“ANALISIS SWOT”
Disusun Oleh :
NIM : 201901149
Tahun 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
pertolongan dan pimpinannya sehingga Makalah manajemen keperawatan yang
berjudul “analisis swot”, dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang……………………………………………………………….4
B.Rumusan masalah…………………………………………………………….5
C. Tujuan………………………………………………………………………..5
BAB II…………………………………………………………………………….6
BAB III…………………………………………………………………………..20
A. Kesimpulan…………………………………………………………………20
B. Saran……………………………………………………………………….21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) telah
menjadi salah satu alat yang berguna dalam dunia industri. Namun demikian
tidak menutup kemungkinan untuk digunakan sebagai aplikasi alat Bantu
pembuatan keputusan dalam pengenalan program-program baru di lembaga
pendidikan kejuruan.
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki adanya suatu
survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan)
program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats
(peluang/kesempatan). Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur
adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan
kurikulum lembaga pendidikan.
Lingkungan eksternal mempunyai dampak yang sangat berarti pada
sebuah lembaga pendidikan. Selama dekade terakhir abad ke duapuluh,
lembaga-lembaga ekonomi, masyarakat, struktur politik, dan bahkan gaya
hidup perorangan dihadapkan pada perubahan-perubahan baru. Perubahan dari
masyarakat industri ke masyarakat informasi dan dari ekonomi yang
berorientasi manufaktur ke arah orientasi jasa, telah menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap permintaan atas program baru.
Para administrator atau pengelola sekolah kejuruan harus berperan sebagai
penggagas atau inovator dalam merancang masa depan lembaga yang mereka
kelola. Strategi-strategi baru yang inovatif harus dikembangkan untuk
memastikan bahwa lembaga pendidikan akan melaksanakan tanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mendatang khusunya pada abad 21
dan setelahnya. Untuk melakukan hal ini, antara lain dibutuhkan sebuah
pengujian mengenai bukan saja lingkungan lembaga pendidikan itu sendiri
tetapi juga lingkungan eksternalnya (Brodhead, 1991).
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Analisis SWOT ?
2. Apa manfaat Analisis SWOT ?
3. Bagaimana contoh analisis SWOT ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud analisis SWOT
2. Untuk mengetahui manfaat analisis SWOT
3. Untuk Mengetahui contoh analisis SWOT
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
analisa perusahaan yang bersumber dalam Fortune500. Meskipun demikian,
jika ditarik lebih ke belakang analisa ini telah ada sejak tahun 1920-an sebagai
bagian dari Harvard Policy Model yang dikembangkan di Harvard Business
School. Namun, pada saat pertama kali digunakan terdapat beberapa
kelemahan utama di antaranya analisa yang dibuat masih bersifat deskriptif
serta belum bahkan tidak menghubungkan dengan strategi-strategi yang
mungkin bisa dikembangkan dari analisis kekuatan-kelemahan yang telah
dilakukan.
Hasil analisis biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan
kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil
mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan
benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang
terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Analisis ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena
bisa jadi dua orang yang menganalisis sebuah organisasi akan memandang
berbeda keempat bagian tersebut. Hal ini wajar terjadi, karena analisis SWOT
adalah sebuah analisis yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak
memberikan solusi “ajaib” dalam sebuah permasalahan.
7
Sebagai contoh dari bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada
sumber keuangan, citra yang positif, keunggulan kedudukan di masyrakat,
loyalitas pengguna dan kepercayaan berbagai pihak yang berkepentingan.
Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan di era otonomi pendidikan
atara lain yaitu sumber daya manusia yang secara kuantitatif besar, hanya
saja perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan
pendidikan yang sangat tinggi, didukung dengan sarana prasarana
pendidikan yang cukup memadai. Hal lain dari faktor keunggulan lembaga
pendidikan adalah kebutuhan masyarakat terhadap yang bersifat transende
ntal sangat tinggi, dan itu sangat mungkin diharapkan dari proses
pendidikan lembaga pendidikan yang agamis.
Bagi sebuah lembaga pendidikan untuk mengenali kekuatan dasar
lembaga tersebut sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan
yang berbasis kualitas tinggi merupakan hal yang sangat penting.
Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi adalah sebuah langkah
besar untuk menuju kemajuan bagi lembaga pendidikan.
2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang
terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut atau
bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki
oleh lembaga pendidikan lain. Kelemahan ini dapat berupa kelemahan
dalam sarana dan prasarana, kualitas atau kemampuan tenaga pendidik,
lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya antara hasil lulusan
dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri dan lain-lain
Oleh karena itu, ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera
dibenahi oleh para pengelola pendidikan, antara lain yaitu:
a. Lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan
b. Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja
8
c. Lembaga pendidikan swasta yang pada umumya kurang bisa
menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan
yang dihadapi sekarang ini.
d. Output pada lembaga pendidikan yang belum sepenuhnya bersaing
dengan output lembaga pendidikan yang lain dan sebagainya.
3. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang
menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan.
Situasi lingkungan tersebut misalnya:
a. Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik.
b. Identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian.
c. Perubahan dalam keadaan persaingan.
d. Hubungan dengan pengguna atau pelanggan dan sebagainya.
Peluang pengembangan dalam lembaga pendidikan dapat
dilakukan antara lain yaitu:
a. Di era yang sedang krisis moral dan krisis kejujuran seperti ini
diperlukan peran serta pendidikan agama yang lebih dominan.
b. Pada kehidupan masyarakat kota dan modern yang cenderung
konsumtif dan hedonis, membutuhkan petunjuk jiwa, sehingga kajian-
kajian agama berdimensi sufistik kian menjamur. Ini menjadi salah
satu peluang bagi pengembangan lembaga pendidikan ke depan.
c. Secara historis dan realitas, mayoritas penduduk Indonesia adalah
muslim, bahkan merupakan komunitas muslim terbesar di seluruh
dunia. Ini adalah peluang yang sangat strategi bagi pentingnya
manajemen pengembangan lembaga pendidikan.
4. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman
meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah
lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi maka akan
9
menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju dan peranannya
sebuah lembaga pendidikan itu sendiri.
Contoh ancaman tersebut adalah minat peserta didik baru yang
menurun, motivasi belajar peserta didik yang rendah, kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut dan lain-
lain.
D. Hubungan antara Strength,Weaknesses,Opportunities, dan Treaths
dalam Analisis SWOT
Menurut Said, 2013 menggambarkan hubungan antara Strength,
Weaknesses, Opportunities, dan Treaths dalam analisis SWOT adalah sebagai
berikut :
1. Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang
bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan
(strenghth) atau distinctive competence hanya akan menjadi competitive
advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan tersebut terkait dengan
lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa
mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada institusi lain
juga terdapat kekuatan yang memiliki core competence yang sama, maka
10
kekuatan harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi
tersebut dibandingkan dengan institusi yang lain. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi harus
dipaksa untuk dikembangkan karena ada kalanya kekuatan itu tidak terlalu
penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas.
Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah kelemahan.
Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi
harus dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang
tidak berpengaruh pada lingkungan sekitar.
11
Sehingga ancaman tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
12
E. Contoh Analisis SWOT
13
ditindaklanjuti secara professional
4. Jadwal yang sering tidak sesuai dengan kalender
akademik.
Peluang 1. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga
2. Adanya kerjasama dengan
berbagai stakeholders dan organisasi masyarakat
lainnya
3. Adanya komitmen dosen dan mahasiswa dalam
peningkatan kualitas
4. Interaksi dosen dan mahasiswa yang saling
mendukung
Ancaman 1. Biaya operasional besar
2. Tuntutan mahasiswa terhadap layanan yang cepat
dan efisien
3. Daya saing dan mutu lulusan yang tinggi dan
berbasis hasil penilaian akreditasi (BAN-PT)
4. Tuntutan semakin besar terhadap kualitas
pengelolaan program
14
2. Berbagai pelatihan untuk
meningkatkan softskill mahasiswa
3. Dengan kompetisi yang ketat dalam proses seleksi
dan kualitas akademik yang baik calon mahasiswa
semasa di SLTA sederajat, ada peluang bagi Akbid X
untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas
4. Lulusan dapat dimanfaatkan dalam memberikan
informasi lowongan pekerjaan Akreditasi memberi
nilai tambah bagi lulusan Akbid X untuk bersaing di
bursa tenaga kerja
Ancaman 1. Munculnya lembaga pendidikan yang menjamin
lapangan kerja
2. Dalam waktu beberapa tahun ke depan kompetisi
memperoleh pekerjaan di daerah semakin ketat
seiring meningkatnya jumlah lulusan
15
sangat cepat
2. Tuntutan masyarakat dan pengguna lulusan terhadap
relevansi kurikulum dengan dunia kerja
16
institusi pemerintah maupun swasta sebagai
pengguna lulusan sekaligus menjaring umpan balik
3. Kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintah,
dapat dimanfaatkan sebagai tempat magang atau
praktek untuk menambah pemahaman dan wawasan
mahasiswa
Ancaman 1. Perkembangan teknologi yang cepat menyebabkan
kompetensi lulusan yang dibutuhkan di lapangan
kerja berubah
2. Kebutuhan pasar yang cepat berubah mengharuskan
perubahan kurikulum mengikuti perubahan pasar
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
cepat menyebabkan proses pedidikan harus terus
menyesuaikan diri agar up-to-date
17
rendah
6. Keikutsertaan mahasiswa dalam ajang lomba karya
ilmiah /PKM masih rendah
7. Belum semua dosen mempublikasikan hasil
penelitiannya pada tingkat internasional
8. Kurangnya buku/jurnal terbaru bidang kesehatan di
perpustakaan
Peluang 1. Kesempatan mendapatkan dana penelitian dan
pengabdian baik dari DIKTI maupun lembaga lain cukup
tinggi
2. Kebutuhan masyarakat akan aplikasi teknologi dari
ilmu kesehatan sangat tinggi
3. Banyak komponen masyarakat yang memerlukan
sosialisasi/bimbingan terkait bidang keilmuan dan profesi
kesehatan yanng ada di Akbid X
4. Adanya permintaan dari berbagai instansi terhadap ahli
bidangkesehatan
5. Pesatnya perkembangan teknologi di
bidang kesehatan sebagai pendorong terciptanya
penelitian inovatif
Ancaman 1. Banyaknya program studi di universitas lain
2. Tingkat kepedulian dan penghargaan masyarakat
terhadap hasil-hasil penelitian masih rendah
3. Persaingan untuk mendapatkan dana
penelitian/pengabdian semakin tinggi
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu
spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
1. Strengths (kekuatan)
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah
kompetensi khusus atau keunggulan-keunggulan lain yang berakibat
19
pada nilai plus atau keunggulan komparatif lembaga pendidikan
tersebut.
2. Weakness (kelemahan)
Kelemahan adalah hal yang wajar dalam segala sesuatu tetapi yang
terpenting adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam
lembaga pendidikan bisa meminimalisasi kelemahan-kelemahan
tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi satu sisi kelebihan
yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain.
3. Opportunities (peluang)
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang
menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam lembaga pendidikan.
4. Threats (ancaman)
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman
meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi
sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah ancaman tidak ditanggulangi
maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat bagi maju
dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri.
B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini para pembaca baik para mahasiswa
keperawatan, perawat maupun tenaga kesehatan lainya dapat memberikan
penatalaksanaan perencanaan strategi dengan baik dan benar sehingga
makalah penulis dapat bermanfaat.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisis-swot-dan-
manfaatnya.html
http://sienconsultant.ucoz.com/publ/balanced_scorecard/1-1-0-6
https://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_skor_berimbang
21