Anda di halaman 1dari 10

Ê Ê

   

Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkiolus, yang menyebabkan
kesukaran bernapas. Hal ini terjadi pada 3 sampai 5 persen dari seluruh manusia pada suatu saat
pada hidupnya. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkiolus terhadap benda-benda
asing di udara. Pada pasien yang lebih muda, dibawah usia 30 tahun, sekitar 70 persen asma
disebabkan oleh hipersensitivitas alergik, terutama terhadap serbuk sari tanaman. Pada pasien
yang lebih tua, penyebabnya hampir selalu hipersensitivitas terhadap bahan iritan nonalergik di
udara, seperti iritan pada kabut/debu.1

Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang
saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding
rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang
mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang
tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir.2

Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti meski telah banyak
penelitian oleh para ahli. Teori atau hypotesis mengenai penyebab seseorang mengidap asma
belum disepakati oleh para ahli didunia kesehatan.

Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita asma saluran
pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan
(bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat
kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma menyengat
(misalnya;parfum) dan olahraga.

Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita mengalami infeksi
saluran pernafasan atas (ISPA) baik flu ataupun sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa
dialami oleh beberapa wanita dimasa siklus menstruasi, hal ini sangat jarang sekali.

c
Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor resiko yang
mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya faktor keturunan. Jika seorang ibu
atau ayah menderita penyakit asma, maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam
anggota keluarga tersebut.

Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

- Pernafasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat mengeluarkan nafas


(exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki pernafasan yang berbunyi, dan
tidak semua orang yang nafasnya terdegar wheezing adalah penderita asma.

- Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale).

- Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.

- Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit..

- Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan.

Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal dirongga dada atau leher.
Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari penderita dapat memperburuk
keadaanya. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak
keringat.

Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi
faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Setiap penderita
umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya.

Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega
akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan
oleh dokter.

0
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada
penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan
dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan
asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin
(Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu melonggarkan saluran pernafasan.

Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada
gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan
atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita
asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler)
dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala
serangan terjadi.


Ê Ê


   Ê Ê    

‘ å  å 



åromolyn sodium dan nedocromil sodium hanya bermanfaat apabila digunakan sebagai
profilaksis. Apabila digunakan sebagai aerosol (inhaler dengan kalibrasi), keduanya secara
efektif dapat menghambat asma baik yang disebabkan antigen atau olahraga, dan penggunaan 4
kali tiap hari dapat sedikit mengurangi reaktivitas bronkial. Bagaimanapun juga, obat-obat
tersebut tidak mempunyai efek pada tonus otot polos jalan napas dan tidak memperbaiki spasme
bronkus pada asma secara efektif.3

åromolyn sedikit diabsorbsi dari saluran cerna dan harus digunakan perinhalasi.
Nedocromil juga mempunyai bioavailabilitas yang rendah dan hanya tersedia dalam bentuk
aerosol berkalibrasi.

 

åromolyn dan Nedocromil berbeda secara struktural tapi diduga mempunyai mekanisme
kerja yang sama. Yaitu mencegah degranulasi sel-sel mast. Efek tersebut pada saraf jalan napas
berperan dapat menghambat batuk yang merupakan respon awal yang disebabkan antigen dan
inhalasi alergen.

 

Dalam penelitian klinis jangka pendek, pengobatan cromolyn dan nedocromil mencegah
terjadinya bronkokonstriksi yang disebabkan inhalasi antigen, olahraga, aspirin dan berbagai
macam penyebab asma yang berkaitan dengan pekerjaan. Efek protektif akut dengan pemberian
cromolyn segera sebelum olahraga atau sebelum paparan yang kontak dengan alergen. Apabila
digunakan secara teratur ( dua sampai empat hisapan setiap hari ) oleh pasien asma menahun
dapat mengurangi beratnya gejala dan kebutuhan penggunaan bronkodilator. Obat-obat tersebut
tidak sekuat dan seefektif corticosteroid inhalasi. Tambahan nedocromil pada penggunaan
corticosteroid inhalasi meningkatkan pengendalian asma.


rarena absorbsinya kecil efek yang tidak diinginkan hanya sedikit dan bersifat lokal.
Efek tersebut termasuk gejala seperti iritasi tenggorokan, batuk, mulut kering, sesak di dada, dan
susah bernapas. Beberapa gejala tersebut dapat dicegah dengan inhalasi agonis adrenoseptor-ß2
sebelum pemberian cromolyn. Bagi anak-anak yang kesulitan penggunaan inhaler, dapat
diberikan cromolyn dalam aerosol dalam larutan satu persen.

‘   
 
Tiga methylxanthine yang penting theophylline, theobromine, dan caffeine. Sumber
utamanya tentu saja minuman, berturut-turut teh, coklat dan kopi. Harga murah theophylline
memiliki keuntungan bagi pasien dengan ekonomi lemah.3

 

Hambatan pada enzim fosfodiesterase secara invitro tetapi belum jelas adanya penelitian
invivo. Tetapi secara invitro bisa dapat menstimulasi terjadinya relaksasi otot polos sehingga
menyebabkan bronkodilatasi. Hambatan pada reseptor adenosine pada saluran nafas sehingga
mencegah kontraksi otot polos dan releasenya histamine oleh sel-sel mast jalan napas sehingga
tidak terjadi bronkhokonstriksi. Efek antiinflammasi juga ditemukan pada theophylline ini.


 ! "#"



Pada susunan saraf pusat :

-‘ Meningkatkan kesiagaan dan mengurangi keletihan


-‘ recemasan dan insomnia
-‘ Dosis tinggi menyebabkan kejang
-‘ Tremor

rardiovaskuler

-‘ rronotropik dan inotropik (+)


-‘ Meningkatkan aliran darah perifer karena viskositas darah menurun


-‘ Diuretik lemah
-‘ Merangsang getah saluran pencernaan
-‘ Otot polos menyebabkan bronkodilatasi

‘  
 



Obat-obat reseptor agonis memiliki beberapa manfaat farmakologis dalam pengobatan
asma, misalnya untuk relaksasi otot polos saluran nafas, dan penghambatan pengeluaran zat-
zat bronkokonstriktor. Zat tersebut juga menghambat kebocoran mikrovaskuler dan
meningkatkan aktivitas silia pada saluran nafas.
Pada umumnya stimulasi reseptor ß2 menyebabkan relaksasi otot polos jalan napas,
menghambat rilis mediator, dan menyebabkan tremor pada otot rangka sebagai efek toksik.
Secara umum, rangsangan terhadap reseptor ß2 akan menimbulkan :
-‘ Relaksasi otot polos saluran nafas
-‘ Menghambat pengeluaran mediator
-‘ Menyebabkan tremor pada otot rangka (dosis toksis)
åontoh obat :
-‘ Epinefrin, merangsang reseptor ß1 dan ß2 maka takikardi, aritmia, dan anginapektoris
merupakan efek yang merugikan.
-‘ Efedrin, dibandingkan dengan epinephrine masa kerja lebih panjang, aktif pada
pemberian oral, efek pusat yang lebih nyata, dan kekuatan yang lebih rendah, karena
terdapat agonis ß2 yang lebih efektif maka efedrin lebih jarang digunakan.
-‘ Isoproterenol, adalah bronkodilator yang kuat.

$‘     




Obat-obat agonis adrenoseptor ß2 selektif merupakan simpatomimetik yang paling banyak
digunakan untuk pengobatan asma pada saat ini. Mereka efektif perinhalasi dan peroral serta
memiliki masa kerja yang panjang dan selektivitas ß2 yang bermakna. Obat-obat tersebut
menyebabkan bronkodilatasi yang setara dengan isoproterenol. Juga tersedia dalam bentuk
tablet, dua atau tiga kali sehari lazim digunakan. Efek samping utama tremor pada otot

o
rangka, gelisah dan kadang kelelahan bisa dikurangi dengan pemberian setengah dosis pada
dua minggu pertama. Walaupun agonis adrenoseptor dapat diberikan perinhalasi, peroral,
atau parenteral, penggunaan perinhalasi menghasilkan efek local terbesar pada otot polos
jalan napas dengan toksisitas sistemik paling kecil.
åontoh-contoh obat ;
-‘ Albuterol
-‘ Metaproterenol
-‘ Terbutaline

V.‘  





Daun- daun Datura stramonium telah digunakan dalam pengobatan asma selama
bertahun-tahun. retertarikan pada kekuatan muskarinik meningkat adanya reaksi bronkhospastik
pada hewan coba. åontoh obat ini adalah atropine, dan ipratopium bromide.

 
Antimuskarinik menghambat pengeluaran asetilkolin pada reseptor muskarinik. Pada
saluran nafas, asetilkolin dihasilkan oleh nervus vagus.
Penghambatan terhadap asetilkolin menyebabkan blockade pada kontraksi otot polos
bronchus dan sekresi kelenjar pada mukosa saluran napas.

 
Obat-obat antimuskarinik merupakan bronkodilator yang kuat. Selektivitas efek atropine
dapat meningkat lebih jauh pada pemberian per inhalasi. Dosis awal seyogyanya 1 mg atau
kurang. Pengendapan aerosol di mulut sering menyebabkan efek rasa kering di mulut. Efek
samping yang terjadi pada absorbsi sistemik termasuk retensi urine, takikardia, hilangnya
kemampuan akomodasi pada mata, dan agitasi.
Efek samping sistemik membatasi jumlah pemberian atropine sulfate, tapi perkembangan
bentuk yang lebih selektif yaitu ipratropium bromide, memungkinkan pemberian dengan dosis
tinggi karena senyawa tersebut sedikit diabsorbsi dan tidak masuk di dalam system saraf pusat.


¦
$‘å
å 


Obat ini memiliki mekanisme kerja berupa relaksasi otot polos bronkussecara langsung,
melainkan menurunkan reaktivitas bronkus, meningkatkan diameter saluran nafas dan
menurunkan frekuensi kekambuhan asma.
Efek terhadap obstruksi saluran nafas mungkin diakibatkan oleh potensiasi terhadap efek
beta agonis. Efek yang paling utama adalah menghambat reaksi radang yang disebabkan oleh
eosinofil pada saluran nafas, dan mediator-mediator lain, seperti asam arakhidonat, lekotrien dan
prostaglandin.

$‘      


 

Leukotriene yang dihasilkan dari aksi 5- lipoxygenase pada asam arkidonat dan disintesis
oleh berbagai sel inflammasi di dalam jalan napas termasuk eosinofil, sel mast, makrofag, dan
basofil. Leukotriene ß4 adalah neutrofil kemoatraktan yang kuat, LTå4 dan LTD4 menyebabkan
asma, termasuk bronkokonstriksi, peningkatan reaktivitas bronchial, edema mukosa, dan
hipersekresi mucus. Dua pendekatan untuk mengganggu jalur leukotriene telah ditemukan;
hambatan pada 5-lipoxygenase, sehingga mencegah sintesis leukotriene; dan hambatan
terjadinya ikatan leukotriene D4 pada reseptornya pada jaringan target, sehingga mencegah
terjadinya efek. Efektivitas dalam manyekat respon jalan napas pada olahraga dan pada paparan
antigen telah dibuktikan untuk obat-obat ke dalam kedua kategori: zileuton, sebuah penghambat
5-lipoxygenase, serta zafirlukast, dan montelukast, antagonis reseptor LTD4 , terbukti efektif bila
digunakan teratur. Efeknya dengan corticosteroid inhalasi hampir sama efektif untuk mengurangi
frekuensi eksasebasi. Obat-obat diatas mempunyai keuntungan bisa digunakan peroral.
Montelukast disetujui untuk anak-anak umur 6 tahun. Penelitian pada penghambat leukotriene
telah membuktikan peran penting leukotriene pada asma yang disebabkan aspirin.

´
$‘  
   

%"  

-ungsi dari setiap sel yang diduga menjadi tidak normal pada penderita asma yaitu
kontraksi otot polos jalan napas, sekresi lender dan beragam mediator dan transmisi saraf
sepanjang jalan napas tergantung pada aliran calcium ke dalam sel. Penyekat kanal calcium tidak
mempunyai efek pada diameter jalan napas tetapi secara bermakna menghambat penyempitan
jalan napas oleh berbagai stimulus. Pada pasien, baik nifedipin maupun verapamil per inhalasi,
secara bermakna menghambat bronkhokonsrtriksi yang disebabkan olahraga, hiperventilasi, atau
histamine inhalasi aerosol, methacoline atau antigen, tapi sangat kurang efektif bila
dibandingkan dengan albuterol perinhalasi.

&  ' "(



åromakalin adalah obat dalam penelitian dengan efek vasodilator yang diduga sebagian
berasal dari penyekatan adrenoseptor-alfa dan sebagian berasal terjadinya hiperpolarisasi
langsung sel-sel otot polos oleh aktivasi kanal kalium. Walaupun relaksasi otot polos jalan napas
dapat dengan mudah dibuktikan invitro, tetapi pada pasien asma didapatkan hasil yang
bertentangan.

Ë


c

Anda mungkin juga menyukai