Anda di halaman 1dari 11

Diterbitkan oleh:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
2019

Copyright © 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi panduan ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2
KATA PENGANTAR

Direktorat Pembinaan SMA pada tahun 2019 merancang berbagai program pembinaan
implementasi Kurikulum 2013. Rancangan program tersebut bertujuan untuk
mendukung pengembangan kecakapan hidup dan keterampilan pembelajaran Abad 21.

Program pembinaan yang dilaksanakan di antaranya dengan memproduksi Video


MATERI BELAJAR (VMB) / LEARNING OBJECT (LO) oleh SMA Zonasi yang hasilnya akan
diseleksi. Memperkuat pelaksanaan produksi Video MATERI BELAJAR (VMB) /
LEARNING OBJECT (LO) dilakukan pengembangan perangkat pendukung berupa
Panduan yang berisikan tentang tahapan praproduksi, produksi, dan pascaproduksi.

Kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat memahami dan
melaksanakan Panduan ini sehingga proses produksi dapat terlaksana dengan baik dan
mencapai tujuan.

Jakarta, 27 Maret 2019


a.n Direktur Pembinaan SMA
Kasubdit Kurikulum

Suharlan, SH, MH
NIP. 196106161990021001

3
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................... 6
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 6
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................ 6
B. RUANG LINGKUP............................................................................................................... 7
C. TUJUAN................................................................................................................................ 7
D. MANFAAT............................................................................................................................ 7

BAB II..................................................................................................................................... 8
PEMBAHASAN..................................................................................................................... 8
A. PENULISAN NASKAH VIDEO.............................................................................................. 8
1. PRINSIP PENULISAN NASKAH................................................................................................ 8
1. LANGKAH PENULISAN NASKAH VIDEO..............................................................................8
B. PRODUKSI VIDEO................................................................................................................. 8
1. PERSIAPAN PRODUKSI............................................................................................................... 9
2. PROSES PRODUKSI....................................................................................................................... 9
C. EDITING VIDEO................................................................................................................... 10
1. RINCIAN TAHAPAN................................................................................................................... 10
2. HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN......................................................................10
3. PENGIRIMAN FILE HASIL VIDEO......................................................................................... 10

BAB III................................................................................................................................. 12
PENUTUP........................................................................................................................... 12

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
mengamanatkan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi sesuai bidang tugasnya dan
pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan sepanjang hayat.
Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan sebagai pendidik.
Dari sisi hak, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak
memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, memperoleh
pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Dari sisi kewajiban, guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Guru sebagai pendidik profesional dituntut memiliki empat kompetensi.
Keempat kompetensi ini menjadi modal utama guru dalam
menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan di dalam diri
peserta didik. Keberlangsungan dan keberhasilan sebuah kurikulum ditentukan
oleh sejauh mana seorang guru mampu menterjemahkan serta
mengimplementasikan kurikulum sebagaimana tujuan pendidikan yang
diharapkan.
Mengapa dibutuhkan panduan pembuatan video pembelajaran? Saat ini
implementasi Kurikulum 2013 sudah memasuki tahun ke-enam, implementasi
tersebut diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman, sekaligus
menjawab problematika bangsa. Sejalan dengan itu pembelajaran abad ke-21
mengarahkan peserta didik agar memiliki kemampuan Communication, Critical,
Creativity dan Creativity (4C). Hal ini akan tercipta jika guru mampu mendesain
dan menjalankan pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif, menyenangkan,
dan bermakna, terutama dalam menunjang Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Pada tahun 2019 Direktorat PSMA bekerja sama dengan praktisi
pendidikan seperti guru, kepala sekolah, pengawas, Dinas Pendidikan Provinsi,
akademisi dalam merancang pengembangan dan produksi video pembelajaran.
Program ini juga melibatkan guru mata pelajaran dan sekolah zonasi untuk
berpartisipasi aktif dalam pengembangannya. Program ini akan dilaksanakan
dalam bentuk seleksi, untuk mencari video pembelajaran terbaik berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan. Informasi dan acuan yang terkait pembuatan
video pembelajaran dijelaskan dalam panduan pembuatan video pembelajaran.
Video Pembelajaran yang diproduksi pada tahun ini berbentuk Video
Materi Belajar (VMB). VMB adalah video materi pembelajaran yang fokus pada
objek tertentu dalam membahas sebuah topik, definisi, penjelasan materi,
prosedur ataupun proses secara spesifik. Video LO/VMB dapat berdiri sendiri
atau menjadi bagian (video insert) yang terintegrasi dalam kegiatan
pembelajaran.VMB atau LO bisa terikat Kompetensi Dasar (KD), atau tidak
terikat dengan KD, yang pasti VMB membahas materi yang terdapat pada mapel
tertentu.

5
B. RUANG LINGKUP
Pedoman Produksi Video Materi Belajar ini dirancang bagi guru, siswa,
praktisi pendidikan, dan stakeholder pendidikan lainnya yang berkepentingan
dalam mengembangkan pembelajaran berbasis media video. Ruang lingkup
panduan pembuatan Video Materi Belajar meliputi tahap praproduksi, produksi,
dan pascaproduksi.

C. TUJUAN
Panduan ini ditujukan bagi guru dan praktisi pembelajaran yang sedang
mempelajari cara penulisan naskah dan produksi materi pembelajaran berbasis
video. Cakupan isi panduan ini meliputi pengetahuan, dan keterampilan
memproduksi video. Oleh karena itu, di samping diuraikan konsep-konsep,
diberikan pula contoh-contoh.
Secara khusus, tujuan panduan ini untuk:
1. Memberikan gambaran yang jelas tentang proses penulisan naskah,
produksi, dan pascaproduksi VMB.
2. Sebagai petunjuk teknis untuk penulisan naskah, produksi, dan
pascaproduksi VMB.
3. Meningkatkan pemahaman tahapan produksi VMB yang dimulai dari
perencanaan, perancangan, dan produksi.

D. MANFAAT

Manfaat apa yang Anda peroleh?


Panduan ini difokuskan pada materi pedoman penulisan naskah video,
produksi, dan editing VMB. Uraian yang diberikan dapat membimbing
pengembang agar terampil merancang produksi VMB. Di samping itu,
diharapkan pengembang terampil menulis naskah dan memproduksinya
menjadi sebuah video yang layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Bagaimana Anda menggunakan dengan menggunakan modul ini?


Panduan ini dapat digunakan secara individual maupun kelompok.
Mempelajari panduan ini akan lebih baik bagi pengembang yang sedang
merancang suatu naskah video dan dilanjutkan pada proses produksi.

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENULISAN NASKAH VIDEO

. PRINSIP PENULISAN NASKAH

a. NASKAH MATERI BELAJAR (VMB) / LEARNING OBJECT (LO) Berbasis


aktifitas peserta didik dan mengembangkan nalar berfikir.
b. Bentuk video bebas (tidak menggambarkan proses pembelajaran di dalam
kelas) dan sesuai dengan konsep materi belajar (VOB)/ Learning Object
(LO) dengan durasi minimal 4 menit maksimal 10 menit.
c. Konten pada naskah tidak memuat unsur kekerasan fisik dan nonfisik,
perundungan (bullying), pornografi, politik, propaganda, dan SARA.
d. Konten yang dibuat dapat memuat unsur keunikan daerah, sekolah dan
tuntutan pembelajaran untuk mengembangkan kecakapan hidup Abad 21
e. Gunakan bahasa tutur bukan bahasa tulisan, bila menggunakan bahasa
daerah atau bahasa asing harus dilengkapi dengan subtitle.

. LANGKAH PENULISAN NASKAH VIDEO

Langkah penulisan naskah video meliputi;

a. Menentukan ide
b. Pengumpulan informasi
c. Membuat Sinopsis
Sinopsis berisi ringkasan cerita yang menggambarkan konten (tema atau
pokok materi)
d. Menulis Naskah
Naskah harus memuat alur yang akan menampilkan gambar demi gambar
dan penuturan demi penuturan. Beberapa elemen utama yang biasanya
harus ada dalam naskah dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1
Elemen utama yang harus ada dalam Naskah video

B. PRODUKSI VIDEO

7
. PERSIAPAN PRODUKSI
a. Menentukan Variasi Gambar Sesuai Naskah (Shot List)
Menentukan variasi gambar adalah menentukan teknis pengambilan
gambar di antaranya Full Shot, Close Up, Medium Close Up, dan variasi
shot lainnya yang akan dilakukan pada waktu pengambilan gambar
sesuai dengan kebutuhan naskah.

Contoh teknis komposisi gambar adalah sebagai berikut:

b. Rapat Produksi
Rapat produksi adalah pertemuan koordinasi yang dilakukan oleh semua
crew sebelum dilakukan proses pengambilan gambar dipimpin oleh
sutradara.

c. Menyiapkan Peralatan Produksi


Peralatan produksi yang akan digunakan harus sesuai dengan standar
produksi video dan naskah yang telah dibuat.
Adapun standar peralatan produksi yang diperlukan, di antaranya:
1) Kamera Video dengan resolusi full HD 1080p
2) Lampu sebagai alat bantu penerangan
3) Peralatan audio
4) Kelengkapan produksi lainnya (property)

2. PROSES PRODUKSI

a. Sutradara melakukan pengarahan teknis pelaksanaan, mengecek


kesiapan semua crew, pemain, alat dan penetapan setting lokasi (di luar
atau dalam ruangan).
b. Pemain melakukan latihan, disesuaikan dengan naskah dibimbing
langsung oleh sutradara.
c. Melakukan pengambilan gambar yang akan dikomandoi oleh sutradara.
d. Setiap pengambilan gambar dan pengadeganan akan dilakukan
pencatatan oleh script writter.
e. Semua crew bekerja sesuai perannya berdasarkan tuntutan naskah.

8
f. Preview (playback) untuk memastikan hasil rekaman baik, jika ada
kekurangan / kekeliruan dilakukan pengambilan gambar ulang.
g. Pada akhir produksi di setiap harinya, sutradara melakukan evaluasi dan
menyepakati jadwal syuting.

C. EDITING VIDEO

1. RINCIAN TAHAPAN
Kegiatan pascaproduksi memuat langkah-langkah sebagai berikut:

a. Editor menggabungkan atau menata video dan audio hasil rekaman menjadi
rekaman gambar yang baru dan enak dilihat dilanjutkan dengan
penambahan grafis atau animasi, koreksi warna, penambahan caption
maupun subtitle, kemudian dilanjutkan proses audio mixing.

b. Preview atau pratinjau bertujuan untuk melihat keseluruhan hasil editing


sebelum di buat mastering. Preview dilakukan bersama sutradara, penulis
naskah dan editor.

c. Mastering merupakan proses dalam pembuatan MP4

d. Penggunaan stock shoot harus original, apabila ada penggunaan video lain
harus disertakan ijin tertulis dari pemilik asli atau hak paten.

e. Font yang dipergunakan :


1) Subtitle (Tahoma bold 40 dengan batasan 1 baris). Untuk bahasa asing
menggunakan warna kuning dan untuk bahasa Indonesia menggunakan
warna putih.
2) Dialog selain bahasa Indonesia harus disertai dengan terjemahan bahasa
Indonesia berupa subtitle
3) Video pembelajaran berbahasa asing yang menggunakan jenis huruf
tertentu (bahasa Arab, Mandarin, Jepang dst.) sesuaikan ukuran font
serta terjemahan dalam bahasa Indonesia.

2. HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

a. Gunakan bumper dan template yang telah disediakan oleh Direktorat


Pembinaan SMA
b. Program diawali dengan logo kemendikbud diikuti dengan bumper VMB,
judul (disertai nama sekolah pembuat), VMB, bumper closing
c. Musik/backsound yang digunakan harus original atau bebas royalti.
d. Dilarang mencantumkan logo apapun didalam video tanpa ijin Direktorat
Pembinaan SMA.
e. Jangan menghapus hasil produksi sebelum dinyatakan final.

3. PENGIRIMAN FILE HASIL VIDEO

a. File hasil video diunggah ke google drive dengan penamaan file” nama
sekolah_mata pelajaran_topic ”Contoh, “SMAN 2 KOTA TANGERANG

9
SELATAN_FISIKA_PEGAS.” Dikirimkan link google drivenya ke alamat :
vmb.dpsma@gmail.com
b. Master edit, naskah dan video hasil produksi dikirimkan kepada direktorat
pembinaan SMA dengan menggunakan flashdisk 32 gb ke :
Rina Imayanti, Direktorat Pembinaan SMA, Subdit Kurikulum, Gedung
A Lantai 3, Jl Fatmawati – Cipete, Jakarta Selatan

Jika ada kendala dalam proses pembuatan video bisa menghubungi tim
pengembang video melalui Whatsapp

Tim Pengembang

Ahmad Mardhani Chan 0813 7656 2655


Dwi Noval Rahardian 0811 2926 006
Robi Hendrayana 0899 0979 555
Tulus Widodo 0857 8132 9405
Sofyan 0812 7384 680
Eldio 0817 6028 017

10
BAB III
PENUTUP

Keterampilan Abad 21 menjadi tuntutan yang harus diimplementasikan


guru dalam kegiatan pembelajaran. Sinergi antara lain Penanaman Pendidikan
Karakter (PPK), 4C, dan Literasi. Panduan ini diharapkan menjadi pedoman
produksi VIDEO MATERI BELAJAR (VMB) / LEARNING OBJECT (LO) yang dapat
meningkatkan wawasan dan profesionalisme guru dalam menuangkan ide-ide
kreatif, kritis, komunikatif, dan kolaboratif dalam mengembangkan potensi yang
dimiliki oleh seluruh komponen pendidikan di satuan pendidikan.
Panduan ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan di
Indonesia, khususnya dalam membuka wawasan, serta mengubah cara pikir para
pendidik untuk bisa menyesuikan diri di era globalisasi.

Anda mungkin juga menyukai