Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM KOMUNIKASI DATA

JOBSHEET
(PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9)

DISUSUN OLEH:
CHAERANI ANGEL .T
32218033
KELOMPOK II

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2020
JOB I
PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami kegunaan kabel/konektor DB9.
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari masing-masing pin dari konektor DB9.
3. Mahasiswa mampu merakit kabel dengan menggunakan DB9.

II. PERALATAN DAN BAHAN


1. Kabel UTP
2. Konektor DB9
3. Tang, Gunting dan Pisau Cutter
4. Solder dan Timah
5. Multimeter

III. DASAR TEORI


Suatu komunikasi data antar PC dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam
interface I/O. Pada PC terdapat interface :
1. Serial
2. Parallel
3. Network, yang biasa disebut Ethernet
Serial Port
Serial port bersifat asinkron dimana dapat mengirimkan data sebanyak 1 bit dalam tiap
satu waktu. Port yang digunakan biasanya menggunakan konektor DB9. Konektor DB9 sendiri
mempunyai 9 pin yaitu:

Gambar 1. Konektor DB9 female dan male


Gambar 2. Fungsi Pin RS232 DB9

Tabel 1. Fungsi masing-masing pin

Pin Fungsi Pin Fungsi

1 Data Carrier Detect (dcd) 6 Data Set Ready (DSR)

2 Receiver Data (RxD) 7 Request To Send (RTS)

3 Transmitted Data (TxD) 8 Clear To Send (CTS)

4 Data Terminal Ready (DTR) 9 Ring Indicator (RI)

5 Signal Ground (Common)

Fungsi Sinyal Pin DTE DCE


TXD 3 0 1
Data RDX 2 1 0
RTS 7 0 1
CTS 8 1 0
Handshake DSR 6 1 0
DCD 1 1 0
DTR 4 0 1
Common Com 5 - -
Other RI 9 1 0

Kabel Penghubung DTE dan DCE


DTE (Data Terminal Equipment) berupa perangkat end-user seperti workstation,
terminal (sebuah monitor dengan sedikit atau tidak terdapat pemrosesan data), atau sebuah
console (sebagai contoh user interface sebuah router). DCE (Data Circuit Terminating
Equipment) perangkat berupa multiplexer atau modem dan terdapat pemrosesan sinyal. DCE
menghasilkan clock untuk sinkronisasi transmisi antara DTE dan DCE. DTE dan DCE
terhubung dengan interface serial. Secara serial berarti pengiriman data dimana pulsa yang
direpresentasikan sebagai bit diikuti dengan yang lain pada satu jalur transmisi secara berurutan.

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Buatlah kabel null modem dengan konektor serial DB9 menggunakan konfigurasi without
handshaking dan full handshaking.

Gambar 3. Konfigurasi null modem without handshaking


Gambar 4. Konfigurasi null modem with handshaking

Gambar 4. Konfigurasi null modem with handshaking

2. Adapun langkah-langkah dalam memasang kabel konektor DB9 sebagai berikut:

(1) (2) (3)

(4) (5)
3. Cek sambungan/hubungan kabel dengan menggunakan multimeter dengan
menghubungkan masing-masing pin. Catat hasil pengukurannya.
a. Simple RS232 null modem tanpa handshaking

b. RS232 null modem dengan full handshaking

3. Tulis hasil percobaan dan analisanya.

V. DATA DAN ANALISA

a. Data RS232 null modem dengan full handshaking

Pin Pin Keterangan (terhubung/ tidak)


2 3 Terhubung
3 2 Terhubung
4 6 Terhubung
5 5 Terhubung
6 4 Terhubung
7 8 Terhubung
8 7 Terhubung

b. Analisa Data
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dalam menghubungkan pin antara
konektro A dan konektor B menggununakan kabel sangatlah penting, terutama ketika
melakukan penyolderan, dimana penyolderan ini harus dilakukan sesuai urutan kabel
berdasarkan warna kabel pada masing – masing pin konektor dengan metode konfigurasi
kabel null modem full handshaking agar kabel antar konektor tidak terjadi kesalahan, dan
dalam penyolderan juga diperlukan ketelitian agar kabel yang akan disolder tidak meleleh
sehingga kabel antar konektor terhubung dengan baik. Adapun cara memasangkan kabel
antar konektro ke setiap nomor pin pada kaki konektor adalah seperti rangkaian full
handshaking berikut :
VI. TUGAS LAPORAN LENGKAP

1. Jelaskan fungsi masing-masing pin pada port serial DB9!

 Carrier Detect (pin 1), saat perangkat mendeteksi suatu carrier dari perangkat lai,
maka sinyal ini akan diaktifkan
 Received data (pin 2), untuk penerima data serial (RDX )
 Transmit Data (pin 3),untuk pengiriman data serial (TDX)
 Data terminal ready (pin 4), untuk memberitahukan bahwa UART siap melakukan
pertukaran data
 Signal Ground(pin 5), sinyal yang dihubungkan ke ground.
 Data Set Ready(pin 6), memeberitahukan UART bahwa data sudah siap
 Request to Send (pin 7), sinyal untuk menginformasikan perangkat bahwa UART
siap melakukan pertukaran data.
 Clear to Send (pin 8), digunakan untuk memeberitahukan bahwa perangkat siap
untuk melakukan pertukaran data.
 Ring Indikator (pin 9), akan aktif jika ada sinyal yang masuk.

2. Jelaskan mengenai standar RS-232 yang digunakan pada komunikasi serial!


RS-232 adalah standar komunikasi serial yang didefenisikan sebagai antarmuka
antara perangkat terminal data (Data terminal Equipment/DTE) dan perangkat
komunikasi data (Data Communications Equipment/DCE) menggunakan pertukaran
data biner secara serial. Dimana DTE adalah perangkat komputer dan DCE adalah
modem. Standar RS-232 mendefenisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah
dengan kurang dari 15 meter. Dengan susunan pin khusus yang disebut null modem
cable, standar RS-232 dapat juga digunakan untuk komunikasi data antara dua
komputer secara langsung.

VII.KESIMPULAN
Komunikasi data terdiri dari data, perangkat transmitter, media komunikasi, dan
perangkat receiver. Komunikasi data antar perangkat bisa dilakukan menggunakan media
komunikasi tertentu, yaitu dengan kabel data atau tanpa kabel (wireless). Ada beberapa macam
komunikasi, yaitu komunikasi serial dan komunikasi paralel. Komunikasi serial sendiri dibagi
lagi menjadi asinkron dan sinkron. Dalam praktek kali ini akan dipraktikkan komunikasi serial
menggunakan konektor DB9. Untuk penyambungan kabel dengan konektor DB9 terdiri dari
straight through dan crossover, dimana untuk penyambungan crossover terdapat dua macam
yaitu null modem tanpa handshaking dan full handshaking. Perbedaan tipe penyambungan
tersebut terdapat pada perbedaan sambungan pin antara ujung kabel pertama dengan ujung kabel
yang kedua.

Anda mungkin juga menyukai