SISTEM
IMUNISASI
IMUNISASI AKTIF IMUN
IMUNISASI PASIF
PENYEBAB LUKA
GEJALA
TERTUSUK
PAKU
DAMPAK
INFEKSI
TETANUS
PENANGANAN
Step 5 : Sasaran Belajar
1. Jenis-jenis tetanus
2. Sistem imun
Penyembuhan luka
Sistem imun B dan sistem imun T
Sistem imun aktif dan sistem imun pasif
Sistem imun spesifik dan sistem imun nonspesifik
Reaksi hipersensitifitas
3. Hubungan imunisasi dengan tubuh
4. Imunisasi tetanus
5. Faktor penyebab tetanus
1. Jenis-jenis Tetanus
a. Tetanus Lokal ( Localited Tetanus )
Dijumpai adanya kontraksi otoy yang persisten pada daerah luka.
Kontraksi otot ringan, bisa bertambah dalam beberapa bulan, dan
biasanya menghilang secara bertahap.
b. Chepalic Tetanus
Masa inkubasi 1-2 hari, yang berasal dari otitis media kronik, luka
pada daerah muka dan kepala, termasuk adanya benda asing dalam
rongga hidung.
c. Generalized Tetanus
Sering menyebabkan komplikasi, gejalanya timbul secara diam-diam.
Penderita akan mengalami kaku duduk dan menelan.
d. Neonatal Tetanus
Terjadi karena infeksi yang masuk melalui tali pusat sewaktu proses
pertolongan persalinan. Bisa jadi disebabkan alat tidak steril.
2. Sistem Imun
b. Penyembuhan luka
Inflamasi
Berlangsung sejak terjadinya luka sampai hari ke 5. Pembuluh yang
terputus pada luka akan menyebabkan pendarahan. Lalu tubuh akan
berusaha menghentikannya dengan fase konstriksi, pengerutan ujung
pembuluh yang putus (retraksi), dan reaksi hemostasis. Hemostasis terjadi
karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah saling melengket dan
bersama dengan jala fibrin yang terbentuk membekukan darah yang keluar
dari pembuluh darah. Gejala klinik reaksi radang :
Rubor (Kemerahan); Kalor (Panas); Tumor (Bengkak); Dolor (Nyeri);
Functiolesa (Perubahan fungsi).
Fase Poliferasi
Fase ini serat dibentuk dan dihancurkan kembali untuk penyesuaian diri
tegangan pada luka yang cenderung mengerut, sifat ini bersama dengan
sifat kontraktil miofibroblas menyebabkan tarikan pada tepi luka. Disini
terdapat proses migrasi epitel yang saling menyentuh dan menutup
permukaan luka.
Fase Maturasi
Fase ini terdapat proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali
jaringan berlebihan, pengerutan sesuai gaya gravitasi, dan akhirnya
perupaan kembali jaringan yang baru terbentuk. Tubuh berusaha
menormalkan kembali semua yang menjadi abnormal.
c. Kekebalan aktif pasif
Kekebalan aktif terbagi menjadi dua, yaitu kekebalan alami dan buatan.
Kekebalan aktif yaitu kekebalan yang diperoleh dari dalam tubuh karena
tubuh membuat antibodi sendiri. Jenis kekebalan ini dapat terbentuk baik
secara alami maupun buatan.
1. Kekebalan aktif alami adalah kekebalan tubuh yang diperoleh tubuh
setelah seseorang sembuh dari serangan penyakit. Contoh : orang yang
pernah pernah terserang cacar air tidak akan terserang penyakit yang sama
untuk kedua kalinya.
2. Kekebalan aktif buatan adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh
setelah tubuh mendapatkan vaksinasi.
Kekebalan pasif adalah kekebalan yang diperoleh bukan dari antibodi yang
disintesis dari dalam tubuh, melainkan tinggal memakai saja.
4. Imunisasi Tetanus
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan
kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga apabila terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan.
Imunisasi aktif = Imunisasi TT, dapat bertahan selama 10 tahun
Imunisasi pasif = Imunisasi TIG, protektif pasif ketika terkena luka
Macam imunisasi :
Imunisasi DPT
- Diberikan untuk bayi usia 2 bulan – 12 bulan dan diberikan
kembali pada usia 1,5 tahun – 2 tahun. Komposisinya
difteri pertusis tetanus.
Imunisasi DT
- Imunisasi ulang diberikan kepada anak usia sekolah dasar
kelas 1 SD. Komposisinya adalah difteri tetanus
Imunisasi TT
- Diberikan kepada pasangan yang akan menikah.
5. Factor penyebab tetanus:
a. Trauma akut seperti penyakit luka tusuk, laserasi dan abrasi
b. Komplikasi penyakit kronis seperti ulkus, abses dan gangrene
c. Luka bakar
d. Pembedahan menggunakan alat yang tidak steril
e. Persalinan menggunakan alat yang tidak streril
DAFTAR PUSTAKA