Anda di halaman 1dari 53

BAB IV

PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI

A. Dasar Pemilihan Tema


Dalam penyusunan laporan ini penulis memilih tema yang berkaitan
dengan sistem pendingin mesin Suzuki APV dimana hal tersebut salah satu
pekerjaan yang pernah penulis kerjakan dalam praktik industri. Dimana dalam
pemilihan tema ini penulis berharap dapat memberikan tambahan pengetahuan
untuk penulis dan pembaca.

Gambar 4.1 APV 1.5 GE (M)


(Sumber : Anonim carmall.com, 2012)

Tabel 4.1. Spesifikasi APV 1.5 GE (M)


(Sumber : Anonim mobilindo.co.id, 2012)
MESIN Tipe Mesin G15A
Isi Silinder 4 In-Line
Daya Maksimum 92.4/6.000
Torsi Maksimum 126/3.000
Kapasitas Tangki -
TRANSMISI Tipe 5-speed manual
Sistem Kemudi manual
KEAMANAN Badan Teknologi Struktural No
Immobilizer Yes
Airbags No
Sensor Parkir No
ABS No

35
36

DIMENSI Panjang 4,230


Lebar 1,655
Tinggi 1,865
Jarak Poros Roda 2.625
Jarak Pijak Depan 1,435
Jarak Pijak Belakang 1,150
Berat Kosong 1,250
VELG/BAN Ukuran Ban Depan 185/80 R14
Ukuran Ban Belakang 185/80 R14
SUSPENSI Suspensi Depan Macpherson Strut and
Coil Spring
Suspensi Belakang Rigid Axle and Leaf
Spring
Rem Depan Ventilated Disc
Rem Belakang Leading and Trailing
Drum

B. Perawatan Sistem Pendingin


1. Diagnosa
Tabel 4.2 Diagnosa Sistem Pendingin
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 429)
Kondisi Kemungkinan Penyebab Tindakan
Sekring putus Memeriksa sekring 30A
relay/box sekring dan
memeriksa untuk
circuit short ke ground
Relay radiator cooling fan rusak Memeriksa dan
Mesin Overheat mengganti jika perlu
(kipas tidak ECT sensor rusak Memeriksa dan
bekerja) mengganti jika perlu
Motor radiator cooling fan rusak Memeriksa dan
mengganti jika perlu
Wiring atau grounding rusak Memperbaiki jika perlu
ECM rusak Memeriksa dan
mengganti jika perlu
37

Belt water pump kendur atau Menyetel atau


patah mengganti
Coolant kurang Memeriksa jumlah
coolant dan
menambahkan jika
perlu
Thermostat rusak Mengganti
Water pump rusak Mengganti
Radiator fin bengkok atau kotor Membersihkan atau
memperbaiki
Kebocoran coolant pada sistem Memperbaiki
pendinginan
Radiator tersumbat Memeriksa dan
mengganti radiator jika
perlu
Radiator cap rusak Mengganti
Mesin Overheat Ignition timing tidak tepat Menyetel
(kipas bekerja) Rem lengket Menyetel brake
Clutch selip Menyetel atau
mengganti
Battery lemah Memeriksa dan
mengganti jika perlu
Generator lemah Memeriksa dan
memperbaiki
ECT sensor rusak Memeriksa dan
mengganti jika perlu
Relay radiator cooling fan rusak Memeriksa dan
mengganti jika perlu
ECM rusak Memeriksa dan
mengganti jika perlu
Wiring atau grounding rusak Memperbaiki
Terlalu banyak beban litrik Mengurangi
Motor radiator cooling fan rusak Memeriksa dan
mengganti jika pelu
38

2. Memeriksa Sirkuit Sistem

Gambar 4.2 Wiring Diagram Sistem Control Radiator Fan


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 341)

Keterangan :
1. Battery 6. Radiator fan relay no. 2 (jika dilengkapi)
2. Relay/box sekring 7. Radiator fan relay no. 3 (jika dilengkapi)
3. Main relay 8. Radiator fan motor
4. Ke ECM 9. ECM
5. Radiator fan relay no. 1 10. Connector ECM

Saat kunci kontak ON, battery masuk ke fuse 80A lalu ke fuse 15A
masuk relay 3 sehingga relay 3 ON.
Saat mesin panas ECU akan mendapatkan sinyal dari ECT sehingga
ECU menghidupkan transistor yang ada di ECU. Dengan ini arus akan
mengalir ke relay 5 dan relay 5 ON. Arus akan mengalir dari battery menuju
ke fuse 80A ke fuse 30A lalu ke relay 5 dan masuk ke motor lewat L+ dan
keluar melalui L- ke massa sehingga radiator fan motor berputar.
39

Saat AC dihidupkan ECU menerima sinyal dari sistem AC sehingga


transistor yang ada di dalam ECU akan ON. Dengan ini relay 6 dan relay 7
akan ON. Sehingga arus dari battery akan mengalir ke fuse 80A ke fuse 25A
menuju relay 6 dan masuk ke radiator fan motor melalui H+ dan keluar
melalui H- setelah itu menuju ke relay 7 dan ke massa sehingga radiator
motor fan berputar lebih kencang.
Untuk memeriksa tutup radiator jangan melepas tutup radiator,
memeriksa jumlah coolant secara langsung pada reservoir tank. Jika
diperlukan, tambahkan coolant hanya melalui reservoir tank.
Dengan adanya tekanan pada sistem pendingin, suhu pendingin dapat
lebih tinggi dari titik didih pada radiator. Melepas radiator cap saat mesin
panas dan tekanan yang tinggi akan menyebabkan air sistem pendingin
mendidih seketika dan bisa menyembur keluar mengenai fender mesin dan
orang yang melepas cap. Menghindari menggunakan anti beku/coolant yang
mudah terbakar seperti alcohol untuk radiator coolant.

3. Memeriksa Jumlah Coolant


Untuk memeriksa jumlah coolant, mengangkat kap mesin dan
melihat coolant pada reservoir tank. Jangan melepas radiator cap untuk
memeriksa jumlah coolant.
Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap
saat mesin dan radiator panas. Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar
saat tutup radiator dibuka dengan cepat.
40

Gambar 4.3 Memeriksa Jumlah Coolant


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 430)

Jika coolant di bawah tanda “LOW” (3), melepas reservoir cap (4)
dan menambahkan coolant pada reservoir tank hingga tanda “FULL” (2).
Kemudian memasang kembali cap (4) dan meluruskan tanda panah (5) pada
reservoir tank dan cap (4).
Coolant yang baik sudah terdapat pada sistem pendingin, untuk itu
tidak diperlukan lagi bahan-bahan atau zat aditif lainnya, selain merusak kerja
sistem, hal ini juga hanya sia-sia saja.
Saat memasang reservoir cap, luruskan tanda panah (5) pada
reservoir tank dan cap.

4. Memperbaiki dan Memeriksa Sistem Pendingin


Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap
saat mesin dan radiator panas. Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar
saat tutup radiator dibuka dengan cepat.
41

a. Memeriksa sistem pendingin dari kebocoran atau kerusakan.


b. Mencuci radiator cap dan filler neck dengan air bersih dengan melepas
radiator cap saat mesin dingin.
c. Memeriksa jumlah dan cairan coolant.

Gambar 4.4 Memeriksa Sistem Pendingin


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 431)

d. Menggunakan pressure tester (1), memeriksa sistem dan radiator cap (2)
untuk kapasitas tekanan yang sesuai. Jika penggantian cap diperlukan,
gunakan cap yang sesuai.
Sistem pendingin dan radiator cap holding pressure (untuk memeriksa) :
110 kPa (1.1 kg/cm2, 15.6 psi)
Setelah memasang radiator cap pada radiator, yang perlu diperhatikan
memastikan bagian kuping cap parallel dengan radiator.
e. Mengencangkan hose clamp dan memeriksa semua hose. Mengganti hose
jika retak, bengkak atau rusak.
f. Bersihkan bagian depan radiator core.
42

5. Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin


Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap
saat mesin dan radiator panas. Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar
saat tutup radiator dibuka dengan cepat. Melepas terminal negatif battery
sebelum melepas komponen.
Yang perlu diperhatikan untuk spesifikasi coolant secara lengkap,
dapat dilihat pada “Radiator Coolant”.
a. Melepas radiator cap saat mesin dingin sebagai berikut.
1) Memutar cap berlawanan arah jarum jam secara perlahan hingga
“mentok”. (jangan menekan saat memutar).
2) Menunggu hingga tekanan yang ada keluar semua (ditandai oleh suara
mendesis) kemudian tekan cap dan teruskan memutar.
b. Dengan radiator cap dilepas, menyalakan mesin hingga hose atas terasa
panas (hal ini menunjukkan thermostat terbuka dan coolant mengalir ke
dalam sistem).

Gambar 4.5 Radiator Bagian Bawah


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 432)

c. Mematikan mesin dan menguras coolant dari radiator drain plug (1).
d. Menutup radiator drain plug, kemudian menambahkan air hingga terisi
penuh dan menghidupkan mesin hingga radiator hose atas terasa panas
kembali.
e. Melakukan langkah c dan d beberapa kali hingga air yang keluar tidak
berwarna.
43

f. Menutup radiator drain plug dan kencangkan.

Gambar 4.6 Cara Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 432)

g. Melepas reservoir tank (1), dan lepas cap (2).


h. Mengeluarkan cairan yang ada, menyikat dan membersihkan bagian dalam
reservoir tank dengan sabun dan air. Membilas dengan air bersih dan
Membuang, kemudian memasang kembali reservoir tank.
44

i. Mengisi reservoir tank dengan coolant hingga tanda “Full” (3).


j. Memasang reservoir cap dan meluruskan tanda (4) pada reservoir tank
dan cap.
k. Mengendurkan baut ventilasi udara (5) sebanyak satu setengah putaran.
l. Mengisi radiator dengan coolant hingga coolant keluar dari baut ventilasi
udara.
m. Mengencangkan baut ventilasi udara.
n. Mengisi radiator dengan coolant hingga bagian bawah leher radiator.
o. Menghidupkan mesin pada putaran idle dengan radiator cap dilepas.
p. Melakukan putaran mesin 2000-3000 rpm, mengendurkan baut ventilasi
udara dan mengencangkan sesuai spesifikasi setelah coolant keluar dari
lubangnya.
Momen pengencangan baut ventilasi udara (a) : 3.0 N.m (0.30 kg-m, 2.0
lb-ft)
q. Menghidupkan mesin hingga motor fan radiator bekerja.
r. Mematikan mesin dan menunggu hingga mesin dingin untuk menghindari
bahaya terbakar.
s. Menambahkan coolant ke radiator hingga bagian bawah leher radiator,
dan memasang radiator cap. Memastikan bagian kuping cap parallel
dengan radiator.
t. Memastikan jumlah coolant pada tanda “Full”. Jika coolant kurang,
mengulangi langkah i dan j.

6. Melepas dan Memasang Selang atau Pipa Sistem Pendingin


a. Melepas
Untuk melepas pipa atau selang, mengendurkan clamp masing-
masing selang dan tarik ujung selang.
45

Gambar 4.7 Cara Melepas dan Memasang Selang Sistem Pendingin


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 435)

b. Memasang
Memasang part yang dilepas dengan prosedur terbalik dari
melepas, mengencangkan masing-masing clamp dengan baik.

7. Melepas dan Memasang Thermostat

Gambar 4.8 Letak Thermostat


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 436)

a. Melepas
1) Melepas kabel negatif battery.
2) Mengosongkan coolant sesuai prosedur “Menguras dan mengisi
kembali sistem pendingin”.
3) Melepas bagian tengah console box.
46

4) Melepas kabel gear shift control sesuai prosedur “Melepas dan


Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control”.
Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control
Melepas

Gambar 4.9 Cara Melepas Kabel dan Tuas Gear Shift Control
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 559)

a) Melepas gear shift dan select cable (1) dari gear shift lever (2),
kemudian Melepas kabel dari bracket (3) setelah melepas E-ring.
b) Melepas console box belakang.
c) Melepas knob control lever.
d) Melepas console box depan.

Gambar 4.10 Cara Melepas Gear Shift Control Lever


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 559)
47

e) Melepas clip (1) yang terdapat di ujung gear shift cable dan
melepas gear shift dan select cable (2) dari gear shift control lever
(3).

Gambar 4.11 Cara Melepas Cable Grommet, Cable Grommet


Plate, dan Select Cable
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 559)

f) Melepas cable grommet (1) dan cable grommet plate (2) dari
engine room center member (3).
g) Melepas gear shift and select cable (4).
h) Melepas gear shift control lever (5) dari engine room center
member.

Memasang

Gambar 4.12 Cara Memasang Gear Shift Control Lever


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 559)
48

a) Memasang gear shift control lever (1).


Momen pengencangan baut gear shift control lever
(a) : 20 N.m (2.0 kg-m, 15.0 lb-ft)

Gambar 4.13 Cara Memasang Gear Shift dan Select Cable


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 560)

b) Memasang gear shift and select cable (1) ke gear shift control
lever, kemudian memasang cable grommet (2) dan cable grommet
plate (3) ke engine room center member (4).
c) Menyambungkan dan Menyetel gear select cable.

Gambar 4.14 Cara Memasang Gear Shift Control Lever


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 560)

d) Memberikan grease di ujung gear shift cable, kemudian


menyambungkan gear shift cable (1) ke gear shift control lever
(2). “A”: Grease 99000-25010
e) Memasang clip (3) ke ujung gear shift cable dengan baik.
49

f) Memasang console box depan.


g) Memasang knob control lever.
h) Memasang console box belakang.

Gambar 4.15 Cara Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 560)

i) Memasang gear shift dan select cable (1) ke bracket kabel (2),
kemudian memasang E-ring (3).
j) Menyambungkan gear shift dan select cable ke gear shift lever (4).

5) Melepas kabel rem tangan.


6) Melepas baut center member ruang mesin.
7) Melepas radiator inlet engine hose dan thermostat cap (1) dari intake
manifold.
8) Lepas thermostat dari intake manifold.

b. Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Ketika meletakkan thermostat (1) pada thermostat case (2), pastikan
posisi air bleed valve (3) berada di bagian atas seperti pada gambar.
2) Mengisi kembali sistem pendingin, memperhatikan langkah g sampai t
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
3) Memastikan tidak ada kebocoran coolant pada setiap sambungan.
50

Gambar 4.16 Cara Memasang Thermostat


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 436)

8. Memeriksa Thermostat

Gambar 4.17 Thermostat


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 436)

a. Memastikan air bleed valve (1) pada thermostat kondisinya bersih, hal ini
untuk mencegah overheat.
b. Memastikan valve seat (2) bebas dari benda asing untuk mencegah valve
macet.
c. Memeriksa seal thermostat (3) dari bocor, berubah bentuk atau kerusakan
lain.
d. Memastikan gerakan thermostatic dari wax pellet sebagai berikut :
51

1) Merendam thermostat (1) dalam air, dan Memanaskan air perlahan


seperti pada gambar.
2) Memeriksa apakah valve mulai membuka pada suhu tertentu.
Thermostat valve mulai membuka : 82°C (179°F)
Thermostat valve membuka penuh : 95°C (203°F)
Valve terangkat : lebih dari 8 mm pada 95°C (203°F)
3) Jika valve mulai membuka pada suhu di bawah atau di atas suhu
spesifikasi, Mengganti thermostat dengan yang baru.

Gambar 4.18 Cara Memeriksa Thermostat


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 437)

9. Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator


Melepas kabel negatif battery sebelum memeriksa dan menyetel
kekencangan belt. Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas
radiator cap saat mesin dan radiator masih panas. Cairan dan uap panas di
bawah tekanan akan menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat.
a. Memeriksa belt dari retak, putus, perubahan bentuk, aus dan
kebersihannya. Jika perlu mengganti belt, melihat “Melepas dan
Memasang Belt Water Pump/Generator”.
b. Memastikan kelenturan belt water pump/generator sesuai spesifikasi
berikut saat ditekan dengan ibu jari.
Kekencangan belt water pump/generator
Kelenturan (a) : 6-7 mm (0.24-0.28 in.)
Tekanan (1) : 10 kg (22 lbs)
52

Yang perlu diperhatikan untuk kelenturan belt water pump/generator yang


baru adalah 4.5-5.5 mm (0.18-0.22 in.).
c. Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, menyetel dengan cara
menggeser posisi generator.
d. Untuk menyetel tension belt, mengendurkan baut generator (2) dan geser
posisi generator dengan mengendurkan atau mengencangkan baut adjuster
(3).
Momen pengencangan Generator adjusting bolt (a) : 23 N·m (2.3 kg-m,
17.0 lb-ft)
e. Memasang kabel negatif battery.

10. Melepas dan Memasang Belt Water Pump/Generator


a. Melepas

Gambar 4.19 Cara Melepas Belt Water Pump/Generator


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 440)
53

1) Melepas kabel negatif battery.


2) Jika kendaraan dilengkapi A/C, melepas belt compressor A/C (4)
sebelum melepas belt water pump (1).
3) Mengendurkan generator adjusting bolt (2) dan baut bagian bawah
generator (5).
4) Mengendurkan generator adjuster bolt (3) untuk menggeser generator
dan kemudian melepaskan belt water pump.

b. Memasang

Gambar 4.20 Cara Memasang Belt


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 440)

1) Memasang belt (1) ke pulley water pump (2), pulley crankshaft (3) dan
pulley generator (4).
2) Setel kekencangan belt sesuai prosedur “Memeriksa dan Menyetel Belt
Water Pump/Generator”.
3) Jika kendaraan dilengkapi A/C, memasang belt compressor A/C (5)
sesuai prosedur.
4) Memasang kabel negatif battery.
54

11. Melepas dan Memasang Radiator


a. Melepas

Gambar 4.21 Cara Melepas Radiator


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 437)

1) Melepas kabel negatif battery.


2) Mengosongkan coolant sesuai prosedur “Menguras dan mengisi
kembali sistem pendingin”.
3) Melepas soket cooling fan motor.
4) Melepas air cleaner suction pipe (3)
5) Melepas radiator inlet dan outlet hose dari radiator (2).
6) Melepas baut bracket radiator (1).
7) Melepas bumper depan.

Gambar 4.22 Radiator


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 437)
55

8) Melepas baut atas condenser A/C (1) dari radiator (jika dilengkapi
dengan A/C).

Gambar 4.23 Cara Melepas Baut atas Condenser A/C


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 438)

Menggantung condenser A/C yang dilepas dengan tali (1) atau


sejenisnya, untuk mencegah keluarnya refrigerant A/C dari pipa dan
agar discharge hose tidak tertekuk.

9) Melepas baut bawah condenser A/C dari radiator.


10) Melepas radiator dengan cooling fan motor dari kendaraan.
11) Melepas radiator dari cooling fan motor.

b. Memasang

Gambar 4.24 Cara Memasang Mounting


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 438)
56

Kebalikan dari prosedur melepas dengan memperhatikan hal-hal berikut.


1) Melepas mounting bawah radiator (1) dari radiator, kemudian
memasang mounting pada member (2) seperti pada gambar.
2) Memberikan air sabun pada lubang mounting untuk memudahkan saat
memasang radiator.
3) Mengisi kembali Sistem Pendingin sesuai langkah g hingga t pada
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
4) Selesai memasang, memeriksa setiap sambungan dari kebocoran.

12. Memeriksa Radiator


a. Memeriksa radiator dari kebocoran atau damage.
b. Straighten bent fins, jika any.

Gambar 4.25 Cara Memeriksa Radiator


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 438)

Membersihkan Radiator
Membersihkan bagian depan radiator core.
57

13. Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator Fan Relay

Gambar 4.26 Cara Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay, dan Fan Relay
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 492)

a. Melepas kabel negatif battery.


b. Melepas main relay (1), fuel pump relay (2), radiator fan relay no. 1 (3),
radiator fan relay no. 2 (4) (jika dilengkapi), dan radiator fan relay no. 3
(5) (jika dilengkapi).
c. Memeriksa tidak ada hubungan antara terminal “A” dan “B”. Jika ada
hubungan, mengganti relay.
d. Memasang terminal positif (+) battery ke terminal “C” relay dan terminal
negatif (–) battery “D” relay. Memeriksa hubungan antara terminal “A”
dan “B”. Jika tidak ada hubungan ketika relay dihubungkan ke battery,
mengganti relay.
58

14. Melepas dan Memasang Radiator Cooling Fan


a. Melepas
1) Melepas kabel negatif battery.
2) Mengosongkan coolant sesuai prosedur “Menguras dan mengisi
kembali sistem pendingin”.
3) Melepas radiator sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Radiator”.
4) Melepas radiator cooling fan motor (1) dari radiator.

Gambar 4.27 Cara Melepas Radiator Cooling Fan


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 439)

b. Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Mengisi kembali sistem pendingin sesuai langkah g hingga t pada
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
2) Setelah memasang, memastikan tidak ada kebocoran coolant pada tiap
sambungan.
59

15. Memeriksa Radiator Cooling Fan


a. Memeriksa hubungan antar terminal. Jika ada yang putus, Mengganti
radiator fan motor.

Gambar 4.28 Cara Memeriksa Radiator Cooling Fan dengan Avometer


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 439)

b. Menghubungkan battery ke soket radiator fan motor seperti pada gambar,


kemudian memeriksa kerja radiator fan motor. Jika radiator fan motor
tidak bekerja dengan baik, mengganti motor.

Gambar 4.29 Cara Memeriksa Radiator Cooling Fan dengan Baterai


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 439)

Keterangan :
1. Terminal (+) putaran tinggi 3. Terminal (+) putaran rendah
2. Terminal (-) putaran tinggi 4. Terminal (-) putaran rendah
[A]: Putaran tinggi [B]: Putaran rendah
Arus radiator cooling fan motor pada 12 V:
7A maximum (pada putaran rendah) dan 10A maximum (pada putaran
tinggi)
60

16. Melepas dan Memasang Water Pump


a. Melepas
1) Melepas kabel negatif battery.
2) Menguras coolant sesuai prosedur “Menguras dan mengisi kembali
Sistem Pendingin”.
3) Melepas center member ruang mesin dengan gear shift control lever
dan parking brake lever.
4) Melepas belt water pump/generator sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Belt Water Pump/generator”.
5) Melepas timing belt sesuai prosedur “Melepas & Memasang Timing
Belt dan Tensioner”.
Melepas dan Memasang Timing Belt danTensioner

Gambar 4.30 Cara Melepas Timing Belt dan Tensioner


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 360)

Keterangan :
1. Putaran camshaft yang diperbolehkan, dengan tanda timing 90o dari
tanda ‘V’ pada head cover kiri dan kanan.
2. Putaran camshaft yang diperbolehkan, dengan tanda timing 90o dari
tanda panah pada oil pump case kiri dan kanan
Yang perlu diperhatikan setelah timing belt dilepas, jangan
memutar camshaft dan crankshaft sendiri-sendiri, seperti terlihat pada
gambar. Jika diputar, akan terjadi kekacauan pada kerja piston dan
61

valve, dan komponen lain yang berhubungan ke piston dan valve dapat
rusak. Jangan menekuk timing belt.
Melepas
a) Melepas kabel negatif battery.
b) Menguras engine coolant dan lepas inlet hose dari radiator.
c) Mengangkat kendaraan.

Gambar 4.31 Oil Pan Guard (1)


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 361)

d) Melepas oil pan guard member (1).

Gambar 4.32 Belt Pompa


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 361)

e) Melepas belt pompa P/S (1).


f) Melepas pulley water pump sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Water Pump”.
62

Gambar 4.33 Pulley


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 361)

g) Melepas pulley crankshaft dengan melepas 5 baut pulley (1).

Gambar 4.34 Melepas Timing Belt Outside Cover


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 361)

h) Melepas timing belt outside cover (1).

Gambar 4.35 Cara memasang timing belt


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 362)

Keterangan :
1. Tanda “V” pada cylinder head cover
2. Tanda timing dengan “E” pada pulley camshaft
3. Tanda panah pada oil pump case
4. Tanda panah crankshaft timing belt pulley
63

i) Untuk memasang timing belt, meluruskan 4 tanda timing seperti


pada gambar dengan cara memutar crankshaft.

Gambar 4.36 Melepas Tensioner, Tensioner Plate, Tensioner


Spring dan Timing Belt
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 362)

j) Melepas tensioner (6), tensioner plate (2), tensioner spring (5) dan
timing belt (1).

Memasang

Gambar 4.37 Cara Memasang Tensioner I


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 362)

a) Memasang tensioner plate (3) ke tensioner (4). Pasang lug (1)


tensioner plate ke lubang (2) pada tensioner.
64

Gambar 4.38 Cara Memasang Tensioner II


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 362)

b) Memasang tensioner (2) dan tensioner plate (3). Mengencangkan


sementara baut tensioner (1) dengan tangan. Memeriksa gerakan
plate sesuai arah tanda panah seperti pada gambar, memastikan
tensioner bergerak ke arah yang sama. Jika gerakan antara plate
dan tensioner tidak berhubungan, melepas kembali tensioner dan
plate dan memasang kembali plate lug ke lubang tensioner.

Gambar 4.39 Pulley Camshaft


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 362)

c) Memastikan tanda timing “E” (2) pada pulley camshaft (3) lurus
dengan tanda “V” (1) pada cylinder head cover seperti pada
gambar. Jika tidak, meluruskan kedua tanda dengan memutar
camshaft, hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang
diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
65

d) Memastikan tanda (2) pada pulley crankshaft timing belt (3) lurus
dengan tanda panah (1) pada oil pump case seperti pada gambar.
Jika tidak, meluruskan kedua tanda dengan putaran crankshaft
dengan hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang
diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner”.

Gambar 4.40. Cara Memasang Pulley Crankshaft Timing Belt


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 363)

Gambar 4.41 Cara Mengencangkan V-Belt


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 363)

e) Memasang timing belt (1) dan tensioner spring (2). Sambil


memperhatikan kelurusan kedua tanda, tekan tensioner plate ke
atas dan memasang timing belt di kedua pulley hingga drive side
belt (1) dapat bergerak bebas. Kemudian memasang tensioner
66

spring seperti pada gambar, dan mengencangkan tensioner stud


bolt (3) dengan tangan.
Ketika memasang timing belt, meluruskan tanda panah (→) pada
timing belt dengan arah putaran crankshaft. Pada kondisi ini, piston
no. 4 pada posisi top dead center langkah kompresi.

Gambar 4.42 Cara Menarik Timing Belt yang Kendur


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 363)

f) Untuk menarik bagian timing belt yang kendur (1), memutar


crankshaft sebanyak dua putaran searah jarum jam setelah timing
belt terpasang. Setelah yakin timing belt tidak kendur,
mengencangkan tensioner stud bolt (2) terlebih dulu baru
kemudian baut tensioner (3) sesuai spesifikasi. Memastikan lagi
kedua pasang tanda telah lurus.
Momen pengencangan
Tensioner stud bolt (a) : 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
Tensioner bolt (b) : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)

Gambar 4.43 Memasang Cover Timing Belt


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 363)
67

g) Memasang cover timing belt (1). Sebelum memasang, memastikan


ada seal antara water pump dan oil pump case.
Momen pengencangan
Baut cover timing belt (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)

Gambar 4.44 Memasang Pulley Crankshaft


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 364)

h) Memasang pulley crankshaft (2). Menepatkan lubang pulley ke pin


(1) pada pulley crankshaft, dan mengencangkan baut pulley (3)
sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Baut pulley crankshaft (a) : 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)
i) Memasang water pump pulley sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Water Pump”.
j) Memasang water pump belt sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Belt Water Pump/Generator”.
k) Memasang belt pompa P/S.

Gambar 4.45 Memasang Oil Pan Guard Member


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 364)
68

l) Memasang oil pan guard member (1) ke bodi.


m) Memasang radiator inlet hose ke radiator.
n) Mengisi kembali sistem pendingin sesuai prosedur “Menguras dan
Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
o) Memasang kabel negatif battery.
p) Memastikan tidak ada kebocoran coolant di sambungan selang.

6) Melepas water pump assembly (1).

Gambar 4.46 Melepas Water Pump Assembly


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 440)

b. Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Memasang gasket water pump baru pada cylinder block.
2) Memasang water pump assembly (2) ke cylinder block dan
mengencangkan baut dan mur sesuai spesifikasi.

Gambar 4.47 Memasang Water Pump Assembly


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 441)
69

Momen pengencangan
Mur dan baut water pump (a) : 11 N.m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
3) Memasang rubber seal (1) antara water pump dan oil pump, dan yang
lainnya antara water pump dan cylinder head.
4) Memasang timing belt sesuai prosedur “Melepas dan Memasang
Timing Belt dan Tensioner”.
5) Memasang belt water pump/generator sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Belt Water Pump/Generator”.
6) Memasang belt compressor A/C (jika dilengkapi).
7) Mengisi kembali sistem pendingin sesuai langkah g hingga t pada
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
8) Memasang kabel negatif battery.
9) Memeriksa semua komponen dari kebocoran.

17. Memeriksa Water Pump


Yang perlu diperhatikan adalah jangan membongkar water pump. Jika
water pump perlu perbaikan, mengganti secara assy.
a. Memutar water pump dengan tangan untuk memeriksa putarannya. Jika
water pump tidak berputar dengan mudah atau timbul bunyi, melakukan
pengganti.
b. Memeriksa impeller water pump dari kerusakan. Mengganti jika perlu.

Gambar 4.48 Memeriksa Water Pump


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 441)
70

18. Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor


a. Melepas
1) Melepas kabel negatif battery.
2) Menguras air pendingin lihat “Menguras dan Mengisi Kembali Sistem
Pendingin”.
Yang perlu diperhatikan adalah untuk menghindari bahaya terbakar,
jangan melepas tutup radiator ketika mesin dan radiator panas.
Dikhawatirkan, cairan dan uap panas dapat menyembur karena adanya
tekanan.

Gambar 4.49 Melepas ECT


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 488)

3) Melepas connector (1) dari sensor ECT (2).


4) Melepas sensor ECT (2) dari intake manifold.

b. Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas memperhatikan
hal-hal berikut.
1) Membersihkan permukaan yang menempel antara sensor ECT dan
intake manifold.
2) Memeriksa O-ring dari kerusakan dan mengganti, jika perlu.
71

Gambar 4.50 Memasang ECT


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 489)

3) Mengencangkan sensor ECT sesuai spesifikasi.


Momen pengencangan
ECT sensor (a): 12.5 N·m (1.25 kg-m, 9.0 lb-ft)
4) Memasang connector (1) ke sensor ECT dengan baik.
5) Mengisi kembali sistem pendingin dengan coolant.

19. Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor

Gambar 4.51 Memeriksa ECT


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 489)
72

Merendam komponen pengukur suhu sensor ECT di air (atau es) dan
ukur tahanan antara sensor terminal (1) dan (2) sewaktu memanaskan air. Jika
pengukuran tahanan tidak menunjukkan characteristic seperti gambar,
mengganti sensor ECT.
Tabel 4.3 Tahanan sensor ECT
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 489)
Suhu Air oC (oF) Tahanan (kΩ)
20 (68) 2,3 – 2,6
80 (176) 0,3 – 0,32

20. Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)


[Menggunakan Suzuki Scan Tool atau Tech 2]
a. Menyiapkan Suzuki scan tool.
b. Dengan kunci kontak OFF, menghubungkan ke data link connector (DLC)
(1) di bagian bawah instrument panel pengemudi.

Gambar 4.52 Memeriksa DTC dengan Menggunakan Scan Tool


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 274)

Keterangan :
(A) : Suzuki scan tool

c. Memutar kunci kontak ke posisi ON dan memastikan MIL menyala.


73

d. Memperhatikan DTC yang muncul dan print atau mencatat.


Melihat buku petunjuk scan tool untuk lebih jelasnya. Jika komunikasi
antara scan tool dan ECM tidak mungkin, memeriksa scan tool dengan
menghubungkannya dengan ECM pada kendaraan lain. Jika komunikasi
baik, berarti scan tool dalam kondisi baik. Kemudian, memeriksa data link
connector dan serial data line (sirkuit) pada kendaraan dimana scan tool
tidak dapat berkomunikasi.
e. Setelah selesai memeriksa, memutar kunci kontak ke posisi OFF dan
melepas scan tool dari data link connector.

[Tanpa menggunakan Suzuki Scan Tool]


a. Memeriksa malfunction indicator lamp melihat “Memeriksa Malfunction
Indicator Lamp (MIL)”.
Memeriksa Malfunction Indicator Lamp (MIL)

Gambar 4.53 Memeriksa MIL


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 274)

1) Kunci kontak pada posisi ON (kondisi mesin mati) dan memeriksa


bahwa MIL (1) menyala. Jika MIL tidak menyala, melanjutkan ke
“Tabel A-1”. Jika MIL menyala berkedip, melanjutkan ke “Tabel A-3”.
2) Menghidupkan mesin dan memeriksa bahwa MIL mati.
3) Jika MIL menyala dan tidak ada DTC pada ECM, melanjutkan ke
“Tabel A-2”.
74

Gambar 4.54 Memeriksa DTC Tanpa Menggunakan Scan Tool


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 275)

b. Dengan kunci kontak di posisi OFF, menghubungkan switch terminal


diagnosa (1) dan terminal ground (2) pada connector diagnosa (3) dengan
kabel jumper (4).
c. Dengan kunci kontak ON dan mesin OFF, membaca DTC dari pola
penyalaan malfunction indicator lamp melihat “Tabel Diagnostic Trouble
Code (DTC)”. Jika lampu tidak berkedip atau tetap ON atau OFF,
melanjutkan ke “Tabel A-4”.
Jika terjadi kondisi abnormal atau ada yang tidak berfungsi di dua tempat
atau lebih, tidak berfungsi indicator lamp akan menyala sesuai kode
masing-masing secara bergantian. Dan, akan terus diulang selama terminal
diagnosis dihubungkan ke body dan kunci kontak pada posisi ON.
Mencatat terlebih dahulu diagnostic trouble code yang muncul .

21. Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC)


[Menggunakan Suzuki Scan Tool atau Tech 2]
a. Menghubungkan Suzuki scan tool ke data link connector dengan cara
yang sama saat melakukan memeriksa DTC.
b. Kunci kontak pada posisi ON.
c. Menghapus DTC.
75

d. Selesai menghapus DTC, memutar kunci kontak ke posisi OFF dan


melepas scan tool dari data link connector.
DTC yang tersimpan di dalam memory ECM akan terhapus pada kondisi
berikut. Hati-hati jangan menghapus DTC yang belum dicatat.
1) Ketika power ECM terputus (dengan melepas kabel battery, melepas
sekring atau melepas connector ECM)
2) Ketika kerusakan yang sama (DTC) tidak dideteksi setelah 40 putaran
engine.

[Tanpa menggunakan SUZUKI Scan Tool]


Cara 1
a. Memutar kunci kontak ke posisi OFF.
b. Melepas kabel negatif battery sesuai spesifikasi waktu di bawah ini untuk
menghapus diagnostic trouble code dalam memori ECM dan hubungkan
kembali.
Tabel 4.4 Waktu untuk Menghapus DTC
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 276)
Suhu Ruang Waktu untuk Memutus Power ECM
Di atas 0°C (32°F) 30 detik atau lebih
Tidak spesifik. lakukan di daerah
Di bawah 0°C (32°F)
dengan suhu di atas 0°C (32°F).
76

Cara 2
a. Memutar kunci kontak ke posisi OFF.

Gambar 4.55 Menghapus DTC Tanpa Menggunakan Scan Tool


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 276)

b. Menghubungkan kabel jumper (1) ke terminal switch diagnosa (2) pada


connector diagnosa (3).
c. Memutar kunci kontak ke posisi ON.
d. Menghubungkan ujung kabel jumper lainnya ke terminal ground
e. pada connector diagnosa sebanyak lebih dari 5 kali selama 10 detik.

Tabel 4.5 Diagnostic Trouble Code (DTC)


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 277)
DTC No. Bagian Kondisi Kerusakan MIL
P0107 Input sirkuit manifold Tegangan output 1 driving cycle
absolute pressure sensor manifold
rendah absolute pressure
kurang dari 0.75 V
selama 0.5 detik
P0108 Input sirkuit manifold Tegangan output 1 driving cycle
absolute pressure tinggi sensor manifold
absolute pressure
kurang dari 4,5 V
selama 0.5 detik
77
78

P0112 Input sirkuit intake air Tegangan output 1 driving cycle


temperature rendah sensor intake air
temperature kurang
dari 0.15 V selama
0.5 detik.
P0113 Input sirkuit intake air Tegangan output 1 driving cycle
temperature tinggi sensor intake air
temperature kurang
dari 4.85 V selama
0.5 detik.
P0117 Input sirkuit engine Tegangan output 1 driving cycle
coolant temperature sensor engine
rendah coolant temperature
kurang dari 0.15 V
selama 0.5 detik.
P0118 Input sirkuit engine Tegangan output 1 driving cycle
coolant temperature sensor engine
tinggi coolant temperature
lebih dari 4.85 V
selama 0.5 detik.
P122 Input sirkuit throttle Tegangan output 1 driving cycle
position sensor rendah sensor throttle
position kurang dari
0.1 V selama 0.5
detik.
P123 Input sirkuit throttle Tegangan output 1 driving cycle
position sensor tinggi sensor throttle
position lebih
dari 4.8 V selama 0.5
detik.
P0335 Sirkuit crankshaft Tegangan output 1 driving cycle
position sensor crankshaft
Sensor position tidak
terdeteksi selama
lebih dari 2 detik
ketika cranking.
79

P340 Sirkuit camshaft a) Jumla 1 driving cycle


position sensor h output
sinyal pulse
sensor CMP
kurang dari
atau sama
dengan 3
selama 6
putaran
crankshaft.
b) Sinyal
output
sensor CMP
pulse tidak
terdeteksi
selama 6
putaran
crankshaft
antara BTDC
75°CA dan
BTDC 5°CA.
P0500 Vehicle speed sensor Sinyal output VSS 1 driving cycle
tidak ada selama
lebih dari 4 detik.
meski kendaraan
hidup dengan fuel
cut pada penurunan
percepatan.
P0601 Internal control module Data write error 1 driving cycle
memory error
80

Gambar 4.56 Contoh Pola Kedip Malfunction Indicator Lamp (MIL)


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 277)

Keterangan :
[A] : Normal (tidak ada yang mucul) [C] : DTC P0123 (b) : MIL OFF
[B] : DTC P0108 (a) : MIL ON

Gambar 4.46 Wiring Diagram Sirkuit Lampu Check Engine-Lampu Tidak


“Menyala” Pada Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati)
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 303)

Keterangan Sirkuit :
Ketika kunci kontak ON, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact
point menutup). Dengan demikian ECM mempunyai power untuk menyalakan
(ON) lampu check engine (MIL). Ketika mesin mulai hidup dan tidak terdeteksi
81

adaya kerusakan pada sistem, lampu tersebut akan OFF tetapi jika dideteksi
adanya kerusakan, MIL akan ON meski mesin hidup.

Tabel 4.6 A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine-Lampu Tidak


“Menyala” Pada Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati)
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 303)
Langkah Tindakan Ya Tidak
1 Indikator Lain/memeriksa Melanjutkan ke Sekring utama
lampu peringatan langkah 2. (main fuse)
1) Memutar putus, kunci
kunci kontak ke kontak tidak
posisi ON. berfungsi, sirkuit
Apakah indikator “BLK/WHT”
lain/lampu peringatan antara sekring
pada combination meter “IG” dan
ON? combination
meter atau
hubungan soket
pada
combination
meter kendur.

2 Memeriksa starter mesin Melanjutkan ke Melanjutkan ke


Apakah mesin hidup? langkah 3. “Tabel A-3
Memeriksa
Sirkuit Lampu
Check Engine
(MIL) Berkedip
Saat Kunci
82

Kontak ON”.
83

3 Memeriksa sirkuit MIL Sirkuit test Bohlam putus,


1) Memutar switch terminal kabel “PPL” atau
kunci kontak ke short ke ground sirkuit kabel
posisi OFF dan atau kabel “PNK” “BLK/WHT”
lepas connectors short ke putus atau kabel
ECM. ground “PNK” short ke
2) Memeriksa (kendaraan ground.
hubungan ke ECM dengan
pada terminal connector
“E06-16”. diagnosa).
3) Jika OK, Mengganti ECM
kemudian dan memeriksa
menggunakan kembali.
kabel jumper,
hubungkan
terminal “E06-16”
pada connector
yang dilepas ke
massa.
Apakah MIL menyala pada
kunci kontak ON?

Tabel 4.7 A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine-Lampu Menyala Terus
(Mesin Hidup)
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 304)
Langkah Tindakan Ya Tidak
1 Memeriksa DTC melihat Lanjut ke langkah Lanjut ke
“Memeriksa Diagnostic 2 langkah 2.
Trouble Code (DTC)”. “Memeriksa
Apakah muncul DTC(s)? Mesin dan
2 Memeriksa Diagnostic Sistim Kontrol Lanjut ke
trouble code (DTC) Emisi”. langkah 3.
Menghidupkan mesin dan
memeriksa kembali DTC.
Apakah muncul DTC(s)?
3 Memeriksa sirkuit MIL Sirkuit kabel Mengganti ECM
a) Kunci “PPL” short ke dan memeriksa
kontak ke posisi ground. kembali.
84

OFF.
b) Melepas
connector dari
ECM.
MIL menyala saat kunci
kontak ON?
85

Tabel 4.8 A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine-Berkedip saat Kunci
Kontak ON
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 305)
Langkah Tindakan Ya Tidak
1 Memeriksa sirkuit switch Kabel “BLU/WHT” Mengganti ECM
terminal diagnosis (switch terminal dan memeriksa
1) Dengan diagnosa) short kembali.
kunci kontak OFF, ke sirkuit ground.
melepas soket Jika OK,
kelistrikan ECM. mengganti ECM
2) Memeriksa dan memeriksa
sambungan dari kembali.
terminal “C20-30”
connector ECM ke
ground.
Apakah ada hubungan?

Tabel 4.9 A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine-Lampu Menyala Terus
atau OFF Meski Switch Terminal Diagnosa Dihubungkan ke Body
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 305)
Langkah Tindakan Ya Tidak
1 Memeriksa switch Melanjutkan ke Kabel
terminal diagnosa sirkuit langkah 2. “BLU/WHT”
1) Dengan (switch terminal
ignition switch OFF
diagnosa), kabel
posisi, melepas
connector ECM “BLK” monitor
electrical.
connector putus.
2) Menghubu
ngkan kabel Jika OK,
jumper (1) ke
mengganti ECM
diagnose switch
terminal (2) dan dan memeriksa
ground terminal
kembali.
(3) dari connector
diagnosa (4).
3) Memeriksa
untuk continuity
dari “C20-30”
terminal of ECM
86

connector ke
ground.
Is there continuity?
87

2 Memeriksa sirkuit test Kabel “PNK” (test Hubungan


switch terminal switch terminal) connector ECM
1) Memeriksa terhubung ke kendur. Jika OK,
sambungan dari
sirkuit ground . mengganti ECM
terminal “C20-29”
connector ECM ke Jika OK, dan memeriksa
ground.
mengganti ECM kembali.
Apakah ada hubungan?
dan memeriksa
kembali.

Tabel 4.10 Spesifkasi Momen Pengencangan


(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 442)
Komponen yang dikencangkan Momen pengencangan
N.m kg-m lb-ft
Baut thermostat cap 11 1,1 8,0
Baut ventilasi udara 3 0,3 2,0
Baut thermostat case 25 2,5 18,0
Baut generator adjusting 23 2,3 17,0
Mur dan baut water pump 11 1,1 8,0

Anda mungkin juga menyukai