Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Instrumen Penilaian Perilaku Profesional

Mahasiswa Kedokteran
Uswatun Khasanah, Atik Sutisna, Rr. Vivi Meidianawaty
Dosen tetap Fakultas Kedokteran
Universitas Swadaya Gunung jati Jl. Terusan Pemuda 1A Cirebon 45153
Uswatunhasanah7@gmail.com, sutisna.atik@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen penilaian perilaku profesional


mahasiswa kedokteran yang valid, reliabel, dan praktis. Pengembangan instrumen
menggunakan modifikasi model pengembangan Borg & Gall yaitu: Research and information
collecting, Planning, Develop preliminary form of product, Preliminary Field testing, Main
product Revision, Main Field Testing, Operational product revision, dan Operational field
testing. Instrumen penilaian perilaku profesional yang dikembangkan berbentuk lembar
observasi yang dilengkapi dengan rubrik penilaian dan teknik penskoran. Sampel ujicoba
pengembangan adalah mahasiswa semester 4 Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya
Gunung Jati. Validitas data hasil ujicoba diolah menggunakan expert judgemen, analisis faktor
konfirmatori dan analisis butir instrumen, sedangkan reliabilitas data diuji dengan metode inter
rater reliability. Hasil pengembangan menunjukan bahwa instrumen penilaian perilaku
profesional mahasiswa valid , reliabel, dan praktis untuk digunakan. Berdasarkan uji analisis
faktor konfirmatori, instrumen penilaian perilaku profesional tersusun valid oleh empat
indikator yaitu integrity, compassion, continous inprovement, dan competence . Nilai validitas
untuk validitas integrity 0,52, compassion 0,67, continous improvement 0,84, dan
competence 0,92 . Nilai reliabilitas antar rater instrumen yaitu sebesar 0,78. Pengembangan
instrumen dapat dilanjutkan dengan mengembangkan instrumen penilaian perilaku
profesional untuk kegiatan early clinical exsposure dan internship.

Kata kunci : pengembangan instrumen; perilaku profesional; observasi

Abstract

This research aims to get instrument of medical student,s professional behaviour that valid,
reliable, and practical. Developing instrument using a modified Borg & Gall development
model are: Research and information collecting, Planning, Develop preliminary form of
product, Preliminary Field testing, product Revision Main, Main Field Testing, Operational
product revision, and Operational field testing. Instruments developed in the form of
professional behavior observation sheet with the assessment rubric and scoring techniques.
Sample test development is 4th semester student of the Faculty of Medicine, University of
swadaya Gunung Jati. Validity of the test result data processed using expert judgemen,
confirmatory factor analysis and item analysis of the instrument, while the reliability of the
data was tested by the method of inter-rater reliability. Results showed that the development
instrumen of professional behaviour medical’s student is valid, reliable, and practical for
use. Based on confirmatory factor analysis test, Instrument of professional behavior
composed by four indicators with validity value of 0.52 integrity, 0.67 compassion, 0.84
continuous improvement, and competence 0.92. Reliability of the instrument is 0.78. Next,
Instrument development can proceed with developing instruments for the professional
behaviour of activity early clinical exsposure and internship.

Keywords : Developing instrument; Observation; Professional behaviour

Pendahuluan perilaku profesional yang baku, Instrumen


yang digunakan masih dalam bentuk yang
Pelayanan kesehatan yang
sederhana dengan rubrik yang belum jelas
dilaksanakan para dokter merupakan
sehingga diperlukan pengembangan
proses hilir, baik buruknya perilaku
instrumen perilaku profesional mahasiswa.
profesional dokter ditentukan dari proses
Tujuan penelitian ini adalah untuk
hulu, yaitu pendidikan profesi kedokteran.
menghasilkan instrumen penilaian
Fakultas Kedokteran sebagai Institusi resmi
perilaku profesional mahasiswa
penyelenggara pendidikan profesi dokter
kedokteran yang dikembangkan valid,
harus melaksanakan pembelajaran
reliabel, dan praktis
sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat
Perilaku adalah tanggapan atau
melatih perilaku profesionalnya. Salah satu
reaksi individu terhadap rangsangan atau
bentuk pembelajaran yang diterapkan
lingkungan. Perilaku manusia tidaklah
fakultas untuk mengembangkan perilaku
sederhana untuk diteliti dan dipahami,
profesional mahasiswa yaitu praktikum
terdapat faktor eksternal dan internal yang
keterampilan klinik (Skills Lab).
menjadi stimulus yang berasal dari
Sagala (2005) menyatakan bahwa
dimensi masa lalu, masa kini dan masa
pembelajaran merupakan kegiatan yang
mendatang yang ikut mempengaruhi
dirancang oleh pengajar untuk membantu
terwujudnya suatu perilaku. Perilaku
seseorang mempelajari suatu kemampuan
berbeda dengan sikap; sikap belum
dan atau nilai yang baru dalam proses
merupakan suatu tindakan atau perilaku,
yang sistematis melalui tahap rancangan,
melainkan predisposisi dari sebuah
pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks
perilaku. perilaku profesional adalah
kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran
perilaku-perilaku yang bisa diamati,
yang baik diakhiri dengan evaluasi yang
dimana perilaku tersebut mencerminkan
baik, yaitu menggunakan instrumen
standar-standar dan nilai-nilai profesi
evaluasi yang valid, reliabel, dan praktis.
yang dibuktikan melalui cara bertutur
Fakta lapangan yaitu di Fakultas
kata, cara bersikap maupun
Kedokteran Universitas Swadaya Gunung
berpenampilan.
Jati belum mempunyai instrumen penilaian
Perilaku profesional dokter adalah individu satu dan lainnya. Validasi
perilaku yang ditunjukan seorang dokter terhadap instrumen non tes dalam
dalam merespon masalah yang muncul penelitian pendidikan dilakukan dengan
pada saat pelayanan. Seorang dokter yang validitas isi dan validitas konstruk.
mempunyai perilaku profesional yang Validitas isi adalah validitas yang
baik akan menunjukan tindakan yang diestimasi melalui pengujian terhadap isi
sesuai dengan indikator-indikator tes dengan analisis rasional atau expert
profesional dokter dalam merespon judgement (Azwar, 2011). Validitas
stimulus atau masalah yang muncul konstruk menurut Suryabrata (2000)
selama pelayanan. Indikator-indikator mempersoalkan sejauh mana skor-skor
perilaku profesional dirumuskan secara hasil pengukuran dengan instrumen yang
berbeda oleh beberapa organisasi dipersoalkan itu merefleksikan konstruk
kesehatan di dunia, salah satu diantaranya teoretik yang mendasari penyusunan alat
yaitu indikator perilaku profesional dokter ukur tersebut. Validasi konstruk dapat
yang dikemukakan oleh Royal College dilakukan dengan analisis faktor
Physician (RCP) : Integrity, compassion, konfirmatori atau analisis faktor
Altruism, continous improvement, eksploratori. Analisis faktor eksploratori
competence, and teamwork. dilakukan untuk menganalisis jumlah
Perilaku profesional mahasiswa faktor yang ada dalam instrumen,
dapat diukur dengan menggunakan sedangkan analisis faktor konfirmatori
instrumen perilaku profesional yang baik untuk menganalisis apakah jumlah faktor
yaitu instrumen yang valid, reliabel, dan sesuai dengan jumlah yang sudah kita
praktis. Instrumen yang valid adalah tentukan sebelumnya (Widhiarso, 2012).
instrumen yang mampu mengukur Confirmatory factor analysis dihitung
perilaku profesional mahasiswa secara dengan menggunakan program LISREL
tepat dan cermat. Validitas berasal dari yaitu dengan langkah sebagai berikut :
kata validity. Menurut Azwar (2011) 1. Spesifikasi model
validitas mempunyai arti sejauhmana Langkah pertama yaitu
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur menspesifikasikan model penelitian
dalam melakukan fungsi ukurnya, Tepat yang akan dianalisis berdasarkan
dalam memberikan hasil ukur sesuai variabel laten dan variabel-variabel
tujuan pengukuran dan cermat dalam indikator pada model.
memberikan gambaran mengenai 2. Pengumpulan data
perbedaan yang sekecil-kecilnya antara
Pengumpulan data dilakukan melalui Standardized RMR, GFI, AGFI,
survei (data primer) ataupun database NFI, NNFI, CFI dan Iain-lain yang
yang telah tersedia (data sekunder) tercetak sebagai Goodness of Fit
sesuai dengan disain dari Statistics.
instrumen/kuesioner yang telah dibuat. 4) Analisis reliabilitas model
pengukuran, kita lakukan dengan
3. Pembuatan program SIMPLIS menghitung nilai construct
Berdasarkan spesifikasi model dan data reliability (CR) dan variance
yang telah tersedia, kemudian dibuat extracted (VE) dari nilai-nilai
program SIMPLIS standardized loading factors dan
4. Menjalankan program SIMPLIS dan error variances melalui rumus-
Analisis keluarannya. rumus sebagai berikut:
Program SIMPLIS yang baru dibuat (Σ𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠.𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙)2
construct reliability = (𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠.𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙)2 +Σ𝑒𝑒
𝑗𝑗
dijalankan menggunakan LISREL 8.8.
Σ𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠.𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙2
Kemudian analisis terhadap keluaran Variance extracted = 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠.𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙2 +Σ𝑒𝑒𝑗𝑗

program SIMPLIS yaitu seperti berikut: Σ𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠.𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙𝑙2


Atau variance extracted = 𝑁𝑁
1) Periksa adanya offending estimate,
reliabilitas model yang baik
seperti negative error variance dan
adalah jika:
standardized loading factor > 1.0, serta
Construct Reliability ≥0.70 dan
nilai standard error yang sangat
Variance Extracted ≥ 0.50.
besar.
Jika nilai-nilai CR dan VE
2) Analisis validitas model
memenuhi persyaratan model
pengukuran dilakukan dengan
yang baik, maka prosedur CFA
memeriksa apakah t-value dari
telah kita selesaikan.
standardized loading factor (𝜆𝜆) dari
5. Respesifikasi model penelitian dan
variabel-variabel indikator dalam
perubahan program SIMPLIS
model ada yang < 1,96 dan apakah
Respesifikasi model dilakukan ketika
standardized loading factor (𝜆𝜆) dari
ada offending estimates, validitas model
variabel-variabel indikator dalam
yang belum baik, kecocokan
model > 0.50.
keseluruhan model yang belum cukup
3) Uji kecocokan keseluruhan model
baik dan reliabilitas model yang belum
pengukuran dilakukan dengan
baik.
memeriksa nilai dari Chi-square
dan p-value-nya, RMSEA,
Instrumen yang reliabel adalah 2). Planning, 3). Develop preliminary
instrumen yang mampu mengukur form of product, 4). Preliminary Field
perilaku profesional mahasiswa secara testing, 5). Main product Revision, 6).
shahih dan ajeg. Reliabilitas berasal dari Main Field Testing, 7). Operational
kata reliability yang mempunyai arti product revision, 8). Operational field
konsistensi, kestabilan, keterpercayaan testing.
dan keterandalan. Menurt Azwar (2011) Sampel penelitian ini adalah
hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel mahasiswa semester 4 Fakultas
apabila dalam beberapa kali pengukuran Kedokteran Universitas swadaya gunung
pada obyek yang sama akan jati cirebon. Sampel dipilih menggunakan
menghasilkan hasil yang relatif sama. teknik purposive sampling yaitu teknik
Reliabilitas instrumen nontes dapat pemilihan sampel yang disesuaikan
dihitung dengan menggunakan metode dengan kebutuhan penelitian, yaitu
inter rater reliability. mahasiswa yang mengikuti skills lab
Instrumen yang praktis adalah dengan metode IPM. Pengumpulan data
instrumen yang memiliki tingkat dilakukan menggunakan observasi,
kepraktisan yang tinggi. Menurut wawancara, dan penilaian diri. Observasi
Widoyoko (2012) kepraktisan instrumen untuk mengetahui respon perilaku yang
akan bernilai tinggi jika 1). instrumen menunjukan perilaku profesional
mudah digunakan, 2). mudah diperiksa, mahasiswa selama mengikuti kegiatan
dan 3). dilengkapi petunjuk. skills lab, wawancara untuk mengetahui
kepraktisan instrumen, dan penilaian diri
Metode Penelitian digunakan untuk meyakinkan hasil
Penelitian ini merupakan observasi. Instrumen yang digunakan
penelitian pengembangan atau penelitian yaitu panduan wawancara, lembar
Research and Development (R&D) pengamatan, dan lembar evaluasi diri
menggunakan model pengembangan Borg yang dilengkapi dengan rubrik penilaian
dan Gall (1983:775) yang terdiri atas dan teknik penskoran.
sepuluh langkah namun dimodifikasi Data hasil penelitian diolah untuk
menjadi delapan langkah pengembangan. mendapatkan data validitas, reliabilitas,
Produk akhir berupa instrumen yang valid dan kepraktisan instrumen. Validitas diuji
reliabel, dan praktis. Adapun langkah- menggunakan analisis faktor
langkah pengembangan instrumen yaitu: konfirmatori, reliabilitas diuji dengan
1). Research and informating collecting, menggunakan metode inter rater
reliability, sedangkan kepraktisan membantu orang lain atau keinginan
instrumen dianalisis berdasarkan hasil untuk selalu meringankan penderitaan
wawancara. orang lain.
4) Countinous improvement adalah
Hasil dan pembahasan sikap dan perilaku untuk
Berdasarkan kajian terhadap mengembangan diri secara
berbagai teori, penelitian ini menetapkan berkelanjutan. seorang dokter harus
indikator perilaku profesional yang selalu memperbaiki dan mengikuti
digunakan untuk mengukur perilaku perkembangan keilmuan dan
profesional mahasiswa kedokteran yaitu keterampilannya untuk meningkatkan
indikator perilaku profesional dokter yang pelayanan terhadap pasien.
dikemukakan oleh Royal College 5) Competence atau kompetensi
Physician (RCP) meliputi Integrity, merupakan kemampuan yang harus
Compassion, Altruism, continous dimiliki seorang dokter dalam
improvement, and competence. Adapun melaksanakan profesinya sesuai
penjelasan dari masing-masing indikator dengan standar kompetensi profesi
adalah sebagai berikut : dokter yang ditetapkan.
1) Integrity adalah sikap dan perilaku Dari kelima indikator perilaku
seseorang dalam menjaga kualitas profesional dokter yang diujikan
serta citra dirinya sebagai seorang menggunakan analisis faktor
dokter. konfirmatori, didapatkan hasil bahwa
2) Compassion adalah sikap dan Altruism secara konstruk kurang
perilaku yang menunjukan simpati, memenuhi syarat valid karena memiliki
empati, cinta kasih dan kemurahan nilai Standard loading factor kurang dari
untuk merawat dan menyembuhkan 0,5. Sedangkan keempat indikator lain
pasien. dinilai valid dengan nilai validitas sebesar
3) Altruism adalah sikap dan perilaku 0,52 untuk indikator integrity, 0,67 untuk
mengutamakan kepentingan pasien indikator compassion, 0,84 untuk indikator
diatas kepentingan diri sendiri atau continous improvement, dan 0,92 untuk
dengan kata lain motivasi untuk indikator competence.
Gambar 1. Output pengujian validitas konstruk menggunakan program LISREL

Reliabilitas Instrumen observasi instruktur dan mahasiswa menyatakan


diuji dengan metode inter rater relability bahwa instrumen perilaku profesional
yaitu dengan mencari koefisien mahasiswa yang dikembangkan praktis
generalisabilitas. Realiabilitas instrumen yaitu : 1). Mudah digunakan karena tidak
menunjukan bahwa instrumen yang membutuhkan banyak alat dan
disusun konsisten, stabil, terpercaya dan perlengkapan yang banyak, serta
andal. Hasil pengukuran dapat dikatakan dilengkapi dengan rubrik penilaian yang
reliabel apabila dalam beberapa kali baik; 2). Mudah diperiksa karena
pengukuran pada obyek yang sama akan dilengkapi dengan petunjuk teknik
menghasilkan hasil yang relatif sama. penskoran memiliki rubrik penilaian yang
Hasil perhitungan menunjukan bahwa jelas serta teknik penskoran yang baik; 3).
reliabilitas instrumen tergolong Sudah dilengkapi dengan petunjuk
substansial atau baik dengan nilai penggunaan, sehingga instruktur skills lab
koefisien generalisabilitas sebesar 0,78. manapun dapat dengan mudah
Kepraktisan instrumen didapat menggunakan instrumen. sehinngga
dari kesimpulan hasil wawancara terhadap pengguna instrumen dengan mudah
beberapa instruktur praktikum dan mengimplementasikan instrumen.
mahasiswa. Instrumen penilaian dikatakan
praktis apabila instrumen tersebut dapat Simpulan dan Saran
digunakan dengan mudah sesuai fungsi Berdasarkan pembahasan dapat
dan tujuan ukurnya. Menurut beberapa disimpulkan bahwa (1). Instrumen
penilaian perilaku profesional mahasiswa kedokteran yang dikembangkan adalah
kedokteran yang dikembangkan adalah praktis, yaitu mudah digunakan, mudah
valid baik secara isi, konstruk maupun diperiksa, dan dilengkapi petunjuk.
butir instrumen. Hal ini ditunjukan Berdasarkan simpulan, disarankan
dengan nilai validitas konstruk untuk 1). Untuk mengukur perilaku profesional
masing-masing indikator perilaku mahasiswa kedokteran, dapat memilih
profesional yaitu untuk indikator integrity alternatif penilaian perilaku profesional
sebesar 0,52, indikator compassion sebesar mahasiswa menggunakan teknik
0,67, indikator continous improvement observasi; 2). Bagi peneliti yang berminat
sebesar 0,84, dan indikator competence dalam pengembangkan instrumen
sebesar 0,92. (2). Instrumen penilaian khususnya pengembangan instrumen
perilaku profesional mahasiswa perilaku profesional mahasiswa sebaiknya
kedokteran yang dikembangkan adalah dilanjutkan dengan mengembangkan pula
Reliabel yang ditunjukan dengan nilai instrumen penilaian perilaku profesional
koefisien generalisabilitas sebesar 0,78 mahasiswa dalam kegiatan Early clinical
atau termasuk baik. (3). Instrumen exposure, atau Clerkship.
penilaian perilaku profesional mahasiswa

Daftar Pustaka

Azwar, S. 2011b. Validitas dan reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Borg, W and Gall, M. 1983. Educational Research: An introduction 4th edition. New York:
Longman Inc

Sagala, S. 2005. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Surapranata, S. 2009. Analisis validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes. Bandung :
Remaja Rosdakarya

Suryabrata, S. 2000a. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi Offset.

Widoyoko, E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
Wijanto, S.H. 2008. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8. Yogyakarta. Graha
Ilmu

Anda mungkin juga menyukai