Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Putu Bella Oviani

Nim/Absen : 1802622010055/21

Kelas : Akuntansi B Pagi

UAS Semester Antara

1. Apakah yang harus dilakukan oleh giska selaku auditor untuk pertama kalinya
setelah menerima penugasan audit?
Jawab: ada bebrapa hal yang harus dilakukan oleh giska dalam melakukan
proses audit yaitu :
1) Meminta dokumen yang dibutuhkan terkait dengan kebutuhan audit
2) Mempersiapkan rencana audit sebagai auditor giska harus memeriksa
informasi yang terkandung dalam dokumen dan merencanakan
bagaimana proses audit akan dilakukan
3) Menjadwalkan rapat terbuka giska sebagai auditor dalam melakukan
rapat terbuka perlu mengundang Manajemen Senior, General Affair,
atau sataf Administrasi utama dari pikah klien suatu rapat terbuka
4) Setelah semua berjalan giska memulai untuk kerja lapangan dan
mengambil informasi yang dikumpulkan dari rapat terbuka dan
menggunakannya untuk merealisasikan rencana audit
5) Menyusun laporan giska sebagai auditor menyiapkan laporan audit
yang berisi rincian temuan-temuan audit selama proses audit
dilaksanakan. Laporan audit akan merangkum segala kesalahan
matematis, temuan,yang bersifat material dan tidak material.
6) Setelah semua bukti-bukti terkumpul giska menyiapkan rapat penutup
dan meminta tanggapan dan persetujuan dari klien terkait masalah dan
temuan dalam lapran audit pada rapat penutup.
2. Menurut pendapat anda apakah giska sebaikanya membuat kerta kerja audit?
Jelaskan mengapa.
Jawab: menurut saya Giska sebaiknya membuat kertas kerja audit kerena
kertas kerja audit dapat menjadi bahan bukti dalam meberikan pendapat dan
saran perbaikan ( audit report ), selain itu jika giska membuat kertas audit
dapat membatu dalam perencanakan, menjalankan, dan mereview proses
audit dan juga dapat membatu auditor untuk menilai hasil kerja yang telah
dilakukan sesuai dengan rencana, dan mencakup semua aspek finansial
serta oprasional yang dapat dijadikan pedoman untuk memberikan pendapat
dan saran perbaikan. Dan juga menunjukkan kepada pikah lain bahwa suatu
pekerjaan audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar keahlian yang
dimiliki staf audit sehingga laporan evaluasi akhir sesuai dengan audit proses.
3. Mengapa giska berkempentingan untuk memahami struktur pengendalian
internal dari klien ?
Jawab: tujuan pengendalian interen adalah untuk memberikan keyakinan
memadai dalam mencapai 3 golongan tujuan
a. Keandalan informasi keuangan
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
c. Efektivitas dan efesiensi oprasi.

Oleh karena itu menurut saya giska berkewajiban untuk memahami


pengendalian internal kliennya yang ditunjukkan untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi di indoesia. Dan tidak akan terjadi kasus kecurangan dalam
laporan keuangan di suatu perusahaan serta ketaatan pada hukum dan
peraturan yang berlaku.

4. Mengapa diperlukan dukungan berupa pengujian pengendalian dan pengujian


substantive dalam proses audit?
Jawab: menurut saya dukungan berupa pengujian pengendalian dan
pengujian substantive sangat diperlukan kerena pengujian pengendalian
berguna untuk menilai efektivitas kebijakan atau prosedur pengendalian untuk
mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu arsersi laporan
keuangn. Sedangkan pengujian substantive menyediakan bukti mengenai
kewajaran dalam setiap asersi laporan keuangan yang signifikan.maka dari
itu pengujian pengendalain dan pengujian substantive sangat diperlukan
dalam proses audit.
5. Menurut pendapat anda apakah ada kaitan pengendalian internal klien
terhadap sampling audit yang harus diterapkan auditor?
Jawab: sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari
serratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi
dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok
transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau
kelompok tersebut. Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian
pengendalian dan pengujian substantive, seksi ini memberikan panduan
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian sampel audit. Dalam
pemahaman atas pengendalian interen yang diperlukan untuk merencanakan
audit, auditor mempertimbangkan pengetahuan yang diperolehdari sumber
lain dari tipe salah saji yang dapat terjadi, resiko bawaan salah saji tersebut
terjadi, dab factor yang mempengaruhi disain pengujian substansif. Jadi
menurut pendapat saya pengendalian internal klien terhadap sampling audit
saling berkaitan audit atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai