Pendidikan jasmani merupakan bagian yang integral dari pendidikan dan proses pendidikan
dengan menggunakan aktivitas jasmani / kecabangan olahraga yang dipilih untuk tujuan
pendidikan yang bersifat menyeluruh dan mencakup aspek fisik, emosionalm, intelektual, sosial
dan moral. Penjelasan tujuan pendidikan antara lain untuk 1) Perkembangan fisik, bertujuan
meningkatkan kekuatan fisik seseorang melalui perkembangan berbagai sistem organ tubuh agar
dapat beradaptasi, tahan terhadap kelelahan, cepat pulih, berpenampilan lebih menarik dan lebih
aktif, 2) Perkembangan neuromuscular bertujuan menjadikan gerak fisik berguna dan sedikit
energy yang dikeluarkan sehingga gerak yang dikeluarkan lebih indah dan efisien.
Secara umum tujuan pendidikan meliputi pengembangan tiga ranah pendidikan yakni
kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan jasmani juga dapat dipandang sebagai salah satu
disiplin ilmu lain yakni gerak manusia yang memiliki batang tubuh dan pengetahuan yang luas
serta didukung oleh disiplin ilmu lain sehingga pendidikan jasmani sebagai antar disiplin dan
silang disiplin ilmu. Aktivitas jasmani merupakan komponen penting dalam pendidikan
jasmani.Aktivitas jasmani juga disebut gerak manusia yang merupakan objek dari pendidikan
jasmani, maka guru pendidikan jasmani haru memahami mengenai gerak manusia agar mampu
membawa siswa dapat bergerak secara aman, efisien dan efektif. Beberapa faktor yang
mempengaruhi keberhasialan siswa yaitu faktor unjuk kerja jasmani, structural, dan psikologis.
RESUME 2 PENDIDIKAN KESEHATAN
Definisi sehat menurut Whhjh Health Organization (WHO) sehat merupakan keadaan
sejahtera jasmani, jiwa dan sosial yang sempurna bukan hanya keadaan tanpa penyakit.
Sedangkan menurut UU kesehatan, sehat adalah sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan seseorang hidup produktif. Pendidikan kesehatan merupakan pendidikan
sepanjang hayat atau seumur hidup karena pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan
antara lain mengembangkan sikap dan perilaku hidup sehat sehari-hari, mengembangkan
kemampuan siswa dalam memutuskan tentang masalah kesehatan, menyampaikan informasi
kesehatan, dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kesehatan.
Kesehatan pribadi merupakan usaha menjaga kesehatan diri sendiri atau bersifat individu
dengan tujuan meningkatkan taraf kesehatan yang lebih baik. Hendrik L. Blum menyatakan
bahwa 3 faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat, yaitu: Lingkungan, perilaku
dan pelayanan kesehatan. Hasil dari pendidikan kesehatan adalah wawasan mengenai kebersihan,
sikap dan perilaku bersih yang ia terima di rumah, lingkungan, maupun sekolah. Uraian tentang
anatomi, kegunaan, pemliharaan atau perawatan dam keadaan sehat daro masing-masing ruang
lingkup kesehatan pribadi. Ruang lingkup kesehatan pribadi meliputi kebersihan badan (kulit,
mata, rambut, hidung telinga, mulut dan gigi) dan kebersihan pakaian