Anda di halaman 1dari 2

RESUME 3 KEBUGARAN JASMANI

Kebugaran jasmani (Physical Fitness) ditinjau secara fisiologi adalah kesanggupan dan
kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan
kepadanya atau dari kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang
berlebihan. Aspek lain dari total fitness antara lain:

1. Mental fitness (Pandangan, pengetahua, kecerdasan, moral, dan semangat kerja yang baik
serta mampu mengatasi permasalah dirinya maupun masyarakat,
2. Emotional fitness terdapat ternggang rasa dalam dirinya dan bebas dari tekanan keluarga
maupun lingkungan masyarakat serta mampu menghadapi dan mengatasi kenyataan, dan
3. Social fitness merupakan kemampuan menyesuaikan, menempatkab dan mengabdikan
diri dalam lingkungan keluarga mapupun lingkungan masyarakat.

Komponen kebugaran jasmani antara lain: daya tahan jantung, daya than otot, kekuatan otot,
daya ledak otot, kelentukan, kecepatan, ketangkasan, keseimbangan, kecepatan reaksi,
koordinasi, dan komposisi tubuh. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:

1. Masalah kesehatan
Pengaruh: Keadaan kesehatan, penyakit menular, dan penyakit menahun
2. Masalah gizi
Pengaruh: Kurang protein kalori, gizi rendah, gizi tidak adekuat
3. Latihan fisik
Pengaruh: Mula usia latihan, frekuensi tiap minggu, intensitas latihan, volume latihan
4. Faktor keturunan (gen)
Pengaruh: Bentuk anthropometris, kelainan bawaan
Adapun prinsip-prinsip kebugaran jasmani: Macam latihan, volume/ kwalitas, frekuesi
latihan, dan intensitas latihan. Jenis-jenis tes kebugaran jasmani antara lain:
1. Pengukuran daya tahan jantung dan paru dengan tes lari 2,4 km (Cooper Test), tes lari 12
menit (Balke Test), dan tes lari multi tahap dengan kaset (Bleep Test)
2. Pengukuran kekuatan otot dengan tes kekuatan otot genggam (Grip Strength Test), tes
tari dan dorong (Pull and Push Strength Test), tes kekuatan otot punggung (Back
Strength Test), dan tes kekuatan otot tungkai (Leg Strength Test).
Ada beberapa tes pengukuran keterampilan yaitu pengukuran keseimbangan, pengukuran
kecepatan, pengukuran kecepatan reaksi, pengukuran kelincaha, pengukuran ketepatam
(Accuracy), dan pengukuran power.
RESUME 4 PENDIDIKAN JASMANI MI/ SD
Perkembangan gerak dasar adalah suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa
berkembang berdasarkan: proses perkembangan syaraf dan otot yang juga dipengaruhi gen,
akibat dari pengalaman sebelumnya, pengalaman gerak saat ini, dan gerak yang digambarkan
dalam kaitannya dengan pola gerak tertentu. Pola gerak dasar merupakan gerakan-gerakan dasar
yang melipitu:
1. Gerak lokomotor yaitu gerakan berpindah tempat. Bagian tubuh tertentu bergerak atau
berpindah tempat. Contoh: Berjalan, berlari, dan lompat
2. Gerak non-lokomotor atau gerakan tidak berpindah tempat, hanya anggota tubuh tertentu
yang bergerak namun tanpa berpindah tempat
3. Manipulatif, merupakan asanya sesuatu yang digerakkan. Contoh: Memukul, melempar,
menamhkap, dan menendang.

Keterampilan motorik adalh kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan terkoordinasi


dengan menggunakan kombinasi tin dakan otot. Juga merupakan kapasitas seseorang yang
berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan suatu keterampilan yang relative melekat setelah
masa kanak-kanak. Kemampuan motoric dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Kemampuan motoric kasar, yaitu berbagai gerakan besar yang menggunakan gerakan
otot besar seperti tangan, kaki, atau seluruh tubuh.
2. Kemampuan motorik halus, yaitu berbagai gerakan kecil yang menggunakan gerakan otot
kecil seperti menulis, melipat, dan menggunting.

Anda mungkin juga menyukai