Anda di halaman 1dari 3

Kasus urolitiasis

Identitas Klien bernama Ny. T, umur 32 tahun, perempuan, alamat s. parman , dengan diagnosa
medik batu ureter dirawat di RS Islam .

 Pengkajian

Pasien mengeluh kurang lebih 1 minggu buang air kecil terasa panas dan tidak lancar,
sebelumnya gejala itu sudah ada dan sudah berlangsung lama, tapi pasien mengatakan
mengabaikan hal tersebut karena pasien merasa itu sesuatu yang tidak berbahaya. Kemudian di
bawa ke bidan setempat, selama 3 hari pasien berobat jalan. Kemudian pasien kembali ke
bidan lagi untuk berobat lagi karena sakit yang dideritanya belum sembuh, dari bidan pasien
dianjurkan periksa ke RS untuk berobat, dari poli dianjurkan untuk melakukan USG, setelah hasil USG
keluar, ternyata ditemukan batu dalam saluran ureter, pasien merasa bingung dengan keadaannya.
Setelah 7 hari pasien baru menjalani pembedahan litotripsi pada tanggal 30 April 2013 jam 13.30
selesai pada pukul 14.15 WIB. Pada pukul 15.00 WIB pasien di bawa ke ruang multazam untuk
mendapatkan perawatan lanjutan.

3.Pemeriksaan fisik

Dari pemeriksaan fisik pada Ny. T didapatkan bahwa Pasien mengatakan nyeri di daerah
genetaliannya dengan

P: nyeri saat di tusuk-tusuk,

Q: seperti di tusuk-tusuk,

R: di daerah genetalia,

S: skala 6,

T: sering.

Pasien mengatakan tidak bisa tidur, tidur hanya 4-5 jam per hari dan sering terbangun, pasien
mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritannya. Keadaan umum pasien lemah,
kesadaran composmetis, dengan TTV : 120/80mmhg, Nadi : 83x/menit, Suhu : 36,50C,

Rr : 23x/menit
 Asuhan Keperawatan Klien dengan Batu Saluran Kemih Brunner dan Sudarth (2003)
menyebutkan asuhan keperawatan pada batu saluran kemih meliputi seperti berikut ini:

 Riwayat atau adanya faktor resiko:


a. Perubahan metabolik atau diet
b. Imobilitas lama
c. Masukan cairan tak adekuat
d. Riwayat batu atau Infeksi Saluran Kencing (ISK) sebelumnya
e. Riwayat keluarga dengan pembentukan batu

 Pemeriksaan fisik pada survei umum dapat menunjukkan :


a. Nyeri.
Batu dalam pelvis ginjal menyebabkan nyeri pekak dan konstan.Batu ureteral
menyebabkan nyeri jenis kolik berat dan hilang timbul yang berkurang setelah batu lewat.

b. Mual dan muntah serta kemungkinan diare


c. Perubahan warna urine atau pola berkemih, Sebagai contoh, urine keruh dan bau
menyengat bila infeksi terjadi, dorongan berkemih dengan nyeri dan penurunan haluaran
urine bila masukan cairan tak adekuat atau bila terdapat obstruksi saluran perkemihan dan
hematuri bila terdapat kerusakan jaringan ginjal

 Gambaran Hasil Pemeriksaan Fisik


1. Pengkajian
a. Aktivitas / Istirahat
Gejala : * Pekerjaan monoton, pekerjaan dimana pasien terpajan pada lingkungan
bersuhu tinggi * Keterbatasan aktivitas / mobilisasi sehubungan dengan kondisi
sebelumnya (contoh penyakit tak sembuh, cedera medulla spinalis.
b. Sirkulasi
Tanda : Peningkatan TD/nadi (nyeri, ansietas, gagal Ginjal) Kulit kemerahan dan
hanga; pucat.
c. Eliminasi
Gejala : ● Riwayat adanya ISK kronis, obstruksi sebelumnya (kalukulus)
● Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh. ● Rasa terbakar, dorongan
berkemih ● Diare
Tanda : ● Olisuria, hematuria, piuria ● Perubahan pola berkemih
d. Makanan / cairan
Gejala : ● Mual / muntah, nyeri tekan abdomen ● Diet tinggi purin, kalsium oksalat,
dan / atau fosfat ● Ketidakcukupan pemasukan cairan; tidak minum air dengan
cukup
Tanda : ● Distensi abdominal, penurunan / tak adanya bising usus ● Muntah
e. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : ● Episode akut nyeri berat, nyeri kolik. Lokasi tergantung pada lokasi batu,
contoh pada panggul di region sudut kostovertebral, dapat menyebar kepunggung,
abdomen, dan turun ke lipat paha/genetalia. Nyeri dongkal konstan menunjulkkan
kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal.
● Nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat tidak hilang dengan posisi atau
tindakan lain Ronda : ● Melindungi ; perilaku distraksi ● Nyeri tekan pada area
ginjal pada palpasi
f. Keamanan
Gejala : ● Penggunaan alcohol ● Demam, menggigil
f. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : ● Riwayat kalkulus dalam keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, cout, ISK kronis
● Riwayat penyakit usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatinoklisme
● Penggunaan antibiotic, antihipertensi, natrium bikarbonat, alupurinol, fosfat, tiazid,
pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin.

 Diagnosa Keperawatan Menurut Brunner dan Sudarth (2003) dan NANDA (2012) pada pasien
dengan batu saluran kemih sebelum penatalaksanaan operasi dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan seperti berikut ini:

Diagnosa Pra Operasi

1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan frekuensi / dorongan kontraksi ureteral, trauma jaringan,
pembentukan edema, iskemia selular.

2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal atau
ureteral, obstruksi mekanik, inflamasi.

3. Resti kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual / muntah (iritasi sarah abdominal dan
pelvic umum dari ginjal atau kolik uretral), diuresis pasca obstruksi.

4. Defisiensi pengetahuan kebutuhan belajar tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan kurang terpajan/ mengingat; salah interpretasi informasi, tidak mengenal sumber
informasi.

Anda mungkin juga menyukai