Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAMPANG
JALAN PAMPANG 2 NO 28 A Telp. (0411) 459766, E-mail : pkm_pampang@yahoo.co.id

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PAMPANG


NOMOR 440/002/PKM-PMP/II/2020

TENTANG

MONITORING OLEH PIMPINAN PUSKESMAS DAN PENANGGUNGJAWAB UPAYA


DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PAMPANG TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS PAMPANG,

Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan kualitas pelayanan diperlukan bukti


pelaksanaan monitoring dari kepala Puskesmas dan penanggungjawab
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Penanggung jawab Upaya Kesehatan
Perorangan yang telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
kegiatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, agar pelaksanaannya
dapat berdayaguna dan berhasil guna , perlu ditetapkan keputusan kepala
Puskesmas Pampang;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman


Manajemen Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG MONITORING OLEH
PIMPINAN PUSKESMAS DAN PENANGGUNG JAWAB UPAYA PUSKESMAS
DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS PAMPANG TAHUN 2020.
KESATU : Prosedur monitoring oleh Kepala Puskesmas dalam bentuk lokakarya mini.
KEDUA : Prosedur monitoring oleh Penanggung Jawab Upaya dalam bentuk Pertemuan
Pokja Bulanan.
KETIGA : Dalam hal monitoring dan evaluasi internal Puskesmas secara berkesinambungan
maka perlu dilakukan Audit Internal.
KEEMPAT : Ketentuan mengenai mekanisme monitoring sebagaimana dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KELIMA : Dengan ditetapkannya Surat Keputusan ini maka Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Pampang Nomor MPKP/SK/A/I/31.86/PKM-PMP/III/2017 tentang
Monitoring oleh Pimpinan Puskesmas dan Penanggung Jawab Upaya di
Puskesmas Pampang Tahun 2017 dinyatakan tidak berlaku.
KEENAM : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya..

Ditetapkan di Makassar
pada tanggal 18 Februari 2020

KEPALA PUSKESMAS PAMPANG,

SUGIARTI BUHANI

Tembusan disampaikan kepada Yth :


Kepala Tata Usaha dan Penanggung Jawab Lingkup Puskesmas Pampang.
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PUSKESMAS PAMPANG
NOMOR : 440/002/PKM-PMP/II/2020
TANGGAL: 18 Februari 2020

KETENTUAN MONITORING KINERJA


PUSKESMAS PAMPANG TAHUN 2020

I. PENGERTIAN
Monitoring adalah suatu bentuk pengawasan secara rutin dan berkala dalam hal ini cakupan hasil
kinerja dilakukan pemeriksaan secara berkala.

II. RUANG LINGKUP:


Monitoring kinerja meliputi kinerja admen, kinerja UKM, kinerja UKP.
III. TATA LAKSANA:
Monitoring kinerja dilakukan dengan cara:
a. Laporan bulanan:
Para penanggung jawab/koordinator program UKM maupun UKP menyusun laporan kepada
Kepala Puskesmas paling lambat sudah diserahkan pada tanggal 3 tiap awal bulan, Kepala
Puskesmas akan menganalisis laporan sebagai persiapan untuk lokakarya mini bulanan.
Langkah-langkah penyusunan laporan bulanan, adalah sebagai berikut:
1. Setelah dilakukan kegiatan harian, pelaksana kegiatan melakukan pencatatan hasil
kegiatan.
2. Di akhir bulan setiap tanggal 28, dilakukan rekapitulasi hasil kegiatan dalam sebulan dan
dimasukkan dalam format laporan yang sudah ditetapkan dari Dinas Kesehatan.
3. Pelaksana kegiatan melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab program untuk
diberikan umpan balik.
4. Penanggung jawab program melaporkan hasil kegiatan perogram selama sebulan kepada
Kepala Puskesmas.
b. Pertemuan Pokja Bulanan
Pertemuan Pokja bulanan merupakan salah satu media untuk melakukan monitoring kinerja
khususnya oleh Ketua Pokja atau penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan. Melalui
metode ini Ketua Pokja dapat memberikan pengarahan dan umpan balik langsung kepada
penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan sebelum dilakukannya pengarahan oleh
Kepala Puskesmas dalam forum lokakarya mini bulanan.
Langkah-langkah pertemuan Pokja Bulanan sebagai berikut :
1. Ketua Tim Pokja dan sekretaris tim merencanakan pertemuan pokja bulanan.
2. Sekretaris tim pokja membuat undangan.
3. Sekretaris tim membagikan undangan kepada seluruh anggota tim pokja.
4. Pelaksanaan pertemuan tim pokja sesuai agenda.
5. Seluruh peserta mengisi daftar hadir.
6. Dilakukan dokumentasi berupa foto.
7. Pimpinan rapat memimipin rapat dengan memaparkan materi sesuai agenda rapat.
8. Sekretaris tim pokja menulis notulen rapat.
9. Lokakarya selesai.

c. Lokakarya mini bulanan:


Lokakarya mini bulanan diselenggarakan pada awal bulan paling lambat tiga hari sesudah
laporan bulanan diterima oleh kepala puskesmas. Lokmin bulanan wajib dihadiri oleh seluruh
karyawan Puskesmas.
Tujuan Lokakarya mini adalah :
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern Puskesmas dalam rangka pemantauan hasil
kerja petugas Puskesmas dengan cara membandingkan hasil kerja bulan lalu dari setiap
petugas dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan kegiatan daerah binaan
dengan targetnya serta tersusunnya rencana kerja bulan berikutnya.
2. Tujuan Khusus
a. Monitoring kinerja bulanan
b. Evaluasi tindak lanjut kinerja
c. Identifikasi masalah bersama
d. Dirumuskannya cara pemecahan masalah
e. Disusunnya rencana kerja bulan lalu

Adapun langkah-langkah lokakarya mini bulanan sebagai berikut :


1. Kepala Puskesmas dan Ketua Tim Admin merencanakan lokakarya mini bulanan.
2. Petugas Tata Usaha membuat undangan.
3. Petugas tata usaha membagikan undangan kepada seluruh karyawan Puskesmas.
4. Pelaksanaan lokakarya mini sesuai agenda.
5. Seluruh peserta mengisi daftar hadir.
6. Dilakukan dokumentasi berupa foto.
7. Pimpinan rapat memimipin rapat dengan memaparkan materi sesuai agenda rapat.
8. Ketua tim admin menulis notulen rapat.
9. Lokakarya selesai.

d. Audit Internal:
Salah satu mekanisme monitoring adalah dilakukannya audit internal oleh tim audit internal
yang dilakukan secara periodic dan terencana. Pada dasarnya audit merupakan instrumen bagi
manajemen untuk membantu mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi dengan cara
mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil analisa, penilaian,
rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen,
perbaikan, dan atau perubahan.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Wakil Manajemen Mutu menentukan frekuensi audit internal dalam satu tahun
2. Tim Audit mengadakan pertemuan untuk :
A. Membuat jadwal audit internal
B. Menentukan auditor untuk unit-unit yang akan diaudit
C. Membuat perencanaan audit
3. Auditor mempersiapkan audit internal menggunakan formulir persiapan audit.
4. Ketua Tim Audit Internal memberitahu secara bertulis kepada unit yang akan diaudit.
5. Auditor melaksanakan audit internal sesuai jadwal
6. Auditor mencatat temuan audit dengan menggunakan formulir ringkasan temuan audit dan
disetujui oleh audite.
7. Tim Audit mengadakan pertemuan untuk :
a. Membahas temuan audit internal.
b. Membuat laporan ketidaksesuaian dan rekomendasi tindakan perbaikan
menggunakan formulir laporan ketidaksesuaian yang dikirim ke unit terkait.
8. Setelah menerima formulir laporan ketidaksesuaian, coordinator unit :
a. Mengadakan tindakan koreksi sesuai batas waktu yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan rekomendasi tim audit.
b. Membuat laporan hasil perbaikan dengan formulir laporan hasil perbaikan atau
tindakan koreksi.
9. Auditor mengadakan pengecekan ke unit terkait sesuai waktu yang telah ditetapkan dengan :
a. Menilai tindakan perbaikan.
b. Menggunakan formulir catatan historis temuan audit yang sudah selesai dan catatan
historis temuan audit yang tidak efektif.
10. Tim Audit membuat laporan hasil audit internal dan menyerahkannya kepada Wakil
Manajemen Mutu.

IV. DOKUMENTASI:
1. SOP-SOP:
a. laporan bulanan
b. pertemuan pokja bulanan
c. lokakarya mini bulanan
d. audit internal
2. Undangan, daftar hadir, dan notulen baik rapat mingguan maupun lokakarya mini bulanan,
bukti pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi rapat
3. Form-form laporan bulanan
4. Rencana audit internal, form-form instrument audit, bukti pelaksanaan audit dan tindak
lanjutnya

KEPALA PUSKESMAS PAMPANG,

SUGIARTI BUHANI

Anda mungkin juga menyukai