Anda di halaman 1dari 30

BAB III

PELAKSANAAN

A. Proses Pembuatan Busana

1. Cara Pengambilan Ukuran

Petama – tama ikat pinggang, panggul, lingkar badan dengan veterban

sampai tidak bisa diturunkan lagi.

a. Lingkar Badan

Diukur tepat pada sekeliling lingkar badan terbesar, diberi

kelonggaran ± 4 cm.

b. Lingkar Pinggang

Diukur tepat pada pinggang, untuk rok diukur pas, jika untuk gaun

diberi kelonggaran ± 1 s/d 2 cm.

c. Lingkar Leher

Diukur sekililing leher sampai lekuk pada tengah muka.

d. Lebar Bahu

Diukur pada bagian bahu tertinggi sampai tulang lengan atas pada

ujung bahu terendah.

e. Panjang Punggung

Diukur dari ruas tulang leher belakang yang menonjol sampai ke

tali pinggang.

f. Lebar Punggung

Diukur dari tulang leher yang menonjol turun ± 7 s/d 8 cm, lalu

diukur datar dari kerung lengan kiri sampai kanan.

g. Panjang Muka

Diukur dari lekuk leher depan yang paling bawah sampai tali

pinggang

13
h. Lebar Muka

Dari lekuk leher turun ±5 cm lalu diukur datar dari kerung lengan

kiri sampai kanan.

i. Lingkar Panggul

Diukur di bagian terbesar diambil pas, kemudian ditambah ± 4 cm

untuk kelonggaran

j. Tinggi Panggul

Diukur dari pinggang kebawah sampai bagian panggul terbesar

k. Lingkar Kerung Lengan

Diukur melingkar daripada kerung lengan pas, ditambah ± 2 s/d 3

cm.

l. Lingkar Siku

Dalam keadaan menyiku, lalu diukur melingkar pas, ditambah ± 2

s/d 3 cm.

m. Panjang Lengan

Diukur dari puncak lengan sampai panjang yang dikehendaki.

n. Tinggi Puncak Lengan

Diukur dari pangkal lengan sampai ujung bahau luar.

o. Panjang Rok

Diukur dari pinggang sampai panjang yang dikehendaki.

p. Panjang sisi

Diukur dengan pertolongan penggaris yang dijepit dibawah ketiak,

kemudian diukur sampai pinggang dikurangi 2 s/d 3 cm.

14
2. Pengertian Busana Pesta

a. Gaun Pesta Pagi dan Siang

Busana yang digunakan pada waktu pagi / siang hari untuk

menghadiri berbagai pertemuan yang sifatnya resmi. Ciri – cirinya yaitu

sebagai berikut :

- Model sederhana, mudah diatur dan menarik.

- Penggunaan warna dan hiasan dibatasi seminimal mungkin.

- Hiasan yang bisa digunakan terbatas renda – renda bros, tak

mengkilap dan warnanya redup.

b. Gaun Pesta Sore dan Malam Hari

Busana pesta yang digunakan dalam kesempatan resmi sewaktu

pagi siang / menjelang sore saja. Ciri – cirinya yaitu sebagai berikut :

- Modelnya sedikit lebih meriah daripada busana pagi / siang

tetapi sederhana dari busana malam.

- Hiasan yang digunakan lebih meriah daripada busana pagi

tetapi lebih sederhana daripada busana malam.

c. Gaun Pesta Sore dan Malam Hari

Ciri – ciri :

- Bentuknya rumit

- Penggunaan warna dan hiasan bebas tetapi masih dalam batas

keindahan dan kegunaan yang tinggi.

- Hiasan yang digunakan juga lebih meriah daripada busana pagi

maupun sore.

- Busana pesta malam kebanyakan menggunakan hiasan yang

mengkilap seperti, swarovski, payet, kristal, parel dll.

d. Gaun Pesta Gala

15
Busana pesta yang digunakan untuk menghadiri pesta – pesta besar.

Ciri – cirinya yaitu sebagai berikut :

- Bentuknya rumit dan besar.

- Penggunaan warna dan hiasan lebih bebas dari busana lainnya.

- Harus terdapat unsur kecendrungan ( trend ).

- Hiasan mewah dan meriah.

- Menggunakan berbagai macam hiasan seperti bunga, payet,

swarovski, parel, mutiara, dan kristal.

- Bahan mewah dan terbaru pada waktu itu.

e. Gaun Pesta Fantasi dan Fensi

Busana pesta yang lebih menampilkan kemahiran sang desainer

daripada penjelmaan suatu kreasi, dengan tujuan mempercantik

perwujudan dan lahiriah seseorang melalui model busananya. Ciri –

cirinya yaitu sebagai berikut :

- Bentuknya biasanya rumit, sulit, kompleks dan besar.

- Penggunaan warna dan hiasan sama sekali tidak dibatasi.

- Merupakan suatu demonstrasi keterampilan seorang desainer

dalam mewujudkan fantasinya menjadi sebuah kreasi yang bisa

dilihat.

Pebedaan gaun fantasi dan fensi :

- Busana fensi tidak mempunyai tema dasar sedikitpun dari alur

legenda sedangkan busana fantasi merupakan hasil penuangan

dari suatu tema legenda.

- Keduanya tidak mempunyai nilai kegunaan adanya hanya suatu

pertunjukan ( show ).

16
3. Tanda – tanda dalam Pembuatan Pola
Berikut ini adalah tanda – atanda pembuatan pola :
1. garis pensil hitam = garis pola asli.

2. garis biru = garis pola bagian belakang.

3. garis merah = garis pola bagian depan.

4. garis titik – titik = garis pertolongan

5. garis – titik = garis lipatan kain

6. garis putus – putus = batas garis pelapis TM/TB (

warna hijau )

7. tanda bagian pola yang dilebarkan

8. tanda satu lipit

9. tanda tengah lipit warna menurut tempat

10. tengah muka

11. tengah belakang

12. siku – siku

13. tanda arah benang lungsin

4. Tehnik Penyelesaian
a. Pemasangan Vuring

1.) Bahan yang tebal ( kaku / jatuh ) dengan vuring buka /

lepas bagian buruk ketemu buruk.

2.) Bahan yang lemas dan jatuh ( tidak tebal / tidak tipis setali)

vuring lepas dan buruk ketemu buruk.

3.) Bahan yang tipis tidak tembus terang vuring lepas tetap

bagian bawah keliman tertutup / jadi satu. Misalnya :

bahan sari, sutera, dan paris.

17
4.) Bahan tembus terang (tipis / tebal / berlubang – lubang)

vuring double pertama vuring melekar kelihatan dari

dalam kemudian ditutup vuring lagi buruk ketemu buruk.

5.) Pemasangan vuring pada belahan harus menumpang bahan

pokok dengan cara dipotong persegi pada ujung belahan.

b. Penyelesaian tiras / sisa jahitan

1.) Dengan kampuh kostum untuk bahan tipis dan lembut

2.) Dengan kampuh balik untuk bahan tipis dan tembus terang

( sifon ).

3.) Dengan kampuh buka dirompok ( dengan bisban / pita ).

Caranya :

- Bis dijepit tiras langsung dijahit

- Bagian baik bahan dengan bagian baik bis

dijahit, lipat bis tindas dari bagian baik

mepet bis

- Bagian buruk bahan dengan bagian baik bis

dijahit tutup bis ke bagian baik bahan dan

tindas di atas bis.

4.) Pada kelim bawah harus diberi bis / dengan pita jahit dulu

baik ketemu baik lipat dan disom untuk bis hanya

kelihatan setengahnya.

5.) Untuk bagian bawah yang melebar dan melengkung bis

bisa digunakan untuk kelim ( tanpa tambahan jahitan )

kelimnya hanya selebar bis ban.

6.) Setiap sambungan harus disetrika hingga licin supaya

jatuhnya rapi dan sebelum diselesaikan tirasnya.

18
7.) Pemasangan manik – manik, benang – benang hias,

bordir / hiasan pada busana harus dilapis dengan kain

kapas terlebih dahulu supaya tidak mengkerut.

8.) Bahan yang mengandung katun harus disusutkan terlebih

dahulu ( dicuci ).

9.) Draperi selalu menggunakan bahan double.

10.) Setelah jadi boleh di dry clean.

c. Hal – hal yang Harus diperhatikan Dalam Merancang Bahan dan

Harga

1. Harus paham akan model yang akan dibuat serta detail –

detail pada baju tersebut.

2. Harus memperhatikan corak atau motif bahan tekstil.

- berserak

- geometris

- garis – garis

- searah

- kotak – kotak dll

3. Harus memperhatikan tekstur bahan

4. Rancangan harus lengkap

- bahan utama

- bahan pembantu

- garniture

- tanda – tanda dalam pola

- tambahakan kampuh dan kelim

19
5. Ukuran
Ukuran yang dibutuhkan:

1. Lingkar badan I : 82 cm

2. Lingkar badan II : 83 cm

3. Lingkar badan III : 69 cm

4. Lingkar pinggang : 68 cm

5. Lingkar panggul I : 89 cm

6. Lingkar panggul II : 94 cm

7. Tinggi panggul : 18 cm

8. Lebar dada : 30 cm

9. Lebar punggung : 33 cm

10. Panjang dada : 34 cm

11. Panjang punggung : 42 cm

12. Lebar bahu : 12 cm

13. Jarak mungkum : 16 cm

14. Lebar mungkum : 23 cm

15. Panjang tali I : 12 cm

16. Panjang tali II : 19 cm

17. Panjang tali III : 27 cm

18. Panjang rok : 40 cm

6. Pembuatan Pola
1. Tarik garis datar A – B = ½ lingkar badan

2. Tarik garis tegak lurus dari titik A ke atas, sampai titik M, A–M=

1/10 AB – 2 cm.

3. Tarik garis siku M – M1 = 1/10 AB – 2 cm

20
4. Garis M1 – D = Garis serong melaluia titik A, ( perpanjangan M1 – A ) ,

ukuran M1 – D = panjang dada

5. M1 – M2 merupakan D – M1 merupakan D – M1 ke atas, ukuran M1 –

M2 = MM1 = 4,5 s/d 5 cm.

6. Tarik garis siku B – N

7. B – N = ½ Panjang punggung

8. N – E = 1 ½ s/d 2 cm

9. Hubungkan M2 – N1

10. A – C = ½ AB + 1 s/d 2 cm

11. Hubungkan SO – C

12. SO – TO = 1/10 AB = 2 cm

13. CX = kurang lebih 1 cm

14. Hubungkan S dan TO

15. S – T = panjang bahu

16. M1 – O = 5cm ( tetap )

17. Dari titik O, tarik garis siku sampai titik P

18. O – P = ½ lebar dada

19. Pada titik N1 buat garis siku sampai titik S1

20. N1 – S1 = M2 – S

21. Lukis kerung lengan muka T – P – X

22. N – R = 8 cm ( tetap )

23. Hubungkan S1 dengan TO

24. S1 – T1 = pnjang bahu

25. Pada titik R dibuat garis siku ke kiri

26. R – Q = ½ lebar punggung

27. Lukis kerung lengan belakang T1 – Q – X

28. Hubungkan D – E

21
29. D – X1 = AC + 1 cm

30. X1 – F1 = ½ cm ( tetap )

31. DF = ¼ lingkar pinggang + 1 s/d 2 cm

32. Ef = ¼ lingkar pinggang – 1 s/d 2 cm

33. Ukuran XF harus sama dengan ukuran Xf

22
Pola Dasar Longtorso

Skala 1: 4

23
Keterangan Pembuatan Pola Lingkaran

 AD = AB = AC = 1/6 lingkar pinggang + ½ cm

 BE = DG = CF = panjang rok.

24
Pola Bustier

Skala 1 : 4

- Pola Depan

- Pola Belakang

25
Pecah Pola Bustier

Skala 1 : 4

- Pecah Pola Depan

- Pecah Pola Belakang

26
Pola Variasi Badan Atas

Skala 1 : 4

- Pola Depan

b
a c

f b1 b2 c1 c4

g
e

27
- Pola Belakang

Pecah Pola

Variasi Badan Atas

Skala 1 : 4

- Pecah Pola Depan

( Pola I )

28
( Pola II )

( Pola III )

( Pola VI )

29
- Pola Belakang

Pola Lingkaran ( rok )

Skala 1: 4

30
: Lining

: Bahan Utama

Keterangan Pembuatan Pola Setengah Lingkaran

 AC – AB = 1/3 lingkar pinggang – 1 cm.

 BD – CE = panjang rok

31
Pola Variasi Pada Rok

Skala 1 : 4

32
Pola Obi

Skala 1 : 4

33
Pecah Pola Obi

Skala 1 : 4

34
- Pecah Pola Depan

- Pecah Pola Belakang

Rancangan Bahan Utama

( Bridal )

35
Rancangan Bahan Utama

( Lurik )

36
Rancangan Bahan Lining

37
Rancangan Harga

38
No. Nama Barang Jumlah Item Harga @ Harga Total
1. Bahan Lurik 5m 30.000 150.000
2. Bridal 3,5 m 40.000 140.000
3. Tile Kaku 9m 6.000 54..000
4. Kain Pasir 1,5 m 16.000 24.000
5. Kain Keras 3m 14.500 14.500
6. Tile halus 10 m 9.000 90.000
7. Balein 2m 2.000 4.000
8. Kawat 1 gulung 5.000 5.000
9. Kristal 20 renteng 10.000 200.000
10. Asahi 4m 6.000 24.000
11. Payet 3 bungkus 14.000 42.000
12. Benang Ekstra 2 buah 1.200 2.400
13. Senar woolsum 1 buah 20.000 20.000
14. Tali Cina 6m 500 3.000
15. Cup BH 1 pasang 1.500 1.500

TOTAL 774.400

TERTIB KERJA

1. Memilih dan menentukan model

2. Mengambil ukuran

3. Membuat pola kecil dan rancangan bahan

4. Menyiapkan bahan

5. Membuat pola sebenarnya sesuai dengan ukuran

6. Meletakkan pola pada bahan

39
7. Menggunting bahan utama sesuai dengan pola

8. Menggunting lining sesuai dengan pola

9. Menggunting interfacing sesuai dengan pola dan arah serat

10. Menggosok interfacing pada lining dan bahan utama

11. Mengguting kain keras sesuai dengan pola dan arah serat

12. Menggosok kaon keras dengan bahan utama

13. Menjahit lining dan bahan utama

14. Menjelujur beberapa bagian sambungan pada bahan utama

15. Menjelujur rit badan atas

16. Menjahit lining dan bahan utama rok lingkar

17. Menjahit rit rok

18. Fitting pertama

19. Perbaikan pada lining dan bahan utama ( kekurangan atau kelebihan )

20. Perbaikan mengikuti fitting pertama

21. Memotong tile kaku dan tile halus untuk patty coat

22. Membungkus tile kaku denga tile halus

23. Menjahit patty coat

24. Memotong bahan untuk obi

25. Menjahit obi

26. Finishing pada rok

27. Memasang aplikasi kristal

28. Fitting kedua

29. Perbaikan sesuai fitting kedua

30. Memasag aplikasi Kristal dan payet

31. Menyetrika

32. Momotong benang – benang

40
BAB IV

EVALUASI DAN HASIL

A. Evaluasi Gambar Desain

 Pewarnaan kurang halus

 Garis garis rancangan perlu dipertegas lagi

B. Evaluasi Pembuatan Pola

41
 Pola yang dibuat kurang pas pada bagian – bagian tertentu.

C. Evaluasi Tehnik Jahitan

 Tehnik jahitan kurang rapi akan tetapi tetap menggunakan tehnik

adi busana.

D. Evaluasi Pemilihan Kain dan Pelengkapannya

 Pemilihan bahan untuk pattycoat kurang pas

E. Evaluasi Fitting I

 Terlalu banyak kelebihan pada bagian depan dan belakang ± 1 s/d

2 cm.

F. Evaluasi Fitting II

 Panjang rok lingkar tidak sama

G. Evaluasi Akhir

 Ormanen terlalu minim sehingga terlihat pucat

 Panjang pattycoat kurang sama rata

42

Anda mungkin juga menyukai