Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NAMA :
Theo Pratama M. (052001700120)
DOSEN :
Dr. Ir. Bambang Susetyarto, MT.
BAB 01
Pada dasarnya, arsitek merupakan profesi yang telah diatur sedemikian jelas secara formal
dengan standar akademis dan kompetensi profesi tertentu. Tidak semua pekerjaan bisa disebut
profesi, begitu pun sebaliknya. Menurut Lynn (1965), sebuah profesi menyajikan layanan yang
hanya dilaksanakan oleh orang-orang tertentu yang secara sistematis diformulasikan dan
diterapkan untuk memenuhi kebutuhan klien.
Dengan demikian, jelas bahwa arsitek merupakan profesi, bukan pekerjaan. Mengacu pada
unsur-unsur yang diuraikan oleh Brandeis, seperti diketahui, proses pendidikan formal yang dilalui
oleh seorang arsitek diawali dengan pendidikan ilmu arsitektur yang diperoleh di perguruan tinggi
setelah lulus dari sekolah menengah atas, dengan titel Sarjana Arsitektur
Definisi Arsitek di artikan sebagai orang yang secara professional dan akademis sudah
terkualifikasi dan terdaftar untuk praktek arsitektur mengadvokasi pembangunan yang adil dan
berkelanjutan, kesejahteraan, danekspresi budaya habitat masyarakat dalam hal ruang, bentuk,
dan konteks sejarah.
Seorang Arsitek dituntut memiliki 2 kerangka pemikiran dalam menjalankan profesinya,
yaitu:
1. Design, kemampuan untuk berimajinasi, berpikir kreatif, mengumpulkan
informasi, menganalisis dan membuat keputusan, dan membuat strategi. Lalu, kemampuan
untuk berpikir dalam 3 dimensi untuk eksplorasi desain, dan mengaplikasikan kemampuan
di dalam kreasi untuk solusi desain
2. Knowledge, terdiri dari :
- Cultural and Artistic
- Social Studies
- Environtmental Studies
- Technical Studies
- Design Studies
- Professional Studies
3. Skill, kemampuan untuk berkolaborasi kepada arsitek lain, kemampuan untuk
berkomunikasi tentang ide. Berbicara, menulis, menggambar dan modelling.
Arsitek adalah sebutan ahli untuk figur yang mampu berperan dalam proses kreatif menuju
terwujudnya tata ruang dan tata massa guna memenuhi tata kehidupan masyarakat dan
lingkungannya. Seorang arsitek dituntut dapat memenuhi kriteria profesionalisme yang tinggi.
Ketetapan tersebut diberlakukan mengingat tugas arsitek lebih dari sekadar mendesain
bangunan.
Anggota profesi arsitektur berdedikasi pada standar profesionalisme, integritas, dan
kompetensi, dan dengan demikian membawa keterampilan dan bakat unik kepada masyarakat.
serta dalam kode etik dan peraturan yang didefinisikan dalam perilaku professional :
- Expertise
- Autonomy
- Commitment
- Accountability
REGISTRASI
Proses registrasi menjadi anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) merupakan langkah awal
ketika seorang Sarjana Arsitektur hendak memenuhi syarat-syarat keprofesian arsitek. Hal ini
dilakukan sebelum yang bersangkutan dapat ikut serta dalam pelatihan keprofesian (Penataran
Strata) untuk mendapatkan sertifikasi.
SERTIFIKASI
Memiliki sertifikasi keahlian adalah keharusan bagi setiap individu yang berprofesi.
Sertifikasi Kompetensi Kerja untuk arsitek, termasuk dalam Klasifikasi Usaha Jasa Konsultasi
Konstruksi. Hal ini diatur dalam UU RI No. 2 Tahun 2017, Tentang Jasa Konstruksi.
Sertifikat Kompetensi Kerja untuk arsitek di Indonesia dikenal dengan Sertifikat Keahlian
Arsitek (SKA). SKA didapatkan setelah seseorang melalui proses pendidikan Strata dan
membuktikan pendalamannya melalui uji kompetensi. Pada bulan Agustus 1985, untuk pertama
kalinya, sekelompok negara berkumpul untuk merumuskan Bakuan Kompetensi Profesi Arsitek.
Berikut adalah Bakuan Kompetensi Profesi Arsitek yang digunakan oleh IAI hingga saat ini:
- PeraNcangan Arsitektur
- Pengetahuan Arsitektur
- Pengetahuan Seni
- Perencanaan dan Perancangan
- Hubungan Antara Manusia, Bangunan, dan Lingkungan
- Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan
- Peran Arsitek di Masyarakat
- Persiapan Pekerjaan Perancangan
- Pengertian Masalah Antardisiplin
- Pengetahuan Fisik dan Teknologi Bangunan
- Penerapan Batasan Anggaram dan Peraturan Bangunan
- Pengetahuan Industri Konstruksi dalam Perencanaan
- Pengetahuan Manajemen Proyek\
LISENSI
Lisensi dihasilkan oleh setiap Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan-peraturan
bangunan yang berbeda-beda di seluruh Indonesia. Khusus untuk arsitek yang berpraktik di DKI
Pedoman Praktik
Diagram Hubungan Komponen
Pemberi
Tugas
Kontrak Kontrak
Desain Konstruksi
Arsitek Kontraktor
Pengguna Jasa
Pengguna Jasa Arsitek dapat berupa perorangan atau suatu
kelompok/badan/lembaga/instansi pemerintah maupun swasta, yang membiayai serta
memberikan penugasan kepada arsitek, baik untuk melakukan perancangan arsitektur
dan/atau pengawasan konstruksi maupun pengelolaan proses pembangunan lingkungan
arsitektur.
Penyedia Jasa Konstruksi
Penyedia Jasa adalah pemberi layanan jasa konstruksi. Dalam hal ini dapat dibagi
menjadi:
- Penyedia Jasa Konsultasi Konstruksi (Arsitek)
Dalam proyek konstruksi, arsitek berperan sebagai Penyedia Jasa Konsultasi yang
bersifat umum. Layanan jasa arsitek dapat berupa keseluruhan atau sebagian kegiatan
yang meliputi pengkajian perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen
penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
- Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor)
Layanan jasa yang diberikan kontraktor berupa pekerjaan konstruksi, seperti
perhitungan kebutuhan matérial, perhitungan anggaran, pengadaan material dan tenaga
kerja konstruksi, serta pengelolaan proses konstruksi hingga bangunan terwujud.
Manajemen Proyek
Pengelola jalannya proses konstruksi secara menyeluruh. Jika diuraikan, proyek adalah
suatu usaha yang kompleks, tidak rutin, dan dibatasi oleh waktu, anggarah, sumber daya, dan
spesifikasi yang telah dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Manajemen Konstruksi
Manajemen Konstruksi meliputi penyusunan program dan perencanaan pembangunan
konstruksi. Manajemen Konstruksi bertujuan mengelola fungsi manajemen atau mengatur
pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimal sesuai dengan
spesifikasinya.
Konsultan Spesialis
Dalam menjalankan perannya, arsitek bekerja dalam tim yang sering kali melibatkan ahli
dari beberapa bidang terkait. Hal tersebut berkaitan dengan besar atau kecilnya skala proyek
yang secara langsung menentukan komposisi kebutuhannya. Ahli di bidang struktur, mekanikal
elektrikal, dan lanskap adalah contoh konsultan spesialis dalam proyek konstruksi.
Quantity Surveyor
Quantity Surveyor umumnya tergabung dalam perusahaan kontraktor. Tugas utamanya
adalah menghitung volume dan kebutuhan material bangunan yang digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan proyek pembangunan, baik berupa gedung maupun proyek infrastruktur.
BAB 02
PERSIAPAN
Studi Kelayakan :
Mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan Kelayakan pemberi tugas, kepentingan
bisnis, dan Feasibility hambatan yang mungkin dihadapi.
Membuat studi kelayakan sebagai dasar bagi pemberi tugas untuk meneruskan
proyek tersebut atau tidak.
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Membuat paparan kebutuhan calon Acuan Kerja pengguna bangunan.
Menentukan tuntutan utama dan problem utama yang harus direspon dengan solusi
desain.
Prosedur pemilihan pelaksana, struktur organisasi
DESAIN
Tahap Konsep Rancangan
Menyiapkan konsep desain sebagai kerangka Rancangan berpikir dan dasar proses
eksplorasi desain.
Tahap Pra-Rancangan
Membuat dokumen prarancangan, termasuk menentukan pemilihan sistem struktur
bangunan Schematic dan perkiraan biaya.
Tahap Pengembangan Rancangan
Eksplorasi detail desain mengacu pada konsep Pengembangan yang ditentukan,
membuat gambar pengembangan Rancangan dalam skala yang memadai
Tahap Pembuatan Gambar Kerja
Membuat gambar rancangan akhir, termasuk gambar detail.
PERIZINAN
Pengurusan perizinan untuk membangun di Indonesia yang setiap daerah memiliki
kebijakan
PRAKONSTRUKSI
Informasi Produksi
Pengadaan Jasa Desain dan Bangun
Manajemen Pengadaan Jasa
Dokumen Tender
Dalam undangan tender, harus dinyatakan bahwa sebuah kontrak tidak akan keluar
hingga dokumen-dokumen yang sudah disiapkan telah ditandatangani oleh semua
pihak. Jika hal itu terjadi, menjadi penting untuk memastikan bahwa
penandatanganan kontrak dilakukan sebelum tanggal yang disepakati untuk
penyerahterimaan pekerjaan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Pelaksanaan Tender
Tender terbuka bisa diikuti oleh semua, tetapi kadang dianggap tidak efektif dan
tidak bisa diandalkan untuk menjaga kepentingan pemberi tugas dalam jangka
panjang.
Tender terbatas diikuti oleh beberapa peserta yang terpilih, biasanya yang memiliki
kualifikasi yang sesuai dan masuk dalam kriteria peserta yang dibutuhkan.
KONSTRUKSI
Arsitek melakukan pengawasan selama proses konstruksi untuk memastikan agar
desainnya terwujud.
Memberikan input pada permasalahan konstruksi di lapangan Yang berhubungan dengan
desain secara langsung.
PASCAKONSTRUKSI
Melakukan inspeksi final terhadap bangunan.
Membantu pengguna bangunan pada saat mulai beraktivitas Di bangunan tersebut.
Memonitor performa bangunan.
Pengabdian Diri
Arsitek melakukan tugas profesinya sebagai bagian dari pengabdiannya kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dengan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa.
“GOOD GOVERNANCE”
BAGI PROFESI ARSITEK IKATAN ARSITEK INDONESIA
Seorang profesional sejati adalah seorang yang siap untuk menerima dan menjalankan
profesi beserta seluruh prinsip-prinsip etika dalam kegiatan sehari-hari.
Kode Etik Arsitek & Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek (IAl) dan Good Governance Arsitek
anggota IAI merupakan hal yang saling menunjang dan menjadi pedoman dalam menjalankan
profesi arsitek anggota IAI di Indonesia.
Kedua buku sama-sama memiliki isi yang penting dalam mengetahui apa itu profesi
Arsitek, lalu menjelaskan secara teknis, apa yang diperlukan sebagai Arsitek, apa saja yang harus
dilakukan sebagai Arsitek sebagai Profesi.
Kedua buku saling melengkapi, Buku “Pedoman Praktik Profesi Arsitek” lebih menekankan
apa saja yang harus dilakukan. Menjelaskan unsur-unsur apa saja yang terjadi jika Praktek,
bekerja dengan profesi siapa saja, Langkah-langkah teknis dalam proses perancangan.
Sedangkan buku “Kode Etik”, lebih membicarakan Etika dan Tata Laku terutama sebagai
arsitek. Pada buku Kode Etik lebih membicarakan dedikasi kita sebagi profesi arsitek, tuntutan
kita, pelanggaran yang akan kita terima jika melanggar. Intinya, lebih megajarkan secara
pemikiran dan kesadaran dalam ber- profesi
Intinya, Kedua Buku membuat kita mengerti, sebagai arsitek apa yang harus kita lakukan
secara teknis maupun pemikiran.
Kritik
Menurut saya sebagai mahasiswa, buku ini sudah menjelaskan dengan lengkap tentang
seluk-beluk profesi Arsitek secara sistematis dan jelas. Tetapi, hanya saja buku ini belum terlalu
dimengerti oleh saya yang masih mahasiswa dengan beberapa istilah dan kurangnya Langkah-
langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan keprofesian arsitek terutama dalam tahap
sebagai mahasiswa
Mungkin lebih baik dipisahkan dan dijelaskan lebih rinci secara individual penjelasan
mengenai profesi arsitek dalam tahap mahasiswa