Anda di halaman 1dari 6

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)

A. PENGERTIAN GIS
Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi
berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis
terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database
yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan,
serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai
keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-
gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem
informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik
masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu
peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau
dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi
geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah
database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan Participatory GIS dapat juga diartikan
sebagai SIG-Partisipatif (Sistem Informasi Geografis yang Partisipatif), konsep ini
berkembang tahun 90-an merupakan pengembangan dari pemetaan partisipatif
tahun 1980-an yang mengadopsi pendekatan Participatory Rural Apraisal (PRA)
dan Participatory Learning Action (PLA) digabungkan dengan penggunaan GIS
sebagai tools. GIS Partisipatif merupakan pendekatan yang mengintegrasikan
pendekatan partisipatif dengan metode dan teknik GIS sebagai suatu pendekatan
baru . konsep ini dikenal juga dengan nama Public Participation GIS yang
diperkenalkan pertama kali dalam sebuah seminar International Conference on
Empowerment, Marginalization and Public Participation GIS, Santa Barbara,
California 14-17 Oktober 1998, yang mencakup spesifik kajian wilayah Amerika
Utara.
Participatory GIS adalah praktek nyata yang dikembangkan dari pendekatan
PRA/PLA dan kajian keruangan serta manajemen komunikasi; merupakan proses
yang berkelanjutan, fleksibel, dan dapat diadaptasi dalam sosial serta kultur serta
aspek lingkungan bio-fisik yang berbeda tergantung dari interaksi secara
partisipatif oleh stakeholder dalam menghasilkan dan mengatur spatial data, dan
menggunakan hasil informasi tersebut dalam pengambilan keputusan,
memudahkan proses dialog antar komponen, mengefektikan proses komunikasi
serta mendukung advokasi dan pelaksanaannya.
GIS adalah aplikasi komputer untuk pemetaan/geospatial dan menganalisa
sesuatu yang wujud dan berlaku di persekitaran kita. Teknologi GIS
mencantumkan operasi pangkalan data biasa seperti ‘query’ dan analisis statistik
dengan bentuk gambaran yang unik iaitu peta. Pengguna lebih mendapat
gambaran yang jelas melalui gambaran berbanding dengan numerika yang sediada.
Dengan adanya teknologi ini, perancangan dan ramalan kepada
pembangunan/peristiwa dapat digambarkan dalam bentuk simulasi geospatial.
Menurut Aronaff, 1989.SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada
kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa
data serta memberi uraian. Sedangkan menurut Barrough, 1986. SIG merupakan
alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data
yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan
dunia.
Menurut Marble et al, 1983.SIG merupakan sistem penanganan data
keruangan. Dan menurut Calkin dan Tomlison, 1984. SIG merupakan sistem
komputerisasi data yang penting. Sedangkan menurut Berry, 1988.SIG merupakan
sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
Menurut Linden, 1987.SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan,
pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait
dengan muka bumi. Menurut Dueker, (1979) Mendefinisikan Sistem Informasi
Geografis sebagai sistem informasi yang khusus, dimana basis datanya terdiri atas
pengamatan-pengamatan pada distribusi feature / data spasial, aktivitas, kejadian,
yang terdefinisikan sebagai titik, garis, atau luasan.
Menurut Maguire, 1991, SIG memanipulasi feature tadi untuk mendapatkan
data guna menghasilkan informasi khusus dan analisis. Dan menurut Petrus
Paryono. SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan,
manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
Menurut ESRI (Enviromental Systems Research Institute) SIG yaitu
kumpulan terorganisir dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan
personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan bentuk informasi yang bereferensi
geografis. Sehingga dapat disimpulkan definisi GIS menjadi SIG merupakan
pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin).
Akan tetapi pengertian umum dari SIG ( Sistem Informasi Geografi ) atau
GIS adalah suatu system komputer yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan data – data yang berhubungan dengan posisi permukaan bumi.

B. CARA MENGELOLA DATA GIS


Secara umum proses SIG terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu
subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data
(output data). Subsistem masukan data merupakan bagian berperan untuk
memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan
dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital,
sebelum dimasukkan ke komputer. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data
spasial dan data atribut.
a. Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau
tempattempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara
dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.
b. Data atribut (deskriptis), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat.
Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus,
catatan lapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya.
Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat
dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon.
Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber, yaitu
data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh.
Data teristris adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil
pengamatan di lapangan, karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan
jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, jenis tanah
dan kemiringan lereng.
Data peta adalah data yang digunakan sebagai masukan dalam SIG yang
diperoleh dari peta, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.
Data penginderaan jauh Data ini merupakan data dalam bentuk citra dan foto
udara. Citra adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit.
Sedangkan foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui
pesawat udara. Informasi yang terekam pada citra penginderaan jauh yang berupa
foto udara atau radar, diinterpretasi (ditafsirkan) dahulu sebelum diubah ke dalam
bentuk digital. Sedangkan citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam
bentuk digital, langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.
Subsistem manipulasi dan anaisa data
a. Subsistem ini berfungsi menyimpan, menimbun, menarik kembali data
dasar dan menganalisa data yang telah tersimpan dalam komputer. Ada beberapa
macam analisa data, antara lain:
b. Analisa lebar, adalah analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah
tepian sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan
pembangunan bendungan sebagai penang-gulangan banjir.
c. Analisis penjumlahan aritmatika (arithmetic addition) menghasilkan
penjumlahan. Analisis ini digunakan untuk menangani peta dengan klasifikasi,
hasilnya menunjukkan peta dengan klasifikasi baru.
d. Analisis garis dan bidang, dapat digunakan untuk menentukan wilayah
dalam radius tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa dan
daerah rawan penyakit.
* Subsistem menyajikan data atau Subsistem output data
Subsistem menyajikan data atau subsistem output berfungsi menayangkan
informasi geografi sebagai hasil analisis data dalam proses SIG. Informasi tersebut
ditayangkan dalam bentuk peta, tabel, bagan, gambar, grafik dan hasil perhitungan.
D. KEGUNAAN GIS
Sejak diperkenal sejak tahun 1960'an lagi GIS telah digunakan dalam
berbagai-bagai bidang perancangan dan pengurusan. Antara penggunaannya adalah
dalam pemilihan dan analisis tapak, pemilihan koridor pembangunan, pemilihan
lokasi bagi pembangunan jalan, talian elektrik dan paip air yang baru, perancangan
laluan (shortest route, evacuation routing and optimum route), penilaian kesan
alam sekitar (EIA), perancangan dan pengawalan guna tanah, pengunaan kadaster,
perancangan utiliti, penentuan perletakan pusat perkhidmatan dan berbagai-bagai
penggunaan pada peringkat kerajaan tempatan.
Secara umumnya penggunaan GIS dapat dikumpulkan kepada lima kategori
berikut
1. Pengurusan fasiliti Menggunakan peta berskala besar dan tepat dan analisis
jaringan bagi pengurusan utiliti. Pemetaan otomatik (AM) dan pengurusan
fasiliti (FM) digunakan dalam dibidang ini.
2. Pengurusan Alam Sekitar dan Sumberjaya Penggunaan peta berskala kecil
atau sederhana dan teknik tindihan peta dengan kombinasi foto udara dan
imej satelit digunakan untuk pengurusan sumberjaya dan kajian kesan alam
sekitar.
3. Jaringan Jalan Perhubungan Peta berskala besar dan sederhana dan analisis
ruang digunakan untuk vehicle routing, lokasi bangunan-bangunan dan jalan
perhubungan.
4. Perancangan dan Kejuruteraan Pengunaan peta berskala besar dan sederhana
dan model-model kejuruteraan digunakan untuk kejuruteraan awam.
5. Sistem Maklumat Tanah Penggunaan peta kadaster berskala besar atau land
parcel maps dan analisis ruang digunakan untuk pentadbiran kadester,
percukaian, perlesenan dll.
Dalam banyak penggunaan ini, GIS dipercayai dapat meningkatkan rasionaliti
dalam proses perancangan dan pengurusan melalui keupayaanya membantu
meningkatkan ketepatan data dan kecekapan pencapaian data. Dalam proses
mengambil keputusan pula, GIS dapat merupakan peralatan penting di mana data-
data GIS dapat diolah untuk menghasilkan beberapa senario semasa dan
menjangkakan kesan tindakan yang akan diambil. Ini dapat dijadikan bahan
perbincangan bagi menghasilkan keputusan yang lebih baik. Berbagai-bagai
alternatif tindakan yang dapat dijangkakan dan dianalisis untuk dijadikan bahan
perbincangan
Sumber
(Sumber : Halaman Informasi Mapping-GIS Scomptec.html)
(Sumber : Sistem Informasi Geografis - Wikipedia.html )
(Sumber : Laman Web GIS, Jab_ Pengairan dan Saliran.html)
(Sumber : Geografiana » GIS-Partisipatif Sudah Saatnya Diaplikasikan di
Indonesia.html).

Anda mungkin juga menyukai