Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Prodi : S1 (semester 3)
NIM : 0219001
1. A
nak usia sekolah dan remaja
Anak Usia Sekolah merupakan anak umur lebih dari 6 tahun sampai sebelum berusia 19
tahun. Remaja adalah kelompok usia 10 tahun sampai berusia 18 tahun.
1. A
nak Usia Sekolah dan Remaja yang Sehat Saat ini
2. D
ewasa Yang Sehat dan Produktif
3. M
enghasilkan Generasi Berikutnya yang Sehat
1. R
emaja anemia usia 15- 24 th: 32% dan usia 5 – 14 th: 26%
2. 2 dari 3 perempuan usia 20 – 24 tahun menikah <18 tahun, 68% diantaranya HAMIL <
18th
3. 9
,1% remaja usia 10-18 th pernah merokok
4. 2
7% pengguna NAPZA adalah pelajar
5. 4
,4% pernah konsumsi alkohol
6. Kasus Anak usia 6 – 18 tahun Terkofirmasi Positif Covid 19 per 21 September 2020
1.786 Anak
2. P
entingnya optimalisasi pelayanan kesehatan peduli remaja
Akses remaja ke Pelayanan Kesehatan belum optimal, 34% remaja putri dan 33% remaja
putra menyatakan Puskesmas PKPR sebagai sumber informasi Kesehatan rerpoduksi dan
pelayanan konseling (SDKI 2017)
3. K
ebijakan kesehatan anak usia sekolah dan remaja
“Titik dimulainya pembangunan SDM dimulai dengan menjamin kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk
mencetak manusia Indonesia yang unggul. Jangan sampai ada stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang meningkat. ” (Presiden Joko Widodo)
1. M
inimal 40% Puskesmas mampu laksana Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
1. M
emberikan layanan konseling bagi anak usia sekolah dan remaja
2. Membina minimal 1 posyandu remaja (dilakukan pemberian KIE, pelayanan kesehatan
&konseling) dan didampingi petugas puskesmas
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat : Pembinaan sanitasi sekolah, kantin sehat,
pengelolaan sampah
5. P
enyesuaian Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
1. T
ingginya kasus anak Positif Covid-19
2. P
otensi kekerasan terhadap anak di rumah
3. Anak di rumah : dibutuhkan penyesuaian metode belajar dan pengasuhan ->
kecemasai
4. P
enyesuaian Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja
5. K
etakutan terkait pandemi covid-19
6. A
kses pelayanan kesehatan yang rendah
7. P
enggunaan gadget dengan durasi lama
8. K
eterpaparan pornografi
6. K
onsep PKPR
1. P
emberian Informasi dan Edukasi
2. P
elayanan Klinis Medis (termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukan)
3. K
onseling : Home, Education, Eating, Activity, Drugs, Sexuality, Safety, Suicide
4. P
artisipasi Remaja melalui Pembinaan Konselor Remaja
5. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) : kesadaran diri, empati, pengambilan
keputusan, pemecahan masalah, berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikasi efektif,
kemampuan interpersonal, pengendalian emosi, dan mengatasi stress
6. P
elayanan Rujukan Medis, Sosial dan Hukum
7. P
emberian Informasi dan Edukasi
1. K
emampuan/ Keterampilan Psikososial
2. P
ola makan gizi
4. A
ktivitas seksual Kestabilan emosional
5. P
enggunaan alkohol, tembakau dan zat lainnya
6. C
edera yang tidak disengaja
7. K
ekerasan dan penganiayaan
8. P
encegahan kehamilan dan kontrasepsi
9. H
IV AIDS
8. K
ualitas Pelayanan PKPR, 5 Aspek yang dinilai yaitu :
1. S
DM kesehatan
2. F
asilitas kesehatan
3. R
emaja
4. J ejaring
5. M
anajemen kesehatan
1. K
IE Kesehatan Usia Sekolah & Remaja
2. F
ungsi KIE
1. M
enyampaikan Informasi (to inform)
2. M
enghibur (to entertain)
3. M
endidik (to educate)
4. M
empengaruhi (to influence)
5. P
romosi (to promote)
6. B
imbingan (to guidance)
7. M
otivasi (to motivate)
8. K
onseling (to councel)
9. M
emberikan instruksi (to instructive)
· Berdasar arah penyampaian pesan dan umpan balik : KIE satu arah, KIE Timbal Balik
kelompok & massa, dan KIE individu, KIE kelompok & KIE massa
4. P
engembangan strategi KIE kesehatan anak usia sekolah dan remaja
2. M
emprioritaskan masalah kesehatan (Matrik penetapan urutan prioritas masalah)
3. Analisa penyebab masalah (Dipengaruhi oleh faktor perilaku, lingkungan dan
kebijakan)
4. M
enetapkan segmentasi sasaran KIE (Primer, Sekunder, Tertier)
5. Kajian formatif (Mengidentifikasi perilaku saat ini dan perilaku yang diharapkan, dari
setiap segmentasi sasaran)
5. K
egiatan KIE dilaksanakan puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya
1. K
omunikasi individu
2. K
omunikasi kelompok
3. K
omunikasi massa
6. P
endidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
2. K
eterampilan Berfikir
3. K
eterampilan Emosional
1. M
engatasi pengaruh lingkungan sekitar terutama teman sebaya
2. M
encegah perilaku berisiko
3. Membantu remaja mengambil keputusan dan merespons ancaman agar terhindar dari
tindak kekerasan baik fisik/psikis.
7. K
onsep dasar konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan dari seorang konselor kepada seorang atau
sekelompok orang (klien) agar dapat memahami masalahnya dan mengambil keputusan
dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Konseling kesehatan remaja adalah konseling yang diberikan oleh konselor kepada seorang
klien remaja atau kelompok remaja yang membutuhkan teman bicara untuk mengenali dan
memecahkan masalahnya.
8. T
eknik konseling
1. M
embina hubungan yang saling mempercayai dengan klien
2. G
unakan komunikasi terapeutik
· Mendengar aktif
· Empati
3. A
khiri konseling pada saat klien merasa aman
Prinsip-prinsip konseling
1. R
ahasia
2. K
erjasama
3. T
erbuka
4. S
ukarela
RESUME WEBINAR ORIENTASI PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA
HARI 2
• Merah: kondisi gawat darurat, harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat
lanjutan (FKRTL)
• Kuning: masalah dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan di tingkat pertama dengan
observasi dan/atau tindak lanjut
• Hijau: tergolong kondisi normal ATAU masalah dapat diselesaikan secara tuntas di fasilitas
kesehatan di tingkat pertama
• Pasien remaja datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri kepala, pasien kemudian
dilakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan keluhan. Petugas kesehatan kemudian
mencocokkan keluhan dan hasil pemeriksaan fisik dengan algoritma yang sesuai. Pada
contoh, remaja mengalami keluhan nyeri kepala, maka kategori tersebut masuk pada
algoritma lain-lain.
• Petugas kesehatan kemudian melakukan anamnesia dan pemeriksaan fisik sesuai dengan
yang diperlukan. Petugas kemudian dilakukan klasifikasi penyakit berdasarkan keluhan dan
pemeriksaan fisik didapat sesuai dengan algoritma. Contoh, setelah diklasifikasi remaja
didapati masuk dalam klasifikasi nyeri kepala tipe tegang, petugas kemudian melakukan
tatalaksana dan pemantauan sesuai klasifikasi tersebut.
• Ciri khas pelayanan kesehatan pada remaja, setelah dilakukan tatalaksana tersebut, petugas
kemudian melakukan skrining anamnesis HEEADSSS untuk mengetahui apakah terdapat
mengalami masalah lain yang berisiko terhadap kesehatan remaja. Skrining anamnesis
HEEADSSS dianjurkan dilakukan dalam situasi nyaman bagi remaja (penggunaan bahasa
tidak terlalu formal, melindungi kerahasiaan remaja). Karakteristik remaja yang memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, berani mengambil risiko tanpa perhitungan yang panjang, lebih
terbuka pada sebayanya namun kurang terbuka pada orang dewasa dll dianggap perlu untuk
mengaplikasikan metode skrining anamnesis HEEADSSS ini.
• Menjaga rahasia, kecuali: – Orang akan mencelakakan dirinya – Mencelakakan diri sendiri
– Dapat mencelakakan orang lain
HEEADSSS
1. Home
· Remaja dalam keluarga terpecah à gangguan emosi dan kesehatan mental
2. Education / mployment
· Punya pihak pendukung (remaja merasa aman, bisa bicara secara terbuka serta meminta
tolong pada orang ini) di sekolah/tempat kerja
· Hal yang umumnya terjadi di sekolah/tempat kerja yang bisa menjadi “warisan” perilaku
berisiko (kekerasan, penggunaan alkohol dan penggunaan obat terlarang, dan seksualitas)
3. Eating
petugas memeriksa kemungkinan remaja memiliki masalah terkait kebiasaan/pola makan. Hal
utama yang perlu digali :
· Kebiasaan makan, jenis makanan yang dikonsumsi dan perilaku makan remaja terkait
dengan stress
4. Activity
petugas memeriksa kemungkinan remaja memiliki masalah terkait aktivitas . Hal utama yang
perlu digali :
5. Drugs
6. Sexuality
Merupakan bagian paling sensitif karenanya Perlu persetujuan dan pendekatan khusus
Petugas memeriksa kemungkinan remaja memiliki masalah terkait risiko terkait aktivitas
seksual. Hal utama yang perlu digali:
· Adanya perilaku seksual pra nikah atau perilaku sesksual berisiko pada
remaja
· Kemungkinan kehamilan
· Kemungkinan IMS
7. Suicide
petugas memeriksa kemungkinan remaja memiliki masalah terkait risiko bunuh diri dan
depresi. Hal utama yang perlu digali :
I. Identifikasi :
1. Rujuk à keterbatasan sarana & prasarana; kompetensi & keilmuan (~ KONSULTASI);
4. Koordinasi à jejaring kerja (NetWorking): lintas program, lintas dinas, org prof/masy.,
institusi masy. dll.
- Algoritma Infeksi
anamnesis HEEADSSS
6. Konseling
•Masalah utama
•Observasi
7. Kunjungan selanjutnya
1. TUJUAN
· Mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dalam menyelenggarakan
PKPR
berkesinambungan
b. FASILITAS KESEHATAN
c. REMAJA
d. JEJARING
e. MANAJEMEN KESEHATAN