PELAKSANAAN
a. Lingkar Badan
kelonggaran ± 4 cm.
b. Lingkar Pinggang
Diukur tepat pada pinggang, untuk rok diukur pas, jika untuk gaun
c. Lingkar Leher
d. Lebar Bahu
Diukur pada bagian bahu tertinggi sampai tulang lengan atas pada
e. Panjang Punggung
tali pinggang.
f. Lebar Punggung
Diukur dari tulang leher yang menonjol turun ± 7 s/d 8 cm, lalu
g. Panjang Muka
Diukur dari lekuk leher depan yang paling bawah sampai tali
pinggang
13
h. Lebar Muka
Dari lekuk leher turun ±5 cm lalu diukur datar dari kerung lengan
i. Lingkar Panggul
untuk kelonggaran
j. Tinggi Panggul
cm.
l. Lingkar Siku
s/d 3 cm.
m. Panjang Lengan
o. Panjang Rok
p. Panjang sisi
14
2. Pengertian Busana Pesta
sebagai berikut :
pagi siang / menjelang sore saja. Ciri – cirinya yaitu sebagai berikut :
Ciri – ciri :
- Bentuknya rumit
maupun sore.
15
Busana pesta yang digunakan untuk menghadiri pesta – pesta besar.
dilihat.
pertunjukan ( show ).
16
3. Tanda – tanda dalam Pembuatan Pola
Berikut ini adalah tanda – atanda pembuatan pola :
1. garis pensil hitam = garis pola asli.
warna hijau )
4. Tehnik Penyelesaian
a. Pemasangan Vuring
2.) Bahan yang lemas dan jatuh ( tidak tebal / tidak tipis setali)
3.) Bahan yang tipis tidak tembus terang vuring lepas tetap
17
4.) Bahan tembus terang (tipis / tebal / berlubang – lubang)
2.) Dengan kampuh balik untuk bahan tipis dan tembus terang
( sifon ).
Caranya :
mepet bis
4.) Pada kelim bawah harus diberi bis / dengan pita jahit dulu
kelihatan setengahnya.
18
7.) Pemasangan manik – manik, benang – benang hias,
dahulu ( dicuci ).
Harga
- berserak
- geometris
- garis – garis
- searah
- bahan utama
- bahan pembantu
- garniture
19
5. Ukuran
Ukuran yang dibutuhkan:
1. Lingkar badan I : 82 cm
2. Lingkar badan II : 83 cm
4. Lingkar pinggang : 68 cm
5. Lingkar panggul I : 89 cm
6. Lingkar panggul II : 94 cm
7. Tinggi panggul : 18 cm
8. Lebar dada : 30 cm
9. Lebar punggung : 33 cm
6. Pembuatan Pola
1. Tarik garis datar A – B = ½ lingkar badan
2. Tarik garis tegak lurus dari titik A ke atas, sampai titik M, A–M=
1/10 AB – 2 cm.
20
4. Garis M1 – D = Garis serong melaluia titik A, ( perpanjangan M1 – A ) ,
7. B – N = ½ Panjang punggung
8. N – E = 1 ½ s/d 2 cm
9. Hubungkan M2 – N1
10. A – C = ½ AB + 1 s/d 2 cm
11. Hubungkan SO – C
12. SO – TO = 1/10 AB = 2 cm
20. N1 – S1 = M2 – S
22. N – R = 8 cm ( tetap )
28. Hubungkan D – E
21
29. D – X1 = AC + 1 cm
30. X1 – F1 = ½ cm ( tetap )
22
Pola Dasar Longtorso
Skala 1: 4
23
Keterangan Pembuatan Pola Lingkaran
BE = DG = CF = panjang rok.
24
Pola Bustier
Skala 1 : 4
- Pola Depan
- Pola Belakang
25
Pecah Pola Bustier
Skala 1 : 4
26
Pola Variasi Badan Atas
Skala 1 : 4
- Pola Depan
b
a c
f b1 b2 c1 c4
g
e
27
- Pola Belakang
Pecah Pola
Skala 1 : 4
( Pola I )
28
( Pola II )
( Pola III )
( Pola VI )
29
- Pola Belakang
Skala 1: 4
30
: Lining
: Bahan Utama
BD – CE = panjang rok
31
Pola Variasi Pada Rok
Skala 1 : 4
32
Pola Obi
Skala 1 : 4
33
Pecah Pola Obi
Skala 1 : 4
34
- Pecah Pola Depan
( Bridal )
35
Rancangan Bahan Utama
( Lurik )
36
Rancangan Bahan Lining
37
Rancangan Harga
38
No. Nama Barang Jumlah Item Harga @ Harga Total
1. Bahan Lurik 5m 30.000 150.000
2. Bridal 3,5 m 40.000 140.000
3. Tile Kaku 9m 6.000 54..000
4. Kain Pasir 1,5 m 16.000 24.000
5. Kain Keras 3m 14.500 14.500
6. Tile halus 10 m 9.000 90.000
7. Balein 2m 2.000 4.000
8. Kawat 1 gulung 5.000 5.000
9. Kristal 20 renteng 10.000 200.000
10. Asahi 4m 6.000 24.000
11. Payet 3 bungkus 14.000 42.000
12. Benang Ekstra 2 buah 1.200 2.400
13. Senar woolsum 1 buah 20.000 20.000
14. Tali Cina 6m 500 3.000
15. Cup BH 1 pasang 1.500 1.500
TOTAL 774.400
TERTIB KERJA
2. Mengambil ukuran
4. Menyiapkan bahan
39
7. Menggunting bahan utama sesuai dengan pola
11. Mengguting kain keras sesuai dengan pola dan arah serat
19. Perbaikan pada lining dan bahan utama ( kekurangan atau kelebihan )
21. Memotong tile kaku dan tile halus untuk patty coat
31. Menyetrika
40
BAB IV
41
Pola yang dibuat kurang pas pada bagian – bagian tertentu.
adi busana.
E. Evaluasi Fitting I
2 cm.
F. Evaluasi Fitting II
G. Evaluasi Akhir
42