Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
JOBSHEET
(APLIKASI HYPERTERMINAL
(KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM)
DISUSUN OLEH:
CHAERANI ANGEL .T
32218033
KELOMPOK II
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat melakukan transfer data dengan menggunakan kabel null modem.
2. Mahasiswa dapat menghubungkan dua PC untuk dapat berkomunikasi lewat port serial
RS-232.
3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi hyperterminal.
II. PERALATAN DAN BAHAN
1. Personal Computer (Sistem operasi Windows)
2. Kabel null modem DB9.
III. DASAR TEORI
Dasar komunikasi data menggunakan PC dapat dilakukan dengan cara
menyambungkan suatu PC dengan modem, seperti gambar 1.
Antara 2 PC tersebut harus memiliki kesamaan parameter. Aplikasi yang digunakan untuk
komunikasi serial antara lain :
§ Hyperterminal (OS windows)
§ Minicom (OS Linux)
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan 4 buah file dengan ukuran yang berbeda (25KB, 50KB, 75KB dan 100KB).
2. Lakukan pengiriman file dengan menggunakan kabel serial null modem tanpa
handshaking.
3. Browse file, pilih file yang akan dikirim. Pertama file yang dikirim adalah file dengan
ukuran 25 Kbyte. Untuk protocol pilih : Zmodem.
4. . Kemudian amati throughput dan waktunya di sisi TX dan RX.
cps : character per second
throughput : laju rata-rata data yang diterima melewati saluran komunikasi.
Setelah terkirim file ke sisi RX, untuk pengiriman berikutnya hapus terlebih dahulu file
tersebut. Letak file yang diterima pada folder pilihan Storing as. Catat hasilnya pada
tabel berikut.
Secara teori, bila kita mengirim file 25 Kbyte dengan kecepatan 2400 bps, maka
Throughput = (data bps) / 8 ; satuan cps
Waktu = (ukuran file) / throughput ; satuan detik
5. Ulangi lagi proses pengiriman diatas dengan merubah ukuran file. Catat
hasilnya pada tabel berikut.
Pada percobaan ini, dapat dilihat bahwa parameter untuk melakukan suatu komunikasi
data serial yaitu Bit Rate. Dimana bit rate merupakan ukuran kecepatan bit dalam pengiriman
suatu data dari satu tempat ke tempat yang lain, dan biasanya juga dapat di ukur dengan waktu.
Throughput merupakan laju rata-rata yang diterima melewati saluran komunikasi
dengan satuan cps (character per second). Cps itu sendiri merupakan kecepatan dalam transfer
data yang dapat diperkirakan dari bit rate dan panjang karakter.
1) Ketika mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 1200 bps, maka dapat
diperoleh;
Throughput = 1200 / 8 = 150 cps
Waktu = (25*1204) / 150 = 170.6666666666667 s
Jadi, pada saat mengirim sebuah file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan
1200 bps. Maka 8-bit karakter dengan bit akan mulai/berhenti yang akan
ditransmisikan pada laju sekitar 150 karakter per detik (cps) dengan waktu selama
170.6666666666667 detik.
2) Pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 2400 bps,
maka dapat diperoleh:
Throughput = 2400 / 8 = 300 cps
Waktu = (25*1024) / 300 = 85.33333333333333 s
Jadi, pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 2400 bps.
Maka, 8-bit karakter dengan bit mulai / berhenti yang akan ditransmisikan pada laju
sekitar 300 karakter per detik (cps) dengan waktu selama = 85.33333333333333 detik
3) Pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 4800 bps,
maka dapat diperoleh:
Throughput = 4800 / 8 = 600 cps
Waktu = (25*1024) / 600 = 42.66666666666667 s
Jadi, pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 4800
bps. Maka, 8-bit karakter dengan bit mulai / berhenti yang akan ditransmisikan
pada laju sekitar 600 karakter per detik (cps) dengan waktu selama
42.66666666666667 detik.
4) Pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps,
maka diperoleh: Throughput = 9600 / 8 = 1200 cps
Waktu = (25*1024) / 1200 = 21.33333333333333 s
Jadi, pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 9600
bps. Maka, 8-bit karakter dengan bit mulai / berhenti yang akan ditransmisikan
pada laju sekitar 1200 karakter per detik (cps) dengan waktu selama
21.33333333333333 detik.
1. Pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps,
maka diperoleh: Throughput = 9600 / 8 = 1200 cps
Waktu = (25*1024) / 1200 = 21.33333333333333 s
Jadi, pada saat mengirim file dengan ukuran 25 Kbyte dengan kecepatan 9600
bps. Maka, 8-bit karakter dengan bit mulai / berhenti yang akan ditransmisikan
pada laju sekitar 1200 karakter per detik (cps) dengan waktu selama
21.33333333333333 detik.
2. Pada saat mengirim file dengan ukuran 50 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps,
maka diperoleh: Throughput = 9600 / 8 = 1200 cps
Waktu = (50*1024) / 1200 = 42.66666666666667 s
Jadi, pada saat mengirim file dengan ukuran 50 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps.
Maka, 8-bit karakter dengan bit mulai / berhenti yang akan ditransmisikan pada laju
sekitar 1200 karakter per detik (cps) dengan waktu selama 42.66666666666667 detik.
3. Pada saat mengirim file dengan ukuran 75 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps,
maka diperoleh: Throughput = 9600 / 8 = 1200 cps
Waktu = (75*1024) / 1200 = 64 s
Jadi, pada saat kta mengirim file dengan ukuran 75 Kbyte dengan kecepatan 9600
bps. Maka, 8-bit karakter dengan bit mulai / berhenti yang akan ditransmisikan
pada laju sekitar 1200 karakter per detik (cps) dengan waktu selama 64 detik.
4. Pada saat mengirim file dengan ukuran 100 Kbyte dengan kecepatan 9600 bps,
maka diperoleh: Throughput = 9600 / 8 = 1200 cps
Waktu = (100*1024) / 1200 = 85.33333333333333 s
Jadi, pada saat kta mengirim file dengan ukuran 100 Kbyte dengan kecepatan 9600
bps. Maka, 8-bit karakter dengan bit mulai / berhenti yang akan ditransmisikan
pada laju sekitar 1200 karakter per detik (cps) dengan waktu selama
85.33333333333333 detik.
Jadi, berdasarkan data perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar
ukuran file dengan kecepatan (byte per second) yang sama, maka semakin besar pula
waktu yang digunakan, begitupun sebaliknya. Semakin kecil ukuran file dengan kecepatan
(byte per second) yang sama, maka semakin kecil pula waktu yang digunakan. Untuk laju
yang akan ditransmisikan dengan kecepatan yang sama maka lajunya pun akan sama yaitu
1200 cps, walaupun ukuran filenya berbeda.
Pada saat kita ingin melakukan komunikasi atapun mengirim dan menerima data dari PC
lain, digunakan modem atau kabel null modem untuk menghubungkan antara PC yang
satu dan PC yang lain. Antara 2 PC tersebut harus memiliki kesamaan parameter. Adapun
aplikasi yang digunakan untuk komunikasi serial yaitu hyperterminal pada windows.
Kabel null modem yang digunakan biasanya RS-232 dan protocol yang digunakan yaitu
Zmodem,.Saat kita mengirim data maka akan tertera pula throughput dan waktu pada sisi
pengirim dan penerima.
Komunikasi Serial pada setiap waktu hanya 1 bit data yang dikirimkan yang artinya bit
data dikirimkan secara satu per satu, berbeda dengan komunikasi parallel yang akan
mengirimkan beberapa bit (biasanya 8 bit atau satu by.te / karakter) akan dikirim secara
bersamaan pada saluran yang berbeda.
VII. KESIMPULAN
Null Modem adalah metode komunikasi untuk menghubungkan langsung dua DTE
( komputer, terminal, printer, dll) menggunakan kabel serial RS-232. Null modem juga
digunakan untuk menghubungkan komputer ke printer secara seri, karena keduanya
adalah DTE, dan dikenal sebagai Kabel Printer .
Untuk menghubungkan 2 PC menggunakan kabel null modem yang berkomunikasi
secara serial yaitu bit dikirimkan secara satu persatu. Saat kita mengirim data atau
menerima data perlu mengetahui berapa laju yang akan ditransmisikan (throughput)
dan berapa waktu yang digunakan unutk megirim file tersebut.
Apikasi Hyperterminal merupakan aplikasi yang diperlukan untuk melakukan
komunikasi data berupa mengirim file atau menerima terhadap 2 PC.