PROPOSAL TESIS
Oleh:
NURUL HUSNA
1712 2010 10031
mengalami peningkatan usia harapan hidup. Pada tahun 2019, jumlah lansia di
dunia mencapai 703 juta lansia yang berusia 65 tahun ke atas. Pada tahun 2050,
jumlah lansia diprediksi akan meningkat dua kali lipat menjadi 1,5 miliar. Di
dunia, jumlah lansia yang berusia ≥ 65 tahun meningkat dari 6% pada tahun 1990
menjadi 9% dari jumlah penduduk pada tahun 2019. Jumlah tersebut diprediksi
akan terus meningkat hingga 16% pada tahun 2050 (World Population Aging,
2019).
pada tahun 2019 menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%). Jumlah ini diprediksi akan terus
meningkat pada tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa 915,77%). Pemerintahan
mengharapkan para lansia untuk tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif
harapan hidup maka jumlah lanjut usia akan mengalami pertumbuhan, sehingga
akan timbul masalah masalah pada lanjut usia, meliputi perubahan fisik, mental
Masalah psikososial yang akan muncul jika lansia tidak dapat beradaptasi
adalah depresi (Setyoadi, 2011). Lebih dari 20% lansia yang berusia 60 tahun ke
atas mengalami gangguan mental dan 6,6% mengalami kecacatan dan gangguan
neuropsikiatri yang paling umum adalah demensia dan depresi. Pada lansia,
depresi terjadi pada 7% populasi lansia, terutama pada lansia yang mengalami
penyakit kronis (WHO, 2015). Masalah psikososial depresi pada lansia dapat
disebabkan oleh penyakit fisik, stress, kurangnya atau tidak adanya dukungan
(Frisch & Frisch, 2006). Depresi pada lansia kurang diketahui dengan jelas,
dikarenakan perasaan sedih dan tidak bersemangat tidak dapat dilaporkan dengan
penambahan lanjut usia 75 tahun ke atas lebih beresiko terjadi depresi dari pada
lansia yang berumur 75 tahun ke bawah, prevelensi depresi pada lansia juga
berbeda antra pria dan wanita. Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2015)
di dapatkan hasil bahwa angka depresi yang di alami wanita lebih tinggi dari
pada pria. Angka depesi pada lansia wanita yaitu 41,2 % dan lansia laki-laki 33,3
psikologis, sosial, dan kualitas hidup lansia. Lansia depresi yang tidak
masalah yang serius seperti sakit fisik, penyalahgunaan obat, alkohol, dan nikotin,
peningkatan angka kematian, dan bunuh diri (Segal, et al, 2009). Depresi pada
lansia juga mempunyai dampak negative pada kualitas hidup lansia. Lansia
merasa tidak puas dengan fungsi sosialnya, mempunyai tingkat kepuasan hidup
yang rendah dan persepsi kesehatan fisik dan mental yang rendah (Doraiswamy,
(Dutkun, et al, 2018). Flynn dan Warren (2014) menjelaskan bahwa elemen
penting dari CBT yaitu berfokus pada kognisi yang terdistorsi tentang diri, dunia,
dan masa depan, dan pada perilaku yang menyebabkan atau mempertahankan
suatu gejala. Pada kasus depresi ringan sampai sedang, CBT setara dengan obat
latihan yang bersertifikasi untuk dapat memberikan hasil yang optimal, sehingga
dapat mengubah kognitif. Oleh karena itu penting dilakukan terapi reminiscence
therapy, karena mudah dilakukan dan tidak memiliki efek samping. Rieberro, et
karena itu terapi ini sangat penting di laksanakan pada lansia yang mengalami
depresi sebagai salah satu intervensi untuk mencegah atau memulihkan kondisi
depresi yang di alami lansia mengingat dampak depresi yang cukup berat.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Yan Ping (2016) menyebutkan
terapi ini snagat efisien dan mudah di lakukan pada setiap lansia.
penduduk lansia diwilayah Kabupaten adalah 450.544 jiwa (dari total penduduk
provinsi Aceh berjumlah 4.486.570 jiwa), yang terdiri atas 21.296 pria dan 22.960
medik yang terdapat di Panti sosial tersebut pada tahun 2018 jumlah lansia, terdiri
akan tetapi tidak ada petugas khusus yang menangani lansia secara psikologis.
belum pernah di lakukan, padahal terapy ini cukup efektif untuk lansia yang
mengalami depresi. Oleh karena itu peneliti berminat melakukan penelitian yang
Depresi pada lansia dapat menimbulkan maslaah fisik dan mental pada
individunya, dimana lansia tidak mau atau tidak mau memilikimotivasi untuk
dapat menurunkan depresi pada lansia sehingga rumusan asalah dalam penelitian
pada lansia yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Belai Kasih Kabupaten
Kabupaten Bireuen
Bireuen
Diharapkan pada penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk panti
kesehatan jiwa pada klien lansia yang berada di Panti social Tresna Werdha
bagi lansia yang mengalami depresi untuk diberikan perawatan lanjutan oleh
perawatan spesialis keperawatan sebagai tenaga perawat tetap dip anti social
serta diharapkan juga dapat menjadi data dasar dan bahan pertimbangan dalam
psikoterapy yang lain seperti terapy supportif dan terapi kelompok swabantu