Anda di halaman 1dari 8

ATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Diare

Oleh

Nama : Ni Kadek Nuriyanti Valentina Klauvim

NIM : 2019011491201030312

Kelas : D-NR19 (Non Reg) Bumi

Jurusan : Prodi Ners S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI NERS

STIKes WIDYA NUSANTARA PALU

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Diare

Sub pokok pembahasan : Mengetahui apa itu Diare, Pengobatan dan Pencegahan
Diare

Sasaran : MasyarakatMasyarakat Desa Siturejo RT09/RW13

Hari/tanggal : Selasa, 3 Februari 2020abtu abtu,15 Oktober 2012

Tempat : Kampus Stikes Widya Nusantara Paluuskesma Bareng

Pukul : 15.00 wita0.00-10.45

Penyuluh : Ni Kadek NuriyantiValentina Klauvim

A. Tujuan
 Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dari pihak masyarakat atau
keluarga mampu mengetahui atau memahami apa itu penyakit diare sehingga dapat
mengaplikasikan pada diri sendiri.
 Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan masyarakat mampu:
1. Menjelaskan tentang pengertian penyakit diare
2. Menjelaskan jenis – jenis penyakit diare
3. Menjelaskan tentang penyebab dari penyakit diare
4. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare
5. Menjelaskan cara pencegahan diare.
6. Menjelaskan cara pertolongan pertama bagi penderita diare
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
1. Pengertian Diare
2. Jenis-jenis Diare
3. Penyebab Diare
4. Tanda dan gejala Diare
5. Pencegahan Diare
6. Cara pertolongan pertama bagi penderita Diare
C. Media
 LCD/Proyektor
 Leaflet
D. Metode Penyuluhan
 Ceramah
 Tanya jawab

E. Setting Tempat

: Moderator

: LCD/Proyektor

: Penyuluh

: Peserta

: Fasilitator

: Observer
F. Pengorganisasi
 Moderator: Stelamaris Gimboi Wayan Triati
 Penyuluh : Ni Kadek Nuriyantialentina Klauvim
 Fasilitator : -i Kadek Mahayuni
Ni Putu Mega Eka Putri
 Observer : -Ni Luh Putu Desy Indrawati
Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
G. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Menggali pengetahuan 3. Menjawab pertanyaan
keluarga pasien tentang
Diare
4. Menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
5. Membuat kontrak waktu 5. Menyetujui kontrak waktu
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan dan
(10 menit)  Pengertian Diare memperhatikan
 Jenis-jenis Diare penjelasan Penyuluh
 Penyebab Diare
 Tanda dan gejala
Diare
 Pencegahan Diare
 Cara pertolongan
pertama bagi
penderita Diare
2. Memberikan 2. Aktif bertanya
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan
peserta
3 Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan dan
(5 menit) yang disampaikan oleh Memperhatikan
penyuluh
2. Mengevaluasi peserta 2. Menjawab pertanyaan
atas penjelasan yang yang diberikan
disampaikan dan
penyuluh menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan 3. Menjawab salam
3. Salam Penutup

H. Evaluasi Lisan
1. Apa pengertian Diare ?
2. Apa saja jenis-jenis Diare?
3. Apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Diare ?
4. Sebutkan tanda dan gejala Diare ?
5. Bagaimana cara pencegahan Diare ?
6. Bagaimana cara pertolongan pertama bagi penderita Diare?

I. Materi

DIARE

A. Pengertian
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak lebih
dari biasanya ( 3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja
dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt, 2002).

B. Jenis-jenis penyakit diare


a. Diare Akut
Merupakan diare yang disebabkan oleh virus yang disebut Rotaviru yang
ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang
frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam sehari) dan berlangsung kurang dari
14 hari.
b. Diare Bermasalah
Merupakan yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit, intoleransi
laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara fecal-oral, kontak dari orang ke
orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga.
c. Diare Persisten
Merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral patogenesis diare
persisten adalah keruskan mukosa usus.
C. Penyebab
Penyebab diare dapat diklasifikasikan menjadi enam golongan, tetapi yang sering
ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.
Untuk mengenal penyebab diare yang dikelompokan sebagai berikut: (Lebenthal, 1989;
Daldiyono, 1990; Dep Kes RI, 1999; Yatsuyanagi, 2002)

a. Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau parasit.


b. Adanya gangguan penyerapan makanan atau disebut malabsorbsi
c. Alergi.
d. Keracunan bahan kimia atau racun yang terkandung dalam makanan.
e. Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang menurun.
f. Sebab-sebab lain: Faktor lingkungan dan perilaku, Psikologi: rasa takut dan
cemas

D. Tanda dan gejala


 Gejala diare adalah tinja yang encer dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam
sehari, yang kadang disertai:
a. Muntah
b. Badan lesu atau lemah
c. Panas
d. Tidak nafsu makan
e. Darah dan lendir dalam kotoran

E. Cara Pencegahan
Pencegahan Diare bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang bersih
dan sehat.
a. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.
b. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.
c. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan
tempst tinggal. Air dimasak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak berasa.
d. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.
e. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.
f. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat. Kalau
bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah
g. Buatlah sarana sanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air
bersih dan jamban/WC yang memadai.
h. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak
antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya 10
meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa menggunakan air
bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi, dan sebagainya.
(Kasaluhe et al, 2015).

F. Pertolongan pertama bagi penderita penyakit diare


Bila sudah terlanjur terserang diare, upaya pertolongan pertama yang perlu segera
dilakukan yaitu:
a. Minumkan cairan oralit sebanyak mungkin penderita mau dan dapat meminumnya.
Tidak usah sekaligus, sedikit demi sedikit asal sering lebih bagus dilakukan. Satu
bungkus kecil oralit dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak (200 cc). Jika oralit tidak
tersedia, buatlah larutan gula garam. Ambil air masak satu gelas. Masukkan dua
sendok teh gula pasir, dan seujung sendok teh garam dapur. Aduk rata dan berikan
kepada penderita sebanyak mungkin ia mau minum.
b. Penderita sebaiknya diberikan makanan yang lunak dan tidak merangsang
lambung, serta makanan ekstra yang bergizi sesudah muntaber.
c. Penderita muntaber sebaiknya dibawa ke dokter apabila muntaber tidak berhenti
dalam sehari atau keadaannya parah, rasa haus yang berlebihan, tidak dapat
minum atau makan, demam tinggi, penderita lemas sekali serta terdapat darah
dalam tinja.

J. Sumber

1. DEPKES RI. 2002. Dalam Diare. (http://eprints.umm.ac.id/42562/3/jiptummpp-gdl-estilistia-


50148-3-babii.pdf, diakses pada 01 Februari 2020, pukul 19.55 wita)

2. Kasaluhe et al. 2015. Dalam Diare. (http://eprints.umm.ac.id/42562/3/jiptummpp-gdl-


estilistia-50148-3-babii.pdf, diakses pada 01 Februari 2020, pukul 19.55 wita)

3. KEMENKES RI. 2002.Pedoman Dalam Diare. (http://eprints.umm.ac.id/42562/3/jiptummpp-


gdl-estilistia-50148-3-babii.pdf, diakses pada 01 Februari 2020, pukul 19.55 wita)

4. Lebenthal, 1989, dkk. Dalam LAPORAN PENDAHULUAN DIARE.


(http://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/12/laporan-pendahuluan-diare.html#.Xjf7nPlTLDc,
diakses pada 01 Februari 2020, pukul 20.14 Wita)

Anda mungkin juga menyukai