakan dalam praktikum:

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

Alat Fungsi
Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan
erlenmeyer yang selalu digunakan.

Erlenmeyer
Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat
karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat
termometer.

Labu destilasi
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.
Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan
tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu
zat ciar.

Gelas Beaker
Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang
menggunakan karet atau plastik dan corong yang
menggunakan gelas. Corong digunakan untuk
memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke
tempat lain dan digunakan pula untuk proses
penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian
Corong gelas atas.
Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa
vakum.

Corong bucher
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu
dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu
larutan.

Buret
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur
karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah
biasa digunakan pada proses ekstraksi.

Corong pisah
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang tinggi.

Labu ukur leher panjang


Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.

Gelas ukur
Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat
air masuk, lubang ata tempat air keluar.

Kondensor
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol
larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan
karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet
ukur.

Filler (karet pengisap)


Untuk mengukur volume larutan

Pipet ukur
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian
pada bagian yang menggembung.

Pipet volume atau pipet gondok


atau volumetrik
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan
jumlah kecil.

Pipet tetes
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan
direaksikan mapun ketika reaksi sementara
berlangsung.

Pengaduk
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

Tabung reaksi
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk
padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat
yang bereaksi dengan logam digunakan spatula
plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan
dengan logam dapat digunakan spatula logam.

Spatula plastik dan logam


untuk uji nyala dari beberapa zat.
Kawat nikrom
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan
digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.

Pipa kapiler atau kaca kapiler


Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air
dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan
desikator vakum.

Desikator
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya:
setelah kertas indikator universal dicelupkan di
cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.

Indikator universal
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan
terhadap suatu bahan kimia

2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia

3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

Gelas arloji
Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam
kondisi panas.
Hot hands
Untuk menyaring larutan.

Kertas saring
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

Kaki tiga
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker
pada waktu pemanasan menggunakan pemanas
spiritus atau pemanas bunsen

Kawat kasa
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat
melakukan percobaan yang membutuhkan banyak
tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang
menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan
rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun
orang lain.

Rak tabung reaksi


Untuk menjepit tabung reaksi.

Penjepit
Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan.
Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan
kemudian disambungkan arus listrik maka secara
otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.

Stirer dan batang stirer


Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.

mortal dan pastle


Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan
untuk memanaskan logam-logam.

Krusibel
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan
larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.

Evaporating dish
Sebagai penjepit, misalnya:

· Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi

· Menjepit buret dalam proses titrasi

· Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi


Klem dan statif
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses
pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses
penyeringan.

Ring
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat
pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.

Clay triangle
Untuk melindungi mata dari bahan yang
menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan
api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia
yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya
H2SO4.

Kacamata pengaman
Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.

Pemanas spiritus
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan
untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.

Pemanas atau pembakar bunsen


Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan
yang mudah terbakar.

Hot plate
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan
digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam
keadaan basah.

Oven
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar
1000 °C.

Tanur
Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan
media pada pengujian secara mikrobiologi.

Inkubator

A.
c. Rangkuman

√ Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan.

√ Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan alat alat
Laboratorium, bahan & proses Praktikum, tempat Praktikun & lingkungannya serta
cara-cara melakukan Praktikum.

√ Bahan kimia dapat dkelompokkan menjadi : POISON Radioactive Explosive Oxidising


Agent Irritant Corrosive Flammable Toxic.

d. Tugas

TUGAS TAGIHAN PENGETAHUAN

ESSAY
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN TEPAT !

1. Sebutkan 5 contoh tata tertib yang ada di laboratorium!


2. Gambar 5 simbol bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium dan jelaskan pula
artinya!
3. Beri 3 contoh bahan kimia yang bersifat korosif!
4. Sebutkan fungsi dari alat-alat laboratorium berikut :
a. Buret
b. pipet tetes
c. tabung reaksi
d. bunsen
5. Perhatikan gambar di bawah ini! Jelaskan fungsi atau kegunaannya!

a. b. c. d.

Jika Anda telah selesai mengerjakannya, silahkan Anda cocokan dengan kunci jawaban
yang ada pada akhir modul ini. Mudah mudahan score Anda baik dan berarti Anda akan
mengikuti Tes Akhir Modul.

Selamat Bekerja ……

Nilai Penilai Diperiksa tgl Paraf


BAB III. EVALUASI

A. Tes Formatif

Pilihlah salah satu jawaban yang benar !

1. Berikut ini yang termasuk metode ilmiah, kecuali …


A. Hipotesis
B. Menyusun kerangka teori
C. Melakukan kegiatan tanpa tujuan
D. Merumuskan masalah
E. Mengumpulkan data

2. Dugaan awal dalam metode ilmiah biasa disebut dengan …


A. Hipotesis
B. Kerangka teori
C. Teori
D. Masalah
E. Data

3. Urutan metode ilmiah yang benar yaitu,


A. Merumuskan masalah, menyusun kerangka teori, hipotesis, memilih instrument yang
sesuai, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan, menyusun
laporan
B. Menganalisis data dan membuat kesimpulan, Merumuskan masalah, hipotesis,
menyusun kerangka teori, memilih instrument yang sesuai, mengumpulkan data,
menyusun laporan
C. Merumuskan masalah, hipotesis, menyusun kerangka teori, memilih instrument yang
sesuai, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan, menyusun
laporan
D. Hipotesis, merumuskan masalah, menyusun kerangka teori, memilih instrument yang
sesuai, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan, menyusun
laporan
E. Merumuskan masalah, hipotesis, menyusun kerangka teori, memilih instrument yang
sesuai, mengumpulkan data, menyusun laporan, menganalisis data dan membuat
kesimpulan

4. Berikut yang bukan merupakan sikap yang harus dimiliki seorang ilmuwan adalah…
A. Sikap ingin tahu yang tinggi
B. Sikap cuek terhadap masalah
C. Berperilaku terbuka
D. Selalu berpikir maju
E. Memperoleh data dengan cermat dan teliti

5. Ilmu Kimia adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang…


A. kehidupan manusia
B. alam semesta
C. materi dan energi
D. makhluk hidup
E. gaya dan tekanan

6. Sifat yang bergantung pada jumlah materi disebut ….


A. sifat biologis
B. sifat fisis
C. sifat kimia
D. sifat ekstensif
E. sifat intensif

7. Di antara perubahan berikut …


2) Beras menjadi tepung
3) Mercon meledak
4) Kursi menjadi kayu
5) Bensin terbakar
6) Ban motor meletus
Yang termasuk perubahan kimia adalah …

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 2 dan 5

8. Berikut ini merupakan contoh dari perubahan fisika, kecuali …..


A. Ban motor meletus
B. Beras menjadi tepung
C. Air mendidih
D. Kayu terbakar
E. Gula melarut

9. Berikut ini yang bukan peristiwa yang menandai terjadinya reaksi kimia adalah …..
B. Terjadinya endapan
C. Timbulnya gas
D. Perubahan suhu
E. Perubahan volume
F. Perubahan warna
10. Di bidang pertanian, ilmu kimia digunakan untuk? Kecuali…
A. Membuat pupuk
B. Membuat plastik
C. Membuat tanaman lebih subur
D. Membuat tanaman lebih rindang
E. Menghilangkan hama

11. Ilmu kimia juga digunakan untuk memecahkan masalah masalah kriminal, ilmu ini disebut
juga dengan ilmu ….
A. Ilmu alam
B. Ilmu manusia
C. Ilmu farmasi
D. Ilmu forensik
E. Ilmu teknik

12. Dalam industri pangan, ilmu kimia digunakan untuk meningkatkan mutu pangan. Zat yang
dipakai untuk mengawetkan makanan adalah …
A. Benzoat
B. Propionat
C. Cuka
D. Kecap
E. Gula

13. Di dalam dunia hewan, ilmu kimia juga digunakan. Contohnya yaitu ..
A. Kumbang terbang
B. Kelinci melompat – lompat
C. Tikus yang sedang berlari
D. Ular menyuntikan bisa ke musuhnya
E. Cicak yang sedang berdiam diri

14. Dalam industri tekstil, ilmu kimia digunakan untuk mewarnai pakaian. Temulawak memiliki
zat berwarna ..
A. Merah
B. Kuning
C. Hijau
D. Ungu
E. Biru

15. Berikut yang bukan merupakan contoh perilaku ilmiah di laboratorium adalah…
A. Kenakan jas lab
B. Gunakan pelindung mata
C. Mencicipi bahan kimia di lab
D. Mengenakan sepatu tertutup
E. Menggunakan peralatan dengan hati - hati
16. Cara memperlakukan alat di laboratorium jika alat terbuat dari bahan gelas , kecuali ..
A. Gunakan alat dengan hati – hati
B. Menempatkan alat di tempat yang aman
C. Menempatkan alat di sembarang tempat
D. Membawa alat dengan kedua tangan
E. Menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur

17. Cara memperlakukan alat di lab jika alat terbuat dari bahan listrik, kecuali ..
A. Jauhkan peralatan dari percikan air
B. Periksa instalasi kabel secara rutin
C. Periksa daya sebelum menggunakan alat
D. Langsung pakai alat tanpa di periksa terlebih dahulu
E. Pahami cara pengoperasian alat

18. Berikut ini cara memperlakukan bahan berbahaya, kecuali …


A. Pisahkan penempatan bahan kimia berbahaya dengan yang tidak
B. Simpan semua alat dan bahan kimia di satu tempat yang sama
C. Beri label yang jelas pada kemasan
D. Simpan bahan kimia beracun di tempat khusus
E. Pahami sifat kimia sebelum menggunakannya

19. Simbol keselamatan kerja, kata toxic berarti..


A. Mudah terbakar
B. Mudah meledak
C. Pengoksidasi
D. Korosif
E. Beracun

20. Makna simbol keselamatan kerja korosif adalah ...


A. Mudah terbakar
B. Mudah meledak
C. Pengoksidasi
D. Mengikis
E. Beracun

B. Jawaban Tes Formatif


Penutup
Anda telah selesai mempelajari modul pertama, berarti Anda telah paham akan materi yang ada
pada modul ini, menarik bukan? Kami yakin score/nilai yang Anda dapatkan, cukup bagus.

Sekarang Anda telah dapat menerapkan pengetahuan Anda tentang modul ini, terhadap bahan-
bahan kimia maupun proses kimia yang Anda temukan dalam kehidupan Anda.

Dalam modul ini, Anda telah mempelajari bahwa karakteristik ilmu kimia sebagai cabang ilmu
pengetahuan Alam. Dalam kehidupan ilmu kimia dapat mengatasi gejala alam, memberikan
kemudahan dan mensejahterakan manusia dari mulai bangun sampai tidur kembali. Bahkan
sekarang Anda mengerti bahwa ilmu kimia berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti dalam
bidang kedokteran, Pertanian, Geologi, Hukum, Biologi, Seni juga Ekonomi.

Di samping itu Anda telah paham akan perkembangan ilmu kimia sejalan dengan
perkembangan IPTEK dengan menggunakan metode ilmiah. Prinsip prinsip metode ilmiah
sangat berguna dalam pengembangan ilmu kimia dan perkembangan IPTEK.

Untuk menambah wawasan Anda, cobalah Anda baca buku buku kimia yang lain, dan jika ada
kesulitan tanyakan pada guru bina.

Anda mungkin juga menyukai