Perawatan Sistem Pendingin Mesin Suzuki Apv 1 5 Ge
Perawatan Sistem Pendingin Mesin Suzuki Apv 1 5 Ge
35
36
Keterangan :
1. Battery 6. Radiator fan relay no. 2 (jika dilengkapi)
2. Relay/box sekring 7. Radiator fan relay no. 3 (jika dilengkapi)
3. Main relay 8. Radiator fan motor
4. Ke ECM 9. ECM
5. Radiator fan relay no. 1 10. Connector ECM
Saat kunci kontak ON, battery masuk ke fuse 80A lalu ke fuse 15A
masuk relay 3 sehingga relay 3 ON.
Saat mesin panas ECU akan mendapatkan sinyal dari ECT sehingga
ECU menghidupkan transistor yang ada di ECU. Dengan ini arus akan
mengalir ke relay 5 dan relay 5 ON. Arus akan mengalir dari battery menuju
ke fuse 80A ke fuse 30A lalu ke relay 5 dan masuk ke motor lewat L+ dan
keluar melalui L- ke massa sehingga radiator fan motor berputar.
39
Jika coolant di bawah tanda “LOW” (3), melepas reservoir cap (4)
dan menambahkan coolant pada reservoir tank hingga tanda “FULL” (2).
Kemudian memasang kembali cap (4) dan meluruskan tanda panah (5) pada
reservoir tank dan cap (4).
Coolant yang baik sudah terdapat pada sistem pendingin, untuk itu
tidak diperlukan lagi bahan-bahan atau zat aditif lainnya, selain merusak kerja
sistem, hal ini juga hanya sia-sia saja.
Saat memasang reservoir cap, luruskan tanda panah (5) pada
reservoir tank dan cap.
d. Menggunakan pressure tester (1), memeriksa sistem dan radiator cap (2)
untuk kapasitas tekanan yang sesuai. Jika penggantian cap diperlukan,
gunakan cap yang sesuai.
Sistem pendingin dan radiator cap holding pressure (untuk memeriksa) :
110 kPa (1.1 kg/cm2, 15.6 psi)
Setelah memasang radiator cap pada radiator, yang perlu diperhatikan
memastikan bagian kuping cap parallel dengan radiator.
e. Mengencangkan hose clamp dan memeriksa semua hose. Mengganti hose
jika retak, bengkak atau rusak.
f. Bersihkan bagian depan radiator core.
42
c. Mematikan mesin dan menguras coolant dari radiator drain plug (1).
d. Menutup radiator drain plug, kemudian menambahkan air hingga terisi
penuh dan menghidupkan mesin hingga radiator hose atas terasa panas
kembali.
e. Melakukan langkah c dan d beberapa kali hingga air yang keluar tidak
berwarna.
43
b. Memasang
Memasang part yang dilepas dengan prosedur terbalik dari
melepas, mengencangkan masing-masing clamp dengan baik.
a. Melepas
1) Melepas kabel negatif battery.
2) Mengosongkan coolant sesuai prosedur “Menguras dan mengisi
kembali sistem pendingin”.
3) Melepas bagian tengah console box.
46
Gambar 4.9 Cara Melepas Kabel dan Tuas Gear Shift Control
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 559)
a) Melepas gear shift dan select cable (1) dari gear shift lever (2),
kemudian Melepas kabel dari bracket (3) setelah melepas E-ring.
b) Melepas console box belakang.
c) Melepas knob control lever.
d) Melepas console box depan.
e) Melepas clip (1) yang terdapat di ujung gear shift cable dan
melepas gear shift dan select cable (2) dari gear shift control lever
(3).
f) Melepas cable grommet (1) dan cable grommet plate (2) dari
engine room center member (3).
g) Melepas gear shift and select cable (4).
h) Melepas gear shift control lever (5) dari engine room center
member.
Memasang
b) Memasang gear shift and select cable (1) ke gear shift control
lever, kemudian memasang cable grommet (2) dan cable grommet
plate (3) ke engine room center member (4).
c) Menyambungkan dan Menyetel gear select cable.
Gambar 4.15 Cara Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 560)
i) Memasang gear shift dan select cable (1) ke bracket kabel (2),
kemudian memasang E-ring (3).
j) Menyambungkan gear shift dan select cable ke gear shift lever (4).
b. Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Ketika meletakkan thermostat (1) pada thermostat case (2), pastikan
posisi air bleed valve (3) berada di bagian atas seperti pada gambar.
2) Mengisi kembali sistem pendingin, memperhatikan langkah g sampai t
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
3) Memastikan tidak ada kebocoran coolant pada setiap sambungan.
50
8. Memeriksa Thermostat
a. Memastikan air bleed valve (1) pada thermostat kondisinya bersih, hal ini
untuk mencegah overheat.
b. Memastikan valve seat (2) bebas dari benda asing untuk mencegah valve
macet.
c. Memeriksa seal thermostat (3) dari bocor, berubah bentuk atau kerusakan
lain.
d. Memastikan gerakan thermostatic dari wax pellet sebagai berikut :
51
b. Memasang
1) Memasang belt (1) ke pulley water pump (2), pulley crankshaft (3) dan
pulley generator (4).
2) Setel kekencangan belt sesuai prosedur “Memeriksa dan Menyetel Belt
Water Pump/Generator”.
3) Jika kendaraan dilengkapi A/C, memasang belt compressor A/C (5)
sesuai prosedur.
4) Memasang kabel negatif battery.
54
8) Melepas baut atas condenser A/C (1) dari radiator (jika dilengkapi
dengan A/C).
b. Memasang
Membersihkan Radiator
Membersihkan bagian depan radiator core.
57
13. Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator Fan Relay
Gambar 4.26 Cara Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay, dan Fan Relay
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 492)
b. Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Mengisi kembali sistem pendingin sesuai langkah g hingga t pada
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
2) Setelah memasang, memastikan tidak ada kebocoran coolant pada tiap
sambungan.
59
Keterangan :
1. Terminal (+) putaran tinggi 3. Terminal (+) putaran rendah
2. Terminal (-) putaran tinggi 4. Terminal (-) putaran rendah
[A]: Putaran tinggi [B]: Putaran rendah
Arus radiator cooling fan motor pada 12 V:
7A maximum (pada putaran rendah) dan 10A maximum (pada putaran
tinggi)
60
Keterangan :
1. Putaran camshaft yang diperbolehkan, dengan tanda timing 90o dari
tanda ‘V’ pada head cover kiri dan kanan.
2. Putaran camshaft yang diperbolehkan, dengan tanda timing 90o dari
tanda panah pada oil pump case kiri dan kanan
Yang perlu diperhatikan setelah timing belt dilepas, jangan
memutar camshaft dan crankshaft sendiri-sendiri, seperti terlihat pada
gambar. Jika diputar, akan terjadi kekacauan pada kerja piston dan
61
valve, dan komponen lain yang berhubungan ke piston dan valve dapat
rusak. Jangan menekuk timing belt.
Melepas
a) Melepas kabel negatif battery.
b) Menguras engine coolant dan lepas inlet hose dari radiator.
c) Mengangkat kendaraan.
Keterangan :
1. Tanda “V” pada cylinder head cover
2. Tanda timing dengan “E” pada pulley camshaft
3. Tanda panah pada oil pump case
4. Tanda panah crankshaft timing belt pulley
63
j) Melepas tensioner (6), tensioner plate (2), tensioner spring (5) dan
timing belt (1).
Memasang
c) Memastikan tanda timing “E” (2) pada pulley camshaft (3) lurus
dengan tanda “V” (1) pada cylinder head cover seperti pada
gambar. Jika tidak, meluruskan kedua tanda dengan memutar
camshaft, hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang
diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
65
d) Memastikan tanda (2) pada pulley crankshaft timing belt (3) lurus
dengan tanda panah (1) pada oil pump case seperti pada gambar.
Jika tidak, meluruskan kedua tanda dengan putaran crankshaft
dengan hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang
diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Melepas dan
Memasang Timing Belt dan Tensioner”.
b. Memasang
Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan
memperhatikan hal-hal berikut.
1) Memasang gasket water pump baru pada cylinder block.
2) Memasang water pump assembly (2) ke cylinder block dan
mengencangkan baut dan mur sesuai spesifikasi.
Momen pengencangan
Mur dan baut water pump (a) : 11 N.m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)
3) Memasang rubber seal (1) antara water pump dan oil pump, dan yang
lainnya antara water pump dan cylinder head.
4) Memasang timing belt sesuai prosedur “Melepas dan Memasang
Timing Belt dan Tensioner”.
5) Memasang belt water pump/generator sesuai prosedur “Melepas dan
Memasang Belt Water Pump/Generator”.
6) Memasang belt compressor A/C (jika dilengkapi).
7) Mengisi kembali sistem pendingin sesuai langkah g hingga t pada
“Menguras dan Mengisi Kembali Sistem Pendingin”.
8) Memasang kabel negatif battery.
9) Memeriksa semua komponen dari kebocoran.
b. Memasang
Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas memperhatikan
hal-hal berikut.
1) Membersihkan permukaan yang menempel antara sensor ECT dan
intake manifold.
2) Memeriksa O-ring dari kerusakan dan mengganti, jika perlu.
71
Merendam komponen pengukur suhu sensor ECT di air (atau es) dan
ukur tahanan antara sensor terminal (1) dan (2) sewaktu memanaskan air. Jika
pengukuran tahanan tidak menunjukkan characteristic seperti gambar,
mengganti sensor ECT.
Tabel 4.3 Tahanan sensor ECT
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 489)
Suhu Air oC (oF) Tahanan (kΩ)
20 (68) 2,3 – 2,6
80 (176) 0,3 – 0,32
Keterangan :
(A) : Suzuki scan tool
Cara 2
a. Memutar kunci kontak ke posisi OFF.
Keterangan :
[A] : Normal (tidak ada yang mucul) [C] : DTC P0123 (b) : MIL OFF
[B] : DTC P0108 (a) : MIL ON
Keterangan Sirkuit :
Ketika kunci kontak ON, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact
point menutup). Dengan demikian ECM mempunyai power untuk menyalakan
(ON) lampu check engine (MIL). Ketika mesin mulai hidup dan tidak terdeteksi
81
adaya kerusakan pada sistem, lampu tersebut akan OFF tetapi jika dideteksi
adanya kerusakan, MIL akan ON meski mesin hidup.
Kontak ON”.
83
Tabel 4.7 A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine-Lampu Menyala Terus
(Mesin Hidup)
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 304)
Langkah Tindakan Ya Tidak
1 Memeriksa DTC melihat Lanjut ke langkah Lanjut ke
“Memeriksa Diagnostic 2 langkah 2.
Trouble Code (DTC)”. “Memeriksa
Apakah muncul DTC(s)? Mesin dan
2 Memeriksa Diagnostic Sistim Kontrol Lanjut ke
trouble code (DTC) Emisi”. langkah 3.
Menghidupkan mesin dan
memeriksa kembali DTC.
Apakah muncul DTC(s)?
3 Memeriksa sirkuit MIL Sirkuit kabel Mengganti ECM
a) Kunci “PPL” short ke dan memeriksa
kontak ke posisi ground. kembali.
84
OFF.
b) Melepas
connector dari
ECM.
MIL menyala saat kunci
kontak ON?
85
Tabel 4.8 A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine-Berkedip saat Kunci
Kontak ON
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 305)
Langkah Tindakan Ya Tidak
1 Memeriksa sirkuit switch Kabel “BLU/WHT” Mengganti ECM
terminal diagnosis (switch terminal dan memeriksa
1) Dengan diagnosa) short kembali.
kunci kontak OFF, ke sirkuit ground.
melepas soket Jika OK,
kelistrikan ECM. mengganti ECM
2) Memeriksa dan memeriksa
sambungan dari kembali.
terminal “C20-30”
connector ECM ke
ground.
Apakah ada hubungan?
Tabel 4.9 A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine-Lampu Menyala Terus
atau OFF Meski Switch Terminal Diagnosa Dihubungkan ke Body
(Sumber : PT. Indomobil Niaga International, 2005: 305)
Langkah Tindakan Ya Tidak
1 Memeriksa switch Melanjutkan ke Kabel
terminal diagnosa sirkuit langkah 2. “BLU/WHT”
1) Dengan (switch terminal
ignition switch OFF
diagnosa), kabel
posisi, melepas
connector ECM “BLK” monitor
electrical.
connector putus.
2) Menghubu
ngkan kabel Jika OK,
jumper (1) ke
mengganti ECM
diagnose switch
terminal (2) dan dan memeriksa
ground terminal
kembali.
(3) dari connector
diagnosa (4).
3) Memeriksa
untuk continuity
dari “C20-30”
terminal of ECM
86
connector ke
ground.
Is there continuity?
87