jadi dengan kata lain apabila perdagangan internasional lancar (ekspor-Impor) maka akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dimana (Salvatore (2004) menyatakan bahwa
perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth). Jika
aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen
tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Dan
Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan
yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor
sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan. serta Wijono (2005) menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan Pembangunan.
Model Ricardian
Model Heckscher-Ohlin
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan
mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan
akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif.
Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji
empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung
untuk mengekspor barang padat karya dibanding barang padat modal dan sebagainya.
Faktor Spesifik
Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin
ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke
pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak
secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada peningkatan dalam
harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang tersebut akan untuk
pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan
(seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang ketika melobi untuk
pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi
pemodal dan buruh dalam kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan
modal. Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi
pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola perdagangan.
Model Gravitasi
Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola
perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk
dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara
dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga
memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti
menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan,
hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar
dari model ini.
FAKTOR PENDORONG PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perbedaan sumber daya alam
Sumber daya alam yang dimiliki setiap negara berbeda. Untuk mendapatkan
Sumber daya alam yang dibutuhkan dan tidak dimiliki suatu negara, diperlukan
pertukaran antar negara yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional.
Selera
Penduduk suatu negara lebih menyukai produk negara lain, sehingga harus
mengimpor produk itu.
Penghematan biaya produksi (Efisiensi)
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat memasarkan hasil
produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar
sehingga dapat menurunkan biaya produksi.
Perbedaan teknologi
Negara yang menggunakan teknologi maju dapat menjual barang dengan harga
murah pada negara yang teknologinya sederhana.
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut.
Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara
lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.
Sumber Devisa
Jika kita mengekspor suatu komoditi, kita mendapat mata uang
asing seperti dolar, yen atau mata uang yang lainnya. Mata uang asing ini disebut
devisa. Devisa dapat digunakan untuk, misalnya, mengimpor barang modal dan
konsumsi.
Perluasan Kesempatan Kerja
Perdagangan internasional, terutama kegiatan ekspor, memberi kesempatan untuk
memperluas kesempatan kerja karena untuk menghasilkan barang yang diekspor,
dibutuhkan tenaga kerja.
Stabilisasi Harga
Jika harga suatu jenis barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan ti
dak memenuhi permintaan pasar, maka barang tersebut harus diimpor. Dengan
adanya impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun d apat
terpenuhi.
Peningkatan Kualitas Konsumsi
Melalui perdagangan internasional, penduduk dapat memebeli barang-barang yang
belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik produk luar
negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam negeri untuk
meningkatankan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing di pasar
internasional.
Percepatan Alih Teknologi
Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan atau keterampilan tertentu sehingga perlu pelatihan atau bimbingan. Hal
seperti itu akan mempercepat alih teknologi. Alih teknologi memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.
Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara,
misalnya :
kondisi geografis, iklim, tingkat penguasaan IPTEK. Dengan adanya perdaganga
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi
sendiri.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi.
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oelh spesialisasi. Walauapun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi negara lain, tapi ada kalanya lebih
baik apabila negara tersebut mengimpor barang dari lur negeri. Dengan mengadakan
spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat memperoleh keuntungan sebagai
berikut :
Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan dengan lebih
efisien.
Setiap negara dapat lebih menikmati lebih banyak barang dari yang dapat
diproduksi di dalam negeri.
Memperluas pasar dan menambah keuntungan.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-
mesinnya tanpa takut kelebihan produksi karena dapat menjual ke luar negeri.
Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang yang melewati batas
kenegaraan. Tarif dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain :
Bea ekspor = pajak atau bea yang dikenakan terhadap produk yang diangkut menuju
negara lain.
Bea transit = pajak yang dikenakan terhadap produk yang melalui wilayah negara
lain dengan ketentuan bahwa negara tersebut bukan merupakan tujuan akhir dari
pengiriman.
Bea impor = pajak yang dikenakan terhadap produk yang masuk dalam suatu negara
dengan ketentuan negara tersebut adalah merupakan tujuan akhir dari pengiriman
produk.
Uang jaminan impor = persyaratan bagi importir suatu produk untuk membayar
kepada pemerintah sejumlah uang tertentu pada saat kedatangan produk di pasar
domestik sebelum penjualan dilakukan.
b. Kuota Impor
Kuota membatasi banyaknya unit yang dapat diimpor. Tujuannya adalah untuk membatasi
jumlah barang tersebut di pasar dan menaikkan harga produknya.
c. Subsidi
Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal. Subsidi dihasilkan dari pajak
yang dipungut pemerintah dari rakyat.
d. Exchage Control
Biasanya, negara – negara yang menggunakan kontrol devisa adalah mereka yang
ekonomi lemah. Kontrol ini memungkinkan negara – negara yang ekonominya lebih stabil
membatasi jumlah volatilitas nilai tukar mata uang yang masuk / keluar.
f. Peraturan anti-dumping
Politik Dumping adalah menjual suatu barang yang nilainya lebih tinggi dari harga beli,
baik dijual di luar negeri maupun dalam negeri tetap mendapat untung. Adapun beberapa
motif dari Politik Dumping, yaitu antara lain:
Barang-barang yang diminati oeh negara asal, supaya dapat terjual di luar negeri.
Memperkenalkan suatu produk dalam negeri ke negara lain.
Berebut pasar luar negeri.
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi adalah dua konsep yang pergi
bersama-sama, karena perdagangan internasional berkontribusi pada pertumbuhan negara,
perekonomian dalam beberapa cara. Beberapa cara ini mencakup dampak impor dan ekspor,
produktivitas spesialisasi, peningkatan dan peningkatan infrastruktur. Ekspor barang ke
negara lain dapat berkontribusi pada pertumbuhan negara pengekspor dengan meningkatkan
pendapatan negara itu.
Perekonomian nasional dari beberapa negara bahkan bergantung pada dan ditopang
oleh ekspor mereka. Misalnya, beberapa negara penghasil minyak tergantung pada
pendapatan dari ekspor minyak mentah dan turunannya untuk mempertahankan negara
mereka. Beberapa negara sebenarnya merencanakan anggaran nasional mereka berdasarkan
proyeksi atau perhitungan pendapatan yang diharapkan dari ekspor minyak. Selain minyak
mentah, negara-negara lain juga sebagian mendasarkan anggaran nasional mereka pada
pendapatan dari barang-barang seperti produk pertanian, batu mulia, dan bahkan teknologi.
Ini merupakan salah satu cara di mana perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi
yang terkait.
Selain komoditas, perdagangan internasional dalam kerja juga merupakan cabang dari
globalisasi. Imigran mengambil banyak dibutuhkan keterampilan untuk negara-negara di
mana keterampilan yang diperlukan. Kebanyakan imigran dari kurang-negara maju mengirim
uang ke kerabat di negara asal mereka, memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi
dari negara-negara tersebut. Mereka juga membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi
negara-negara di mana mereka tinggal dengan berkontribusi terhadap produktivitas.
Misalnya, pekerja migran sering bekerja di peternakan di mana mereka menyediakan tenaga
kerja untuk membantu mempersiapkan makanan untuk dijual secara lokal dan internasional.
Imigran lebih terampil seperti insinyur, dokter dan perawat memberikan kontribusi pada
pertumbuhan ekonomi negara yang mereka pilih.
Faktor lain membangun hubungan antara perdagangan internasional dan pertumbuhan
ekonomi adalah peningkatan produktivitas. Ketika ada permintaan yang tinggi untuk produk,
negara-negara yang menghasilkan produk tersebut secara otomatis akan meningkatkan
produksi dalam rangka untuk bertemu dengan permintaan produk. Peningkatan ini
diterjemahkan menjadi lebih banyak pendapatan dan peningkatan perekonomian negara.
Sebuah budaya dinamis dari perdagangan internasional juga memberikan kontribusi terhadap
pembangunan kerangka infrastruktur dalam rangka mempertahankan perdagangan. Misalnya,
permintaan kacang tanah dari suatu negara dapat menyebabkan pembangunan jalan dan
sistem transportasi ditingkatkan untuk mendukung produksi. Jika kacang tanah yang
dibudidayakan di peternakan yang terletak di desa-desa yang sebelumnya memiliki jaringan
jalan yang buruk, pemerintah atau kepentingan perusahaan lainnya mungkin membangun
jalan yang lebih baik.