Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

JOB V

PENGUJIAN CORE DRILL

A. TUJUAN
Pengujian ini bertujuan untuk menentukan/mengambil sampel perkerasan
di lapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya, derajat kepadatan di
lapangan maupun di laboratorium serta untuk mengetahui karakteristik
campuran perkerasan aspal.

B. DASAR TEORI
Boring test adalah pengambialn sampel aspal dengan cara dibor dengan
menggunakan alat Core Drill ketika aspal dalam keadaan dingin. Pengambilan
sampel ini untuk menguji ketebalan aspal. Sampel yang diperoleh juga biasa
digunakan untuk pengujian penetrasi aspal dan ekstraksi aspal.
Campuran beraspal digunakan untuk perkerasan jalan baik pada lapisan
pondasi misalnya AC-BASE, maupun pada lapisan permukaan misalnya AC-
WC. Campuran beraspal tersebut setelah dilempar dan dipadatkan harus diuji
kepadatannya sebagai control kualitas dan pelaksanaan pekerjaan. Untuk
pengujian ini diperlukan pengambilan sampel menggunakan alat core drill.
Sampel yang diambil dapat pula dijadikan dasar untuk menyatakan tebal lapisan
padat yang terhampar. Kepadatan semua jenis campuran aspal yang telah
dipadatkan, seperti yang ditentukan dalam AASHTO T 166, tidak boleh kurang
dari 97% Kepadatan Standar Kerja (Jon Standar Density) untuk Lataston (HRS)
dan 98% untuk semua campuran aspal lainnya. Sedangkan untuk nilai tebal
aspal padat yang baik yaitu tidak boleh kurang dari 5cm.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Tabel 5.1 Ketentuan Kepadatan


Kepadatan Jumlah Benda Kepadatan Nilai Minimum
Disyaratkan Uji Per Minimum Rata- Setiap Pengujian
(%JSD) Pengujian Rata (%JSD) Tunggal (%JSD)
98 3-4 98.1 95
5 98.3 94.9
6 98.5 94.8
97 3-4 97.1 94
5 97.3 93.9
6 97.5 93.8

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel beton


adalah sebagai berikut:
1. Umur dari beton harus minimal 14 hari.
2. Pengambilan dari contoh silinder beton harus dilakukan pada daerah yang
kuat tekannya diragukan, biasanya berdasarkan dari data hasil yang uji
contoh beton dari masing – masing bagian struktur. Dari satu daerah beton
tersebut diambil satu titik pengambilan sebuah contoh nantinya.
3. Dari satu pengambilan sebuah contoh (daerah beton yang diragukan
mutunya) diambil sebanyak 3 titik pengeboran. Pengeboran yang telah
dilakukan harus ditempat yang tidak membahayakan sebuah struktur,
misalnya jangan terlalu dekat dengan sambungan tulangan, momen
maksimum dan juga dari tulangan utama.
4. Pengeboran yang dilakukan harus tegak lurus dengan permukaan pada
beton.
5. Lubang bekas pengeboran yang harus segera diisi dengan beton yang
mutunya minimal sama baiknya

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

C. BAHAN DAN PERALATAN


1. Alat
 Alat bor benda uji inti (core drill)
Berfungsi sebagai penguji untuk mengetahui tebal perkerasan, derajat
kejenuhan, dan karakteristik campuran perkerasan aspal.
 Penjepit
Digunakan untuk menjepit sampel perkerasaan aspal setelah pengujian.
 Jangka Sorong
Fungsi utama alat ini adalah untuk mengukur tebal perkerasan sampel.
 Selang
Berfungsi untuk mengalirkan air ke alat bor benda uji inti (core drill).
 Bak air dan Penyangga
Berfungsi untuk menampung air sebelum disalurkan ke alat bor benda
uji inti (core drill).
2. Bahan
 Air
Fungsi air pada praktikum ini adalah untuk membantu alat bor benda uji
inti melakukan pekerjaannya, agar alat tersebut tidak mengalami
kerusakan terutama mata bor yang berbentuk silinder selama proses
pengujian.
 Jalan aspal dilapangan
Sebagai sampel benda uji yang akan diteliti.

D. PERSIAPAN PENGUJIAN
1. Menyiapkan lahan yang akan diuji.
2. Menyiapkan semua alat yang akan digunakan.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

E. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Neletakan alat pada lapisan perkerasan aspal yang akan diuji dengan posisi
datar
2. Memasang selang air, kemudian air dimasukkan ke alat core drill dengan
selang kecil pada tempat yang sudah disediakan pada ala tersebut, sehingga
alat tidak mengalami kerusakan terutama mata bor yang berbentuk silinder
selama proses pengujian.
3. Setelah semua siap kemudian alat dihidupkan dengan menggunakan tali
yang dililitkan pada starter alat dan ditarik.
4. Setelah alat hidup, mata bor diturunkan secara perlahan-lahan pada titik
yang telah ditentukan sampai kedalaman tertentu. Setelah mata bor telah
mencapai kedalam yang ditentukan, matikan alat dan mata bor di naikkan.
5. Kemudian hasil dari pengeboran tersebut diambil dengan menggunakan
penjepit, setelah itu diukur tebal dan dimensinya dan diamati sampel
tersebut apakah perkerasan tersebut layak pakai atau tidak.

F. DATA DAN ANALISA HASIL PERHITUNGAN DATA


 Data
Tabel 5.2 Data Pengujian Core Drill
Uraian Dimensi Satuan
Tebal 1 3.8 cm
Tebal 2 4 cm
Tebal 3 4 cm

 Analisa Perhitungan Data

𝑇1 + 𝑇2 + 𝑇3
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
3

3.8 + 4 + 4
=
1

= 3.93 𝑐𝑚

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

 Hasil Perhitungan Data


Tabel 5.3 Data Hasil Perhitungan Pengujian Coredrill Test
Uraian Dimensi Satuan
Tebal 1 3.8 cm
Tebal 2 4 cm
Tebal 3 4 cm
Tebal Rata-rata 3.93 cm

G. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang dilakukan langsung dilapangan, didapatkan nilai
tebal sampel rata-rata 3.93cm. Hasil ini menunjukkan ketebalan aspal tidak
baik sebab menurut spesifikasi minimum tebal aspal adalah 5cm.
2. Saran
Dalam melakukan pengujian coredrill seharusnya alat bor benda uji inti (cor
drill) kaki-kakinya harus dalam keadaan rata dan dipastikan bagian-bagian
alat bor terpasang dengan erat.

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

H. FOTO ALAT
1. Alat

Mesin Core Drill Penjepit Sampel Jangka Sorong

Bak Air dan


Selang Pencungkil
Penyangga

I. DOKUMENTASI

Memasang Mata Bor pada mesin core


drill Melakukan pengujian Core Drill

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN JALAN DAN ASPAL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

Mengangkat hasil Core Drill dengan Mengukur tebal dan dimensi sampel
penjepit aspal coredrill

LOKASI PENGUJIAN CORE DRILL

KELOMPOK 4
KELAS 2 D4 MANAJEMEN KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai